Chereads / Overpower di Dunia Lain / Chapter 10 - Tambang Mithril

Chapter 10 - Tambang Mithril

"aku jadi membayangkan jika kamu berhasil menemukan seluruh tambang yang ada di seluruh wilayah kerajaan ini. Ngga bahkan seluruh tambang di benua ini dan benua-benua yang lain. Gilakkk imajinasiku liar sekaliii, apa kita bisa pension dini nantinya ya? hahaha"

"apa kamu tertarik?" aku bertanya sambil mengangkat alisku tanpa kusadari.

"iya tentu saja. Ini juga perjalanan yang menarik. Dengan mengelola dan mencari sumber daya alam tersembunyi, kita jadi ngga hanya berkeliling saja tetapi sambil bekerja menghasilkan uang. Seperti petualangan-petualangan yang biasa kubaca di buku saat masih kecil dulu"

"apa maksudmu? Dimataku kamu sekarang juga masih terlihat seperti anak kecil" aku mencoba sedikit menggodanya, dan sejujurnya aku senang karena jawaban dan responnya seperti itu. Karena berarti tujuan kami bisa sejalan.

"hei dasar..tapi aku manis kannn" ia menjawab dengan senyum kecil sambil mengedipkan matanya mencoba menggoda.

"oke ayooooo lanjut bekerjaaaa" aku memalingkan pandangan mencoba mengalihkan topik pembicaraan berat ini.

"heeeei" ia cemberut dengan wajah cantiknya.

Karena gudang penyimpanan sudah cukup terisi aku akan mencoba membuat tempat peleburan emas dengan bahan bakar sihir. Dan tempat pemisahan emas dari materi lain selain emas seperti tanah, batu kerikil, dan lain-lain. Berkat adanya sihir aku bisa membuat kedua tempat itu disebelah gudang dan menghemat tenaga kerja yang dipakai. Karena emas perlu dibentuk setelah peleburan, aku langsung membuat cetakan emas dengan logo usaha dagang dunia lain agar mudah dikenali. Proses peleburan dilakukan oleh golem dan sihir.

Emas murni yang dihasilkan dari proses peleburan kualitasnya sangat luar biasa, dengan skill 'menilai' yang sudah kuciptakan. Aku bisa menilai kualitas emas ini. Sepertinya aku butuh satu tempat lagi untuk menaruh emas batangan yang sudah jadi menuju ruangan yang aman. Karena seluruh proses sudah berjalan, aku langsung mulai membuat tempat penyimpanan emas batangan agar para golem bisa meletakan langsung disana semua emas yang sudah jadi. Semua fasilitas sudah dibuat sekarang coba , akan coba kutinggalkan selama 1 hari.

Keesokan harinya.

Aku kembali Bersama arin menuju tempat penyimpanan emas batangan yang telah jadi, melihat hasil kerja para golem. 1 tumpukan emas kecil sudah ada di dalam sana.

"waaah, indah sekali emas-emas ini. Berapa ya harganya jika dijual..." arin memegang emas-emas berkilau itu sambil kagum dengan apa yang sedang dilihatnya.

"kurasa akan luar biasa sekali harganya hahaha. Aku sudah memberi skill penyimpanan dimensi pada golem pemimpin mithril. Jika gudang ini penuh mereka bisa memasukkan emas-emas ini ke penyimpanan dimensi yang terhubung denganku untuk mengosongkan gudangnya yang disini"

"iyaiya aku bahkan gabisa terkejut lagi sama kamu"

"aku bakal pasang alarm keamanan dulu ya, jika suatu saat ada penyusup, aku bisa langsung tahu dan menangkapnya.

"okay"

Dibilang alarm keamanan pun sebenarnya agak berbeda. Aku hanya meletakkan sihir pendeteksi. Jika ada sesuatu yang melewati garis sihir ini aku akan langsung tahu. Tak lama setelah selesai memasang sihir pendeteksi aku kembali.

"sepertinya kita udah bisa pergi dari sini rin"

"sudah 4 hari ya kita di gua ini, tak terasa hihi"

"ayo kita siap-siap, apa kita perlu masuk ke hutan gelap?"

"nggak…aku gak mauu" ia menarik gagang katanaku sambil mencoba mengancamku agar tak masuk ke dalam hutan.

"haha iya iya..sebenernya aku udah dapet lokasi tambang selanjutnya"

"oh ya?? Tambang apa itu? Kayaknya aku bisa cepat pensiun nih"

"dasar, itu tambang mithril..lokasinya agak berbahaya. Aku mau ngomong gitu, tapi yang kumaksud berbahaya itu buat orang biasa. Daerah untuk kesana curam sekali sekeliling daerah itu jurang yang dalam, karena aku bisa terbang tentu itu semua ngga berlaku untukku"

"dasar curang" ia mengangguk sambil ketawa pelan.

Setelah membereskan barang-barang, kami pun meninggalkan tambang itu dan menuju lokasi berikutnya. Tempat berikutnya berada di wilayah perbatasan kerajaan Siloam daerah dengan jurang-jurang dalam yang sangat berbahaya.

Perjalanan kesana membutuhkan 3 hari terbang dengan kecepatan normal.

Kami pun tiba tepat di depan lokasi tambang, berbeda dengan tambang sebelumnya. Tambang ini sangat rawan ambru hik, karena strukturnya berupa tanah berpasir. Aku langsung menciptakan golem seperti sebelumnya dan memperkuat fondasi dan kerangka pada dinding tambang agar aman untuk dilalui. Karena tambang mithril tidak seperti emas, kandungan mithril sangat berbeda dengan emas. Logam ini lebih berharga karena sangat langka dan sulit untuk ditambang, jumlahnya juga tidak sebanyak emas. Setelah menggunakan skillku, aku dapat beberapa informasi bahwa mithril disini hanya berjumlah seperempat dari tambang emas sebelumnya.

Logam hijau yang sangat keras ini banyak digunakan untuk membuat perlengkapan petualang dan prajurit utama pasukan berbagai kerajaan, biasanya oang-orang dengan pangkat tinggi di militer akan menggunakan perlengkapan berbahan mithril seperti baju zirah maupun untuk membuat senjata. Karena kualitasnya yang sangat baik dan keras serta sulit ditemukan, harga mithril ini menjadi sangat tinggi di dunia ini.

Karena jumlah logam ini sedikit aku hanya menciptakan sekitar 60 golem baja dingin putih dan 1 golem mithril sebagai pemimpin, sama seperti sebelumnya aku membuat fasilitas pertambangan ini seperti gudang penyimpanan bahan mentah, tempat pemisahan materi, dan tempat peleburan, terakhir tempat penyimpanan mithril batangan yang sudah jadi. Karena mithril lebih keras dari emas, kualitas sihir dan jumlah sihir yang dipakai untuk meleburkan mitril lebih besar. Jadi aku membuat tempat peleburan dengan jumlah sihir yang cukup besar. Cetakan logam berbentuk batangan juga sudah kusiapkan.

Tak seperti sebelumnya, proses persiapan fasilitas disini hanya membutuhkan waktu 2 hari. Di hari Ketiga aku sudah bisa melihat hasil jadi mithril batangan murni yang sudah mengkilat di tempat penyimpanan barang jadi.

"waah baru pertama aku melihat mithril batangan seperti ini, indah sekali. Lihat kemurnian ini dan warna hijau ini. Pantulan cahaya dari mithril juga sedikit berwarna hijau. sepertinya dengan ini saja aku bisa membeli tanah berhektar-hektar" arin menempelkan mithril batangan itu ke pipinya sambil memejamkan matanya seolah memikirkan uang-uang dalam jumlah besar.

"aku juga baru pertama melihat mithril murni rin. Apalagi sebanyak ini. Mau gila rasanya"

Bayangkan tumpukan emas murni dan mithril murni batangan yang jumlahnya banyak dan bertumpuk ini. Seperti di film-film karakter yang sedang merampok bank yang berisi ratusan batang emas yang berkilau. Apalagi ditambah logam hijau keras yang sangat luar biasa bernama mithril ini. Membayangkan bahwa semua ini bisa kubawa ke bumi saja sudah membuatku merinding dan ngiler bahwa dengan itu berapa banyak uang yang dapat kuhasilkan.

Pemikiran liar ini jadi mengingatkanku pada bumi, jadi rindu pulang. Apa keluargaku baik-baik saja? Hmm ntahlah. Seandainya ada jalan pulang. Seandainya.

"berhubung disini sudah selesai, udah ada tujuan kan besok kita mau kemana?" Arin pun mulai menganggap perjalanan mencari tambang merupakan sebuah keharusan. Yah, mau bagaimana lagi.