Chereads / Dewa Alkemis / Chapter 45 - Bab 45. Berhasil tidak dipuji, gagal dicaci.

Chapter 45 - Bab 45. Berhasil tidak dipuji, gagal dicaci.

Bab 45. Berhasil tidak dipuji, gagal dicaci.

Chapter- Ternyata.

Tian Fan menatap ke arah pil buatannya yang berada di tangan wasit, tampak sang pengadil dan semua orang yang ada di sekelilingnya terkejut melihat lima pil yang ada.

" Pil pengembali Qi dengan efektifitas enam puluh satu persen. " Ujar sang pengadil dengan terbata bata.

" Tapi empat pil lainnya merupakan pil tingkat atas karena memiliki efektifitas sembilan puluh persen." Ujar Bao Xin sambil menatap tajam ke arah empat pil lainnya yang berada di atas telapak tangan sang pengadil tersebut.

" Ya, itu sudah jelas! " Seru Lu Tang menegaskan sembari menatap dingin pada Xu Li dan orang orangnya.

" Jadi semua sudah bisa dipastikan bukan? Dengan ini tepati perjanjian yang kau buat! "

" Lalu apa aku harus mengantar dan menunjukan pintu keluar dari akademi ini?" Ujar Lu Tang dengan penuh cemoohan.

Xu Li yang melihat dan mendengar itu semua hanya bisa terdiam, wajahnya menghitam karena benar benar tak menyangka dengan apa yang terjadi. Dia benar benar kalah telak dan dipermalukan dengan sejadi jadinya.

Tatapannya nyalang terarah kepada Liu Bei dan Lu Tang, tak lama, ia mengalihkan pandangannya pada Tian Fan yang terlihat tenang meski kelelahan.

" Semua ini gara gara dia, dia menghancurkan semua rencanaku! " Batinnya penuh emosi. Tangannya mengepal kuat diiringi dengan gertakan gigi yang menimbulkan suara yang menjadi tanda keinginannya untuk membunuh Tian Fan saat ini juga.

" Kuharap kau tidak berlaku bodoh disini karena aku pasti tidak akan membiarkan apapun terjadi. " Ujar Liu Bei secara tiba tiba.

" Terima saja kenyataannya, kau kalah telak! " Seru Lu Tang dingin.

" Ada satu hal lagi yang ingin aku sampaikan padamu." Lanjutnya sembari mengeluarkan sebuah gulungan dari cincin penyimpanannya dan melemparkan gulungan tersebut kepada Xu Li." Ada pesan khusus yang diperintahkan oleh raja! " Seru Liu Bei datar.

Xu Li menangkap gulungan surat tersebut, dirinya kemudian melihat bentuk gulungan itu dengan penuh tanya. " Perintah raja?" Gumamnya pelan.

Ada banyak pertanyaan muncul di kepalanya saat itu juga, emosi di hatinya sedikit berkurang memikirkan hal baik yang mungkin terjadi. "Apa mungkin?" Batinnya sumringah.

Dengan cepat Xu Li membuka gulungan tersebut dan mulai membacanya, matanya berbinar tatkala ia membaca awal surat dimana 'Titah Raja' menjadi awal pembuka surat tersebut. Dengan segera ia membaca kelanjutan isi surat dan membacanya dengan cermat.

Seketika sorot mata di wajahnya berubah, wajahnya yang sumringah pada saat itu juga berubah menjadi pucat dengan keringat dingin mulai mengucur deras dari tubuhnya. Xu Li yang tadinya berpikir jika surat itu adalah pertanda baik untuknya kini hanya mementalkan semua pemikiran tersebut karena nyatanya isi surat tersebut adalah hal buruk yang akan datang untuk dirinya.

Xu Li menatap nyalang ke arah Liu Bei, kini ia paham kenapa kepala akademi Api hitam yang baru itu bersikap tenang dan tak menolak apapun pengajuannya dalam kompetisi ini. " Kau…. Kau….. ! " Serunya tanpa bisa melanjutkan kata katanya.

Liu Bei tersenyum kecil sedangkan semua orang yang ada kini penasaran dengan apa yang terjadi utamanya isi dari surat tersebut yang membuat Xu Li berubah raut wajahnya dalam waktu sebentar.

" Biar aku lanjutkan apa yang mungkin akan kau katakan, kau pasti akan mengatakan jika aku telah membodohi dan menipumu? Kau juga mungkin akan mengatakan jika aku telah curang dan membuat rencana dibalik rencana karena baik aku kalah atau kau menang dalam kompetisi ini maka hasil akhirnya tetap saja kau yang kalah."

" Kenapa begitu? Karena isi surat itu adalah titah raja yang memerintahkan pihak terkait dalam hal ini pasukan elit kerajaan dan pengawas kerajaan untuk memeriksa dirimu dan orang orang yang bersamamu terkait dugaan banyak hal curang yang kau lakukan semasa kau menjabat akademi api hitam ini. " Jelas Liu Bei dengan lantang.

Lu Tang tersenyum kecut mendengar penjelasan Liu Bei itu. " Pantas saja kau bersikap tenang dan menerima semua aturan tidak masuk akal dari dia, ternyata ini rencanamu! Kenapa kau tidak memberitahuku tentang ini?" Ujarnya sedikit kesal.

Liu Bei tak menjawab, ia hanya tersenyum kecil sembari tetap menatap ke arah Xu Li yang terpaku di tempatnya.

"Kukira kau akan paham dengan diamku, tapi nyatanya kau menganggapku takut dengan semua kata katamu itu. Pikiranmu terlalu pendek! Kau hanya katak dalam tempurung yang tidak akan pernah berubah! " Ujar Liu Bei penuh penekanan.

Tubuh Xu Li gemetar saat merasakan tekanan besar yang terarah padanya, jelas hal itu menunjukan keseriusan Liu Bei dengan kata katanya itu.

Tian Fan dan yang lainnya hanya bisa tertegun mendengar itu semua, ada perasaan campur aduk dimana kini mereka mengetahui jika mereka hanya dijadikan pion dalam kompetisi internal yang memperebutkan posisi kepala akademi tersebut.

Liu Bei mengangkat satu tangannya, dari sana muncul puluhan orang dengan menggunakan seragam kerajaan dan memakai topeng sebagai penutup wajahnya, mereka datang dari berbagai arah di luar arena. Dengan cepat mereka bergerak dan menangkap orang orang yang terduga terkait dengan Xu Li. Tak ada yang melawan karena para pasukan kerajaan tersebut merupakan pasukan elit yang merupakan cultivator.

Xu Li hanya bisa memendam amarahnya, ia menatap penuh dendam ke arah Liu Bei dan Lu Tang termasuk ke arah Tian Fan.

Tian Fan yang mendapatkan tatapan Xu Li tersebut tentu saja langsung merasakan ketidaknyamanan serta keanehan karena mantan orang nomor satu akademi api hitam itu menatapnya seperti itu.

" Tahu jika akan begini hasilnya maka aku pasti akan mengalah saja, ini hanya membuat musuhku bertambah kedepannya!" Batinnya ketus.

Dengan cepat para pasukan elit bertopeng itu membawa semua orang pergi dari arena dimana wasit yang menjadi pengadil pertandingan pun ikut dibawa oleh mereka.

Kini di arena hanya ada kelompok Tian Fan bersama sama dengan para guru dan master yang bersama Liu Bei.

Liu Bei menoleh ke arah Tian Fan dan anggota kelompoknya, senyumnya ia berikan pada mereka berlima terutama pada Tian Fan.

" Dari raut wajahmu aku bisa melihat jika kau merasa digunakan disini, betul begitu? " Tanya Liu Bei dengan santai.

" Benar kepala akademi, aku merasa seperti itu. " Jawab Tian Fan tanpa ragu dimana hal itu langsung membuat Lu Bu, Ao Yan, Su Zhi dan Wei Lan langsung menatap ke arah Tian Fan dengan mata membulat. Mereka semua jelas tidak menyangka jika Tian Fan berani berkata seperti itu pada pemimpin akademi.

" Kau berani menjawabku, apa itu bentuk ketidak senanganmu? " Tanya Liu Bei kembali.

" Aku hanya menjawab pertanyaan kepala akademi saja, perihal penerimaan dan pemikiran kepala akademi tentu aku tak bisa mengaturnya." Jawab Tian Fan dengan tenang.

" Ukh!"

Tanpa diduga, Bao Xin segera menghampiri Tian Fan, tanpa aba aba ia langsung memiting leher pemuda tersebut dengan keras. " Akh…. Sakit, apa…. apaan ini master! " Ujar Tian Fan cepat sambil berusaha mengurangi tekanan pitingan tangan Bao Xin ke lehernya.

" Bisa bisanya kau menjawab begitu spontan kepada kepala akademi !" Serunya sambil terus memiting kuat leher Tian Fan.

" Aku hanya menjawab dan berusaha jujur, lagipula tidak salah bukan aku melakukan itu! "

" Belum lagi jika kami kalah pastinya banyak hal yang akan menekan kami kedepannya, tentu saja posisi kami rugi disini, menang tidak dipuji,kalah dicaci! " Seru Tian Fan yang masih dalam posisi dipiting oleh Bao Xin.

" Kata siapa aku tak akan memuji kalian, tentu aku harus memberikan apresiasi atas kerja keras kalian ini! " Ujar Liu Bei yang tampak senang dengan sikap terbuka Tian Fan.

Chapter- Hadiah

Tian Fan tersenyum lebar saat Liu Bei memberikan apresiasi atas hasil kompetisi yang mereka menangkan, selain ucapan terima kasih ada beberapa hal yang Liu Bei berikan untuk mereka berlima.

" Seribu poin, lima ratus koin emas dan menjadi murid tidak langsung dari master Liu Bei dan master Lu Tang, apakah ini benar?" Tanya Ao Yan tidak percaya sambil menatap serius pada sang kepala akademi Liu Bei.

" Ya, itu hadiah untuk kalian. Aku senang kalian melakukan yang terbaik meski banyak kekurangan yang kelompok kalian miliki. Itu adalah nilai utama dari kompetisi ini, perihal kalah dan menang itu hanyalah bonus. " Ujar Liu Bei penuh arti.

Liu Bei menoleh ke arah Tian Fan dan menatapnya dengan dalam. " Apa itu cukup anak muda?" Tanyanya.

Tian Fan tidak segera menjawab, ia tampak berpikir sejenak sebelum berkata. " Master, apa aku boleh mengajukan permintaan lainnya?" Tanya Tian Fan serius.

" Hei hei…. Apa kau memiliki dua lambung sehingga kau merasa belum puas dengan hadiah itu? Kau baru disini jadi kau pastinya tidak tahu banyaknya poin yang kau dapat itu bisa menjadi banyak hal menguntungkan untuk ditukar menjadi barang dari akademi." Ujar Bao Xin cepat sambil melotot ke arah Tian Fan.

Liu Bei tersenyum, ia kemudian mengangkat satu tangannya tanda agar Bao Xin tidak melanjutkan perkataan dan menekan anak muda tersebut. " Katakan,memangnya apa yang ingin kau minta?" Tanya Liu Bei dengan tenang.

" Jika diizinkan aku ingin mendapat pelajaran mengenai pengetahuan mantra dan formasi juga, itu permintaanku kepala akademi! " Seru Tian Fan cepat dengan penuh keyakinan.

Semua orang terkejut mendengarnya, namun dengan segera Bu Chan ikut berkata. " Kenapa tidak berlatih martial dao saja, aku bersedia menerimamu menjadi muridku?!" Ujarnya cepat yang sontak hal itu mendapat pelototan tajam dari Bao Xin yang jelas paham maksud Bu Chan.

Liu Bei menganggukan kepalanya berulang mendengar permintaan Tian Fan tersebut. " Apa kau yakin? Sebelumnya aku melihat pertarunganmu pada saat ujian dan kompetisi ini, kau memiliki cukup bakat dalam dua Dao yang ada. Jarang sekali orang yang mempelajari tiga Dao dalam sekali waktu karena itu akan memberi beban untuk tubuh terkecuali jika telah berada di ranah langit keatas. "

" Selain itu, penggunaan tiga Dao cukup menguras energi qi nantinya dan menyebabkan beberapa resiko lainnya,apa kau sanggup dengan itu semua?" Tanyanya serius.

" Tidak masalah kepala akademi, aku tahu kapan harus memulai dan berhenti, lagi pula tak ada salahnya bukan belajar sedari awal dan menguasai dasarnya karena kedepannya pun pasti kita akan membutuhkannya. " Jawab Tian Fan kembali.

Liu Bei tersenyum kecil, ia kemudian angkat bicara kembali. " Kau benar, tapi apa kau yakin bisa sampai ke tingkat itu minimal sampai ke ranah langit atau immortal? " Tanyanya serius.

" Semua tergantung niat, usaha dan juga takdir. Tapi aku akan berusaha mencapai itu terutama aku ingin menjadi seorang alkemis besar di Ziran ini! " Jawab Tian Fan percaya diri.

" Hoo, aku suka semangatmu anak muda, baik aku akan memenuhi permintaanmu itu, kau bisa belajar formasi dan mantra dan Dao lainnya, dengan syarat itu dilakukan di luar jam pelajaran yang ada. " Seru Lu Tang ikut bicara.

" Wakil kepala akademi sudah memutuskan, jadi aku pun tak bisa untuk menolak. " Ujar Liu Bei santai.

Wajah Tian Fan berbinar, dengan cepat ia menangkupkan tangannya dan mengucapkan terima kasih pada kedua pemimpin akademi api hitam tersebut dimana hal itu langsung diikuti oleh Lu Bu dan yang lainnya.

Tak lama, Bao Xin dan kedua master lainnya membawa kelompok Tian Fan pergi dari arena dimana setelahnya seseorang dari pasukan kerajaan muncul dari satu lorong dan menghampiri mereka.

Pria bertopeng dengan menggunakan zirah perang berwarna hitam itu kemudian berdiri di depan Liu Bei dan Lu Tang.

" Aku tak menyangka jika dia adalah putramu, sepertinya ia mewarisi teknik khas klan Tian mu itu. " Ujar Liu Bei dengan tenang.

Sang pria bertopeng itu melepas topengnya. Ya, dia adalah Tian Yuwen yang merupakan ayah dari Tian Fan.

Tian Yuwen kemudian menatap dalam kepada dua sahabatnya itu penuh arti." Mohon bantuannya untuk mengajari dia. " Ujar Yuwen sembari membungkukkan badannya pada keduanya.

" Aku merasa aneh melihat kau bersikap seperti itu kawan, tentu saja kau jangan sungkan, kami senang bisa melatih penerus klan Tian meski aku tidak yakin apakah kami cukup mumpuni untuk itu karena aku melihat dia 'berbeda'." Jawab Liu Bei serius.

Tian Yuwen sedikit terkejut mendengar penuturan Liu Bei dimana hal itu memberikan sebuah pertanyaan besar di kepalanya.

" Apa maksudnya itu saudara Liu Bei? " Tanya Tian Yuwen serius.

" Sepertinya kau yang lebih tahu hal itu daripada aku saudara Yuwen. " Ujar Liu Bei membalikan pertanyaan yang ada.

Yuwen tersenyum kecut, jelas ia paham dengan apa yang dikatakan oleh sahabat satu sektenya itu. " Aku berharap kalian jangan memberinya keistimewaan, perlakukan dia layaknya murid lain pada umumnya. " Pinta Yuwen kembali.

" Itu sudah jelas kawan, dia berada disini karena kemampuannya dan juga kuatnya daya pikirnya itu. Yang kami lakukan hanyalah memberinya fasilitas dan jalan sesuai dengan porsinya. " Jawab Lu Tang apa adanya.

" Fokuslah pada urusanmu, biarkan kami yang mengurus putramu disini."

" Meski aku merasa putramu itu sepertinya akan ikut terseret dalam luka liku dan intrik kerajaan." Ujar Liu Bei penuh arti.

Yuwen tertegun mendengarnya, sedikit banyaknya ia paham maksud dari perkataan kedua orang yang ada di depannya itu.

Di tempat lain.

" Hatsyiiiii…"

" Akh, siapa yang membicarakanku? " Ujar Tian Fan sambil menggosok gosok hidungnya dengan jari telunjuk.