Chereads / TRANSMIGRASI ZEPHYRA / Chapter 17 - 17. Tidur bareng

Chapter 17 - 17. Tidur bareng

Ze sedang santai menikmati secangkir coklat panas sambil membaca buku yang sebelumnya ia beli. Sungguh, menyenangkan dan...menenangkan

"Haii...sayang"

"ASTAGANJING"Kaget Ze

"Manusia Aileen, gue manusia" Ucap Gio sambil menatap datar ke arah  Ze

Ze menghela napas kasar" ngapain lo ke sini"

"Mau ngasih hukuman lah,apalagi"Jawab Gio santai

"Ck! Jangan ngada ngada deh. Udah sana pulang pulang, udah malem, cowok gak baik di luar malem-malem" Usir Ze

"Ciee...khawatir" Goda Gio

"Pala lo" Sewot Ze

Gio menurunkan kakinya dan masuk kedalam kamar Ze tanpa permisi "Kenapa kepala gue"

"Bulet, udah ahh...sana sana, ganggu banget lagi enak-enak juga"Gerutu Ze

"Apa? Enak enak?" Tanya Gio sambil mengerutkan dahi

Ze mendengus kasar "Gue lagi baca Novel Nio, lo ganggu banget, lo pergi atau gue dorong lo dari sini"

"Ai, ayo buat eksperiment" Ucao Gio tiba-tiba

"Apalagi? Jangan aneh-aneh deh udah sana pergi" Gerutu Ze

"Lo pengen biar lo gak ke seret ke dunia itu lagi kan?" Tanya Gio

Ze terlihat mengangguk dengan malas "So?"

"Kita tidur bareng? Kita—"

"Anjing lo sialan lo kira gue cewek apaan" Maki Ze

"Dengerin dulu Zephyra Aileen" Geram Gio

"Just sleep, lo tidur samping gue, gue tidur samping lo. Kalo kita gak kembali keseret ke dunia itu berarti eksperiment kita berhasil" Jelas Gio

"Sumpah jangan ngada-ngada deh, capek gue nanggepin lo" Ucap Ze dengan malas

"Kita coba Aileen,gue janji gak bakal ngapa-ngapain lo, kalo sampe gue ngapa-ngapain lo gue bakal—"

"Bakal apa?" Tanya Ze dengan nada menantang

"Nikahin lo lah pasti" Jawab Gio enteng sambil tersenyum lebar

Ze menjitak kening Gio dengan keras, sungguh ia merasa sangat kesal

"Gimana?" Tanya Gio

"Enggak, jangan cari masalah deh, gue gak tinggal sendiri di sini, ada orangtua gue." Ucap Ze

"Ya tinggal kunci aja Aileen cantik, kok bodoh sih" Gemas Gio

"Apa? Bilang apa barusan?" Kelakar Ze tidak terima

Gio terlihat memamerkan deretan giginya "Enggak, peace"

"Kalo kita gak keseret lagi ke dunia itu, berarti kita harus terus bareng tidurnya?" Tanya  Ze dengan nada polos

"Ya,that's right...ih pacar Gio pinter banget"Ucap Gio sambil mengacak rambut Ze

"Pacar pacar ginjal lo pindah ke sikut. Kita gak pacaran yah" Kelakar Ze sambil menepuk tangan Gio yang mengacak rambutnya

"iya iya, calon pacar deh" Ucap Gio

"Bentar mikir dulu" Ucap Ze

"Ini udah mau jam 10 Ai, jangan kebanyakan mikir lo harus cepetan tidur" Tutur Gio

"Ok"

"Apa yang Ok"Tanya Gio

"Kita tidur bareng" Jawab Ze

Gio terlihat tersenyum senang, hingga refleks mencium pipi Ze membuat sang empu menatapnya tajam tapi hanya di tanggapi dengan kekehan oleh Gio

"Itu hukuman yang tadi pagi Aileen"

Ze menggosok pipinya tidak terima "Sumpah gue benci banget sama Lo"

"Iya, gue juga sayang banget sama lo"

Ze berdecih pelan, ia melangkah ke arah pintu untuk menguncinya kemudian kembali melangkah ke arag lemari untuk mengambil selimut

"Nih" Ze menyerahkan selimut, tentu saja mereka tidak akan satu selimut bukan

"Thanks"

"Lo kalo tidur gak dengkur kan?" Tanya Ze

"Gak" Jawab Gio

"Ok"

"Gak tau maksudnya" Ucap Gio lagi

"Apa?"

"Enggak,enggak gak ada apa-apa. Cepet tidur udah malem" Desak Gio

"Kalo sampe lo dengkur,gue tendang lo dari sini" Ancam Ze dengan tegas

"iya-iya,cerewet"

Ze mematikan lampu kemudian mulai menutup mata, suasananya terasa sangat canggung tapi keduanya berusaha untuk bersikap biasa saja. Ini demi hidup mereka masing-masing yang sudah lelah untuk terus-menerus terseret ke dalam dunia tidak masuk akal

Alarm membangunkan kedua manusia yang masih asik dengan tidurnya, posisi mereka masih sama seperti pertama saat mereka menutup mata, tidak ada adegan saling memeluk atau salah satu memeluk mereka tidur dengan damai

Ze bangun kemudian mematikan alarm dan mengambil posisi duduk

"Ajaib!" gumam Ze

Ze benar-benar tidak menyangka bahwa eksperimentnya dengan Gio ternyata berhasil, Ze tidur dengan nyaman dan nyenyak tentu saja tanpa harus terseret ke dalam dunia novel padahal sebelumnya ia membaca sebuah novel

Ze mengguncang tubuh Gio "Bangun, lo harus sekolah"

"Iya 5 menit lagi bund"  Seloroh Gio

"What? Lupa diri dia" Kesal Ze

Ze mengguncangkan tubuh Gio lebih keras, membuat sang empu mengerang dan perlahan membuka matanya,entah apa yang membuat laki-laki itu tersenyum tapi tercetak jelas senyuman di wajah laki-laki itu

"Morning" Sapa Gio dengan suara khas orang bangun tidur,tidak lupa senyum lebar yang masih tercipta di wajahnya

Ze berdegup, tapi tidak lama kemudian ia berdehem"ekhem...Bangun, lo harus sekolah. Takutnya nyokap gue ke sini"

Gio mengambil posisi duduk, dan entah apa yang membuat Ze refleks merapikan rambut laki-laki itu yang terlihat acak-acakan. Tentu saja Gio bersorak senang dalam hati

"Malam tadi gue gak ke seret ke dunia itu lagi Ai" Ucap Gio sambil menikmati sentuhan tangan Ze di rambutnya

Ze kembali menjauhkan tangannya dari rambut Gio karena merasa sudah rapi "Gue juga"

"Eksperiment kita berhasil Ai" Ucap Gio sambil tersenyum

Ze terlihat mengangguk "Tapi kita gak bisa selamanya kayak gini kan. I mean harus ada hubungan yang jelas di antara kita Nio"

Gio mengerti arah pembicaraan Ze "Lo masih belum cinta sama gue Ai?"

Ze menghela napas pelan "Gue gak tahu, rasanya masih agak hambar. Gue juga masih kesel kalo liat lo"

"Tambahin bumbu aja Ai, biar gak hambar" Celetuk Gio santai

Ze menjitak Gio"Bodoh"

Gio terkekeh "Gue rasa ini tidur ternyaman gue setelah bertahun-tahun"

"Lo capek gara-gara itu?" Tanya Ze sambil melirik Gio

Gio mengangguk sebagai jawaban

"Yaudah mati aja" Ucap Ze enteng

"uhukk.." Gio tersedak ludahnya sendiri saat mendengar ucapan Ze, sungguh menohok

"Enggak,pengen nikah dulu sama lo" Tutur Gio

"Gue gak mau cepet-cepet nikah" Ucap Ze

"Kenapa?" Tanya Gio

"Ya gak mau aja, banyak tanya lo" Ketus Ze

Gio terlihat mengusap dadanya sendiri "Sabar Gi sabar, orang sabar jodohnya Zephyra Aileen"

"Sana cuci muka dulu, udah itu langsung pulang" Usir Ze

"Jangan sekolah yuk Ai" Ajak Gio

"Dih, sesat lo" Desis Ze

Gio terlihat terkekeh mendengar ucapan Ze,ia kemudian beranjak untuk masuk ke dalam kamar mandi

Tidak membutuhkan waktu lama,laki-laki itu keluar dengan wajah yang lebih segar, ia kemudian mengambil jaket dan mulai membuka jendela kamar milik Ze

"Sumpah lo mirip banget kayak maling " Ucap Ze yang sedang memperhatikan Gio

"Iya, maling hati lo" Jawab Gio sambil menaik-turunkan halisnya

"Jijik"

Lagi-lagi Gio terkekeh "Gue pulang dulu yah Ai"

"Lo sekolahkan?" Tanya Ze

"Kenapa? Takut kangen" Goda Gio

"Enggak, gue gak mau calon suami gue bodoh" Celetuk Ze datar

"Hah apa Ai?" Tanya Gio,memastikan pendengarannya

"Kenapa? Baper lo? Ck! Udah sana-sana pergi" Usir Ze

Gio lagi-lagi mengusap dadanya sendiri"Aihh...pacar gue emang beda saudara-saudara"

"Sampai ketemu di sekolah Ai" Ucap Gio sebelum akhirnya melompat dan menggapai tali yang entah sejak kapan laki-laki itu pasang