Ze sudah kembali ke dalam dunianya sendiri.seperti biasa ia bangun di keesokan harinya,satu minggu lebih di dunia Clayy hanya menghabiskan satu malam di dunia Ze yang sebenarnya
Ze menghela napas malas saat melihat pecahan kaca yang masih berserakan di lantai. Setelah ia mengikat rambutnya asal ia mulai melangkah dan membereskan kaca itu
Ia masih punya waktu untuk berangkat ke sekolah
⏳
"Ze lo tau,novel-novel yang gue pinjem dari lo kok aneh yah ceritanya" Ujar Karen sambil menyuap bakso ke dalam mulut
"Kenapa emangnya?" Tanya Ze
"Di sinopsis atau di opening tokoh-tokoh ceweknya itu pada manja dan menye-menye tapi pas gue baca sampai akhir enggak ada tuh kayak gitu, justru tokoh ceweknya pada pedes semua, ya..mirip mirip kayak lo lah gitu kalo ngomong nyeletuk" Jelas Karen
Ze tersenyun tipis "Lah itu emang gue" Gumam Ze dalam hati
"kesalahan editornya kali"Jawab Ze sekenanya
Karen mengendikkan bahu "Bisa yah kayak gitu"
Ze ikut mengendikkan bahu sebagai jawaban. Ze tidak berpikir bahwa apa yang ia jalani ketika masuk dunia lain juga akan tertulis di novel,ia pikir ia hanya masuk perihal cerita yang ada di novel ceritanya akan tetap sama tidak akan terganggu,tapi ternyata apa yang ia jalani di dunia nyata masuk dan tercatat dengan jelas di novel itu.
Ze sedikit merasa bersalah kepada penulis aslinya,tapi mau bagaimana lagi ia juga tidak pernah ingin masuk ke dalam dunia itu,tapi ia di seret
Ah...iya laki-laki itu,ia jadi ingat laki-laki menyebalkan yang memecahkan lampu belajarnya, dia harus ganti rugi. Lumayan harganya
"Zephyra,ada yang nyariin lo" ucap salah satu siswa yang Ze juga gak tahu siapa namanya
Ze mengernyitkan dahinya "Siapa?"
"lo punya temen baru Ze?" Tanya Karen yang di jawab dengan gelengan kepala oleh Ze
"Katanya lo di tunggu di rooftop" Ujar siswa sebelumnya kemudian pergi begitu saja
•••
"Ganti lampu belajar gue" Ketus Ze saat melihat siapa orang yang mengajaknya bertemu. Ternyata laki-laki itu sekolah disini
Terdengar kekehan dari laki-laki yang ada di depan Ze "Iya iya nanti gue ganti,atau mau sekalian belinya gue anterin?"
Ze memutar bola mata malas"Kenapa lo ngajak gue ketemu di sini"
"Lo gak penasaran sama gue?" Tanya Laki-laki itu
"To the point,jangan berbelit-belit" Ucap Ze datar
"Sambil berdiri? Duduklah sini." Ujar Laki-laki itu
"Macem-macem gue lempar lo dari sini" Ancam Ze kemudian mengambil posisi duduk di salah satu kursi
"Ck! Santai gue cowok baik-baik. Gak percaya? Mau nyobain?" Ujar laki-laki itu sambil menaik turunkan alis
Ze sudah bersiap siap meninju laki-laki yang ada di depannya,sebelum akhirnya laki-laki itu mengangkat tangan dan bilang "Enggak-enggak bercanda gue. Ah baperan lo"
"Jangan banyak bacot,cepetan ngomong" Desak Ze
Laki-laki itu menyodorkan tangannya dan mengisyaratkan agar Ze membalasnya
"Jabat dulu tangan gue bisa kan" Ucap laki-laki itu
"Gak, takut covid" Jawab Ze datar
"Sialan emang" Umpat Laki-laki itu dengan suara pelan
"Apa?"
"Kenalin nama gue, Gio. Gionio Dream Altar" Laki-laki itu memperkenalkan namanya
"Seperti di pertemuan pertama kita,gue adalah orang yang udah nyeret lo ke dalam dunia itu,dunia dimana lo bisa masukin tokoh novel yang lo baca atau lo pikirin. Alasan kenapa gue seret lo, simpel. Karena gue suka sama lo" Jelas Laki-laki itu
"What the fuck" Umpat Ze dengan kesal
"Ehh,jangan ngomong kasar" Geram Gio
"Gue aja gak kenal sama lo,bisa-bisanya dengan seenak hati nyeret gue dengan alasan gak masuk akal kayak gitu" Gerutu Ze tidak terima
"Ini masuk akal Aileen" Kekeh Gio
"What? Kata siapa lo boleh panggil gue kayak gitu"Kesal Ze
" nama lo Zephyra Aileen Eugenia kan, apa gue salah?" Tanya Gio
"Ck, terserahlah. Kalo lo yang nyeret gue ke dunia gak masuk akal itu berarti lo tahu cara biar gue gak keseret lagi ke sana" Ujar Ze
Gio mengangguk mantap
"Gimana?" tanya Ze
"Lo pacaran sama gue" Jawab Gio dengan enteng
Ze benar-benar sudah geram. Dia tidak mengerti bagaimana pola pikir laki-laki itu,dengan cepat Ze mendorong Gio sampai ada di ujung
"Jawab yang bener atau lo bener-bener gue jatuhin ke bawah" Ancam Ze sambil memegang kerah Gio bersiap menjatuhkan laki-laki itu ke bawah
"Itu emang kenyataannya Aileen.gue gak bohong. Satu-satunya cara biar lo gak kembali ke seret ke dunia itu Lo pacaran sama gue. Begitupun Gue" Ucap Gio dengan tenang
"Gue juga sama Ai, Gue ditakdirkan buat bisa masuk dunia gak masuk akal itu. Tapi gue bisa apa? Gue gak bisa merubah takdir, kita ada di posisi yang sama Ai"Lanjut Gio
"TAPI KENAPA LO HARUS BAWA-BAWA GUE SIALAN" Teriak Ze kesal
"KARENA LO ORANG YANG GUE SUKA. LO! CUMAN LO" Gio membalas berteriak
"Tapi gue gak suka Nio, gue gak suka" Kesal Ze frustrasi
Gio berusaha untuk menjauhkan mereka dari ujung, Gio membawa Ze duduk agar ia lebih tenang
"Cinta ada karena terbiasa. Gue mohon Ai, Cintai gue, Gue juga sebenarnya gak mau nyeret lo ke dunia gak masuk akal itu karena gue tahu itu sangat melelahkan. Cukup gue yang harus terjebak di dunia itu."tutur Gio
"Tapi, sampai akhirnya seseorang mendatangi mimpi gue dan bilang, gue bisa keluar gue bisa bebas dari hal gak masuk akal itu kalo gue menemukan seseorang yang gue cintai tapi sayangnya gue juga harus nyeret orang itu ke dunia itu" Ujar Gio
"Dari kecil Ai, belasan tahun gue nyari seseorang yang bisa yakinin gue kalo gue cinta sama dia,tapi gak pernah ketemu sampai akhirnya gue lihat lo dan gue percaya kalo lo orang itu,orang tepat itu,orang yang selama ini gue cari" Tutur Gio sambil menatap dalam manik Ze
"Sejak kapan lo berpikir kalo gue orang yang lo cari" Tanya Ze sambil menatap tajam ke arah Gio
"2 tahun yang lalu i gues, hari pertama kita masuk sekolah,dan beberapa minggu lalu gue baru bisa memutuskan buat nyeret lo ke dunia gak masuk akal itu,butuh waktu lama buat gue ngambil keputusan, karena apa. Karena gue gak mau lo sebingung gue" Jelas Gio
"Tapi ini bener-bener gak masuk akal Nio" Kesal Ze yang masih belum percaya
Gio tersenyum tipis"Gue suka panggilan Lo"
"Gue lagi serius sialan" Umpat Ze tepat di depan wajah Gio
Gio menjitak kening Ze " Gak boleh ngomong kasar"
Ze mendengus tidak terima saat Gio menjitaknya "Bisa bisanya udah mau 2 tahun lebih sekolah di sini tapi gue gak pernah liat lo" Ujar Ze
"Karena lo gak pernah perduli sama orang di sekitar lo, ya kecuali ngurusin orang orang yang ngebully kan" Ucap Gio
"Lo merhatiin gue" Tanya Ze dengan nada tidak suka
Gio mengangguk
Ze berdecak sebal"Terus sekarang gimana Nioo"
"Cintai gue."