Chereads / Overpower di Dunia Lain / Chapter 4 - Petualang

Chapter 4 - Petualang

"saya akan menjelaskan peringkat petualang terlebih dahulu sebelum tanda pengenal Anda terbit, petualang biasanya memulai peringkat dari bronze lalu selanjutnya ada peringkat silver, gold, emerald, diamond, mithril, dan yang terakhir adamantium. Karena saya menilai kemampuan anda bukan di tingkat pemula, jadi peringkat pertama anda dimulai dari emerald, itu merupakan pencapaian yang luar biasa menurut saya. Nah ini kartu tanda pengenal Anda"

"Wah terima kasih atas bantuannya" aku mendengarnya dengan seksama takut-takut ada informasi yang terlewat dan bisa menjadi masalah nantinya.

"Apa anda mau langsung mengambil pekerjaan?"

"Untuk sekarang belum, saya ada perlu lain. Kalau begitu berapa biaya seluruh pendaftarannya?"

"1 koin perak sedang tuan"

"Baik, ini dia"

"Terima kasih"ia tersenyum lebih lembut setelah melihat uang. (apa semua resepsionis seperti ini disini?)

Untuk sekarang aku coba ke alun-alun dulu tempat banyak orang berkumpul dan bersantai, tempat yang pas untuk mengumpulkan antusiasme rakyat kerajaan Siloam.

Tak lama setelah itu, Nima langsung berangkat dari guild menuju pusat kota.

"Waaaaaah, ramai sekali disini, dan juga sangat luas. Oke untuk pertama skill, menciptakan skill 'kotak apresiasi'..Nah dengan ini meski ngga banyak tapi bukan berarti pertunjukan ini gratis kan. Setidaknya beberapa koin ada yang ngasih kan. It's show time, membuka jendela window, menggunakan skill 'DJ Dunia'"

Asap hijau terbentuk dari sihir dan mengelilingi tubuh Nima membalut tubuhnya dengan tipis dan menyebarkan aura ke seluruh alun-alun sehingga siapa pun pasti memiliki dorongan untuk tertarik melihat pertunjukan yang ia tunjukkan.

Peralatan DJ modern terbentuk dari sihir yang keluar dari skill DJ Dunia di depan rakyat kerajaan yang baru pertama kali mendengar instrumen DJ di dunia itu. Mereka terheran-heran dengan apa yang tengah mereka saksikan, karena baru pertama kali melihat pertunjukkan yang berbeda seperti ini.

Manusia cenderung tertarik dengan hal baru yang baru saja mereka lihat dan hal itu tentu dapat Nima manfaatkan dengan baik.

Ini pemandangan baru bagi rakyat kerajaan di ibukota saat ini. Suara mulai menggema dari speaker sihir besar milik Nima dan memenuhi alun-alun dengan guncangan irama dan nada yang bisa membangkitkan semangat. Masyarakat semakin tertarik dan semakin antusias dengan pertunjukan Nima dan semakin banyak yang ikut menyaksikan dan menikmati.

Penampilan Nima memukau rakyat kerajaan, dug dug dug..dug dug dug.. suara bass dari speaker menggetarkan jiwa dan meresap ke kulit mereka seperti angin.

Bunyi speaker makin menggema dan masyarakat berpesta serta mulai menggerakkan tubuh mereka untuk turut merasakan irama musik DJ Dunia yang fenomenal ini, yang kelak seluruh dunia akan mengetahui terobosan musik luar biasa ini bermula dari siapa.

"Antusiasme macam apa ini? Kupikir yang datang tidak akan sebanyak ini. Ini sepertinya hal baru bagi mereka rupanya. Ah kurasa memang hal baru sih. Wahai rakyat kerajaan Siloam, lepaskan sedikit beban dan penat kalian hari ini disini dengan menari. Mungkin ini memang hal baru bagi kalian tapi satu kata dariku 'NIKMATILAAAAAAH'"

"Tak terasa sudah tengah malam, sepertinya cukup sampai disini saja."

"Wahai rakyat kerajaan, terimakasih atas partisipasinya. Demikian pertunjukan musik yang dapat saya pertontonkan pada malam hari ini, apabila ada yang ingin memberikan apresiasi berupa koin silahkan masukkan ke kotak apresiasi sesuka kalian, sampai jumpa di pertemuan berikutnya."

Menggunakan skill 'kotak apresiasi'..targetnya orang-orang yang menikmati musik DJ Dunia disini.

Setelah itu banyak orang mulai tahu mengenai sosok DJ luar biasa itu dan guild menerima banyak permintaan mengenai pertunjukan Nima yang selanjutnya.

Tanpa banyak orang tahu Nima mulai meninggalkan kota itu dan pergi bertualang menuju kota-kota lainnya.

Skill menciptakan benda 'gitar'..keluaaaaaaaarlah kawan temani perjalananku ini hihihi..

Terlihat jelas warna-warna baru dunia ini Dimata Nima, tempat-tempat indah yang pernah ia lewati dan makhluk-makhluk aneh yang pernah ia jumpai. Menyanyikan lagu dan bersenandung tentang keindahan yang terpancar tepat di hadapan matanya.

Belai lembut angin dan senyum ramah masyarakat disana yang sempat ia temui. Wajah-wajah baru dunia ini, menyanyikan lagu-lagu tentang pulang di tengah kesendirian malam ditemani api unggun dan angin malam yang sejuk sambil melihat bintang-bintang di langit malam.

Ditemani kopi dan roti. Kemudian bernyanyi dan kembali bersenandung tentang kepulangan dan keindahan dengan indah dan merdu sampai binatang di sekitar berkumpul mengelilinginya dan tertidur bersamanya. Seakan ia menerima perlindungan dari mereka.

Pagi yang cerah ia terbangun diapit dua elf muda yang cantik.

"(APA INI? APA-APAAN SURGA DUNIA INI? KENAPA ADA ELF DISINI!!, KANAN ADA KIRI JUGA ADA SIALAAAAAAN. GIMANA JOMBLO SEPERTIKU BISA BERAKHIR SEPERTI INI? GIMANA BISA TENANG!!!! T-TERLALU DEKAAAAT DAN JUGA APA INI YANG MENEMPEL DI BAHU DAN TERASA EMPUK MENCURIGAKAN INIIII!! AH SIALAN)"

"Anu, apa kalian udah bangun? Kalau belum aku boleh kabur kan?" Sambil sedikit menggeser bahuku yang menempel di dada empuk elf muda itu.

"Adduh mau kemana sih buru-buru begitu" ia menjawab dengan santai sambil membuka matanya.

"(Udah bangun ternyata)"

"Pikiranku kacau kalo diapit dua elf cantik begini nona" aku menjawab sambil beranjak duduk dan mengambil posisi yang lebih nyaman.

"Ahaha iya-iya..maaf ya, kami malam tak sengaja mendengar nyanyianmu ketika mau memburu binatang. Kupikir ada apa mereka berkumpul, ternyata mereka sedang mendengarkan nyanyian mu. Jadi kami ngga sengaja ikut menyaksikan dan ketiduran. Makanya sekarang rasanya lapar sekali huhu." Ia memegang perut lalu membetulkan rambutnya yang agak kusut karena baru bangun tidur dan menatapku memohon kepekaanku atas situasinya.

"Apa kalian bisa berhenti bicara sambil menatapku begitu dan bangun dulu?"

"Baiklaaaaah"

"Aku ada beberapa makanan, kalian makan ini dulu sebelum pergi ya."

Skill menciptakan benda 'pizza daging ukuran besar'...

"Ayo makan dulu"

"Mmm enak sekaliiii, apa iniii..rasanya berbeda.. seperti bukan rasa dari dunia ini...dunia yang berbedaaa, aku suka sekali" ia makan dengan lahap.

"(Hehe memang dari dunia lain sih) Perkenalkan namaku Nima, kalau kalian??"

"Aku Nana dan ini Vivi" sambil menunjuk ke sebelahnya.

Nana adalah elf berkulit putih bersih bermata coklat dengan rambut kuning panjang terurai lalu perawakannya seperti wanita normal yang baru puber, sedangkan Vivi sama seperti Nana berkulit putih bersih tetapi berambut kuning pendek sebahu dan badannya WOW sekali, satu kata 'besar'...

Idaman para pria hidung belang memang yang seperti ini tetapi yang lebih mengejutkannya lagi adalah karakter dan pemikirannya yang dewasa sekali, sangat berbeda dengan Nana. Sepertinya itu tadi yang terasa begitu empuk saat tidur di bahuku. Punyanya Vivi rupanya, xixixi. TERIMA KASIH VIVI ATAS NIKMAT KECIL YANG TELAH ENGKAU BERIKAN. Terima kasih karena memberikan pengalaman yang luar biasa ini pada jomblo akut sepertiku. Walaupun kamu ngga merasa itu hal yang luar biasa tapi bagiku sangat luar biasa.huhu