Bab 30. Siapa?
Berbekal gulungan yang diberikan Fei Yi padanya, Tian Fan tiba di asrama yang dikhususkan untuk para murid kelas unggulan. Tampak di depannya berdiri sebuah bangunan besar dua tingkat yang posisi bangunannya memanjang dikelilingi tembok tebal di sekelilingnya, sebuah gerbang masuk dengan seorang penjaga yang menjaga gerbang menjadi awal pemandangan elitnya asrama tersebut.
Seorang pria tua yang menjadi penjaga gerbang terlihat tertidur di sebuah ruangan kecil yang ada di sisi gerbang dengan sebuah buku yang menjadi penutup wajahnya.
Tian Fan tersenyum kecut setelah melihat itu semua. " Aku tak menyangka jika fasilitas di tempat ini sama seperti di akademi bintang, hanya saja memakai penjaga di depan gerbang sepertinya terlalu berlebihan atau…." Gumamnya, Tian Fan tak melanjutkan kata katanya karena pikirannya kini terbang menebak apa yang mungkin terjadi.
Mengingat isi dari gulungan yang diterimanya jelas ia paham betul jika asrama pria itu tentunya tidak diisi oleh para alkemis saja, pastinya murid dari kelas unggulan lainnya pun tinggal di tempat yang sama di dalam bangunan tersebut.
Dengan tenang Tian Fan melangkahkan kakinya menuju ruang jaga yang ada di sebelah gerbang, dari sana ia pun memberikan hormatnya pada penjaga yang tertidur tersebut. " Salam tuan, aku Tian Fan ingin melaporkan diri untuk masuk kedalam. " Ujar Tian Fan sopan dan penuh hormat.
Sang penjaga yang tertidur di kursinya itupun dengan enggan mulai memindahkan kitab yang menutupi wajahnya, ia kemudian menatap sekilas Tian Fan dengan tatapan berbeda.
" Hahahaha, semuanya lihat, ada orang bodoh disini !" Sebuah suara menggema dari arah dalam, Tian Fan yang mendengar teriakan tersebut kemudian menoleh ke arah sumber suara. Tampak seorang pemuda sedang menunjuknya dari satu balkon yang ada di lantai dua bangunan asrama. Teriakan sang pemuda yang sedang bersama beberapa orang pemuda tersebut lantas membuat banyak pasang mata kini mengarah ke arah Tian Fan.
Tian Fan mengernyitkan kening sambil memicingkan mata saat melihat pemuda yang menunjuknya,jelas ia mengenal siapa yang berbicara tersebut. " Song Ong, kenapa dia ada disini?" Gumamnya pelan. Jelas ia merasa aneh karena seharusnya ia berada di kelas B, namun segera ia mengerti keadaan, pastinya Song Ong menggunakan pengaruh orang di belakangnya untuk bisa masuk ke kelas martial.
" Tuan muda sekalian, itulah orang yang kukatakan sebelumnya, ia berhasil lulus ujian karena menggunakan senjata magis tingkat atas, karena bagaimana mungkin seorang kultivator ranah petarung awal bisa mengalahkan beast beberapa beast tingkat dua seorang diri. Ia mendapat peringkat pertama dengan cara curang! Sungguh memalukan !" Serunya lantang yang terdengar oleh semua murid asrama.
Tian Fan menatapnya dengan datar, ia mengacuhkan kata kata Song Ong, dari sana ia kembali menoleh ke arah sang penjaga asrama yang masih dalam posisi santainya. " Tuan, aku murid baru dari kelas A1 Dao alkimia, aku mau melaporkan diri dan izin untuk masuk ke dalam asrama. " Ucap Tian Fan sopan.
" Sepertinya dia sadar diri telah berlaku curang maka dari itu dia meminta perlindungan pada penjaga gerbang. " Seru Song Ong kembali lantang.
" Jelas sekali ia berasal dari kelas bawah, karena jika ia berasal dari bangsawan yang setara dengan klan kita pastinya ia tak melakukan hal itu! " Serunya kembali yang membuat para pemuda yang bersamanya kini menatap rendah pada Tian Fan.
Tian Fan tetap mengabaikan perkataan Song Ong, ia fokus menatap ke arah sang penjaga gerbang yang seorang pria tua itu dengan menunjukan kesopanannya. Sang pria tua memperbaiki posisi duduknya, ia kemudian menatap Tian Fan dan menelisiknya untuk beberapa saat, dari sana. " Kau orang pertama yang melakukan ini dan bersikap sopan padaku. " Lanjutnya." Apa kau melakukan ini karena perkataan anak muda itu?" Ujarnya merujuk pada cemoohan Song Ong pada Tian Fan
" Tidak sama sekali tuan, aku diajarkan untuk menghormati yang lebih tua jadi ini adalah bagian dari sikapku karena selama aku belajar disini maka semua guru,master dan semua yang terkait dalam akademi adalah orang yang perlu kuhormati dengan sebaik baiknya. " Ujar Tian Fan dengan tenang.
Sang pria tua menyunggingkan senyum kecil pada Tian Fan, setelahnya ia pun kembali mencari posisi nyaman untuk tidur dalam duduknya. " Sikap yang bagus, pertahankan itu!" Lanjutnya. " Ikuti saja aturan yang ada!" Serunya yang diakhiri dengan membuka kitab yang dipegangnya dan menggunakannya untuk menutupi wajahnya kembali.
Tian Fan menganggukan kepalanya, kembali ia memberi hormat dan dari sana ia kemudian melewati gerbang untuk memasuki asrama. Tanpa memperdulikan situasi di sekelilingnya ia terus berjalan ke satu arah dimana kamarnya berada.
" Kenapa kau tidak banyak bicara seperti sebelumnya? Sepertinya kau tidak bisa menyangkal apa yang kukatakan bukan?" Lagi lagi Song Ong berkata dengan nada penuh ejekan pada Tian Fan.
Tian Fan menghentikan langkah kakinya, ia kemudian menoleh ke arah Song Ong dan orang orang yang bersamanya." Kau ingin aku menanggapi? Sayangnya aku malas menanggapi murid kelas B yang naik kelas dengan menggunakan koneksinya, hanya membuang buang waktu menanggapi orang yang sudah kalah! " Jawab Tian Fan tenang namun penuh penekanan, dari sana Tian Fan pun langsung memalingkan wajahnya dan berjalan kembali menuju kamarnya.
Wajah Song Ong memerah, ia tak menyangka jika Tian Fan berkata seperti itu yang jelas didengar semua orang yang ada disana.
" Lalu kenapa jika menggunakan koneksi dan memanfaatkan hubungan baik, kau sendiri pun berlaku curang bukankah itu sama saja?" Ujar seorang pemuda yang ada di sebelah Song Ong.
Tian Fan menoleh kembali ke arah Song Ong dan para tuan muda yang bersamanya, tampak yang bersuara adalah seorang pemuda tampan berambut hitam sebahu dengan kedua mata tajam dimana ia menggunakan anting di kedua telinganya. Tian Fan menatap datar ke arahnya lalu menunjukan senyum sinisnya. " Sebelum bicara seharusnya kau mencari tahu faktanya dengan benar, curang itu penilaian siapa, kau atau dia ?" Ujar Tian Fan sambil menatap Song Ong. Lanjutnya." Jika aku berlaku curang maka seharusnya penilaian ujian telah mendiskualifikasi aku, tapi ini tidak. Jadi…. Berpikirlah sebelum berkata dan bertindak! " Seru Tian Fan tegas.
" Lancang kau, berani sekali kau berkata angkuh, apa kau tidak tahu dengan siapa kau bicara! " Seru pemuda lainnya lantang sambil menunjuk ke arah Tian Fan.
Tian Fan tersenyum kecil sebelum berkata kembali." Dia tidak mengenalkan dirinya padaku jadi darimana aku tahu, lagipula setahuku disini semua memiliki status yang sama,murid! Yang membedakan hanyalah kelas dan kemampuan! Tidak ada dalam aturan akademi yang menjelaskan jika seorang murid harus menghormati status bangsawan yang disandang keluarganya." Jawab Tian Fan dengan datar.
Sang pemuda akan kembali berkata, namun pemuda beranting itu melakukan gestur tepuk tangan dengan pelan sehingga sang pemuda tersebut menahan kata katanya.
Sang pemuda beranting kini menatap Tian Fan sambil tetap bertepuk tangan perlahan, dari sorot matanya jelas menunjukan ada amarah dan emosi terpendam dari dirinya. Melihat sikap pemuda tersebut membuat orang orang yang bersamanya terlihat tegang dan sebagian lagi menatap Tian Fan dengan rasa kasihan.
Tian Fan menanggapinya dengan santai, dirinya tak tegang sama sekali,yang ada dirinya menatap kembali sang pemuda beranting sehingga adu tatap terjadi diantara mereka.
Song Ong yang melihat kejadian itu langsung tersenyum jahat sambil berkata dalam hatinya." Kau mencari kematian karena berurusan dengan pangeran kedua, dengan begini kau akan kusingkirkan dengan mudah! " Batinnya.
Beberapa pasang mata yang menyaksikan kejadian itu dari sudut yang berbeda menunjukan pandangan yang berbeda.
" Bu Zhi, sepertinya pangeran ketiga akan membereskan rasa sakit hatimu padanya." Ujar seorang yang bersama Bu Zhi.
" Rasa sakit hatiku tetap harus kubalaskan pada bajingan itu dengan tanganku sendiri! " Ujarnya penuh emosi.
Di sudut lain, kelompok empat orang yang merupakan teman sekelas Tian Fan langsung tersenyum sinis melihat pertikaian Tian Fan dengan pangeran kedua kerajaan Huo.
Di tempat lainnya.
" Jadi dia yang bernama Tian Fan, menarik! " Ujar seorang pria muda yang menggunakan ikat kepala berlambang api sambil menatap Tian Fan dengan sumringah.
" Mari kita buat ini menjadi menarik! " Ujarnya kembali yang langsung disambut senyum kecut dua orang pemuda yang bersamanya. Selesai berkata ia kemudian melangkahkan kakinya untuk maju berjalan ke arah Tian Fan berada.
" Saudara Fan akhirnya kau datang juga, aku telah menunggumu sejak lama! " Seru sang pemuda dengan ikat kepala berlambang api dengan santai pada Tian Fan.
Tian Fan menoleh ke arah sumber suara, ia mengernyitkan keningnya saat melihat sosok pemuda yang menyapanya itu, jelas ia tak mengenalnya namun ia kenal dengan dua orang yang mengikuti pemuda tersebut dan mengekornya. " Lu Bu, Gan Ning? Siapa yang bersama dengan mereka ?" Batinnya.
Kedatangan kelompok tiga orang itu yang mendekat ke arah Tian Fan jelas membuat riuh suasana, suara suara bisikan terdengar di berbagai sudut area asrama yang membuat situasi menjadi semakin menghangat.
Tian Fan melirik ke arah sang pemuda beranting, ia berhenti bertepuk tangan, tampak dirinya kini mengalihkan pandangannya ke arah pemuda berikat kepala dengan tatapan angkuhnya.
" Sepertinya ini tidak sesederhana yang terlihat, aku penasaran siapa mereka?" Batin Tian Fan.