Setelah tayangan televisi selesai, Sam berdiri rencana mau balik ke ruang kamarnya sendiri.
"Sam," Jevera memanggil.
"Apa?" Sam berhenti ngeliatin wajah Jevera terlihat takut.
"Lo bisa temenin gua tidur dulu gak malam ini? Jujur gua takut banget Sam" kata Jevera.
Sam sempet tersenyum mendengar permintaan Jevera. Dia ngeliatin body Jevera dari kaki sampai kepala, pikiran sempat berfantasi melihat Body Jevera karena Jevera memang tercipta putih, seksi dan mulus mirip-mirip seperti perempuan. Hanya saja bedanya Jevera tidak memiliki gundukan kembar didada yang biasa disebut payudara.
"Gak usah ngejek, sumpah gua beneran takut Sam." Ulamg Jevera.
"Oke, gua ambil bantal dulu di kamar gua ya" Sam setuju.
Selesai mengambil bantal, Sam datang lagi ke kamar Jevera ngeliat Jevera sudah ganti pakaian longgar dan bawahan kolor pendek yang sesama longgar.
Sam tiduran di lantai beralaskan kasur lantai sedangkan Jevera di atas kasur, yang mana kasurnya hanya muat untuk satu orang.
Sam ini sebenarnya cowok Gay yang memang sudah lama memperhatikan Jevera hanya saja baru sekarang bisa berkenalan dengannya karena sibuk tugas kuliah, apalagi malam ini dia tidur didalam ruang kamar yang sama dengan Javera rasa-rasanya seperti sedang bermimpi.
Sebagai cowok Gay tentu saja ingin sekali Javera menawarinya tidur di sebelahnya "Aahhsudahlah, lagipula kasurnya gak muat nampung dua" Gumam Sam didalam hati. Kemudian mereka sesama tertidur.
Jevera langsung terlelap tidur sedangkan Sam kesulitan tidur, bisapun tidur hanya sekedar tidur-tidur ayam.
Lalu ...
Srekk ... Srekk ... Srekk ...
Suara-suara halus terdengar di telinga Sam yang kemudian matanya terbuka lebar. Penasaran dengan suara-suara aneh itu Sam lalu bangun
"Ha-ah! Ap--apa ituuu!" Mulutnya seperti terkunci badan serasa membeku hingga tak bisa bergerak seperti orang tindihan diposisi berdiri.
Dia melihat dengan mata kepalanya sesosok bayangan hitam sedang melucuti pakaian Jevera. Kaos kedombrongan sekaligus celana kolor Javera lolos dengan mulus dari tubuhnya. Kaos Javera beserta celana kolor beterbangan di dalam ruang, tinggalah Javera hanya memakai celana dalaman.
"Grrrrrrr ..." Suara mahluk itu membuat Sam ketakutan setengah mati dan juga posisi Sam masih seperti tadi, ketindihan saraf-sarafnya seperti mati.
Kemudian bayangan hitam itu melucuti celana dalam Javera lalu di lempar oleh mahluk itu ke arah Sam dan bersarang di kepala Sam.
Sosok itu kemudian membuka selakangan Javera, dan ...
"Aaahhh ... Ahhh ... aaahh ... aahh ..." Javera mendesah yang membuat Sam Sange, meskipun bercampur dengan rasa takut terhadap mahluk astral itu.
Engkiq-Engkiq-Engkiq-ngkiq
Blak! Blak! Blak! Blak! Blak!
Engkiq-Engkiq-Engkiq-ngkiq
Blak! Blak! Blak! Blak! Blak!
Suara decitan ranjang bergoyang-goyang. Wujud mahluk itu seperti bayangan hitam/asap hitam yang membentuk seperti tubuh manusia, tinggi dan besar.
Javera berubah posisi menjadi nungging, lobang Boolnya terlihat jelas di mata Sam, cincin anusnya bergerak-gerak menganga dan menutup seiring Asap hitam berbentuk kontol milik bayangan hitam itu keluar-masuk kedalam lobang bool.
"Aahhh ... Ahhhh ... aahhh ... aahhh" Javera semakin nyaring mendesah-desah.
Kontol Sam benar-benar berdiri tegang dan kencang melihat bool seksi Javera itu. Saking kepengen kontol ikutan nyumpel ke anus itu, Tapi Sam cuma bisa menelen ludah karena perasaan takut, terangsang dan aneh sedang kumpul menjadi satu.
Mahluk Astral itu kemudian melihat keberadaan Sam, sesosok mahluk itu lalu meninggalkan Bool Jevera, berdiri tegak menghadap Sam wujudnya berubah semakin besar melebihi ukuran manusia bahkan tingginya sampai ke atas plafon.
"Haaaa ti-tidaaaakk!!"
Mahluk itu kemudian lompat menuju Sam.
Dan ...