Chereads / Dewa Alkemis / Chapter 14 - Bab 14. Ranah dan tingkatan

Chapter 14 - Bab 14. Ranah dan tingkatan

Bab 14. Ranah dan tingkatan

Chapter - Ranah dan tingkatan

Tiga bulan berlalu

Tian Fan menghabiskan waktu yang ada untuk melatih tubuh dan kemampuannya sebagai cultivator ranah petarung awal. Ia menggunakan waktu yang ada untuk mempertajam teknik bertarungnya dan juga kemampuannya dalam pengobatan, kedokteran dan alkimia. Tentu saja sebagai pasiennya adalah para beast yang dilawan dan ditemuinya.

Tanpa diketahui olehnya, baik sang ayah maupun tiga tangan kanan Tian Yuwen bergantian memperhatikan apa yang dilakukannya.

" Tuan muda benar benar tekun dalam berlatih dan juga pelatihannya benar benar diluar pemikiran!" Ujar Zhang Yi sambil tertawa canggung.

" Dengan beberapa bulan lagi menginjak umur enam belas tahun maka tuan muda sudah bisa membangkitkan jiwa pendampingnya." Ujar Guan Fei menimpali.

" Guan Yu menganggukan kepalanya tanda membenarkan sambil terus menatap Tian Fan yang ada di kejauhan, ia kemudian menoleh ke arah Tian Yuwen yang tampak serius menatap Tian Fan." Tuan, entah ini hanya perasaanku saja, tapi aku merasa ada sesuatu yang berbeda dari tuan muda Tian Fan." Ungkapnya jujur.

Tian Yuwen menoleh ke arah Guan Yu." Jadi kau juga merasakannya?" Ujarnya cepat.

Kembali Guan Yu menganggukan kepalanya sebagai tanda jawaban darinya. Dari sana Tian Yuwen kemudian menatap kembali putra semata wayangnya itu." Apa ini karena warisan darah klan Tian?" Gumamnya pelan.

Guan Fei dan Zhang Yi terlihat keheranan dengan percakapan keduanya." Tuan, sebenarnya ada apa, apa ada yang salah pada tuan muda?" Tanya Zhang Yi cepat.

Segera Guan Yu pun menjawabnya." Ranah tuan muda….Ada yang berbeda dari auranya, itu terlihat seperti bukan berada di ranah petarung tingkat awal, malah aku merasai aura tuan muda seperti ranah petarung tingkat atas! " Ujarnya serius.

Guan Fei dan Zhang Yi tercengang, segera mereka berdua menatap intens ke arah Tian Fan dan menelisik aura yang menguar di tubuhnya. Mata mereka membulat, ada raut wajah keterkejutan dari wajah mereka setelah melihat ketebalan aura Tian Fan.

Kini pandangan mereka bertiga tertuju pada Tian Yuwen yang menatap dalam pada putranya itu, terlihat jelas raut wajahnya yang serius dengan pemikirannya sendiri.

" Kalian pergilah, bersiap untuk tugas dari jendral Xiao Meng untuk ekspedisi ke barat." Ujar Tian Yuwen berwibawa.

Tanpa banyak bertanya, ketiganya pun segera undur diri dan kembali ke markas, sedangkan Tian Yuwen kini berjalan mendekat ke arah Tian Fan yang sedang fokus dalam pertarungannya.

Slash…

Wusshh…

Brakkk…

Satu tebasan Tian Fan memotong tubuh tiga beast kelinci taring hitam yang mengepungnya sehingga ketiga beast tersebut meregang nyawa.

Tian Fan dengan semangat mendekati tubuh beast beast tersebut, dari sana ia menggunakan pedangnya untuk mengambil inti beast mereka. Tak hanya itu saja, ia juga mengambil bagian berharga dari tubuh beast tersebut sebagai bahan obat atau untuk dijual nantinya." Hari ini aku makan besar!" Serunya dengan senang

Disisi lain, Tian Yuwen yang melihat itu semua dibuat cukup dibuat terkejut karena putranya berhasil membunuh tiga beast tingkat dua yang semestinya hanya bisa dilawan oleh kultivator dengan ranah tingkat bumi tersebut. " Anak ini…." Gumamnya pelan

Suara langkah kaki yang mendekat membuat Tian Fan menoleh ke arah sumber suara, melihat sang ayah yang datang seketika tersungging senyum lebar Tian Fan." Ayah!" Ujar Tian Fan bangkit dari posisinya.

Tian Yuwen dengan tenang berjalan ke arah Tian Fan, ia baru berhenti setelah tepat berada dihadapan Tian Fan. " Tampaknya kau bersenang senang disini anak muda! Apakah kau tahu sudah berapa lama kau tidak pulang? Apa kau tahu jika ibumu mengkhawatirkan keadaanmu?" Ujar Tian Yuwen yang seketika membuat raut wajah Tian Fan menjadi canggung. Tian Fan tersenyum canggung sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, hanya sebuah senyuman lebar yang bisa ia berikan pada ayahnya itu sebagai tanda sadar akan kebodohannya. " Benar juga, aku terlalu bersemangat sampai lupa waktu, ahh…Pasti ibu akan marah besar ketika aku pulang nanti!" Batinnya.

" Selesaikan pekerjaanmu, ayah akan menunggumu disana! " Ujar Tian Yuwen sambil menunjuk ke satu arah dimana sebuah pohon besar berada.

Tian Fan mengangguk paham, ia segera menyelesaikan tindakannya yang tertunda, dengan cepat ia membelah dada beast beast kelinci taring hitam yang dibunuhnya, sementara Tian Yuwen berjalan ke arah pohon besar dan duduk bersandar di batang pohon tersebut.

Tak lama dari sana, Tian Fan segera menyusul sang ayah, ia berjalan sambil membawa sebuah kantong kain yang berisikan hasil buruannya.

Setelah menyimpan hasil yang diperolehnya, ia kemudian duduk di hadapan sang ayah. " Ayah ingin mengetahui sejauh mana pengetahuanmu mengenai ranah dan tingkatan para cultivator, beast dan juga hal lainnya!" Ujar Tian Yuwen serius.

Tian Fan mengangguk paham, dengan cepat ia menjelaskan apa yang diketahuinya mengenai ranah kultivator yang menjadi pertanyaan ayahnya itu.

Secara mendetail ia menerangkan tingkatan ranah yang ada, dimana ranah petarung merupakan ranah permulaan seorang kultivator, ia menjelaskan jika ada sembilan tingkatan ranah yaitu ranah petarung,ranah tubuh emas, ranah bumi, ranah raja bumi, ranah langit, ranah raja langit, ranah pertapa, ranah Saint dan ranah immortal dimana semua ranah memiliki empat tingkatan yaitu awal, menengah, atas dan akhir. Dari sana ia kemudian menjelaskan tingkatan beast yang dimulai dari tingkat satu sampai sembilan.

Dari sana ia kemudian menjelaskan mengenai tingkatan alkemis, ahli formasi dan mantra serta penempa yang tingkatannya dimulai dari tingkat satu sebagai yang terendah dan tingkat sembilan yang paling tinggi.

Tian Yuwen menganggukan kepalanya berulang tanda membenarkan penjelasan panjang lebar Tian Fan tersebut, dari sana ia cukup paham jika putranya itu sangat menguasai hal dasar mengenai dunia perkultivatoran.

" Pemahamanmu cukup baik, sepertinya kau tahu juga pasti mengetahui mengenai pemanggilan jiwa pendamping saat umurmu telah menginjak enam belas tahun nanti." Ujar Yuwen yang langsung mendapatkan anggukan Tian Fan.

" Bagus, kalau begitu kau akan kembali ke rumah bersama ayah, karena kau perlu mempersiapkan diri untuk memasuki akademi Api hitam." Ujarnya kembali yang seketika membuat Tian Fan terkejut mendengarnya.

" Akademi Api hitam? Ayah serius?" Tanya Tian Fan dengan wajah berbinar.

" Tentu saja, meski keluarga kita hanya bangsawan kecil namun setidaknya ayah masih bisa mengusahakan untukmu masuk kesana meski kau tetap harus melalui ujian masuk nantinya." Terang Yuwen yang membuat wajah Tian Fan berbinar.

Tentu saja Tian Fan merasa senang, meski akademi Api hitam merupakan akademi nomor lima diantara lima akademi yang ada di negara api namun para pemuda yang masuk ke akademi tersebut bukanlah para pemuda biasa, kebanyakan dari mereka merupakan para tuan muda dan nona muda yang berasal dari keluarga dan klan menengah. Meski ketenaran akademi Api hitam masih kalah mentereng dengan akademi bintang namun itu tidak menyurutkan Tian Fan untuk menimba ilmu di sana karena akademi Api hitam memiliki kelas alkemis yang tentunya menjadi tujuan utamanya.

" Kalau begitu bisakah aku berlatih beberapa hari lagi disini ayah, aku ingin memantapkan fondasiku sebelum mengikuti ujian masuk akademi! " Seru Tian Fan penuh keyakinan.

Tian Yuwen berpikir sejenak, dari raut wajahnya tampak sang ayah Tian Fan itu tidak akan keberatan dengan permintaan Tian Fan, melihat raut wajah ayahnya yang seakan mengizinkan langsung membuat wajah Tian Fan sumringah. Tian Yuwen akan berkata, namun seketika raut wajahnya berubah tegang, sama halnya dengan Tian Fan, tampak raut wajahnya berubah tegang karena merasakan aura yang mengerikan tertuju padanya.

Serempak ayah dan anak itu menoleh pelan ke atas pohon dimana mereka berteduh. Saat pandangan mereka terarah pada satu titik dengan cepat keduanya menelan salivanya dalam sekali telan.

Tampak di atas sebuah dahan pohon tersebut seorang wanita sedang menatap tajam mereka berdua, aura di tubuhnya menguar yang mana hal itu menerbangkan rambut hitam panjangnya, terlihat pula jika sang wanita tersebut meremas remas kedua tangannya yang membuat suara tulang tulang jarinya yang bergesekan terdengar.

" Sa….Sayang! " Ujar Tian Yuwen terbata bata.

" I…..Ibu…" Ujar Tian Fan dengan tegang.

Ya, wanita tersebut adalah Xiao Ling, ibu dari Tian Fan itu menunjukan senyum jahatnya pada keduanya " Rupanya kalian ada disini…" Ujarnya dengan dengan dingin masih dengan menunjukan senyum jahatnya. Xiao Ling menatap dingin ke arah Tian Yuwen." Apa kau akan mengijinkan putra kita untuk berlatih lagi?" Ucapnya datar namun penuh penekanan sambil menunjukan kepalan tangannya yang mengepal erat. Lanjutnya kembali" Kau juga akan berlatih lagi?" Serunya sambil melirik tajam ke arah Tian Fan.

Melihat hal itu sontak membuat keduanya langsung pucat pasi karenanya, " Ti…Tidak sayang! " Seru Tian Yuwen cepat. Dari sana, Tian Fan langsung menimpali." Ti….Tidak ibu, aku akan pulang sekarang! " Serunya dengan keringat dingin mengucur dari leher dan wajahnya.

" Kalau begitu se-ka-rang! " Serunya lantang yang langsung membuat ayah dan anak itu bangkit dari duduknya dan segera pergi dari tempat tersebut.

Guan Yu, Guan Fei dan Zhang Yi yang mengantar Xiao Ling ke tempat tersebut hanya bisa menunjukan kecanggungannya melihat pemimpin pasukan mereka dan putranya lari terbirit birit karena Xiao Ling. " Sepertinya pangkat nyonya setara dengan jenderal kita hingga tuan kita ketakutan seperti itu." Ujar Zhang Yi yang langsung disambut senyum canggung Guan bersaudara tersebut.