Bab 35. Dualisme
Tian Fan berdiri tegak sambil menatap Zu Mi dengan wajah percaya dirinya, hal itu membuat Zu Mi yang ditatapnya langsung salah tingkah dibuatnya. Bagaimana tidak! Kepercayaan diri Tian Fan membuatnya ragu untuk bertindak setelah omong kosongnya ternyata disambut oleh Tian Fan yang membuat senjata makan tuan untuknya. Belum lagi ia mendapat tatapan semua orang yang membuat dirinya tidak bisa mundur lagi karenanya.
Zu Mi dilema, pikirannya buntu menghadapi situasi yang ada. Master Rong yang sedari awal tidak berkata pun memilih diam karena sejatinya ia juga ingin mengetahui sejauh mana kemampuan para anak didiknya terutama Zu Mi yang menjadi murid kesayangannya itu. Saat ini dia percaya jika Zu Mi mungkin telah belajar di luar waktu khusus yang ada sehingga ia telah mencapai hasil yang sebelumnya dikatakan.
Ya, Zu Mi dan kelompok empat jenius merupakan murid langsung master Rong sebelum terjadinya pergantian Kepala akademi dimana master Rong sendiri menjabat sebagai kepala divisi alkemis. Namun setelah pergantian kepala akademi oleh Liu Bei ia mengganti seluruh struktur jabatan yang ada dengan orang orang baru yang bersamanya menjabat pos pos khusus di akademi api hitam.
" Kenapa kau diam saja disana, apa kau tidak berani?" Ujar Tian Fan dengan nada mengejek.
Amarah Zu Mi langsung naik ke atas ubun ubun,wajahnya memerah dengan sikap yang Tian Fan tunjukan padanya itu.
Tantangan tersebut benar benar membuatnya malu bukan kepalang namun dirinya masih berusaha berpikir jernih karena akan lebih malu lagi jika terbukti dirinya hanyalah banyak omong belaka.
" Maaf mengganggu keseruan kalian, tapi sudah jelas aturannya bukan untuk duel hanya bisa dilakukan di arena. " Ujar Bao Xin yang tiba tiba masuk kedalam kelas.
Kehadiran Bao Xin langsung disambut tatap kesal master Rong yang jelas menunjukan ketidaksukaannya, jelas ia bersikap seperti itu karena keinginannya untuk melihat perkembangan Zu Mi sirna sudah setelahnya.
Bukan tanpa maksud ia menginginkan situasi terus bergulir karena dengan adanya kejadian ini bisa menjadi titik balik untuknya agar bisa menduduki jabatan sebelumnya.
" Ada urusan apa kepala divisi kemari dan mengganggu jadwal pelajaranku?" Tanya master Rong dengan dingin.
Bao Xin tersenyum kecil mendengar kata kata tak menyenangkan master Rong yang secara tersirat halus padanya. " Apakah tidak boleh seorang kepala divisi melihat lihat wilayah kekuasaan dan orang orang yang ada di dalamnya?"
" Selain itu aku datang kemari untuk menyampaikan jawaban dari master akademi perihal tuntutanmu sebelumnya." Ujarnya dengan nada santai.
Wajah master Rong berbinar, ia jelas paham betul dengan apa yang Bao Xin akan sampaikan padanya.
" Mari bicara di ruangan ku untuk teknisnya! " Timpal Bao Xin kembali dengan santai.
Master Rong menunjukan wajah angkuhnya, ia kemudian angkat bicara setelahnya. " Tidak perlu bicara di ruangan mu, bicara saja disini! " Serunya jumawa.
Bao Xin yang tadinya akan melangkah keluar kini membalikan badannya, tadinya ia akan memberi wajah pada mantan kepala divisi alkemis tersebut namun dengan sikap angkuhnya itu membuat Bao Xin kini tak sungkan lagi padanya.
" Baiklah kalau begitu jika itu maumu. " Lanjutnya, " master Liu Bei setuju dengan saranmu untuk memisahkan murid lama dan murid baru dalam kelas unggulan berbeda namun ada syarat yang harus dilakukan untuk jadi tidaknya keputusan itu dibuat. " Jelas Bao Xin datar.
Master Rong mengernyitkan keningnya, ia langsung menimpali perkataan Bao Xin padanya." Syarat…. Syarat apa?" Tanyanya.
" Pertarungan! "
" Bukan kita yang akan bertarung, tapi para murid yang akan menjadi bahan penilaiannya."
" Kau bisa memilih lima orang terbaik dari kelas ini untuk nantinya bertarung memurnikan pil sesuai dengan aliran Dao mereka.
Master Rong tampak kesal dengan jawaban " Kenapa bisa begitu, bagaimana mungkin penilaiannya seperti itu!" Seru master Rong lantang.
Bao Xin menunjukan senyum lebarnya karena pertanyaan inilah yang ditunggu tunggu olehnya. " Tentu saja karena aku telah menang jauh darimu, itulah kenapa aku menolak untuk memberi pelajaran dan pengingat pesan ini dengan cermat. " Jawabnya yang langsung membuat master Rong emosi mendengarnya.
" Jadi bagaimana?" Tanya Bao Xin kembali pada master Rong
" Baiklah, tidak masalah! Kapan waktu dan tempatnya ?" Tanya master Rong serius.
Tiga hari dari sekarang, di arena !" Jawab Bao Xin cepat.
"Setuju! " Timpal master Rong kembali.
Keduanya sama sama tersenyum lebar, sedangkan para murid terlihat bingung dengan apa yang terjadi. Hanya beberapa wajah saja yang terlihat datar melihat kejadian itu semua.
Sedangkan Tian Fan yang sedari awal memperhatikan kini mulai menebak apa yang terjadi di akademi. " Sepertinya ada dualisme kepemimpinan disini. " Batin Tian Fan.
" Baiklah, kalau begitu aku tak akan mengganggu waktu pelajaran di kelas ini, namun sebelum itu ada satu hal yang ingin kubicarakan dengan anak muda ini. " Ujarnya serius sambil pandangannya beralih pada Tian Fan yang masih berdiri tegak di posisinya.
Tanpa ragu ia mengiyakan permintaan Bao Xin, dari sana ia pun memberi tanda pada Tian Fan agar mengikutinya keluar.
Kini sang kepala divisi berjalan bersama Tian Fan menyusuri lorong yang ada, Tian Fan sendiri hanya berjalan santai mengikuti arah yang diambil Bao Xin
" Aku melihat semuanya dari awal, ternyata kau memang cerdas. "
" Aku juga tahu apa yang ada di pikiranmu itu, pastinya sekarang kau mempertanyakan situasi di dalam akademi ini bukan?" Ujarnya dengan datar.
Tian Fan menganggukan kepalanya tanda jawaban darinya, dari sana ia kemudian memperhatikan Bao Xin yang dengan santai berjalan di sampingnya sambil menunggu kelanjutan jawaban sang kepala divisi tersebut padanya.
" Akademi ini diambil alih oleh raja dan diberikan langsung kepada Liu Bei untuk dirubah pola pengajarannya. "
" Jika harus jujur sebenarnya seharusnya hal ini tidak ada masalah karena selain perintah raja kami pun bertarung dengan pemimpin terdahulu dan orang orangnya untuk mengambil alih akademi ini secara adil. Sayangnya, tampaknya mereka tidak menerima kekalahan ini dan tetap bersikukuh untuk menjalankan pengaturan akademi api hitam ini. "
" Kukira selama ini mereka telah menerima perubahan yang ada, namun sayangnya tidak. Perubahan yang terjadi dalam beberapa bulan ini ternyata diakui oleh mereka sebagai hasil jerih payah mereka sendiri bukan dari hasil kerja bersama dengan kepala akademi Liu Bei dan orang orang yang bersamanya. "
" Oleh karena itulah kami menerima kembali tantangan mereka dengan syarat seperti tadi." Jelasnya secara garis besar.
Bao Xin menghentikan langkahnya, ia kemudian menatap ke arah Tian Fan dengan raut wajah yang sulit diartikan.
"Perasaanku tak enak! " Ujar Tian Fan cepat.
Bao Xin tersenyum lebar mendengarnya, ia kemudian angkat bicara kembali. " Insting yang bagus karena apa yang kau pikirkan sama dengan apa yang kupikirkan. "
" Kau yang akan bertarung mewakili kami dan para murid baru lainnya." Jelasnya yang langsung disambut senyum kecut Tian Fan
" Sudah kuduga, tapi kenapa aku?" Tanya Tian Fan serius.