Bab 20. Pasien pertama.
Chapter - Pasien pertama.
Tian Fan kembali ketempat dimana Lu Bu dan Wei Lan berada,kedatangan Tian Fan langsung menjadi perhatian mereka berdua karena ia datang bersama dengan tiga orang gadis berpakaian merah dimana salah satunya dibopong oleh Tian Fan karena berada dalam situasi tak sadarkan diri.
Dengan cepat Wei Lan dan Lu Bu bangkit dari posisi duduk lotusnya, mereka menghampiri Tian Fan dengan banyak pertanyaan di kepala mereka. " Saudara, apa yang terjadi? Siapa mereka?" Tanya Lu Bu sambil menatap bergantian pada tiga gadis yang bersama Tian Fan.
Tian Fan membaringkan gadis yang berada di pangkuannya diatas lantai, dari sana ia bergegas memeriksa kondisi gadis muda tersebut. Sambil melakukan tugasnya ia pun menjawab pertanyaan Lu Bu. " Mereka bertarung dengan tiga beast tingkat dua dan beberapa beast tingkat satu di ujung lorong Daxia yang menuju lantai bawah. Adapun siapa mereka aku belum tahu karena tidak ada waktu untuk berkenalan. " Jawab Tian Fan datar sambil fokus mengeluarkan bahan bahan obat dari cincin penyimpanannya.
" Dari simbol dan pakaian yang kalian kenakan bukankah kalian berasal dari klan Xing yang ada di kota Fu?" Tanya Wei Lan.
" Benar, saudari. Kami dari klan Xing, namaku Xing Zhu, mereka berdua adalah saudaraku, Xing Lin dan Xing Yu. " Ujarnya sambil menunjuk ke arah dua saudarinya itu.
" Entah bagaimana nasib kami jika tidak ada saudara ini, kami mungkin akan mati ditempat ini. " Ujar Xing Lin sambil menatap Tian Fan yang masih fokus untuk mengobati Xing Yu.
Lu Bu kemudian angkat bicara kembali. " Tunggu sebentar…. Sepertinya ada yang belum kupahami disini, kalian bertiga diselamatkan oleh saudara Fan, berarti beast beast itu dikalahkan olehnya seorang diri?" Tanya Lu Bu mencari penegasan.
" Benar, saudara Fan mengalahkan lima beast kelinci taring hitam yang mengepung kami seorang diri bahkan kelima beast itu mati ditangannya. " Jawab Xing Zhu apa adanya.
Serentak keempatnya memandang ke arah Tian Fan dengan tatapan penuh arti, dari raut wajah mereka jelas sekali jika keempatnya memiliki banyak pemikiran pada pemuda berambut putih itu.
Sreeek
Suara robekan kain terdengar sehingga hal itu memecah keheningan dan membuyarkan pemikiran mereka, Lu Bu membulatkan matanya saat melihat sumber suara, tampak Tian Fan kini merobek kain yang menutupi paha kanan Xing Yu sehingga kulit putih bersihnya terlihat, hanya luka menganga yang ada di area paha atasnya sajalah yang membuat keindahan tersebut terlihat tidak sempurna.
Takk
" Argh! " Teriak Lu Bu karena tongkat sihir Wei Lan menghantam kepalanya dengan telak hingga ia berjongkok sambil memegangi kepalanya.
" Apa yang kau lihat?!" Ujar Wei Lan sambil menarik kerah pakaian Lu Bu agar menjauh dari posisi Tian Fan berada.
Tian Fan tertegun sejenak, sebagai seorang pria ia juga sebenarnya canggung dan salah tingkah dengan apa yang dilihatnya, ini pertama kali baginya melihat sebagian tubuh wanita dari dekat dan tak dipungkiri jika hal tersebut cukup merusak konsentrasinya.
Dengan cepat Tian Fan mengalihkan pandangannya ke arah luka yang ada di paha Xing Yu, tampak lukanya tersebut telah mulai membiru dan mengeluarkan cairan pekat yang berbau tidak sedap. Dengan segera Tian Fan memilih beberapa botol obat yang dibawanya dan menuangkan isinya ke dalam cawan yang telah ia siapkan. " Saudara, kau seorang tabib?" Tanya Xing Zhu tidak percaya.
Jelas saja ia tak percaya karena pertemuan pertama mereka jelas menunjukan jika Tian Fan adalah seorang petarung yang handal, dari apa yang dilihatnya ia yakin jika Tian Fan pastinya mendaftar ke akademi untuk mengambil jalur dao martial.
" Ya! " Jawabnya singkat.
" Jadi kau mendaftar ke akademi ini untuk menjadi seorang alkemis?" Tanyanya lagi untuk meyakinkan.
" Begitulah! " Jawabnya kembali dengan singkat.
Keduanya ternganga mendengar jawaban Tian Fan, jelas dari raut wajah keduanya menunjukan keterkejutan dan tidak menyangka akan hal tersebut.
Tian Fan sendiri tetap fokus pada apa yang dilakukannya, ia kini mulai meracik serbuk obat yang ada dimana ia memasukan beberapa macam serbuk obat kedalam cawan dengan takaran tertentu.
" Kakak, bukanlah gigitan dari beast kelinci taring hitam hanya bisa disembuhkan oleh pil anti racun saja?" Tanya Xing Lin serius.
Xing Zhu menghela nafas panjang,setelahnya ia kemudian angkat bicara. " Seharusnya begitu, tapi kita tidak memilikinya, selain itu Xing Yu sebagai alkemis di kelompok kita pastinya tidak bisa membuat pil anti racun itu mengingat hanya seorang alkemis tingkat dua saja yang bisa membuat pil tersebut." Xing Zhu kemudian menoleh ke arah Tian Fan kembali. " Kita hanya bisa berharap padanya saja karena kelompok lain pasti tidak akan memberi bantuan dalam situasi seperti sekarang. " Ujarnya pelan.
Wei Lan, Lu Bu, Xing Zhu dan Xing Lin memperhatikan dengan seksama apa yang dilakukan Tian Fan, melihat keluwesan, kehati-hatian dan kecermatan Tian Fan dalam meramu serbuk obat membuat mereka berempat cukup tercengang melihatnya. Dari apa yang ditunjukan Tian Fan jelas jika pemuda berambut putih tersebut pastinya telah terbiasa melakukan pekerjaannya itu
Andai mereka tahu jika pasien manusia yang ditangani Tian Fan baru mereka saja pastinya mereka akan berpikir ulang atas pemikiran mereka saat ini.
"Ukh…. Akh…." Suara erangan bercampur desahan muncul dari mulut Xing Yu saat Tian Fan mulai menaburkan racikan bubuk obatnya keatas luka terbuka Xing Yu, tampak di mata mereka jika luka Xing Yu yang dibubuhi serbuk obat mulai mengeluarkan cairan hitam pekat disertai asap hitam yang mengeluarkan bau yang menusuk. Tak lama setelahnya, cairan hitam pekat tersebut berubah menjadi warna merah darah yang hal itu langsung membuat Tian Fan menyunggingkan senyum lebarnya.
" Racunnya telah berhasil dikeluarkan! " Ujarnya sumringah.
Lu Bu yang mendengar itu langsung menunjukan keheranannya. " Kenapa kau terlihat senang sekali? " Tanyanya penasaran.
Tian Fan menoleh ke arah Lu Bu dan tiga gadis yang bersamanya." Tentu saja karena pengobatan yang kulakukan telah berhasil dengan baik dan nona ini adalah pasien pertama yang aku tangani secara menyeluruh karena selama ini aku hanya melakukan pengobatan pada beast beast yang terluka saja. " Jawabnya diakhiri senyum lebarnya.
Seketika Lu Bu dan yang lainnya hanya bisa membulatkan matanya dan tercengang mendengar penjelasan Tian Fan tersebut.
Chapter - Interupsi
Tian Fan dan kelompoknya meninggalkan kelompok Xing Zhu yang memilih untuk kembali dan tidak melanjutkan perburuan mereka, tentu saja hal itu merujuk pada kondisi kelompok mereka yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan pencarian poin ujian.
Tian Fan, Lu Bu dan Wei Lan pun kembali melakukan perburuan beast yang ada, dengan kepercayaan diri yang telah meningkat ditunjang dengan kepercayaan pada rekan dan strategi yang dibuat Tian Fan membuat perburuan poin yang mereka lakukan berlanjut menuju lantai bawah tanah kedua dimana ditempat tersebut banyak dihuni beast beast tingkat dua.
Mereka memacu diri mereka untuk mengeluarkan semua potensi yang ada untuk mengetahui sejauh mana batas kemampuan mereka sendiri, hingga akhirnya tenggat waktu ujian pun mendekati akhir, disana mereka pun segera meninggalkan tempat ujian.
Tian Fan, Lu Bu dan Wei Lan keluar dari tempat ujian, kedatangan mereka langsung disambut tatapan sinis dari banyak kelompok yang telah lebih dulu keluar dari ruang bawah tanah akademi Api hitam. " Entah ini hanya perasaanku saja tapi aku merasa jika semua orang memperhatikan kita. " Ujar Wei Lan dengan gugup
" Sepertinya bukan perasaan, tapi kenyataan! " Timpal Lu Bu cepat sambil memperhatikan sekelilingnya.
" Tentu saja kita jadi bahan perhatian, apa kalian tidak sadar dengan kondisi kita sekarang?" Ujar Tian Fan sambil tersenyum canggung pada Lu Bu dan Wei Lan.
Ketiganya kemudian saling menatap bergantian sambil menelisik keadaan diri sendiri dan orang lain, serempak mereka tersenyum canggung karena baru menyadari jika pakaian mereka compang camping dengan tubuh dipenuhi kotoran dan bekas darah.
" Hahahaha…. Semuanya, lihatlah! Sekelompok pecundang keluar dengan keadaan seperti itu, sepertinya mereka semua terlalu bernafsu sehingga tidak sadar dengan kemampuan diri mereka sendiri! " Lanjutnya. " Pecundang hanya akan ditakdirkan menjadi pecundang, dan ini buktinya! Mereka masuk sebagai pecundang dan keluar dari sana seperti gelandangan! " Sebuah suara menggema dari arah kelompok pemuda yang berkumpul, ucapan sang pemuda tersebut langsung disambut gelak tawa semu orang yang ada di tempat itu.
Hal itu langsung memantik emosi Lu Bu yang mendengarnya, namun sebuah tangan mencengkram lengan Lu Bu dimana hal itu menghentikan Lu Bu yang akan mendatangi pemuda yang melontarkan kata kata tersebut.
Tian Fan sendiri hanya memasang wajah datarnya, ia menatap sang pemuda yang berbicara tersebut dengan dingin." Dia…. " Gumam Tian Fan pelan. Tentunya ia tahu siapa orang yang berbicara tersebut karena ia pernah berseteru dengannya ketika berada di kota Shu, Song bersaudara.
" Saudara, kenapa kau menahanku?" Tanya Lu Bu pada Tian Fan.
" Jangan buang buang waktu dan tenaga untuk meladeni seseorang yang hanya bisa membual dan bermulut seperti monyet, biasanya orang seperti itu hanya besar di perkataan namun kecil dalam tindakan. " Jawab Tian Fan santai. Sontak hal tersebut langsung membuat Lu Bu dan Wei Lan tertawa mendengarnya, namun tidak bagi Song Ong, wajahnya seketika memerah mendengar sindiran secara halus Tian Fan itu.
" Kau! " Seru Song Ong emosi sambil menunjuk Tian Fan.
Wuung
Sebuah gelombang tekanan tiba tiba menyelimuti semua orang dimana hal itu membuat semua orang diam, kini pandangan mereka semua tertuju pada orang yang menekan mereka. Tampak seorang pria tua berjanggut panjanglah yang menekan mereka dengan ranahnya.
" Aku menginterupsi sejenak keributan ini karena aku akan mengumumkan seratus kelompok yang akan diterima masuk akademi api hitam. " Ujarnya singkat tanpa banyak basa basi.
Segera pria tua itu membuat segel tangan dimana hal itu langsung memunculkan tiga diagram cahaya berukuran besar tepat di depannya." Ini hasilnya! " Serunya tegas.