Bab 28. Jujur.
Tian Fan menunjukan senyum lebarnya tatkala melihat setengah murid di kelasnya kini mukanya memerah, tampak orang orang yang terkena pil hitam buatan Tian Fan itu menggaruk sekujur tubuhnya karena merasakan gatal yang luar biasa.
Guru Chen dan murid murid yang tidak ikut serta dalam perundungan bertajuk penyambutan murid baru itu hanya bisa menahan tawanya melihat Bu Zhi dan yang lainnya menggaruk badannya layaknya seekor kera yang kegatalan.
" Gatal…. Gatal …. Tolong, aku tak tahan dengan rasa gatal ini… Akhhh! " Teriak Bu Zhi yang kini berguling guling di lantai sambil menggaruk seluruh tubuhnya.
Sang pelaku dari tindakan itu hanya menunjukan senyum lebarnya, ia tak menyangka keisengannya selama pelatihan di hutan merah ternyata berguna. Ditempat tersebut selain membuat obat obatan dan ramuan untuk beast yang terluka ia juga mengisi waktu luangnya dengan meramu tanaman tanaman beracun dan beberapa bagian tubuh beast yang dibunuhnya untuk dijadikan bahan percobaan ramuan dan pil. Tentu saja ia membuat ramuan tersebut beserta dengan penawarnya untuk berjaga jaga.
Senyum di wajah Tian Fan menghilang saat ia merasakan beberapa pasang mata menatapnya dengan intens, tampak tiga orang yang duduk bersama Bu Zhi dan kelompok empat orang yang berada di pojok kanan kelaslah yang menatap dan memasang raut wajah berbeda padanya. Adu tatap terjadi antara mereka dengannya hingga sebuah teriakan menggema dan membuyarkan kejadian tersebut." Guru Chen, tolong ! " Teriak Bu Zhi yang masih berguling di lantai sambil menggaruk kasar tubuhnya, terlihat tubuhnya kini dipenuhi ruam merah dengan beberapa bagian tubuhnya mulai membengkak seperti telah disengat lebah.
" Anak muda, bisa kau selesaikan masalah ini? " Tanya Guru Chen sambil bangkit dari duduknya dan berjalan mendekat ke arah Tian Fan.
" Tergantung, guru! " Jawab Tian Fan tenang.
" Tergantung…. Tergantung apa? " Tanya Guru Chen sambil mengernyitkan keningnya.
"Tergantung berapa lama lagi perundungan berkedok penyambutan murid baru ini bakal berlangsung. Jika ini selesai sampai disini maka aku juga akan selesai namun bila tidak maka mari kita biarkan ini berlanjut sampai akhir. " Ujar Tian Fan tenang namun penuh penekanan dimana setelah ia berbicara ia kemudian menatap ke arah sebagian murid yang tidak diserangnya dan berakhir menatap sinis pada Bu Zhi.
Tindakan Tian Fan membuat kesal beberapa dari mereka, jelas mereka tidak senang dengan sikap Tian Fan tersebut.
"Aku yakinkan jika ini berakhir disini, pegang kata kataku! " Seru seorang gadis muda yang sebelumnya duduk di dekat Bu Zhi.
Gadis tersebut menatap intens ke arah Tian Fan sambil menunjukan wajah datarnya, terpancar rona keseriusan dari dirinya itu yang membuat Tian Fan sedikit mempercayainya, apalagi ia melihat murid lainnya tampak patuh pada gadis tersebut meski raut wajah mereka menunjukan keengganan.
" Kalau begitu aku pegang kata katamu, saudari. " Ujar Tian Fan tegas
Sang gadis menganggukan kepalanya, ia kemudian angkat bicara kembali. " Kalau begitu cepat sembuhkan mereka! " Ujarnya serius.
Tian Fan akan berkata namun dengan cepat guru Chen menyelanya. " Jangan lakukan! " Ujarnya cepat.
Sontak hal itu membuat semua murid terkejut mendengarnya. " Jangan salah paham dengan kata dan tindakanku, sepertinya ini bisa dijadikan pelajaran untuk semua orang." Ujarnya santai, lanjutnya. " Aku ingin kalian semua yang menyembuhkannya, anggap ini sebagai pelatihan tindakan cepat dan penanganan pertama dalam kecelakaan." Ujar guru Chen serius.
" Kalian boleh lakukan apapun untuk menyembuhkan mereka, bekerja sama pun boleh, aku memberi waktu setengah batang dupa untuk kalian menyelesaikan masalah ini. " Ujarnya guru Chen kembali.
Murid murid yang tidak terkena serangan pil Tian Fan mendengus kesal, namun dengan cepat mereka bertindak untuk mencoba menolong rekan sekelas mereka itu.
Terlihat beberapa dari mereka langsung memeriksa murid yang dipaksa menjadi pasien dadakan tersebut sedangkan sebagian lainnya terlihat berdiskusi sejenak sebelum mengambil keputusan.
Tian Fan memperhatikan apa yang mereka lakukan, tampak ada yang langsung memberikan pil anti racun yang dimilikinya, sedangkan sebagian lainnya menggunakan salep untuk digunakan pada area yang gatal.
Tian Fan memperhatikan dengan seksama apa yang dilakukan para murid tersebut, pandangannya terfokus pada tindakan yang dilakukan sang gadis muda yang mengajaknya bicara dan kelompok empat orang yang berada di pojok kelas, terlihat jelas jika hanya dua kelompok itu yang bertindak tenang tanpa melakukan tindakan yang gegabah.
Setelah beberapa saat Tian Fan melihat kedua kelompok tersebut mulai bergerak, dari sana mereka menggunakan pil untuk mencoba menyembuhkan Bu Zhi dan yang lainnya.
Tian menatap lekat pada pil yang kedua kelompok itu gunakan, tampak sebuah pil berwarna biru yang digunakan oleh kelompok sang gadis muda dan pada kelompok empat orang yang seluruhnya pria menggunakan pil merah sebagai obat pilihan yang mereka gunakan.
" Pil apa itu? " Gumam Tian Fan pelan.
" Pil biru itu adalah pil anti seratus racun, pil tingkat dua yang biasa digunakan untuk menetralkan seratus jenis racun yang biasa digunakan para cultivator. Adapun pil berwarna merah itu adalah pil pembersih darah yang tentunya digunakan untuk membersihkan kotoran yang ada di dalam darah dan memberikan efek panas pada tubuh sehingga mendorong kotoran dalam darah keluar melalui pori pori. " Jelas guru Chen pelan, ia kemudian menoleh ke arah Tian Fan. Lanjutnya. " Apa kau tidak tahu mengenai pil dan warna yang biasa digunakan untuk menandai jenis pil tersebut?" Tanyanya serius.
Tian Fan tersenyum canggung mendapat pertanyaan seperti itu dari sang guru. " Murid ini sedikit mengetahui mengenai teorinya namun untuk jenis pil dengan melihatnya secara langsung itu belum pernah dilakukan. " Jawab Tian Fan canggung.
Wajah guru Chen berubah kecut, ia tak menyangka jika Tian Fan ternyata tidak mengetahui ilmu dasar alkimia. " Kau bisa membuat pil namun kau tidak tahu dasarnya, sungguh tak disangka! Sebenarnya kau berada di tingkat apa? " Tanya Guru Chen serius.
Tian Fan hanya bisa tercengang mendengar kata kata guru Chen, selama ini yang tekun dia pelajari adalah mengenai pengobatan tabib dan pembedahan serta cara meramu obat manual, ia mempelajari dan memperdalam semuanya secara intens dan mempraktekkannya secara langsung. Adapun mengenai alkimia sendiri ia belum menjamahnya karena pengetahuan yang diberikan Dian Ning padanya lebih kompleks dan tinggi dibanding pengetahuan alkimia di kerajaan Huo.
" Tahapanku sekarang masih berada di tingkat satu guru, pengetahuanku saat ini masih berada di tahap itu dan itu pun masih belum tersertifikasi. " Jawab Tian Fan jujur.
Guru Chen hanya bisa membulatkan matanya mendengar penjelasan Tian Fan, ia benar benar terkejut dengan apa yang didengarnya." Bocah ini…. bocah ini aneh. " Batinnya.
" Berhenti semuanya! " Seru Guru Chen lantang, sigap semua orang menghentikan tindakan yang mereka lakukan. Kini tatapan mereka
"
Guru Chen menyunggingkan senyum kecilnya,