Bab 29. Persaingan.
Tian Fan kembali ke tempat duduknya kembali dengan mendapat banyak tatapan penuh arti dari teman teman sekelasnya itu, tentu saja yang terbanyak adalah tatapan kesal setelah apa yang terjadi sebelumnya dimana Bu Zhi dan kelompok pembullynya lah yang bersikap seperti itu.
Tak hanya mereka, Tian Fan sendiri merasa kesal karena setelah pelajaran berakhir ia mendapat tugas untuk mempelajari alkimia dasar seorang diri mengingat dasar ilmu alkimia standar kerajaan belum dikuasainya.
" Jika dipikir pikir aku sekarang seperti mempelajari pelajaran anak usia dua tahun di usiaku yang ke tujuh belas, ternyata ilmu dasar alkimia kerajaan Huo gambarannya sekarang seperti itu! " Batinnya.
Meski ia memiliki pemikiran seperti itu yang jelas benar adanya namun ia tak mau besar kepala, tidak ada ilmu yang tak berguna dan tidak ada celah baginya untuk bersikap sombong meski telah memiliki pengetahuan dasar alkimia dari Dian Ning.
Tian Fan menatap ke sekelilingnya, meski guru Chen memulai kembali pembelajaran tampak jelas jika semua orang tidak fokus pada pelajaran dan terasa olehnya jika apa yang terjadi hari ini pastinya akan berlanjut setelah ini.
" Yah, apapun yang terjadi maka terjadilah, setidaknya aku sekarang sudah siap dan tidak seperti dulu yang akan pasrah ditindas. " Batinnya kembali.
Pelajaran berakhir.
Guru Chen dan semua orang meninggalkan kelas untuk kembali ke asrama. Tian Fan melangkahkan kakinya keluar dari kelas, tiba di depan pintu kelas tampak sang gadis yang sebelumnya membuat kesepakatan dengannya dan dua orang yang mendampinginya serta kelompok empat orang yang memperhatikan dirinya sebelumnya kini menunggunya di depan ruangan tersebut.
" Ada apa? " Ujar Tian Fan dengan tenang.
Sang gadis yang sebelumnya bersuara dengannya pun kini angkat bicara. " Aku tak tahu keberanian dari mana kau melakukan ini, namun tindakanmu saat ini akan membuat situasi semakin panas dan pastinya tidak akan berhenti sampai disini karena Bu Zhi jelas tidak akan tinggal diam. Jangan lupa jika Bu Zhi merupakan seorang putra bangsawan kelas menengah." Jelas sang gadis tersebut dengan datar.
" Terima kasih atas pengingatnya, setiap tindakan pasti ada resikonya dan itu akan kutanggung sepenuhnya." Jawab Tian Fan dengan penuh ketenangan.
Mendapat jawaban tersebut langsung membuat sang gadis dan keenam orang yang bersamanya menatap Tian Fan dengan tatapan berbeda.
" Tampaknya kau telah bersiap dengan situasi ini, tapi aku sarankan agar kau tidak terlalu percaya diri untuk itu." Ujar seorang pemuda yang berasal dari kelompok empat orang tersebut.
Tanpa menunggu jawaban Tian Fan, sang pemuda dan tiga orang yang bersamanya langsung pergi meninggalkan mereka, melihat itu Tian Fan pun paham jika apa yang dikatakan olehnya bukan sekedar kata kata biasa, itu adalah sebuah ancaman secara halus untuknya.
" Sepertinya kau menambah daftar musuh baru, saudara! " Ujar pemuda yang ada di sisi sang gadis dengan santai.
Tian Fan hanya menanggapi hal itu dengan sebuah senyuman kecil tanpa berkata. Sang pemuda pun kemudian kembali berkata. " Namamu Tian Fan kan? aku Gan Ning, dia Fei Yi dan Dong Xi. " Ujar pemuda tersebut sambil menunjuk sang gadis dan pemuda yang di sebelahnya.
" Salam kenal saudara semua." Ujar Tian Fan sambil menangkupkan tangannya pada ketiganya.
Pemuda bernama Dong Xi pun angkat bicara. " Aku disini bukan untuk berkenalan denganmu, aku disini hanya untuk memberi tahu nama kami untuk kau ingat dan kau camkan agar kau tahu tempat dan siapa dirimu! " Ujarnya datar namun penuh penekanan.
Tian Fan menurunkan tangannya, ia menatap ke arah Dong Xi dengan tatapan datar untuk beberapa saat selanjutnya ia melirik ke arah Fei Yi dan Gan Ning setelahnya.
" Ya, akan kuingat." Jawab Tian Fan singkat.
" Bagus jika kau paham, aku telah mencari tahu siapa dirimu, kau hanya berasal dari bangsawan kelas bawah, jadi tentunya kau sudah paham betul kasta dan dengan seharusnya kau bergaul. " Ujar Dong Xi kembali sambil menatap sinis Tian Fan.
Tanpa menunggu jawaban Tian Fan, Dong Xi kemudian menatap ke arah Fei Yi. " Cepat kau serahkan token miliknya, jangan berlama lama disini! " Serunya.
Fei Yi menatap tajam ke arah Dong Xi, tampak ia kesal dengan sikap tuan muda klan Dong tersebut. " Aku tidak memintamu untuk ikut, jadi kau bisa pergi terlebih dahulu. " Ujar Fei Yi datar.
Mendengar itu Dong Xi menggertakan giginya, ia kemudian menatap kesal ke arah Tian Fan dan kemudian pergi berlalu dari tempat tersebut.
Gan Ning yang melihat itu langsung angkat bicara. " Fei Yi, kau membuat masalah baru dan musuh baru untuk saudara Fan. " Ujarnya sambil menoleh ke arah Dong Xi yang berjalan angkuh ke arah barat
" Huh, kenapa salahku, aku tidak melakukan apapun, lagipula ini tugasku sebagai ketua kelas A satu sebagai kepanjangan tangan dari master. " Jawabnya acuh.
Gan Ning tersenyum canggung sambil menatap ke arah Tian Fan, Tian Fan yang mendapatkan tatapan tersebut paham betul maksud Gan Ning padanya.
Fei Yi pun mengeluarkan dua benda dari cincin penyimpanannya, dari sana ia kemudian menyerahkan kedua benda tersebut pada Tian Fan yang mana benda tersebut adalah sebuah token hitam berlambang api dan sebuah gulungan. Sebelum Tian Fan berkata sang gadis yang berasal dari klan Fei itupun mendahuluinya. " Itu adalah token sebagai tanda pengenalmu di kelas unggulan ini, token itu selain sebagai pengenal juga akan mencatat poin yang kau dapat termasuk akses masuk untuk ke beberapa tempat di akademi dan juga kunci masuk ke kamar asramamu. "
" Gulungan ini adalah aturan serta hak dan kewajiban yang harus dilakukan setiap murid di kelas unggulan, jadi pahami dan jalani semuanya dengan baik jika kau mau bertahan di kelas ini. " Jelasnya sembari menyerahkan kedua benda tersebut ke tangan Tian Fan.
Setelahnya Fei Yi pun dengan acuh pergi tanpa kata, melihat itu Gan Ning hanya menggelengkan kepalanya. " Saudara Fan, kuharap kau bisa segera menyesuaikan diri disini dan jaga dirimu baik baik. "
"Saranku, lebih baik berteman dengan buku dan kitab, jangan dekati para gadis karena itu akan menyebabkan masalah panjang. " Ungkapnya serius sambil berlalu dari hadapan Tian Fan. Satu lambaian tangan dan memunggungi Tian Fan dilakukan Gan Ning sebagai tanda izin perpisahan darinya.
Tian Fan menatap serius ke arah token dan gulungan yang ada di tangannya, ia menghela nafas panjang setelahnya. " Sepertinya hari hariku di tempat ini tak akan jauh berbeda dengan situasi di hutan merah, tapi jika aku bisa memilih maka aku lebih memilih di hutan karena aku bisa menebas musuhku daripada harus bermain status dengan mereka. " Gumamnya.