Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Transmigrasi ll 2 Jiwa dalam 1 Raga

🇮🇩Deni_Andry
--
chs / week
--
NOT RATINGS
21.4k
Views
Synopsis
Berlian Alea, gadis mageran tetapi memiliki banyak potensi. Alea terlibat dalam sebuah kecelakaan lalulintas di negeri tempat tinggalnya. Namun bukannya bertemu tuhan, jiwanya malah berpindah ke tubuh seorang gadis bernama Athena Charlotte Lunch. Athena, gadis yang selalu menutup rapat semua masa lalunya, bahkan dari kembarannya sekalipun. Dari sekian banyaknya rahasia, Athena hanya ingin memberi tahu satu hal kepada sang kembaran, Atheon. Rahasia tentang 'mereka'. Namun sebelum keinginannya itu terwujud, ia sudah terlebih dahulu menyerah dengan kehidupnya. Athena merasa Tuhan tidak adil. Mengapa ia harus merasakan sakitnya pengkhianatan? Mengapa ia harus merasakan pahitnya percintaan? Mengapa ia tidak bahagia seperti orang lain? Athena menyerah. Namun, nyatanya tuhan itu adil. "Gue bakal bantuin lo. Serahkan saja semuanya kepada Alea yang cantek ini!" Apakah Alea bisa membantu Athena? Yuk simak ceritanya! Diamond Alea, a lazy girl but has a lot of potential. Alea was involved in a traffic accident in the country where she lives. But instead of meeting God, his soul instead moved into the body of a girl named Athena Charlotte Lunch. Athena, the girl who always kept her past tightly closed, even from her twin. Of the many secrets, Athena only wanted to tell one thing to her twin, Atheon. The secret about 'them'. But before his wish could come true, he had already given up on his life. Athena felt God was unfair. Why should he feel the pain of betrayal? Why should he feel the bitterness of love? Why wasn't he happy like everyone else? Athens surrendered. However, in fact God is fair. "I'll help you. Just leave everything to this cute Alea!" Can Alea help Athena? Let's see the story!
VIEW MORE

Chapter 1 - Chapter 01. Transmigrasi

Kamar bernuansa biru malam dengan beberapa piala juara taekwondo dan juara olimpiade yang berjejer rapi itu sangat senyap. Hanya ada suara percakapan dua insan yang berasal dari laptop gadis berbaju hitam yang sedang tengkurap menatap laptop.

Jika sekilas melihat wajahnya, ia mungkin terlihat sedang bosan dan malas. Namun, berbeda dengan hatinya yang sedang berbunga-bunga karena pihak pria diterima oleh wanita yang selama ini ia cintai.

Percakapan berbahasa Jepang itu sangat menarik perhatian gadis yang dikenal pemalas itu. Ya, sebut saja dia si gadis pemalas dan mageran yang bernama Alea, Berlian Alea.

Hari-harinya hanya diisi dengan bangun, makan, minum, nonton televisi, belajar, dan tidur. Kegiatan sehari-harinya adalah bernafas.

Ada beberapa piala yang berjejer rapih di almari.

Jika kalian bertanya piala itu milik siapa. Maka, jawabannya adalah milik Alea. Ya, meskipun dia sudah pensiun dari dunia taekwondo.

"Ah, gawat. Aku lupa melanjutkan Chapter akhir Novel-ku. Tugas liburan musim panas ku juga. Tapi ya sudahlah, nanti saja."

Seketika, perut Alea berbunyi. Matanya menelisik penjuru kamar, siapa tau ada makanan tersembunyi sehingga ia tidak perlu repot-repot keluar kamar.

Namun, usahanya gagal. Ia tidak menemukan apapun yang bisa dimakan.

Dengan terpaksa, ia mematikan laptop dan keluar dari kamar. Membuka kulkas, namun kosong. Tidak ada yang bisa dimakan. Hanya ada air es dan beberapa sayur mentah.

Dengan malas, ia keluar dari rumah dengan berbekalkan uang 1.000 yen. Panasnya matahari membuat Alea bertambah malas berkali-kali lipat. Tapi demi perut, ia harus berjuang!

Yah, Alea hanya tinggal sendiri. Ia pergi merantau ke Jepang karena mendapatkan beasiswa dan hidup terpisah dari orangtuanya yang berada di Indonesia.

Meskipun terlihat pemalas, namun ia pintar. Alea juga seorang pembuat Novel Fiksi.

Karena jarak antara supermarket dan rumahnya lumayan jauh, Alea memutuskan untuk menaiki bus umum. Ia membuka handphone dan membaca berbagai macam notifikasi di benda pipih itu.

Alea menyadari, jika sedari tadi ada seorang laki-laki kecil sedang menatap dirinya. Alea balas menatap laki-laki itu dan tersenyum tipis. Baru disenyumin saja wajah anak laki-laki itu memerah. Ingin rasanya Alea tertawa.

Tiba-tiba, tubuhnya serasa terombang-ambing. Alea mendadak panik dan berusaha berpegangan dengan benda di dekatnya, namun sia-sia. Kaca bus terdengar pecah. Tubuh Alea serasa kehilangan kendali. Hal terakhir yang gadis cantik itu ingat adalah, rasa sakit di sekujur tubuhnya, dan darah mengalir keluar dari tubuh indahnya.

****************

Mata indah dengan bulu mata lentik yang sedang tertutup itu tiba-tiba mengeluarkan setetes air mata. Perlahan, mata itu mulai terbuka dan menatap sendu langit-langit ruang inapnya. Air matanya keluar lagi. Tidak ada niat untuk mengeluarkan suara ataupun menghapus air yang mengalir itu. Di ruang inapnya, tidak ada seorang pun selain dirinya.

Gadis yang sedang berbaring di brankar itu mendadak terkekeh sendiri seperti orang yang sudah tidak waras ( gila ).

"Hidup lo miris banget, Athena." Gadis itu kembali menutup matanya dan kembali teringat pertemuannya dengan si pemilik raga.

"Gue udah nyerah. Maaf ya, Alea. Maaf karena gue tiba-tiba nyerahin semua masalah gue ke lo, padahal kita hanya orang asing. Lo boleh sesuka lo gunain raga gue, asal nggak lo jual aja sih." Ucap Athena seraya tersenyum.

Ya, gadis yang sedang berbaring itu adalah Athena yang diisi oleh jiwa Alea, gadis yang terlibat dalam sebuah kecelakaan lalulintas dan berakhir bertransmigrasi ke tubuh Athena.

Kepalanya yang sedang diperban itu mendadak ngilu karena terlalu banyak berfikir. Alea menghela nafas panjang. Ia menaruh tangannya yang bebas dari infus untuk menutup matanya.

"Semoga aja nggak banyak masalah, jadi gue bisa tidur nyenyak. Bodo amat sama tu cowo sialan. Gue Alea, bukan Athena. Ya meskipun gue harus ngebiasain diri jadi Athena. Ini lagi, kenapa gue jadi kebiasaan pake gue-gue an. Lama-lama gila lo Lea, ngomong sendiri." Gumam Alea pada diri sendiri.

Baru saja Alea ingin menyebrangi alam mimpi, pintu ruangannya terbuka sedikit kasar dan menampakkan seorang laki-laki jangkung berparas bak dewa laut.

"Udah sadar lo?"

"Sialan, siapa yang ganggu gue anjayani. Gue mau tidur aja nggak tenang. Kenapa nggak sekalian gak usah jenguk, jadi gue bisa tenang lahir batin."

Lagi-lagi, Alea berbicara pada dirinya sendiri dengan suara yang sangat pelan. Laki-laki itu mengerutkan keningnya, "Gila lo?"

"Gue mau tidur." ujar Alea

"Cih, setelah lo mau ngecelakain Nasya, lo malah santai-santai tidur?"

Alea tidak menghiraukan laki-laki itu. Ia sudah mulai berkelana di alam mimpi dengan tangan yang menutup matanya.

Laki-laki itu mendadak emosi dan langsung mencengkram dan menarik secara kasar pergelangan tangan Alea yang menutup matanya.

Alea meringis, "SAKIT, BRENGSEK!"

"Makanya kalo gue ngomong dengerin!"

"EMANG LO PERNAH NGEDENGERIN GUE KALO GUE LAGI NGOMONG?!" Alea menaikkan 1 oktaf nadanya

Laki-laki itu mendadak terdiam. Alea yang tersulut emosi itu melepaskan cengkraman laki-laki tadi dari tangannya secara kasar dan kembali berbaring membelakangi laki-laki itu.

"Mending sekarang lo keluar. Jangan ganggu gue. Kalo lo mau nyuruh gue minta maaf, fine. Tapi jangan sekarang, gue capek."

"Oke, gue pegang omongan lo." Setelah mengucapkan itu, laki-laki tadi keluar dari ruang inap itu.

Alea berdecak kesal, "Atheon Charlos Lunch, kembaran dari Athena Charlotte Lunch." Gumam Alea mengingat nama yang melintas di otaknya.

Ya, sewaktu dirinya bertemu Athena yang asli, semua kenangan yang terjadi pada Athena di transfer ke Alea.

"Kasian banget lo Na punya kembaran modelan cicak liar gitu."

Setelah mengucapkan itu, Alea tertidur pulas. Beginilah Alea, si tukang tidur.

°•°•°•

Hari ini adalah hari ke-3 Alea berada di tubuh Athena. Ia sudah pulang dari rumah sakit sehari yang lalu karena keadaannya sudah sangat baik. Bahkan, sekarang ia sudah memasuki wilayah sekolah Athena, SMA Cendrawasih.

Alea sengaja berangkat pagi-pagi, karena ia sedang malas bertemu dengan Atheon dan Nasya, adik dari dua anak kembar itu.

"Males banget balik sekolah, si*lan. Gue udah kuliah, malah di balikin ke SMA. Tuhan baik banget sih, jadi pengen gue ajak ketemu, kapan ya kira-kira?"

Alea—atau kini sudah terbiasa dengan nama Athena itu memasuki kelas 11 IPA 4. Ia duduk di bangku paling belakang sekaligus paling pojok dan langsung menelungkupkan kepalanya.

****************

Gadis dengan penampilan berantakan dan beberapa lebam di wajahnya itu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Penglihatannya pun kabur karena genangan air di matanya.

Gadis itu mencengkeram kuat setir kemudi dan berteriak seperti orang kesetanan. Ia mencoba untuk menyalurkan rasa sesak di dadanya.

Padahal ia sudah tau fakta itu. Tetapi, ketika mendengarnya langsung dari mulut orang itu, mengapa harus sesakit ini?

Gadis itu kembali menghadap ke depan. Ah, ternyata ia sudah pindah jalur. Di depannya, dari arah berlawanan ada sebuah truk membunyikan klakson berulang kali. Bukannya berhenti, gadis itu malah semakin menambah kecepatan mobilnya dengan senyum samar di bibirnya.

Dan...

Bunyi dentuman keras menyeruak masuk ke indera pendengaran.

Na.

Athena.

Athe

"...na!"

"Athena Charlotte!"

Athena terbangun dengan nafas tak beraturan. Keringat dingin membasahi pelipisnya. Athena berusaha mengatur nafas dan jantungnya yang berdetak kencang.

"Lo kenapa Na? Mimpi buruk?"

Athena menoleh dan menatap gadis seusia Athena asli menatapnya cemas. Athena menggeleng pelan, "Gak papa. Cuman mimpi."

"Oh, yaudah. Ngomong-ngomong, lo salah tempat duduk. Disini tempat duduk gue. Lo, nggak lupa kan?"

Athena menggeleng pelan, "Gue tau. Lo duduk aja di tempat gue. Kita tukeran."

Gadis itu menatap Athena ragu, "Lo yakin? Lo nggak mau duduk dekat Bara?"

Athena mengangguk singkat sambil bergumam. Gadis tadi tersenyum lebar dan dengan semangat duduk di tempat Athena.

Athena mencoba mengingat-ingat wajah teman Athena. Ah, ia lupa. Athena tidak memiliki teman karena sangat susah didekati. Tentunya, Athena memiliki alasan tersendiri.

"Untung aja si Athena kaga ikut klub apa-apa. Jadi gue bisa lama-lama nempel di kasur nanti." Gumam Athena.

Mungkin sekarang ia memiliki kebiasaan baru. Yaitu berbicara pada diri sendiri.

Teringat satu hal, Athena menggerutu dalam hati.

"Si*lan, tadi bukan mimpi. Itu ingatan Athena."

Athena menghela nafas dan memilih untuk memainkan handphone saja. Hal pertama yang ia lihat sewaktu membuka sandi handphone Athena adalah, foto seorang laki-laki yang selama ini di kejar Athena asli.

Aldebaran William atau yang sering disapa Bara adalah laki-laki yang digilai kaum hawa, termasuk Athena asli. Namun, cinta Athena bertepuk sebelah tangan. Meskipun Bara mengetahui perasaan Athena, ia tetap tidak peduli. Bahkan laki-laki itu membenci Athena karena perlakuannya yang semena-mena terhadap adiknya sendiri. Begitulah yang Athena ketahui.

Athena berdecak kesal dan membuka aplikasi go*gle di handphonenya. Ia mencari wallpaper husbu Alea dan langsung menggantinya. Athena senyum-senyum sendiri memandangi foto itu.

"Bodo amat sama si batu Bara, husbu gue lebih cakep."

====================