Semua pasukan raja iblis dan kerajaan badlyr sudah bersiap untuk menyerang. Matahari terbit lebih cepat dari apa yang di bayangkan.
Perasaan jiwa semangat yang menggebu-gebu terus berkobar di dalam jiwa 4 orang tersebut.
Semangat akan permainan mereka yang akan segera di mulai.
Suara Mecha Gamera kembali berkumandang keras untuk kedua kalinya, memperingatkan bahwa persiapan pemindahan ruang waktu akan segera di lakukan.
"Gaohhhhhhhhhhhh ...."
1 lingkaran sihir besar terbentuk di bawah badannya, 10 kristal biru muncul membesar dan menari-nari mengelilingi kerajaan Wizteria.
Cahaya biru mulai semakin menerangi seluruh kerajaan Wizteria.
Tersisa 20 menit.
.
.
Peperangan dimulai ....
Raja iblis kekejaman dan raja badlyr sudah berada di lapangan. Mereka berdua secara bersamaan mengarahkan tangannya ke depan untuk memulainya.
Pasukan raja iblis yang terdiri dari sekumpulan peleton hewan iblis, kesatria naga kematian, hewan legendaris, penyihir yang menggunakan sihir jarak jauh dan para kesatria iblis yang tidak bisa di hitung hanya dengan melihatnya.
Pasukan kerajaan badlyr yang terdiri pemanah kesatria, juggernaunt, penyihir dan para kesatria yang sama tidak bisa di hitung jumlahnya hanya dengan penglihatan mata.
"Hancurkan ...." Kata raja iblis kekejaman santai.
Sorak-sorak terdengar keras dari seluruh pasukan mereka untuk menyerang. Lari berbondong bondong satu arah untuk menuju kerajaan Wizteria.
"Hyaaaa ...!!!"
"Bagaimana apakah kalian siap?"
Mereka tidak peduli, tidak ada waktu untuk memikirkan seberapa siap mereka untuk melawannya. Mereka hanya ingin segera dan segera melakukannya.
Tidak ada hal lain yang ada dipikiran mereka selain pertarungan yang sangat menyenangkan.
Noah menjawabnya. "Yosh! ... Ayooo berangkat!!!"
Mereka bertiga langsung menghilang menyebar untuk menahan semua pasukan dari sisi yang berbeda, meninggalkan Syelina di sana sendirian.
Gelombang pertama ....
Pasukan kedua kerajaan itu sudah berada di depan pandangan Syelina. Dia hanya tersenyum angkuh senang, bahwa yang ditunggunya akan segera tiba.
"Ayo!. Zavinia!" 2 Pedang keluar dari dalam tanah dengan partikel sihir merah yang tak terhitung jumlahnya.
Dia mengambil 2 pedang Destiny of death, 2 pedang ganda berlapis merah higanbana. 1 pedang di arahkan ke depan dan 1 tangan kiri menyimpan pedang di belakang pundak kirinya.
"Huhh ... Majulah kalian semua para semut tidak berguna!!!"
Segerombolan monster iblis mendekati Syelina, serta beberapa naga terbang mengikutinya yang di tumpangi oleh beberapa kesatria iblis. Semua pasukan penyihir yang berada di garda paling belakangĀ sedang bersiap untuk melakukan serangan besar-besaran dari jarak jauh.
Sekumpulan lingkaran sihir sudah terbentuk di atas menara. Mereka langsung melepaskan 7 element roh surgawi secara bersamaan ke segala arah untuk menyerang mereka dan kerajaan Wizteria.
Ratu Historia menyadari hal itu dan terbang ke langit untuk menahannya.
"Tak akan kubiarkan ...!!" 2 tangannya di bentangkan dan membuat sebuah pelindung area yang sangat besar berada di belakangnya.
"BOM! BOM! BOM!*
Ledakan spektakuler terlihat dari berbagai sisi, udara di guncangkan dengan keras oleh serangan sihir tersebut.
Itu semua berhasil ditahan oleh Ratu Historia yang membuat serangan sihir tersebut tidak menuju ke arah kerajaan Wizteria.
Syelina sedang semangat berlari untuk menghampiri mereka semua yang sudah mendekat.
Para penyihir langsung menyiapkan sihir lain dengan mantranya.
Semuanya pasukan monster iblis menyerang Syelina secara membabi buta dari berbagai arah.
Semuanya tidak berguna.
Semuanya berhasil di tebas dengan mudah olehnya, serangan dari kedua pedangnya mengakibatkan tebasan cahaya lanjutan yang membuat keberadaan orang yang berada di sekitarnya tidak bisa berpaling dari yang namanya takdir kematian setelah pedang itu di ayunkan.
Para kesatria iblis yang berada di atas udara dengan mudah di bunuh olehnya, seberapa banyak pun semburan api dan tebasan pedang yang di arahkan kepadanya tidak akan membuat dia terluka.
Dia hanya mengayunkan satu pedangnya ke langit yang membuat semua kesatria itu mati seketika.
Syelina terus merasa senang sambil berlari, menebas mereka semua yang berdatangan.
Noah dan Raja leonis yang berada di sisi lain merasakan hal sama, mereka berdua angkuh, semangat membara akan pertarungan yang sedang mereka jalani.
Cakaran dan pukulan cepat membuat semua pasukan tercabik-cabik dengan mudah dan menghempaskan mereka dengan guncangan dahsyat ke udara karena pukulannya.
Tebasan pedang besar yang membuat semua pasukan mati seketika, meninggalkan kesan kehancuran yang membuat seluruh tanah di guncangkan olehnya.
Ratu Historia yang berada di atas langit melindungi mereka dengan merapalkan beberapa serangan sihir ledakan jarak jauh ke arah para pasukan yang bergerombol dari berbagai sisi.
Seluruh ledakan dan guncangan hebat dari berbagai mantra sihir terlihat dari atas benteng pertahanan istana kerajaan Wizteria.
Raja yang melihat pertarungan hebat itu tidak percaya, semuanya sungguh tidak terduga. Sang raja hanya bisa memikirkan bahwa dirinya adalah raja bodoh yang tidak bisa berbuat apa-apa.
Sang raja sangat khawatir, tidak menduga bahwa mereka ber4 bisa menahan 10 juta pasukan.
"Ini sungguh tidak masuk akal ... Aku tidak menyangka mereka be4 bisa menahan 10 juta pasukan"
"Itu benar. Tapi, semua penduduk sudah mengetahui seberapa besar kekuatan mereka bukan? ... Mereka berdua adalah murid dari 2 pahlawan itu"
"Ya ... Semuanya berubah saat 2 orang itu mengunjungi tempat ini ... Tidak ada yang bisa menandingi mereka kecuali guru mereka sendiri ... Semoga ini adalah pilihan terbaik" Jawabnya dengan rasa menyesal yang mendalam.
"Tidak ada pilihan lain ... Yang mulia harus menerimanya ...." Mencoba menenangkan kekhawatiran sang raja.
Lalu ....
5 kepala ular raksasa muncul dari dalam tanah dan keluar tepat di depan pandangan kepala Mecha Gamera.
Sang raja langsung terkejut saat mengetahui hal itu.
"Apa itu ?! Apakah itu ular legendaris?!"
"Ya, ini tidak bisa dipercaya. 5 raja ular kutukan bisa berkumpul seperti ini."
"Raja kutukan katamu?!"
"Semoga pelindung ini bisa menahannya."
Kemudian, kelima raja ular kutukan itu langsung membuka mulut besarnya untuk melancarkan serangan dahsyat cahaya gelap ke arah pelindung itu untuk menembusnya.
Secara bersamaan ke 5 raja ular itu melepaskannya.
Pelindung 7 roh surgawi menahannya, keduanya saling beradu dengan guncangan keras untuk saling menghancurkan dan mempertahankan.
Kerajaan mengalami sedikit guncangan karena serangan tersebut.
Seluruh penduduk, serta sang ratu dan anak-anak lain yang sedang bersamanya menjerit ketakutan setelah merasakan hal tersebut.
Astela yang penasaran dengan hal itu langsung berlari keluar pergi meninggalkan mereka. Mirellia yang melihatnya kebingungan, dia mencoba untuk mengejarnya.
"Astela-chan! ... Mau kemana!!!"
Astela tidak mendengarkannya.
Dia terus berjalan untuk keluar dari istana. Astela terus berlari mengarah ke benteng pertahanan.
Mereka ber4 menyadari hal itu yang membuat mereka sedikit terganggu, ritme pertarungan mereka menjadi kacau yang membuat semua serangan telak dari beberapa pasukan mengenai mereka.
Pasukan juggernaunt yang telah tiba berhasil memukul mundur Syelina yang membuatnya terhempas jauh.
5 serigala raksasa berkepala 3 mengelilingi Noah dari berbagai sisi, serta Raja Leonis yang di hampiri 2 Raja naga kegelapan sekaligus.
Lalu ....
Secara mengejutkan keluar portal besar lapis api di atas langit.
Mereka ber4 spontan terkesiap saat melihatnya.
"Tidak mungkin ... Apakah itu ...?" Ratu Historia menyadarinya.
Phoenix telah muncul di atas langit.
"Raja dari segala raja langit ... Phoenix!!"
Phoenix langsung membentangkan kedua sayapnya, keberadaannya membakar seluruh dunia itu dengan kekejaman api.
Tiba-tiba, semua pasukan penyihir bersiap untuk menyerang Ratu Historia secara bersamaan. Melemparkan beberapa sihir dahsyat dari berbagai arah, serta semburan nafas api dari Phoenix dengan area besar mengarah kepadanya yang membuat semua serangan menjadi satu arah.
Sihir dahsyat di lepaskan.
Ratu Historia mengarahkan satu tangan kirinya ke depan dengan sekuat tenaga. "Gahhhhhhhhhhhhhhhhhhh ....."
Penghalang sihir dan serangan besar dari sihir tersebut saling beradu terguncangkan di atas langit. Dia masih bisa menahannya, tangannya perlahan mengalami pembakaran abu.
*KKKrrrrkkkkk!*
Penghalang sihirnya mulai retak.
Dia dengan sekuat tenaga terus berusaha untuk bisa menahannya. "Hhhaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ...."
Dan ....
*BOMM!*
Ledakan terjadi, serangan sihir itu berhasil menembusnya yang membuat kerajaan Wizteria terguncangkan dengan dahsyat.
Kerajaan mengalami guncangan yang membuat para penduduknya berjatuhan, serta Astela yang sedang berlari terjatuh tergeletak di tanah. Astela berhasil bangkit kembali. Namun, tidak lama kemudian dia terjatuh lagi dan berputar ke belakang seperti papan yang di miringkan.
"Gaohhhhhhhhhh ...."
Suara Mecha Gamera kembali berkumandang dengan keras, dia memberontak yang membuat kerajaan itu semakin terangkat yang membuat miring ke bawah.
Ratu Historia berhasil selamat, tapi tidak dengan tangannya kanannya yang sudah hilang.
Dia masih merasa jengkel, tapi tidak memperdulikan tangannya yang hilang. Dia khawatir dan langsung melihat ke arah belakang karena suara keras tersebut.
"Sigh ... Apakah mereka semua baik-baik saja?!" Dia melihat ke arah binatang itu dengan perasaan tidak enak. "Sepertinya dia sangat marah dan terganggu oleh beberapa serangan yang mengenainya ... Apakah ini semua akan berhasil?"
Mecha Gamera merasakan dirinya terancam, kakinya di injak-injak kan. Dia mengaum keras ke atas langit. "Gaohhhhhhhhhhhh ...."
Seketika, Ratu Historia langsung melihat ke atas langit.
Cahaya biru besar terlihat di atas langit.
(Death Penalty) Hukuman mati di lepaskan.
Cahaya biru besar membumi hanguskan sebagian pasukan yang berada di sana, tidak ada satu pun keberadaan yang masih tersisa saat terkena serangan tersebut.
Dunia itu hancur terbelah menjadi jurang kematian yang sangat dalam. Ini adalah versi terlemah dari Death Penalty itu sendiri sebagai peringatan kematian terhadap mereka.
Tidak sampai di situ saja, Mecha Gamera langsung menghanguskan ke 5 raja ular kutukan sekaligus yang berada di hadapannya dengan mengeluarkan penghapusan keberadaan dari mulutnya.
Cahaya ungu keluar dari mulutnya yang membuat ke 5 raja itu menghilang.
Sekumpulan bola api raksasa di lepaskan dari atas langit oleh Phoenix yang di arahkan ke Mecha Gamera.
"Gaohhhhhhhh ...." Mecha Gamera tidak tenang.
Phoenix merasakan bahwa keberadaan Mecha Gamera adalah keberadaan yang harus di hancurkan. Hal tersebut langsung membuat Phoenix murka, menyerang Mecha Gamera dengan hembusan api kekejaman mutlak miliknya dari atas langit.
Mecha Gamera menyadari hal itu dan langsung membalasnya dengan cahaya ungu penghapus keberadaan miliknya.
2 Cahaya besar saling beradu dengan kekuatan magis yang sangat luar biasa. Udara di guncangkan dengan sangat dahsyat yang membuat seluruh pasukan terdepan mengalami kematian karena terkena dari efek serangan dahsyat tersebut.
Pasukan penyihir langsung membuat barikade perlindungan Anti-sihir kepada kedua raja mereka agar tidak terkena efeknya.
.
.
******