Chereads / Dewa Alkemis / Chapter 32 - Bab 32. Berbincang.

Chapter 32 - Bab 32. Berbincang.

Bab 32. Berbincang.

Diatas tempat tidur Tian Fan yang sedang berbaring santai menjadikan telapak tangannya sebagai bantal kepalanya. Ia menatap kosong langit langit ruangan sambil memikirkan kejadian yang terjadi hari ini, banyak bayangan berseliweran di pikirannya tentang apa yang mungkin terjadi esok hari.

Apa yang dikatakan Gan Ning padanya cukup menjadi penjelasan kenapa banyak orang kesal kepadanya. " Ternyata berjalan di jalan yang benar itu banyak rintangannya…. Meski begitu aku tidak akan mundur sejengkalpun karena aku tidak salah dalam hal ini."

" Sebagai laki laki aku juga harus menjaga harkat, martabat dan harga diriku sendiri." Batinnya.

Terngiang kisah lampau di akademi Bintang dimana perundungan Ma Durung terjadi padanya, hal itu benar benar menjadi pelajaran keras untuknya dimana menjadi baik, diam dan hanya pasrah dengan apa yang akan terjadi hampir membawanya pada kematian. Begitupun berharap pada orang lain, hal itu hanya akan membawa kekecewaan kedepannya.

Tanpa sadar Tian Fan memejamkan matanya yang membawanya ke alam bawah sadarnya.

" Ehh, tempat ini…. " Ujarnya sambil melihat ke sekelilingnya yang semuanya dipenuhi gumpalan awan berwarna putih.

Tampak jiwa Dian Ning kini kembali muncul tak jauh dari posisinya, Tian Fan tersenyum kecil ketika melihat wajah cantik gadis tersebut yang kini terlihat lebih segar dari sebelumnya.

" Bagaimana keadaanmu?" Tanya Tian Fan membuka percakapan.

" Seperti yang kau lihat, masih sama seperti sebelumnya," ujarnya sambil menatap ke arah rantai cahaya yang masih mengekangnya dengan erat. Lanjutnya," meski begitu aku merasa jiwaku menjadi lebih kuat setelah mengambil dan menyerap energi murni dari tubuhmu. " Ujarnya kembali dengan sedikit merasa bersalah.

" Jangan pikirkan itu, aku senang bisa membantumu dan kuharap aku bisa melakukan sesuatu yang besar nantinya untuk bisa melepasmu dari belenggu segel yang mengekangmu itu." Seru Tian Fan untuk membuat kekusutan wajah Dian Ning menghilang.

Dian Ning tersenyum kecil, tampak sedikit beban di hatinya menghilang dengan perkataan Tian Fan tersebut. "Terima kasih, aku berhutang Budi untuk itu semua." Ujar Dian Ning tulus.

Meski kata kata Dian Ning terdengar tulus di telinganya namun Tian Fan bisa merasakan jika gadis berambut pirang yang ada di depannya itu menyimpan banyak beban di hatinya. Dari sana segera Tian Fan berjalan mendekat ke arahnya, ia kemudian duduk di depan penghalang bening yang memisahkan mereka berdua.

Tian Fan menceritakan apa yang terjadi padanya kepada Dian Ning, mulai dari pelatihannya, membuka dantiannya sampai ujian yang dilaluinya, tak lupa ia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya atas apa yang telah Dian Ning berikan padanya. Apa yang dilakukan Tian Fan membuat Dian Ning terlihat senang, tampak gadis tersebut kini sedikit teralihkan pikirannya dengan pembicaraan santai tersebut.

Dian Ning selain mendengarkan perkataan Tian Fan ia juga menanggapi apa yang diutarakan padanya, hal itu membuat perbincangan keduanya menjadi hidup karenanya.

" Hahahaha, aku tak menyangka kau melakukan tindakan seperti itu, aku tidak bisa membayangkan reaksi mereka yang menahan gatal dari pil aneh buatanmu itu! " Seru Dian Ning yang kembali tertawa kencang setelahnya.

" Tapi yang membuatku terkejut adalah kau bisa membuat pengetahuan umum alkimia yang kumiliki menjadi sesuatu yang baru dengan metodemu sendiri, jelas hal itu luar biasa." Ujarnya senang.

" Kau membuat hidungku terbang saja! " Ujar Tian Fan santai,lanjutnya, " Tapi harus diakui jika pengetahuan mengenai alkimia di tempatku sangat tertinggal jauh sekali dari tempatmu berasal,hal itu membuatku sangat penasaran seperti apa alam rahasia tempat tinggalmu itu!" Ujar Tian Fan bersemangat.

Dian Ning tersenyum kecut mendengar perkataan Tian Fan,karena apa yang dikatakannya membuatnya rindu tempat tinggalnya. Tian Fan sadar perubahan raut wajah Dian Ning, dari sana ia pun kembali berkata. " Kau pernah mengatakan jika tempatmu berasal dipenuhi orang orang yang kuat, selain itu kau juga mengatakan jika ada beberapa hal yang kau perlukan untuk bisa membuatmu terlepas dari segel yang mengekangmu itu. Katakan padaku bagaimana caranya? Aku akan berusaha untuk membebaskanmu agar kita bisa menuju alam rahasia yang kau ceritakan padaku itu. " Seru Tian Fan penuh keyakinan.

Dian Ning terhenyak mendengar kata kata Tian Fan, hatinya menghangat, ia tak menyangka jika pemuda berambut putih yang ada di hadapannya itu bersedia melakukan itu untuknya. " Apa kau serius dengan perkataanmu itu?" Tanya Dian Ning cepat.

" Tentu saja, jika perlu aku bisa berjanji padamu!" Jawab Tian Fan penuh keyakinan.

" Kau hanya menggodaku saja, kau berkata seperti itu hanya ingin membuatku senang. " Ujarnya sedikit merajuk.

Tian menunjukan raut wajah seriusnya. " Kata siapa? Aku tidak sedang bercanda, aku serius dengan kata kataku. " Lanjutnya, " Apa kau percaya takdir? Aku merasa pertemuan kita ini adalah takdir, secara aku mendapatkan keberuntungan dengan pertemuan kita dimana nyawaku terselamatkan oleh batu berlian biru tempat kau terkurung, disisi lain kau pun sama, jadi tidak mungkin itu suatu kebetulan!"

" Langit sepertinya telah mengatur itu semua, maka dari itu aku sendiri merasa ini mungkin jalan takdirku untuk mencapai keinginanku menjadi seorang alkemis terhebat di Ziran ini…. Tidak tidak…. Tidak hanya di Ziran ini saja, tapi aku mungkin memang ditakdirkan menjadi Dewa alkemis yang termasyur kedepannya. " Ujar Tian Fan penuh percaya diri.

Sebuah senyum penuh arti tersemat di wajah cantik Dian Ning, kata kata Tian Fan benar benar menyentuh relung hati terdalamnya. Apalagi saat ia mengatakan dirinya ingin menjadi seorang dewa Alkemis, hal itu benar benar mengguncang perasaannya.

" Bagaimana jika kukatakan alam rahasia tempatku berasal merupakan alam para dewa?" Ujarnya serius.

Tian Fan terdiam, ia pun menatap dalam ke arah mata Dian Ning setelahnya.

" Disana banyak orang kuat yang tidak akan pernah bisa kau bayangkan sebelumnya, hanya dengan kibasan tangannya saja ia bisa membuat gunung besar menjadi debu,hembusan angin dari pukulannya bisa meluluh lantakan sebuah kerajaan dan jika kau beradu tatap dengan mereka maka tubuh fanamu itu akan mengalami tekanan hebat yang membuat seluruh tulang di dalamnya patah dan menghancurkan organ dalam mu dalam seketika. Apa kau yakin mau pergi ke tempat itu?" Jelas Dian Ning serius dan penuh penekanan.

" Memangnya ada cultivator yang memiliki kemampuan seperti itu?" Tanya Tian Fan serius.

" Ada! "

" Dan itu adalah tempat aku berasal! " Jawab Dian Ning penuh ketegasan.

Tian Fan tercengang, ia menatap Dian Ning dengan dalam dimana tatapannya penuh dengan arti yang tidak bisa diungkapkan dengan kata kata.

Hening tercipta

Setelah beberapa saat Tian Fan pun angkat bicara." Apa pergi kesana adalah cara untuk membebaskanmu juga? Jika memang harus seperti itu maka aku akan mengambil resiko itu untukmu! " Ucap Tian Fan penuh ketegasan.

Degg.

Dian Ning terhenyak dengan kata kata dan kesungguhan yang Tian Fan tunjukan,ia tak menyangka jika pemuda berambut putih yang ada di depannya itu memiliki tekad seperti itu untuknya yang bukan siapa siapa.

" Kenapa kau mau melakukan ini untukku? Kenapa kau mau menempuh resiko besar untuk itu?" Tanyanya serius.

Kata kata itu terlontar begitu saja dari mulut Dian Ning, baru setelahnya ia merasa salah menanyakan itu pada Tian Fan. Kini jantungnya berdegup kencang karenanya.

Dian Ning menghindari tatapan Tian Fan, ia menundukan kepalanya untuk menghindari tatapan pemuda yang memiliki paras tampan tersebut.

" Alasannya sudah jelas, aku mengikuti apa yang dikatakan oleh hatiku karena aku merasa ada panggilan untuk melakukan hal ini, maka dari itu aku mengatakan mungkin ini takdir yang tersirat untukku. " Jawab Tian Fan yakin.

Ada perasaan berbeda yang Dian Ning rasakan saat mendengar jawaban Tian Fan, entah mengapa ia merasakan ada gejolak aneh yang kini berkecamuk di hatinya.

" Apa ini…. Perasaan apa ini? Kenapa hatiku merasakan sesuatu yang tidak biasa? Dari gejolak aneh ini aku merasakan kehangatan dan ketulusan di dalamnya. " Batin Dian Ning.

" Kau sedang menggodaku, kebanyakan pria tampan biasanya hanya bermulut manis tanpa membuktikan kata katanya! " Ujarnya ketus.

Tian Fan mengernyitkan keningnya untuk beberapa saat, dari sana ia kemudian menunjukan senyum lebarnya. " Jadi aku tampan, benar begitu?" Ujar Tian Fan yang langsung membuat Dian Ning membulatkan matanya, melihat respon Dian Ning langsung ditindak lanjuti Tian Fan dengan menggerakan kedua alisnya secara berulang.

" Aku bukan pria seperti itu, jadi aku akan membuktikannya padamu, lihat saja!" Ujarnya penuh keyakinan. Lanjutnya, " baiklah kalau begitu aku akan berusaha keras untuk mencapai tujuan itu! " Ucapnya lantang dan menggebu gebu yang membuat Dian Ning merasakan secercah harapan untuknya.

Namun setelahnya raut wajah Tian Fan berubah, ia kembali menatap ke arah Dian Ning dengan raut wajah canggungnya. Hal itu membuat Dian Ning pun heran dengan perubahan cepat dari sikap Tian Fan.

Tian Fan tersenyum canggung ke arah Dian Ning, satu tangannya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. " Aku tak tahu dimana alam rahasia itu dan darimana aku harus memulainya. " Ujarnya yang diakhiri senyum lebar.

Dian Ning hanya bisa ternganga melihat itu semua, ia kemudian menepuk keningnya dengan satu tangan mendengar jawaban Tian Fan tersebut. " Seperti yang kukatakan, pria itu kebanyakan bermulut manis saja sampai lupa kemampuan dirinya! " Ujarnya ketus. Lanjutnya, " jika kau memang benar benar mau membantuku maka naikan saja dulu ranahmu itu sampai ke tingkat Saint, mungkin dari sana aku bisa percaya kata katamu itu. " Ujarnya ketus dengan sedikit bernada cemoohan.

" Selain itu jika kau bisa menaikan ranahmu dengan cepat maka akan membantuku untuk setidaknya melepas segel yang membelengguku ini. " Serunya kembali.

" Benarkah? Kalau begitu aku akan melakukan yang terbaik ! " Seru Tian Fan penuh keyakinan