Bab 33. Keterkaitan.
Tian Fan bangun lebih pagi dari semua orang yang ada di asrama, dari sana ia melakukan rutinitasnya untuk melatih tubuh seperti yang biasa ia lakukan di hutan merah. Setelah selesai melakukan aktivitasnya tersebut ia kemudian menuju ke perpustakaan akademi untuk mengerjakan tugas yang sebelumnya diberikan guru Chen padanya
Yaa, kurangnya pengetahuan dasar tentang alkimia standar yang digunakan kerajaan Huo membuatnya mendapatkan tugas itu dari guru Chen sebelumnya.
Tanpa kesulitan berarti Tian Fan memasuki perpustakaan, statusnya sebagai murid unggulan memudahkannya untuk mengakses perpustakaan tiga lantai tersebut.
Hanya dalam waktu singkat ia membaca belasan kitab pengetahuan alkimia yang ada. Kapasitas otaknya yang kuat dalam mengingat dan cepat dalam menghafal membuat isi dari belasan kitab itu kini terpatri di pikirannya.
Tian Fan menghela nafas panjang, apa yang dibacanya benar benar tidak bisa dibandingkan dengan apa yang diberikan Dian Ning padanya.
" Dasar pengetahuan yang ada benar benar jauh, semalam saja Dian Ning memberikan kembali apa yang diketahuinya padaku yang mana kali ini ia memberikan pengetahuan dasar mantra, formasi, alkimia dan perubahan elemen. "
" Ia tak ragu untuk memberikan ilmunya itu meski dengan itu ia harus kembali tidur untuk mengumpulkan kembali kekuatannya. Aku semakin penasaran dengan alam rahasia tempat Dian Ning berasal, pasti tempat itu sangat luar biasa!"
" Aku jadi penasaran berada di ranah apa Dian Ning ini?" Ujarnya sambil menutup kitab yang dibacanya.
Merasa cukup dengan apa yang didapatnya, Tian Fan pun kini menuju ke ruang kelasnya. Sesampainya disana ia melihat semua orang telah berada di dalam kelas,tentu hal itu cukup mengejutkan mengingat waktu dimulainya kelas masih lama dari jadwal yang ada.
Gan Ning melambaikan satu tangannya pada Tian Fan, tanda agar dirinya datang ke tempatnya berada.
Tian Fan sedikit terkejut karena kini posisi duduknya berubah dimana ia duduk di dekat Gan Ning, Fei Yi dan seorang gadis muda bercadar. Matanya melirik ke beberapa arah dimana ia melihat kelompok empat orang kini duduk bersama dalam satu kelompok dengan Bu Zhi.
Tian Fan dengan santai mengambil tempat duduk di sebelah sang gadis bercadar karena tempat tersebutlah yang tersisa.
" Kenapa posisi duduknya berubah?" Tanya Tian Fan pada Gan Ning.
Gan Ning akan menjawab, namun dengan cepat Fei Yi menyelanya. " Tentu saja ini semua terjadi gara gara kau, kejadian kemarin, kejadian antara kau dan pangeran Cao Pi telah membuat banyak perubahan terjadi. " Jelas Fei Yi datar.
Tian Fan hanya menganggukan kepalanya secara berulang, dari sana ia tak berkata apa apa kembali. Jelas ia paham maksud Fei Yi yang tentunya mengacu pada perseteruan status putra mahkota. Munculnya Cao Ren dalam perselisihan antara Cao Pi dan Tian Fan telah membuat situasi menjadi menghangat karena secara tidak langsung Cao Ren menunjukan dirinya tak gentar maju untuk menghadapi Cao Pi.
Brakk
Fei Yi yang melihat Tian Fan bersikap acuh sontak membuatnya naik darah. " Bisa bisanya kau bersikap acuh seperti ini, apa kau tidak paham situasinya?" Ujarnya sambil berdiri dan menggebrak meja yang ada di depannya.
Apa yang dilakukan Fei Yi sontak membuat semua pasang mata tertuju pada kelompok mereka. Dari sana segera Gan Ning menahan tangan Fei Yi dan menyuruhnya duduk kembali." Jika kau mau membicarakan ini ada waktu dan tempatnya, tidak disini! " Ujarnya pelan namun penuh ketegasan. Lanjutnya." Bukankah kukatakan jika ini keinginan pangeran ketiga sendiri, jadi jangan berpikir semua ini adalah salah saudara Fan karena ia tak bersalah sama sekali. " Jelasnya penuh penekanan.
Fei Yi menunjukan wajah kesalnya, ia mendengus kesal dan terlihat tidak terima dengan penjelasan Gan Ning padanya. Tian Fan sendiri memilih untuk diam, dalam situasi menghadapi wanita yang sedang marah jelas bukanlah perkara yang bisa diselesaikan dengan mudah.
" Kenapa kau hanya diam saja?" Tanya gadis bercadar pada Tian Fan dengan santai.
Tian Fan menoleh ke arah sang gadis bercadar, dari sana ia menunjukan senyum kecilnya sebelum bicara." Jika diam saja disalahkan apalagi berkata, yang ada hanya akan menambah ricuh suasana. " Jawab Tian Fan santai.
Sang gadis bercadar menunjukan mata sipitnya yang menandakan ia tersenyum setelah mendengar penjelasan Tian Fan tersebut. " Namaku Li Dian, salam kenal saudara Fan." Ujarnya santai.
" Senang berkenalan denganmu." Jawab Tian Fan.
" Kulihat sebelumnya kau tidak duduk disini, kenapa sekarang pindah kemari?" Tanya Tian Fan dengan heran.
" Sepertinya kau belum tahu situasi disini, khusus untuk pelajaran master Rong ada aturan yang harus dilakukan selama mengikuti jam pelajarannya, yang pertama adalah masuk ke dalam kelas sebelum waktu belajar dimulai dan kedua adalah semua murid wajib memenuhi dua barisan paling depan. Siapapun yang melanggar aturan ini maka akan mendapat hukuman dari master. " Lanjutnya. " Kuingatkan, hukuman master Rong itu ke-jam!" Jelasnya serius
Tian Fan menganggukan kepalanya tanda paham,setelahnya ia pun menanyakan banyak hal mengenai aturan tidak tertulis yang ada di kelas unggulan tersebut.
Tian Fan dan Li Dian terlihat akrab meski baru pertama kali bertemu, perbincangan mereka mengalir begitu saja yang membuat pandangan semua orang memikirkan sesuatu yang berbeda pada keduanya.
Sementara itu, baik Gan Ning maupun Fei Yi pun sedikit terkejut dengan perbincangan keduanya yang mengalir, jelas hal itu menunjukan sikap sebenarnya dari Tian Fan dan sisi lain dari 'si ratu es' yang terkenal dengan sikap dinginnya pada lawan jenis.
Di sisi lain, kelompok empat jenius kerjaan Huo kini menatap dingin ke arah Tian Fan, terutama Zu Mi, tampak ada kemarahan di wajahnya saat melihat Tian Fan dan Li Dian berbincang akrab.
" Dia benar benar pintar mencari muka! Kita harus benar benar menghajarnya agar dia tahu statusnya! " Ujar Zu Mi penuh emosi.
Bu Zhi yang mendengar itu langsung mengutarakan senyum jahatnya dalam hati, di pikirannya terbentuk rencana jahat yang mungkin bisa ia lakukan pada Tian Fan.
Di sisi lainnya, Dong Xi emosi melihat Gan Ning, Fei Yi dan Li Dian mulai akrab dengan Tian Fan, khususnya pada Fei Yi dan Gan Ning, ia tak menyangka jika tempat duduknya kini diambil alih Tian Fan hanya karena Fei Yi ingin mengutarakan sesuatu hal pada pemuda berambut putih tersebut. Tak disangka, sikap mengalahnya itu ternyata tidak membuahkan hasil yang diinginkan karena Tian Fan terlihat menjadi akrab dengan ketiganya
Perbincangan yang terjadi di dalam kelas hilang seketika saat mereka semua merasakan aura tekanan mengarah pada seisi kelas, dengan sigap semua orang mengambil posisi duduk siap karena hal itu tanda jika master Rong kini sedang berjalan mendekat ke kelas mereka.
Seorang pria dewasa berambut hitam yang bagian depan rambutnya menutup satu matanya memasuki kelas, jalannya yang gagah dan dengan menggunakan jubah alkemis yang dibuat pas dengan ukuran tubuhnya membuat pria tersebut begitu berwibawa di mata semua orang.
Tak ada satu suara pun yang keluar ketika master Rong berdiri di depan kelas, pandangan satu matanya kini menatap ke masing masing murid yang ada di dalam kelas tersebut. " Semua lengkap dan telah hadir tepat waktu termasuk si murid baru." Ujar master Rong dengan dingin dimana pandangan terakhirnya jatuh ke arah Tian Fan.
" Kau maju kedepan! " Tunjuk master Rong ada Tian Fan.
Dengan tenang Tian Fan bangkit dari duduknya, ia kemudian mengikuti perintah master Rong dan kini berhadapan dengannya secara langsung. " Aku ingin tahu sejauh mana pengetahuanmu mengenai alkimia, itu akan menentukan layak tidaknya kau mengikuti kelasku! " Ujarnya angkuh.
Tian Fan tak berkata, namun sekilas ia melirik ke arah empat orang jenius kerajaan Huo dimana keempatnya terlihat tersenyum senang melihat situasi yang terjadi pada dirinya.
" Hmm, sepertinya tindakan ini ada permainan dan andil dari mereka! " Batin Tian Fan.