Bab 40. Pengendalian diri.
Tian Fan berjalan melewati Ao Yan yang masih terduduk di lantai, melihat Tian Fan melewatinya begitu saja membuat amarah di hatinya menggunung karenanya. Dengan cepat ia bangkit dan berusaha menyerang Tian Fan dari belakang.
" Bajingan kau ! " Serunya lantang sambil satu tangannya terkepal dan siap menghantam kepala belakang Tian Fan.
Sontak hal itu membuat Su Zhi, Lu Bu dan Wei Lan terkejut karena kepalan tangan Ao Yan yang diselimuti energi qi jelas menunjukan jika pemuda tersebut menggunakan kekuatan penuhnya untuk menghantam Tian Fan.
" Saudara Fan, aw..." Wei Lan berteriak, namun apa yang dilihatnya menghentikan kata kata yang terlontar dari mulutnya.
Tap… Sett….Wush….
Duakkk!!
Su Zhi, Lu Bu dan Wei Lan ternganga, mata mereka membulat melihat apa yang terjadi. Bukan Tian Fan yang kini tersungkur seperti yang ada di pikiran mereka. Tampak di mata mereka kini Ao Yan terangkat satu meter diatas kepala Tian Fan yang mana setelahnya pemuda berambut putih itu kemudian menghantamkan tubuh Ao Yan dengan keras ke tanah.
Kejadian sekejap mata itu benar benar membuat mereka hanya bisa terpana karenanya.
Ao Yan mengerang kesakitan, ia merasakan nafasnya seakan berhenti saat dirinya terbanting ke lantai sehingga membuat lantai tersebut tercipta kawah kecil akibat jatuhannya.
Dalam posisi sulit dan terbuka tersebut Ao Yan kembali dibuat terkejut saat Tian Fan bersiap mengarahkan sebuah pukulan energi ke arahnya dimana arah pukulannya tertuju pada wajahnya. Aura merah yang menyelimuti kepalan tangan Tian Fan tersebut benar benar membuat Ao Yan merasakan kengerian karenanya.
" Mati! " Seru Tian Fan sesaat sebelum dirinya akan melepaskan pukulan ke arah Ao Yan.
Wush
Tapp…Tapp…Tapp….
Pukulan Tian Fan terhenti tepat satu buku jari diatas hidung Ao Yan yang membuat Ao Yan pucat wajahnya dengan keringat dingin mengalir deras di wajah dan lehernya. Tampak tiga tangan kini mencengkram kuat lengan Tian Fan dimana ketiga orang tersebutlah yang menghentikan pergerakan Tian Fan.
" Ma…Master Bu Chan! " Seru Ao Yan tergagap, ia menatap ke arah tiga orang yang berada di sisi kiri,kanan dan depan Tian Fan, ia hanya menyebutkan nama masternya karena ketegangan telah menyelimuti pikirannya sehingga ia tidak menyebutkan nama kedua master lainnya yang telah menolongnya.
" Apa yang kau lakukan!" Ujar master Bu Chan tenang.
" Membunuhnya karena dia mau membunuhku dengan menyerangku dari arah belakang. " Jawab Tian Fan tanpa ragu.
" Berani membunuh maka resikonya siap dibunuh! " Ujarnya lagi sambil tetap menatap tajam pada Ao Yan.
Bao Xin menunjukan keterkejutan dengan perkataan tegas Tian Fan, sedangkan master Bu Chan dan master Chen Deng tampak saling melirik setelahnya.
" Jika kau memiliki kekuatan untuk bertarung maka nanti aku akan memberimu kesempatan untuk bertarung di arena, tentunya melawan kubu lawan kita hari ini! " Ujar master Bu Chan dengan tenang.
Aura api yang menyelimuti tangan Tian Fan perlahan menghilang, dari sana genggaman ketiga master ke lengan Tian Fan terlepas seiring menghilangnya kekuatan Tian Fan.
" Lu Bu, bantu Ao Yan berdiri! Lanjutnya." Kalian pergilah terlebih dahulu dan tunggu kami di tempat tunggu." Seru master Bu Chan pada Wei Lan dan Su Zhi.
Dengan cepat ketiganya menjalankan perintah master divisi martial tersebut, dari sana kemudian keempatnya berjalan menuju ke tempat yang ditunjuk Bu Chan. Kini tinggallah Tian Fan sendiri yang dikelilingi oleh ketiga master tersebut.
Ketiganya kini menatap Tian Fan penuh arti, dari sana Bu Chan pun angkat suara. " Dengan begini kau mengurangi kekuatan kelompokmu anak muda! " Ujarnya penuh penekanan.
" Jika itu memang salahku maka aku akan bertanggung jawab karenanya. " Jawab Tian Fan dengan tenang
" Oh ya, bagaimana bentuk tanggung jawabnya?" Tanya Bu Chan datar.
" Seperti yang master katakan sebelumnya, bertarung! " Ujar Tian Fan tegas sambil menatap penuh keyakinan pada master divisi martial tersebut.
" Baiklah, itu bisa diterima. " Ujarnya tenang.
" Kau yang menjadi pemimpin kelompok ini sekarang….. Susul mereka !" Seru Bu Chan kembali.
Tian Fan menganggukan kepalanya, kemudian ia memberi hormat pada ketiganya dan segera menyusul keempat rekannya itu.
Ketiga master itu menatap punggung Tian Fan yang kini berjalan menjauh dari pandangan mereka bertiga." Pemuda yang menarik, tak heran ia bisa berada di perangkat pertama saat ujian. " Ujar Chen Deng dengan tenang. Chen Deng kemudian menoleh ke arah Bu Chan. Lanjutnya," aku tak menyangka kau bersikap dan mengambil keputusan seperti itu, seperti bukan dirimu saja! " Ujarnya penuh tanya.
" Ya, biasanya kau akan meledak marah dan menghukum pelakunya…. Kenapa sekarang kau bersikap seperti itu?" Tanya Bao Xin penasaran.
Bu Chan menunjukan senyum kecilnya sebelum berkata. " Anak itu…. Jika ia berniat melukai Ao Yan sudah pasti itu akan terjadi, tapi dia tidak melakukannya, ia menghentikan pukulannya disaat yang krusial. " Jawab Bu Chan yang masih menatap ke arah Tian Fan yang kini telah menghilang dari pandangannya.
Bao Xin dan Chen Deng terkejut dengan kata kata Bu Chan, tampak mereka penasaran dengan maksud yang ia katakan. Jadi maksudmu itu bukan kau yang menghentikan serangannya tadi?!" Tanya Chen Deng memperjelas.
" Ya, bukan aku! Dia sendiri yang menghentikan serangannya ! Emosi anak itu benar benar terjaga dan stabil, orang seperti itu benar benar berbahaya dan menakutkan! " Serunya kembali penuh arti.
Bao Xin yang mendengar perkataan Bu Chan segera angkat bicara. " Hei hei…. Jangan berpikir untuk membawanya masuk ke dalam divisimu, anak muda itu aset divisi alkimiaku! " Serunya penuh penekanan.
Bu Chan tersenyum kecut mendengar penuturan Bao Xin, meski begitu ia tak menampik dengan apa yang Bao Xin utarakan karena dirinya pun melihat bakat besar di diri Tian Fan.
" Kita bicarakan ini nanti, sekarang kita perlu fokus pada pertandingan. " Ujar Bu Chan mengalihkan pembicaraan. Bao Xin langsung menunjukan wajah kusutnya, tentunya ia paham jika rekan sejawatnya itu hanya mengalihkan perbincangan yang ada.
Disisi lainnya.
Tian Fan, kini menyusul ke tempat dimana Lu Bu dan yang lainnya berada, baru saja ia keluar dari lorong di belakangnya dirinya langsung menghentikan langkahnya karena di mulut lorong menuju arena kini terdapat lima orang sedang berdiri berjajar sambil menatap ke arah rekan satu kelompoknya.
Kelimanya menoleh serentak saat mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arah mereka.
Tian Fan menunjukan wajah tenangnya saat beradu tatap dengan kelima orang yang ada di depannya itu,tak lama berselang Tian Fan pun tersenyum kecil pada kelimanya.
" Sungguh tak terduga, ternyata kau yang menjadi perwakilan dari kelompok pengurus lama." Ujar Tian Fan santai sambil melihat situasi lalu menatap ke arah tiga orang yang dikenalnya itu.
Yaa tiga orang yang dikenalnya dan pasti menjadi lawannya itu adalah Dong Xi, Ni Fu dan juga Song Ong.
" Persis seperti yang kuduga, ternyata kau lah yang menjadi bagian akhir dari kelompok lemahmu itu! " Seru Song Ong angkuh.
Tian Fan tersenyum kecil setelahnya. " Bagus jika kau memiliki kepercayaan diri yang tinggi, kuharap itu tidak membuatmu menjadi besar kepala nantinya. "
" Selain itu, menang dan kalah belum ditentukan, semua tergantung pada pertarungan yang menjadi prosesnya, maka dari itu jangan tinggi hati terlebih dahulu! " Ujar Tian Fan datar sambil menatap kelimanya bergantian.