Chereads / Dientod Setan (BL) / Chapter 6 - Bobo bareng teman kost

Chapter 6 - Bobo bareng teman kost

Berusaha semaksimal mungkin menemui Indigo dan berkali-kali negoisasi tetap tidak membuahkan hasil apa-apa bahkan keduanya di usir dari sana.

"Duh, lalu sekarang gimana nasib gua ya Yong" Jevera sudah tidak sungkan lagi mengeluh meskipun Yongki bukan sahabat terdekat, sambil masih terus berkutat didalam hati apakah ia bakalan terus-terusan dientod setan?

"Sebaiknya lo tenang dulu Jev, gua usahain nyari orang yang tau masalah lo. Inget berdo'a Jev, Lo sering lupa berdo'a ya?"

Jevera mengangguk.

"Kalo coli inget?"

"Inget"

"Nah pantes"

"Pantes apa?"

"Sama kayak gua"

"Dih, dasar"

"Wakakak"

"Ketawa lagi lu, kek seneng amat liat orang lain susah"

"Ya kagak begitu elah ... sensi amat lu? Dahlah mending sekarang lo tenang dulu, berdo'a makanya!"

Mereka kemudian berpisah, dengan selalu mengingat masukan Yongki selama lanjut kelas Jevera sudah tidak diganggu setan lagi sampai kelas selesai.

___

Sore pulang kuliah Jevera seperti biasa balik ke kostan-nya. Kali ini sendiri naik angkot seperti biasa. Sam mungkin sedang ada kelas tidak nongol lagi menemuinya di tempat mereka kenalan. Sebetulnya saat Jevera berdiri di tempat itu berharap di temui Sam lagi, tapi ... yasudahlah. Toh, berharap tuh rasanya sakit.

Selagi berjalan menjelang sampai kostan dia berpapasan dengan seorang cowok, si Indigo mahluk kulkas tak berperasaan yang ditemuinya bersama Yongki di kampus tadi, ternyata Si Indigo itu ngekost di seberang kost-kosannya.

Saat berpapasan dengan jarak yang paling hanya semeteran si Indigo kulkas itu melengosin wajah dan berlanjut pergi.

"Muka dilipet-lipet kayak duid dua rebuan kusud lo, Kalo aja gak ganteng, udah gua remes-remes muka lu anjing!!" Umpat Jevera serasa pengen ngecabik-cabik muka songongnya.

Setibanya di ruang kostan, Jevera langsung merebahkan badan di atas kasur.

"Hufff!"

Hari sudah semakin sore, tak lama berebahan kemudian bergegas mandi. Menyalakan musik di handphone menemani mandi sekaligus mengucek beberapa bajunya sendiri karena tidak ada uang untuk nge-laundry.

Srekk! gossrekk! gossrekk! gossrekkk!

Disaat sedang jongkok asik ngegosrek-gosrek bajunya di papan gilas, tiba-tiba ...

"Awh!"

Jevera merasakan lagi seperti ada jari mencolok di lobang anusnya, lalu Jevera jongkoknya sedikit ngeatasin pantat, kepalanya ke bawah mencari-cari benda atau apa yang tadi nyolok di anusnya?

"Tadi apa ya?" Sambil memegangi lobang anusnya pakek tangan Jevera lalu bangun dan mengguyur anusnya pakai air. Dan, disaat sedang cebok lagi-lagi merasakan seperti ada sesuatu yang tak terlihat meraba-raba dadanya dan memplintir-plintir pentilnya.

"Uuuhhh" sensasi geli-geli enak membuat terangsang, tetapi ngeri karena dibuat geli-geli enak oleh sesuatu yang tidak kelihatan Jevera spontan keingetan tentang gangguan setan.

"Huaaa mamaaa" Dengan buru-buru Jevera memakai handuk lalu keluar kamar sambil membawa ember berisikan baju basah.

Saat keluar dari pintu kost sore itu para pengghuni kost sudah banyak yang stay duduk berkumpul bermain catur, mereka semua ngeliatin Jevera berjalan membawa ember yang hanya memakai handuk melilit di pinggang dengan atasan telanjang.

Wajah Jevera yang cantik seperti cewek, kulit yang putih dan mulus tidak ditumbuhi bulu-bulu khas lelaki menjadi sorot perhatian semua laki-laki penghuni kost itu yang bikin Jevera malu, lagipula Jevera memang jarang tegur sapa dengan mereka semua, sambil menutupi pentilnya dengan tangan Jevera berjalan sambil menunduk kepala lalu bablas ke arah jemuran.

"Hei Jev," Sam datang menyapa, membawa ember dan hanya memakai handuk juga seperti Jevera.

Glug, Jevera menelan ludah melihat dada bidang milik Sam khas cowok Macho, lalu Jevera memalingkan wajahnya ke arah lain takut ketahuan Sam kalau ia sedang terpesona.

"Ntar malem jadi tidur dikamar gua?" Tanya Sam, Jevera mengangguk.

___

Malam pun tiba, Jevera mendatangi pintu Kostan Sam.

Tok! Tok! Tok!

"Ya ..." Sam membukakan pintu, Jevera masuk lalu berdiri mengamati ruang kostan itu, cukup rapih dan harum semerbak. Apakah benar kamar kostan cowok bisa sewangi ini?

Itu Sam sedang sengaja merapihkan kamar sekaligus nyemprot wewangian ruangan demi kehadiran sang bidadari ~

"Lo tidur aja di kasur atas Jev, biar gua di bawah" kata Sam.

"Eehh jangan, Gua aja yang di bawah Sam, kan gua yang numpang" Jawab Jevera.

"Udahlah lo tidur aja di atas, gak papa kok. Santai aja ~" Sam sambil menata kasur lantai. Akhirnya Jevera duduk di kasur sana sambil mengedar mata ke seluruh ruangan.

"Lo takut kamar gua berhantu?" Tanya Sam.

Jevera mengangguk sambil ngusap-usap kedua lengan tanda ketakutan.

"Yaudah sini gua temenin, biar lo gak takut lagi" Sam naik ke atas kasur langsung berbaring.

"Emm ..."

"Kenapa Jev?"

"Eng-enggak" Jevera pun menyusul berbaring disebelah Sam.