Bab 43. Adu siasat.
Tian Fan dan kelompoknya serempak masuk kedalam arena, dari sana mereka segera membentuk formasi dimana Tian Fan berdiri di belakang dengan diapit oleh Su Zhi sebelah kiri dan Wei Lan di sebelah kanan, sedangkan Lu Bu dan Ao Yan berdiri tiga meter di depan Tian Fan, jelas mereka menjadi tim penyerang nantinya.
Apa yang ditunjukan kelompok Tian Fan sontak membuat master Xu Li tersenyum lebar melihatnya. Xu Li yang kini duduk bersama dengan master Liu Bei dan master Lu Tang pun angkat bicara. " Sepertinya anak anak didik master mastermu sangat percaya diri dengan pertandingan ini, apa mereka tidak terbebani dengan beban yang ada di pundak mereka?" Tanyanya dengan menyindir.
Liu Bei tersenyum santai, ia kemudian menatap ke arah mantan kepala akademi api hitam itu dengan santai." Perlukah memberi mereka beban? Lagipula ini hanya kompetisi internal biasa. " Jawab Liu Bei tanpa beban.
Mendengar itu Xu Li merasa aneh karenanya, namun dia tidak menangkap arti dari kata kata Liu Bei tersebut. Hal itu membuat dirinya kesal. Dari sana ia kemudian menatap ke arah orang orangnya yang masih bersiap di sisi arena. " Apalagi yang kalian tunggu, cepat masuk ke arena sekarang! " Ujarnya lewat telepati kepada guru guru yang mendampingi kelompok murid.
" Baik kepala akademi, kami sedang memantapkan strategi yang telah kami latih sebelumnya. Sesuai dengan dugaan kita mereka akan menggunakan strategi seperti itu."
" Kami akan menggunakan rencana yang disampaikan tuan sebelumnya karena itu adalah strategi terbaik untuk memenangkan pertandingan ini. " Ujar seorang guru membalas lewat telepatinya.
" Selain itu kami sudah berjaga jaga, hal itu sudah kami lakukan tuan. " Ujarnya penuh arti.
Xu Li menyeringai, dia paham maksud dari anak buahnya itu yang mana kelompoknya itu telah melakukan sabotase pada set bahan yang diberikan kepada kelompok Tian Fan.
Di Sisi lain, seorang guru yang mendampingi Song Ong menatap serius pada murid murid yang ada di depannya. " Ingat, kalian harus menang, lawan kalian semua berada di bawah kalian! Dan jika kalian menang maka kalian akan mendapatkan banyak keuntungan dari akademi, termasuk untuk klan kalian nantinya ! Lakukan rencana pertama, kalahkan kedua murid yang bertipe martial dahulu, itu tugas kalian Qin bersaudara ! " Serunya penuh penekanan.
Tampak ada ketegangan di wajah Song Ong dan keempat rekannya, meski mereka memiliki keunggulan dalam tingkatan ranah tapi dengan status kelompok Tian Fan juga cukup membuat mereka tidak percaya diri karenanya.
" Kalian jangan khawatir, ada kami disini, Ao Yan sudah pernah kami kalahkan dan tidak sulit untuk mengalahkannya kembali. "
" Yang penting kalian bisa menahan lawan lawan kalian itu,jangan sampai buat kesalahan!" Seru Qin Bo angkuh.
" Kau jangan meremehkan kami! " Seru Song Ong tidak senang dengan kata kata Qin Bo tersebut yang disambut anggukan yang lainnya.
Tian Fan yang melihat situasi itu tersenyum kecil melihatnya, ia melihat kerapuhan yang kentara diantara kelompok mereka.
Setelah menunggu cukup lama, kelompok yang dipimpin Qin Bo itu memasuki arena, dengan angkuh mereka berjalan ke dalam arena dan dari sana mereka membuat formasi yang berbeda dengan kelompok Tian Fan.
Dong Xi yang diplot sebagai alkemis mengambil tempat di belakang dekat bagian sisi belakang arena, dari sana, Song Ong berdiri dibelakang Dong Xi, sedangkan Ni Fu, Qin Bo dan Qin Shu berdiri sejajar tiga meter di depan Dong Xi.
Tian Fan yang melihat posisi formasi lawannya langsung berpikir cepat, ia melihat dan menduga apa yang mereka lakukan. " Tampaknya mereka akan menyerang Ao Yan terlebih dahulu untuk mengunci jalan pertarungan, sesuai dengan dugaanku! " Batinnya.
Ao Yan dan yang lainnya menatap ke arah Tian Fan, dari sana Tian Fan dengan tenang menganggukan kepalanya sebagai tanda penegasan akan kepastian rencananya.
Mendapatkan kepastian, Lu Bu, Ao Yan, Su Zhi dan Wei Lan langsung fokus dengan tugas mereka masing masing.
Disisi lain, adu tatap terjadi antara Tian Fan dan Dong Xi, tampak Dong Xi memberikan senyum sinisnya kepada Tian Fan dimana hal itu menyiratkan sesuatu padanya.
Seorang pria tua mengenakan jubah hijau memasuki tengah arena, pria tersebut menganggukan kepalanya tanda penghormatan pada Liu Bei dan orang orang yang berada di podium utama. Setelahnya pria tua itu mengambil tempat di sisi arena tempat dimana pengadil pertandingan berada.
" Aku menjaga netralitas kompetisi ini, jadi untuk wasit yang digunakan adalah orang yang berasal dari kerajaan, bagaimana pendapatmu saudara Liu Bei?" Ujar Xu Li berwibawa.
" Oh. " Jawab Liu Bei singkat yang diakhiri senyum kecil darinya.
Di sebelah Liu Bei, Lu Tang sang wakil kepala akademi menunjukan raut wajah kusutnya melihat semua yang terjadi. " Huh, mereka benar benar merencanakan ini dengan matang! Master, yang menjadi pengadil itu adalah orang yang berasal dari divisi kiri kerajaan, orang itu….." Lu Tang tak melanjutkan kata katanya lewat telepati pada Liu Bei karena sang kepala akademi itu langsung memotong perkataannya.
" Aku tahu, biarkan saja! "
" Aku lebih menantikan pertandingan ini untuk melihat bagaimana mereka bertanding. "
" Apa kau tidak melihatnya? Anak didik Bao Xin, Bu Chan dan Chen Deng itu dari awal tampak percaya diri meski banyak kekurangan di kelompok mereka." Seru Liu Bei cepat.
Lu Tang menghela nafas panjang mendapat jawaban dari rekannya itu, ia benar benar tak habis pikir bagaimana bisa ia setenang itu dengan kondisi posisi mereka di akademi sedang dipertaruhkan.
" Semuanya…. Pertarungan ini akan aku mulai, aku jelaskan kembali peraturannya! Siapapun yang tak sadarkan diri, keluar arena maka dinyatakan tidak dapat mengikuti pertarungan kembali, yang memenangkan pertarungan adalah kelompok yang berhasil membuat pil pengembali Qi dengan efektifitas minimal enam puluh persen. "
" Pertarungan dimulai saat aku memberikan cincin penyimpanan ini pada kedua kelompok…." Ujar sang pria tua penuh ketegasan. Lanjutnya. " Apa kalian sudah mengerti dan sudah siap?" Tanyanya penuh penekanan.
" Siap! " Seru semua peserta serentak.
Sang pria tua mengambil dua cincin penyimpanan dari dua saku yang ada di pakaiannya, cincin penyimpanan berwarna merah dan biru itu dipegang di tangan kanan dan kirinya. Xu Li dan kelompoknya tersenyum jahat melihat cincin tersebut yang jelas mereka tahu apa maksudnya.
Disisi lain, Liu Bei pun melihat kejanggalan itu dari wajah Xu Li, namun tetap ia bersikap tenang dan membiarkan semuanya berjalan seperti apa yang mereka rencanakan.
Hening tercipta
Semua orang menunggu kedua cincin penyimpanan dilemparkan ke arah para alkemis yang ada di arena, bersamaan dengan itu, Tian Fan dan Dong Xi mengeluarkan tungku yang akan digunakan untuk pemurnian dan meletakkannya di lantai persis di depan mereka.Tian Fan sendiri menggunakan tungku milik Bao Xin karena ia sendiri belum memiliki tungku sendiri, Sedangkan yang lainnya mengeluarkan senjata andalan masing masing untuk bersiap bertarung. Wei Lan dan Su Zhi menggunakan tongkat sihir mereka sementara Lu Bu dan Ao Yan mencabut pedang yang mereka bawa.
Tian Fan menatap ke arah tiga orang terdepan, Ni Fu dan Qin bersaudara. Tampak Qin Bo menggunakan tongkat sebagai senjata dan saudaranya menggunakan dua pedang sama seperti senjata yang digunakan Ni Fu.
Semua orang menegang menunggu sang pengadil memulai pertandingan, setelah tujuh Hela nafas dengan cepat sang pria melemparkan cincin penyimpanan berwarna biru ke arah Dong Xi dan cincin penyimpanan berwarna merah ke arah Tian Fan
Tap… Tap….
Cincin penyimpanan yang pria tua lemparkan segera ditangkap oleh kedua alkemis. Bersamaan dengan itu pula Qin Bo dan Qin Shu menerjang ke arah Ao Yan yang bergeming di posisinya dengan mengambil kuda kuda bertahan. Adapun Ni Fu melesat ke arah Lu Bu yang sama sama bergerak untuk menyongsong serangannya.
Di belakang, Dong Xi bersiap memulai pemurnian, sedangkan Song Ong membuat rapalan mantra dengan tongkat di tangannya yang membuat posisi Dong Xi kini berada di dalam sebuah diagram cahaya yang dikendalikannya.
" Murid murid pilihanku menggunakan teknik pemberian Qi untuk membuat sang alkemis dapat membuat pil dengan cepat dan efektifitasnya menjadi tinggi, kukira strategi itu sama dengan yang murid yang kalian pilih, hanya saja murid pilihanku hanya menggunakan satu perapal mantra untuk membantunya sedangkan kalian murid kalian menggunakan dua perapal mantra, sungguh sangat tidak efektif! " Seru Xu Li pada Liu Bei dengan melihat apa yang terjadi di arena dimana terlihat Song Ong mendukung Dong Xi dan kedua gadis perapal mantra yang berada di samping Tian Fan bersiap untuk membantu Tian Fan dalam pemurniannya, tampak tongkat sihir yang mereka berdua gunakan kini membentuk diagram cahaya di bawah kaki mereka berdua.
Liu Bei tersenyum kecil, ia kemudian angkat bicara setelahnya. " Aku rasa tidak seperti itu! " Jawabnya santai sambil menatap dalam ke arah arena.
Tanggapan Liu Bei membuat Xu Li keheranan, ia segera mengalihkan pandangannya ke arah pertarungan di arena.
Semua orang terkejut melihat apa yang terjadi setelahnya.
" Sekarang! " Seru Tian Fan lantang.
Teriakan aba aba dari Tian Fan yang ditunggu oleh anggota kelompoknya langsung disambut pergerakan mereka berempat yang tentunya membuat terkejut kelompok Qin Bo tersebut.
Lu Bu yang beradu serangan dengan Ni Fu bergerak kesamping, begitupun dengan Ao Yan yang bersiap menerima serangan Qin bersaudara, tindakan tersebut kemudian disambut oleh pergerakan Su Zhi dan Wei Lan yang ternyata menggunakan teknik serangan elemennya ke arah Ni Fu dan Qin bersaudara. Mereka berdua terus menghujani ketiganya dengan serangan elemen api yang memaksa mereka hanya bisa terus menghindar karenanya.
" Elemen api ! " Seru Wei Lan dan Su Zhi bersamaan dimana bola bola api keluar dari tingkat mereka dan menerjang ke arah Ni Fu dan Qin bersaudara yang mau tak mau membuat mereka bertiga menghindar dan melompat ke arah samping.
Masih dalam kondisi terkejut, semua orang kembali terperangah saat melihat Tian Fan berlari lurus kedepan ke arah dimana Dong Xi berada. Tentu yang membuat mereka terkejut adalah pemuda berambut putih itu berlari dengan memegang tungku besar tersebut di satu tangannya.
Kejadian selanjutnya membuat semua orang menganga karena Tian Fan yang telah berada di tengah arena melemparkan tungku yang ada di tangannya ke arah tungku milik Dong Xi.
"Wuushhh….
Baaang….
Duaaakkk….
Tungku milik Tian Fan menghantam tungku pil Dong Xi yang mana hal itu membuat tungku pil Dong Xi terpental ke arah Dong Xi sendiri, hal yang tak terduga tersebut membuat sang alkemis yang menjadi lawannya itu tak siap sehingga tungku yang mulai panas tersebut menghantam tubuhnya dengan keras dan mendorongnya ke arah belakang sehingga tersungkur ke posisi dimana Song Ong berada
Tubuh Dong Xi menghantam tubuh Song Ong yang membuatnya tersungkur jatuh kebelakang akibat kerasnya lesatan tungku Dong Xi yang dihantam oleh tungku milik Tian Fan.
Duuagh…Brakk….Arghhh….
Dong Xi dan Song Ong mengerang kesakitan sambil terhempas di lantai,disaat bersamaan, Tian Fan kembali menangkap tungku miliknya yang terpental kembali ke arahnya. Dengan gerakan cepat ia menangkap tungku tersebut di udara dan kemudian melompat ke depan ke arah dimana Dong Xi dan Song Ong sedang mencoba bangkit dari jatuhannya.
Semua mata tertuju pada pergerakan Tian Fan yang benar benar tidak terduga tersebut, bahkan Ni Fu dan Qin bersaudara menjadi tertegun dan kehilangan fokus melihat apa yang terjadi, apalagi pada saat ini Tian Fan sedang melesat cepat dengan posisi tungku di tangannya yang siap dihantamkan ke arah dimana Dong Xi dan Song Ong berada.
Duaaaanggg….
Duaaaanggg….
Tian Fan menghantamkan tungku di tangannya ke arah Dong Xi dan Song Ong dimana hantaman tungkunya itu masuk telak ke arah dada Dong Xi dan hantaman tungku kedua yang dilakukannya menghantam ke arah wajah Song Ong yang membuat gigi giginya terbang keluar bersamaan dengan terbangnya kedua orang tersebut keluar arena.
" Ini bunganya atas kejadian di perpustakaan dulu! " Seru Tian Fan kembali dimana diakhiri dengan pergerakan sebuah tendangan berputar dari dirinya yang mana serangannya tersebut terarah pada tungku Dong Xi yang tergeletak di lantai arena tak jauh dari posisinya.
Wuuusshh…
Baaang….Duaagghhh
Brakkk….
Dbughh
Semua orang tak bisa berkata kata dengan apa yang mereka lihat, mata mereka membulat saat tungku milik Dong Xi yang ditendang Tian Fan melesat ke arah Song Ong yang menghantam telak ke arah wajahnya kembali dimana hal tersebut membuat Tian muda klan Song tersebut kini menabrak dinding pembatas yang ada dan tertancap disana dengan tungku pil menempel di tubuhnya.
Dong Xi jatuh terkapar di luar arena, sedangkan Song Ong tak perlu ditanya lagi karena siapapun yang melihatnya pasti sudah bisa menebak kondisinya.
" Buahahahaha….. Bajingan kecil itu, ternyata ini rencana kejutan yang ia bicarakan tadi! " Seru Bu Chan tak menyangka, ia benar benar tak mengira jika rencana cadangan yang akan dipakai secara situasional itu ternyata adalah serangan tungku yang dilakukannya.
Yaa, pada saat pengaturan rencana sebelumnya Tian Fan memberitahukan rencana cadangannya dimana ia akan ikut bergerak nantinya membantu Lu Bu atau Ao Yan, itupun dengan catatan semua tergantung apa yang terjadi di arena.
" Rencana pertamanya memancing mereka sukses, rencana keduanya mengalihkan Ni Fu dan kedua Qin berjalan sesuai rencana, pergerakan Lu Bu dan Ao Yan yang membawa ketiganya membuka jalur tengah membuat Tian Fan leluasa untuk menyerang ke depan tanpa rintangan. Belum lagi yang dilakukan Wei Lan dan Su Zhi yang bersandiwara untuk bersiap membantu pemurnian Tian Fan dimana pada saat yang tepat keduanya mengalihkan perapalan mantra mereka menjadi perapalan mantra serangan , hal itu membuat pergerakan mereka semua tidak bisa diprediksi. " Jelas Chen Deng tak menyangka.
" Kau benar, dia menggunakan kepercayaan diri dan keangkuhan lawannya sebagai senjata untuk menyerang balik mereka. Tak hanya itu saja, dia yang meraih kepercayaan dari teman temannya itu membuat rencananya berhasil dengan sempurna. "
" Hanya saja aku tak mengira dia akan menggunakan tungku itu sebagai senjata, pantas saja ia tadi menanyakan kekuatan dari tungku itu. " Seru Bu Chan takjub diakhiri dengan sebuah lirikan ke arah Bao Xin yang tampak tertegun dengan apa yang dilihatnya.
" Bajingan kecil itu…. Tungku tingkat empat milikku dipakainya sebagai senjata! " Ujar Bao Xin tak menyangka.
Bu Chan dan Chen Deng menahan tawa, kompak keduanya menepuk nepuk pundak Bao Xin setelahnya. " Tenang saja, kuyakin tungku milikmu tidak rusak, ingat, sebuah keberhasilan pasti memerlukan pengorbanan. " Ujar Chen Deng sambil menahan tawanya.
Di podium utama, Xu Li terdiam. Apa yang terjadi di arena benar benar membuatnya syok karenanya. Dengan dua orang muridnya keluar arena dan kini tiga lainnya dikeroyok oleh lima orang secara bersamaan semakin memberinya kepastian jika rencananya benar benar rusak total.
Matanya menatap nyalang ke arah Tian Fan dimana pemuda berambut putih tersebut kini berteriak mengatur dan memandu serangan rekan rekan kelompoknya dimana hal itu semakin membuat Ni Fu dan Qin bersaudara terdesak.
Duaarr Duaarr Duaarrr
Boooomm
"Arrggghh"
Brukk…Brakk….Duaghh….
Tiga tubuh melayang di udara yang mana setelahnya ketiga tubuh tersebut keluar arena dan menghantam tanah di sekeliling arena dengan keras.Jelas bagi semua orang itu merupakan akhir dari perjuangan kubu Xu Li.
Dengan keringat bercucuran, Tian Fan dan yang lainnya menunjukan senyum lebarnya, jelas mereka tidak menyangka sekaligus senang karena mereka berhasil mengalahkan lawannya dengan sangat telak.
" Saudara Fan, ayo lakukan, kami masih sanggup untuk membantumu! " Seru Su Zhi bersemangat.
Tian Fan menganggukan kepalanya, dari sana ia segera mengambil posisi untuk melakukan pemurnian pil. Bersamaan dengan itu, Wei Lan dan Su Zhi pun mengambil posisi untuk mendukung pemurnian yang akan dilakukan Tian Fan.
Dengan cepat ia mempersiapkan bahan dan alat pemurnian, namun baru beberapa saat ia tertegun saat mengeluarkan isi cincin penyimpanan berwarna merah tersebut. Satu set tanaman spirit yang digunakan untuk pemurnian pil pengembali Qi yang seharusnya terdiri dari empat kotak ternyata hanya berisikan dua kotak saja, yang membuatnya semakin kesal adalah ternyata keempat tanaman spirit yang harusnya berada di masing masing kotak ternyata disatukan dalam kedua kotak khusus yang ada.
" Apa apaan ini! Kau curang! " Seru Lu Tang lantang sambil menatap tajam ke arah Xu Li.
Xu Li menyeringai, ia yang tadinya emosi kini kembali bersikap tenang kembali. " Masih ada harapan ! " Batinnya.
Ia lalu menatap datar ke arah Lu Tang" Apa yang kau katakan,aku tak tahu menahu mengenai hal ini…." Ujarnya santai.
" Ckckck….Jika begini aku kira hasilnya sudah pasti mereka tidak akan dapat membuat pilnya karena esensi tanaman spirit yang ada telah berkurang. "
" Sepertinya pertandingan ini harus diulang kembali." Ujarnya percaya diri.
" Aku rasa belum saatnya memutuskan itu, mereka masih belum menyerah, lagipula di aturan tidak tercantum seperti itu, yang ada hanyalah aturan pertarungan dan aturan pemenang. "
" Jadi semua masih belum bisa diputuskan. " Ujar Liu Bei datar dengan penuh wibawa.
Perubahan sikap Liu Bei membuat Xu Li tertekan, aura yang menguar di tubuhnya dan penekanan kata yang dilakukan membuat keringat dingin bercucuran di tubuh Xu Li karenanya.
Disisi lain, Tian Fan berpikir sesaat, tak lama setelahnya ia pun angkat bicara. " Aku akan mencoba melakukan pemurnian ini! " Ujarnya serius dengan penuh ketegasan.
" Tolong bantu aku teman teman! " Ujar Tian Fan kembali dengan penuh keyakinan.