Rizky, Muktafa, dan Lyra memasuki ruangan berikutnya, di mana mereka menemukan Iblis Penyiksa. Iblis ini memiliki pedang api yang tajam dan mata yang menyala seperti lava.
Iblis Penyiksa: "Kalian tidak akan keluar dari sini hidup-hidup! Aku akan menyiksa kalian sampai mati!"
Rizky: "Kita harus mengalahkan dia! Siapkan kekuatan kita!"
Muktafa: "Aku akan menggunakan kekuatan mataku untuk melemahkan dia!"
Lyra: "Aku akan melindungi kita dengan sihir api!"
Pertarungan sengit terjadi. Rizky, Muktafa, dan Lyra menggunakan semua kekuatan mereka untuk mengalahkan Iblis Penyiksa. Namun, Iblis tersebut terlalu kuat.
Tiba-tiba, Muktafa terjatuh, terkena serangan Iblis Penyiksa. Lyra terkejut dan marah.
Lyra: "Muktafa! Bangun!"
Muktafa: "Lyra... aku... tidak bisa... Selamatkan diri... kau..."
Muktafa meninggal, meninggalkan Rizky dan Lyra yang terkejut.
Rizky marah dan sedih. Dia menggunakan kekuatan api suci untuk mengalahkan Iblis Penyiksa.
Rizky: "Kau akan membayar atas kematian Muktafa!"
Iblis Penyiksa terjatuh, pedangnya terbakar. Rizky dan Lyra melanjutkan perjalanan mereka, dengan hati yang berat.
Lyra mendengar suara misterius.
Lyra: "Rizky, aku mendengar suara... 'Muktafa bukanlah apa yang kamu pikirkan...' Apa artinya?"
Rizky: "Apa maksudnya? Muktafa sudah mati..."
Tiba-tiba, pintu terbuka, mengungkapkan rahasia yang mengejutkan.
Rizky dan Lyra mencari jawaban atas misteri Muktafa. Mereka menemukan ruangan rahasia yang tersembunyi di balik dinding labirin. Di dalam ruangan tersebut, mereka menemukan catatan Muktafa yang mengungkapkan kebenaran tentang dirinya.
Muktafa ternyata bukanlah manusia biasa. Dia adalah seorang pemimpin neraka yang ditugaskan untuk menguji kekuatan dan kebijaksanaan Rizky dan Lyra. Muktafa sengaja membiarkan dirinya dibunuh untuk menguji kesetiaan dan keberanian Rizky dan Lyra.
Rizky dan Lyra terkejut dengan pengungkapan ini. Mereka merasa sedih dan marah karena merasa dikhianati oleh Muktafa.
Rizky dan Lyra ingin tahu lebih lanjut tentang Muktafa. Mereka menemukan catatan lain yang mengungkapkan bahwa Muktafa sebenarnya adalah anak dari Raja Neraka, yang dikutuk oleh dewa-dewa karena ambisinya yang tidak terbatas.
Muktafa ditugaskan untuk menguji kekuatan Rizky dan Lyra untuk memastikan apakah mereka layak menghadapi Raja Neraka. Namun, Muktafa mulai meragukan tugasnya dan memilih untuk membantu Rizky dan Lyra.
Tiba-tiba, suara misterius terdengar lagi.
Suara: "Muktafa tidak sendirian. Ada orang lain yang membantunya."
Rizky: "Siapa?"
Suara: "Cari jawabannya di ruangan berikutnya."
Rizky dan Lyra memasuki ruangan berikutnya, di mana mereka menemukan sebuah patung besar dengan wajah yang tidak asing. Patung itu adalah Wira, pemimpin permainan neraka.
Wira: "Selamat datang, Rizky dan Lyra. Aku telah menunggu kalian."
Rizky: "Apa hubunganmu dengan Muktafa?"
Wira: "Aku adalah saudara Muktafa. Kami berdua ditugaskan untuk menguji kalian."
Lyra: "Mengapa kalian melakukan ini?"
Wira: "Karena Raja Neraka ingin tahu siapa yang layak menghadapinya."
Rizky menyerang Wira dengan api suci. Wira tersenyum dan mengangkat tangan, menghentikan serangan tersebut.
Wira: "Kau tidak bisa mengalahkan aku, Rizky. Aku memiliki kekuatan yang terlalu besar."
Lyra: "Wira, berhenti! Ini tidak perlu!"
Wira: "Tidak perlu? Lyra, kau tidak mengerti apa yang terjadi. Kau adalah salah satu dari kami, Lyra. Kau adalah pemain neraka yang terakhir."
Rizky: "Apa?! Tidak mungkin!"
Lyra: "Apa yang kau bicarakan, Wira? Aku tidak mengerti..."
Wira: "Lyra, kau adalah anak dari Raja Neraka. Kau ditugaskan untuk menguji Rizky dan membawanya ke neraka terdalam."
Lyra terkejut, matahari berhenti bergerak.
Wira mengaktifkan kekuatan Lyra dengan sentuhan tangannya. Lyra merasakan energi besar mengalir dalam tubuhnya.
Lyra: "Apa yang terjadi? Kekuatan apa ini?"
Wira: "Kekuatan darah Raja Neraka! Kau adalah pewaris tahta neraka!"
Rizky terkejut dan merasa dikhianati.
Rizky: "Lyra, jangan percaya padanya! Kita bisa keluar dari sini bersama!"
Lyra: "Tidak, Rizky... Aku merasa kekuatan ini... Aku adalah bagian dari neraka..."
Lyra mulai berubah, matanya menyala merah, sayapnya muncul.
Rizky mencoba menyadarkan Lyra yang telah berubah menjadi pewaris tahta neraka. Dia berharap Lyra masih memiliki sisa kebaikan di hatinya.
"Lyra, ingatlah kita bersama-sama melawan neraka. Jangan biarkan kekuatan ini mengendalikanmu!" kata Rizky.
Lyra terkejut, matanya berkedip. Dia mulai mengingat kenangan bersama Rizky.
"Rizky... aku... aku tidak bisa mengendalikan diri..." Lyra berusaha melawan kekuatan dalam tubuhnya.
Wira tersenyum sinis. "Kau tidak bisa melawan kekuatan darah Raja Neraka!
Lyra berhasil mengendalikan kekuatannya dan memutuskan untuk melawan Wira bersama Rizky.
Lyra: "Aku tidak akan membiarkan kekuatan ini mengendalikan aku! Aku akan melawan Wira bersamamu, Rizky!"
Rizky: "Kita bisa melakukannya, Lyra! Kita adalah tim yang tak terkalahkan!"
Mereka berdua menyerang Wira dengan kekuatan gabungan. Lyra menggunakan kekuatan darah Raja Neraka untuk memperlemah Wira, sementara Rizky menyerang dengan api suci.
Wira terjatuh, kekuatannya mulai menurun.
Wira: "Kalian tidak bisa mengalahkan Raja Neraka! Dia akan membalas dendam!"