Bab 46. Metode
Tian Fan sumringah karena Bao Xin dan kedua master lainnya memberikan jaminan agar keinginannya untuk belajar ketiga jenis dao terlaksana. Kini dirinya dan anggota kelompoknya diberikan libur beberapa hari untuk istirahat. Namun hal itu tidak diambilnya karena merasa sayang dengan waktu yang ada.
" Jadi apa yang akan kau lakukan sekarang?" Tanya Bao Xin penasaran.
Tian Fan berpikir sejenak, otaknya berpikir cepat untuk menjawab pertanyaan master divisinya itu. " Apa yang ada di ruangan khusus master sudah seluruhnya kebaca, sepertinya aku perlu mencari referensi tambahan untuk mendapatkan pengetahuan tambahan." Batinnya.
Tian Fan melirik ke arah dua master divisi yang ada, tampak Bu Chan dan Chen Deng keheranan dengan sorot mata Tian Fan yang menatap mereka berdua." Sepertinya aku perlu mempelajari dasar penggunaan mantra dan formasi, apakah master Chen Deng tidak keberatan jika aku berkunjung ke tempat master dan melihat catatan serta kitab yang master miliki?" Tanya Tian Fan diakhiri senyum lebarnya.
Chen Deng terkesiap, jelas ia tak menyangka dengan permintaan Tian Fan yang blak blakan tersebut. Bagaimana tidak! Tujuan dan permintaan utamanya langsung ke tempat privasinya." Bukankah permintaanmu itu terlalu berlebihan, lagipula kenapa langsung ke ruangan pribadi milikku?" Tanyanya penasaran. Lanjutnya." Apa mungkin kau sudah mengacak ngacak ruang kerja Bao Xin saat kau berlatih?" Tanyanya serius.
Tian Fan langsung tersenyum lebar dengan menunjukan sedikit kecanggungannya yang tentunya baik Bao Xin, Bu Chan dan Chen Deng bisa menebak jawaban dari pertanyaannya.
Tampak Bao Xin menunjukan wajah kesannya namun dari sana Tian Fan langsung angkat bicara. " Aku hanya melihat, membaca dan menggunakan beberapa set bahan pil sesuai dengan anjuran master, tidak lebih dari itu. Lagipula bisakah itu menjadi hadiah saja atas keberhasilan kami memenangkan kompetisi internal ini?" Ujar Tian Fan cepat yang langsung membuat wajah Bao Xin kecut mendengarnya.
" Pintar sekali kau berbicara,aku sendiri telah memeriksa ruanganku dan memang tidak ada yang salah disana, namun aku baru mendengar masalah pemurnian pil yang kau buat itu, katakan padaku berapa banyak bahan pil yang kau gunakan?" Tanyanya cepat. Namun dengan cepat ia meralat kembali perkataannya. " Tidak…. Tidak …. Perlihatkan isi cincin penyimpananmu itu, aku ingin melihat hasilnya!" Ujarnya cepat yang tidak menerima penolakan.
Tian Fan tercengang saat mendengar Bao Xin berkata seperti itu, ia ingin menolak tapi sang alkemis wanita itu langsung bergerak mengambil lengan Tian Fan untuk melihat isi cincin penyimpanannya.
Mata Bao Xin terbelalak saat persepsi jiwanya melihat isi di dalam cincin tersebut, tampak ada sekitar lima puluh botol pil ada di dalam cincin penyimpanannya tersebut.
Bao Xin tentu saja bisa menghitungnya dengan tepat karena setiap botol pil miliknya memiliki tanda di bagian lehernya.
Melihat keterkejutan Bao Xin membuat Bu Chan dan Chen Deng penasaran, mereka berdua ikut melihat isi cincin penyimpanan tersebut. Seketika mereka paham kenapa Bao Xin terkejut karenanya.
" Ini tak mungkin…. " Ujar Bao Xin yang segera melepaskan genggamannya pada tangan Tian Fan dan langsung berlalu dengan cepat menuju kediamannya kembali.
Sontak apa yang dilakukan Bao Xin membuat mereka bertiga hanya bisa terkejut dan terganga karenanya. " Sepertinya kau akan mendapat masalah anak muda jika menghabiskan banyak bahan pil miliknya." Ujar Bu Chan sambil tersenyum jahat kepada Tian Fan.
Tian Fan hanya tersenyum canggung setelah mendengar perkataan Bu Chan tersebut.
" Baiklah anak muda, aku akan memberimu izin untuk belajar di ruangan kerja milikku, tapi hanya sekedar membaca,tidak lebih! Aku memerintahkan untuk melakukan ini bukan tanpa sebab karena untuk ranah dan tingkatan yang kau miliki masih belum boleh untuk melakukan teknik mantra dan formasi mengingat beban dan resiko yang mungkin terjadi nantinya!" Jelas Chen Deng penuh penekanan.
Tian Fan mengangguk paham, ia tahu jika apa yang dikatakan Chen Deng benar benar sesuatu yang wajib ia perhatikan dengan seksama.
Tanpa berlama lama lagi segera Chen Deng membawa Tian Fan menuju kediamannya, hanya membutuhkan waktu dua batang dupa saja bagi mereka berdua untuk sampai ke tempat Chen Deng tersebut.
Tian Fan terpana saat melihat ruangan Chen Deng dimana di dalam ruangan tersebut berjajar banyak rak yang berisikan kitab dan catatan berupa gulungan menumpuk di rak rak tersebut.
" Kau ingat perjanjian kita bukan?" Tanya master Chen Deng serius.
" Tentu saja master, aku berjanji dan akan memegang penuh kata kataku dan juga perintah master!" Seru Tian Fan tegas.
" Aku percaya, aku akan memberikan waktu untukmu belajar selama tiga hari disini, jadi pergunakan dengan baik waktu yang ada." Ujarnya kembali.
Tian Fan menganggukan kepalanya tanda paham, ia pun menyanggupi semua kata kata Chen Deng padanya.
Chen Deng pun meninggalkan Tian Fan sendirian di dalam ruangan tersebut guna memberikan keleluasaan dan kebebasan untuknya.
" Aku harus menggunakan waktu yang diberikan master dengan sebaik baiknya." Gumamnya pelan setelah Chen Deng meninggalkan ruangan tersebut.
Tanpa menunggu lagi segera ia pun mulai membaca kitab dan catatan yang ada di rak pertama, satu persatu buku dan kitab itu ia pelajari dan ia patri kedalaman ingatannya…..
Dua hari berlalu
Tian Fan masih larut dalam kesenangannya membaca kitab dan catatan yang ada, tidak hanya membaca saja ia lakukan, namun semua hal yang dibaca dan dipelajarinya itu dikembangkan olehnya dan dipadukan dengan pengetahuan yang didapat dari Dian Ning. Jelas hal itu memberikan banyak keuntungan untuknya karena dari sana ia bisa melengkapi dasar ilmu yang didapatkan saat ini dengan pengetahuan yang ada.
" Benar, mantra mantra ini bisa dikembangkan dan dilengkapi dengan cara ini! " Batinnya.
Di sebuah ruangan lain, Chen Deng nyatanya tidak membiarkan Tian Fan sendirian, ia memperhatikan apa yang dilakukannya semenjak ia berada di ruangan khusus miliknya itu. Perubahan raut wajah Tian Fan selama belajar dari kitab kitab miliknya itu cukup mengundang tanda tanya besar di kepalanya, meski ia tidak mengetahui isi di kepala pemuda tersebut namun ia bisa merasakan banyak hal yang didapat Tian Fan dari pembelajaran otodidaknya itu.
" Sebenarnya apa yang sedang dipikirkannya sampai wajahnya terlihat senang seperti itu?" Ujarnya bermonolog.
" Kenapa kau tidak tanyakan langsung padanya jika kau merasa sangat penasaran?" Ujar Bu Chan yang ada di sebelahnya.
Chen Deng menunjukan kekesalannya, meski begitu tetap saja ia menanggapi perkataan rekannya itu. " Diam kau, daripada kau ikut campur urusanku kenapa kau tidak kembali ke divisimu dan malah sepanjang waktu berada disini, apa kau tidak memiliki kerjaan selain mengikuti kami?" Serunya dengan ketus.
" Agar cepat maka aku akan berkata tidak ada pekerjaan." Ujar Bu Chan dengan santai.
Chen Deng menunjukan wajah kesalnya sembari kembali memperhatikan Tian Fan dari bola kristal yang ada di depannya itu.
" Menurutmu apa yang membuatnya senang seperti itu?" Tanya Bu Chan serius.
" Aku tak tahu, hanya saja jika berkaca pada kejadian sebelumnya aku merasa anak itu menemukan hal baru dari apa yang ia pelajari. " Jawab Chen Deng yakin.
" Maksudmu ia menemukan metode baru?" Tanya Bu Chan mencari penegasan.
" Sepertinya begitu, meski ini hanya dugaan namun kompetisi kemarin membuatku yakin ia bisa seperti itu! Membuat pil dari bahan yang setengah rusak saja ia bisa apalagi dengan mantra, aku pikir sangat mungkin ia menemukan metode baru dari apa yang ia pelajari." Jelasnya penuh keyakinan.