Bab 16. Ilmu Ta*i
Chapter - Ilmu Ta*i
Tian Fan, Lu Bu dan Wei Lan bersiap memasuki ruang bawah tanah akademi Api hitam, tampak di tangan Lu Bu ada sebuah denah dan sebuah token yang akan mencatat hasil dari buruan mereka.
" Kita hanya diberikan waktu satu hari untuk berburu di dalam sana, bagaimana ini? " Tanya Lu Bu serius.
Wei Lan tak menjawab,ia hanya tertunduk sambil memainkan jari jari tangannya, sedangkan Tian Fan memperhatikan denah ruangan tersebut secara mendetail dan menelaahnya.
Dari sana Tian Fan melihat ke arah dua rekan barunya itu lalu angkat bicara." Jika aku boleh tahu, berada di ranah apa saudara berdua? Lalu teknik apa yang paling dikuasai oleh saudara? Selain itu, apa kalian pernah memiliki pengalaman melawan beast sebelum ini?" Tanya Tian Fan dengan tenang.
" Aku….Aku belum pernah! " Ucap Wei Lan malu malu sambil masih dengan memainkan jari jari tangannya sebagai tanda ketidakpercayaan dirinya. Lanjutnya. " Untuk teknik yang kukuasai aku, aku, aku hanya bisa menggunakan mantra pelindung dan teknik serangan energi tingkat dasar. " Jelasnya canggung.
" Kalau aku hanya melawan beast beast Nianye saja karena di hutan kotaku banyak terdapat beast seperti itu. " Lanjutnya, " Aku saat ini masih mengandalkan serangan fisik dari senjata pedangku ini sebagai serangan utamaku. " Ungkapnya sambil menunjukan pedang besar yang ada di punggungnya.
Tian Fan mengangguk paham,beast Nianye adalah beast yang biasanya berbentuk bulat dan kenyal, meski bentuknya seperti itu namun daya serang fisik beast tersebut cukup besar dan sulit untuk dikalahkan.
Bersamaan dengan itu matanya memperhatikan senjata yang mereka gunakan dimana Wei Lan menggunakan senjata tongkat sihir berbentuk rotan yang memiliki ujung seperti akar pohon sedangkan Lu Bu menggunakan pedang besar dengan gagang yang bisa memanjang. " Senjata yang mereka miliki hanyalah senjata tingkat satu yang mana setahuku senjata ini dapat menerima energi qi dan merubahnya menjadi energi perusak yang disesuaikan dengan senjatanya. Adapun senjata tingkat satu hanya bisa melemparkan energi perusak sebanyak dua puluh persen dari total qi yang dialirkan." Dalam batinnya.
" lanjutnya."Jelas mereka cukup miskin pengalaman dalam hal ini! Yang harus dilakukan saat ini adalah memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk meraih hasil yang maksimal. " Batinnya kembali.
" Wah wah wah….,teman teman, lihat siapa ini! " Seru seorang pria muda yang menggunakan pakaian berwarna merah sambil menggenggam sebuah pedang di tangan kirinya.
Pandangan Tian Fan dan kelompoknya terarah ke sumber suara,terlihat ada enam orang yang terdiri dari empat tuan muda dan dua nona muda yang kini menatap sinis dan merendahkan pada mereka bertiga.
" Ternyata kalian berdua mengikuti ujian masuk kemari juga, huh dasar orang yang tidak berotak! Sudah tahu jika kalian tidak memiliki kemampuan namun kalian tetap memaksa datang kemari! " ungkap sang pria berpedang angkuh sambil menatap sinis pada Lu Bu dan Wei Lan.
" Memangnya siapa mereka? " Tanya seorang gadis muda yang menggunakan pakaian zirah.
" Mereka hanya anak bangsawan kecil di kota Shu kami. " Jawab sang pria dengan sopan kepada sang wanita berzirah dengan pandangan matanya yang berkilat memuja. Ia kemudian menoleh ke arah Lu Bu dan Wei Lan kembali sambil menunjukan keangkuhannya.
Dari raut wajah keduanya bisa dilihat jika Lu Bu dan Wei Lan tampak enggan untuk bersua dengan pemuda tersebut, keduanya hanya diam membisu tanpa mau menatap wajah pria muda tersebut
Sang pria muda tersebut kemudian menatap ke arah Tian Fan dengan tatapan merendahkan. " Sepertinya statusmu juga tak jauh berbeda dengan mereka berdua, katakan siapa namamu dan kau berasal dari klan mana?" Tanyanya angkuh.
Tian Fan menatap datar ke arah pemuda yang bertanya ke arahnya, tanpa banyak kata ia kemudian menarik pergi Lu Bu dan Wei Lan dari hadapan orang orang kedua kelompok tersebut. " Hei kau,berhenti! " Serunya lantang dengan arogan.
Tian Fan tidak menggubrisnya, ia tetap melangkah sambil menarik lengan Lu Bu dan Wei Lan. Wajah sang pemuda langsung merah padam karenanya, ia dengan cepat menyusul ke arah Tian Fan san meraih pundaknya untuk membuat Tian Fan berhenti berjalan. Dengan keras ia mencengkram pundak Tian Fan dengan satu tangannya sambil berkata. " Apa kau tuli? Aku bicara padamu! Apa kau tak tahu siapa aku,aku adalah tuan muda Zu Mong, putra dari wakil walikota kota Shu! " Ujarnya dengan membentak.
Tian Fan melepaskan genggaman tangannya dari Wei Lan dan Lu Bu, dari sana ia menoleh ke arah Zu Mong dengan tatapan datarnya.
Dengan cepat ia menangkap pergelangan tangan Zu Mong yang mencengkram pundaknya, seketika Zu Mong menunjukan keringat dingin di wajahnya saat merasakan tekanan kuat dari genggaman tangan Tian Fan tersebut.
" Jangan ganggu kami, bisa?" Ucap Tian Fan datar sambil menatap tajam ke arah Zu Mong.
Mendapati hal itu Zu Mong langsung menegang ditatap dingin oleh Tian Fan,ditambah dengan mendapatkan cengkraman kuat darinya semakin membuat Zu Mong semakin merasakan ketegangan yang membuat keringat dingin makin mengucur deras dari wajahnya sehingga tak ada kata yang bisa keluar dari mulutnya. Ingin berteriak karena rasa sakit yang mendera pun urung dilakukannya karena menjaga harga dirinya di depan wanita muda berzirah tersebut.
Zu Mong yang tidak berkata dengan menunjukan raut wajah tegang tentu saja membuat kelima orang lainnya pun keheranan dibuatnya.
" Ada apa ini? Apa kalian akan membuat keributan?" Sebuah suara menggema, tampak sang pria yang menjadi pengawas ujian datang ke arah mereka.
Tak ada jawaban dari mereka semua, sambil berdiri di posisinya, sang pengawas ujian pun kemudian berkata kembali. " Dilarang membuat keributan disini, jika itu terjadi maka kalian semua akan langsung didiskualifikasi dari ujian! " Ujarnya penuh penekanan.
Lanjutnya. " Jika Kalian mau, kalian bisa menyelesaikan masalah di dalam tempat ujian nanti karena disana tidak ada aturan yang melarang untuk berkelahi. " ungkapnya datar.
Mendengar itu Tian Fan kemudian menguatkan genggamannya pada pergelangan tangan Zu Mong untuk sesaat lalu melepaskannya. " Jangan menyentuh seseorang dengan tangan kotormu itu dan jangan berteriak tidak jelas karena nafasmu bau, tolong ingat pesanku ini!." Ujar Tian Fan yang sontak membuat wajah Zu Mong merah padam saat mendengarnya.
Tian Fan kemudian menghadapkan dirinya ke arah sang pengawas sambil menangkupkan tangannya. " Tolong maafkan kami pengawas, apa yang pengawas sampaikan akan kami camkan dengan sebaik baiknya. " Ujar Tian Fan sopan.
" Kalau begitu bubar, aku akan memulai ujiannya sebentar lagi." Jawab sang pria sambil menatap semua orang dengan tatapan datarnya.
Tian Fan, Wei Lan dan Lu Bu kemudian memberi hormat kembali,dari sana mereka pun meninggalkan area tersebut tanpa menghiraukan Zu Mong dan kelompoknya.
Setelah jauh dari posisi mereka segera Lu Bu angkat bicara." Saudara Fan, apa yang kau lakukan? Jika begini mereka pasti akan mengincarmu nantinya! " Ucapnya serius sambil menoleh ke arah belakang. Tampak Zu Mong kini menatap Tian Fan dengan tatapan penuh emosi.
Jika memang dia mau datang maka biarkanlah, aku tak sungkan untuk melawannya."
" Aku akan mengajarkan ilmu ta*i padanya jika peringatanku sebelumnya tidak digubris." Jawab Tian Fan tenang.
Wei Lan dan Lu Bu ternganga dengan apa yang dikatakan Tian Fan, jelas mereka tidak menyangka jika Tian Fan berani melawan dan memberi pelajaran pada Zu Mong.Meski mereka senang dengan apa yang dilakukan Tian Fan pada Zu Mong namun tetap saja ada rasa was was pada mereka berdua.
" Saudara Fan, tetap saja…."
Tian Fan memberi tanda dengan tangannya agar Lu Bu tak berkata kembali. " Dari sini kuperhatikan jika kalian berdua sepertinya sering mendapatkan perundungan darinya, anggap apa yang kulakukan adalah balasannya. " lanjutnya. " Terima kasih atas pengingatnya, aku tahu apa yang akan kau katakan, namun aku sedikit berpengalaman soal hal seperti ini,diam dan membiarkan mereka seenaknya hanya akan membuat ia semakin semena mena nantinya. " Ujar Tian Fan penuh keyakinan.
Lu Bu tak bisa berkata lagi, ia hanya berharap Tian Fan dapat membuktikan kata katanya sendiri.
" Lalu ilmu ta*i itu apa? " Tanya Wei Lan tiba tiba. Terlihat ada raut wajah penasaran dengan apa yang dikatakan Tian Fan sebelumnya.
Dengan tenang Tian Fan menjawab perkataannya. " Meskipun kotoran berada di bawah tapi semua orang memperhatikannya, tak ada yang berani menyentuhnya apalagi menginjaknya. Aku akan mengajarkan itu padanya. " Ujarnya.
Wei Lan dan Lu Bu tercengang, penjelasan Tian Fan itu jelas membuat keduanya tersindir karenanya.