Chereads / Sebuah Perjalanan di Dunia Kai / Chapter 33 - Dimulainya ekspedisi ke area misterius

Chapter 33 - Dimulainya ekspedisi ke area misterius

Pagi itu, Tuan Brown kembali mengumpulkan para pejuang yang akan mengikuti misi ekspedisi. Tuan Brown memasangkan setiap kelompok pejuang yang sudah siap untuk pergi bersama dengan kelompok ilmuwan yang akan mereka lindungi. Para pejuang distrik dodo bersama dengan pejuang dari distrik Ibex berkumpul bersama para arkeolog yang sudah siap dengan komputer mereka yang mereka simpan dalam arlojinya masing-masing.

Setiap arkeolog membawa sebuah komputer kecil untuk mencatat hasil penemuan mereka, sebuah perlengkapan untuk menggali, sebuah salinan kotak data untuk mendeteksi jawaban dari koloni yang lain, dan perlengkapan duplikat kunci dari masa ke masa. Mereka juga membawa peralatan jas laboratorium yang sering digunakan oleh Adel sepanjang waktu.

Terkadang Maria merasa heran mengapa Adel selalu menggunakan jas tersebut setiap kali dia terlihat bahkan di perpustakaan. Setelah Maria bertanya kepada Adel di pagi itu, Maria baru mengetahui bahwa jas yang dipakai Adel adalah jas yang mengidentifikasikan pekerjaannya dan memberikan berbagai fitur keamanan baginya termasuk fitur keamanan dari serangan gas beracun, sengatan listrik, dan panas.

Setiap pejuang yang sudah mengambil senjata mereka dari gudang persenjataan kemudian bersiap pada posisi mereka masing-masing, sesuai dengan kelompok ilmuwan yang harus mereka lindungi. James dan Adlyn membawa busur silang yang terlihat sangat besar.

Sean, Isaac, dan Mirabelle membawa pedang dua tangan di punggung mereka masing-masing. Pedang besar itu terlihat ringan ketika pedang tersebut tergantung di punggung mereka, namun Maria mengetahui dengan sangat pasti bahwa pedang tersebut sangatlah berat, melebihi berat pedang dan perisai yang harus dia bawa.

Maria menyarungkan pedangnya di sisi kanan pinggangnya dan menyematkan perisainya di belakang punggung baju zirahnya. Setelah dia mempersiapkan itu, Maria segera mengambil sebuah tabung yang cukup besar dan menyematkannya di pinggang kirinya. Maria juga sudah siap memodifikasi pedangnya dengan menempelkan sebuah pipa kecil yang cukup panjang di pegangan pedang miliknya yang kemudian ditambal kembali oleh para pandai besi di institusi tersebut.

Seorang pandai besi yang menangani pedang Maria tersebut pernah bertanya kepada Maria mengenai fungsi dari pipa kecil tersebut, namun Maria tidak memberikan jawaban. Maria hanya tersenyum kepada pandai besi tersebut dan mengatakan "Pokoknya pipa itu akan berguna bagiku."

Sophia berjalan bersama Maria dan keluar dari gudang persenjataan. Senjata para pejuang veteran memang tersusun rapi khusus untuk pemakaian secara individu. Senjata tersebut di desain sesuai dengan penggunanya, sehingga tinggi dan besar pedang yang dibawa oleh Maria dan Sophia terlihat berbeda satu dengan lainnya. Pedang Maria terlihat lebih pendek dibandingkan pedang Sophia dan pedang tersebut terlihat lebih ramping.

Setelah tim pejuang dari distrik Ibex dan distrik dodo bergabung bersama dengan para arkeolog yang sudah menyiapkan diri mereka, kelompok tersebut akhirnya menaiki truk kapsul yang cukup besar yang dipakai di saat perburuan yang lalu.

Para arkeolog yang mengikuti ekspedisi tersebut terhitung cukup banyak, jumlah mereka bisa menyaingi jumlah gabungan para pejuang dari kedua distrik yang mengawal mereka. Diantara mereka semua, Maria mengenal dua orang di antaranya, yaitu Adel dan Malika. Adel adalah pemimpin dari para arkeolog tersebut, sementara Malika adalah asisten Adel yang paling dia percayai.

Adel kemudian memanggil Maria untuk duduk bersamanya dan Malika. Para pejuang lainnya duduk di kursi seberang para arkeolog. Sophia terlihat agak cemberut ketika melihat hanya Maria yang duduk disana, namun tak lama kemudian dia terlihat berbincang-bincang dengan Maribelle. Dia tidak terlalu dekat dengan Maribelle sehingga biasanya Sophia banyak menghabiskan waktu bersama dengan Maria. Dengan adanya Maribelle yang duduk di sebelah Sophia, keduanya terlihat mengenal satu sama lain semakin dekat pada pagi itu.

Setelah semua truk yang membawa anggota ekspedisi siap untuk berangkat, Para pejuang yang menjaga institusi segera memberikan isyarat untuk membuka pintu gerbang menuju ke area pertambangan. Mereka segera pergi melalui area pertambangan dan menuju padang gelembung. Kedua area itu nampak sama sekali tidak berubah seperti terakhir kali Sean dan Maria pulang dari perburuan pertama Maria.

Ditengah perjalanan, semua arkeolog menunjukkan wajah serius termasuk dengan Adel, walaupun Adel terkadang melontarkan candaan-candaan lucunya sesekali. Di satu waktu, Adel bercerita mengenai pengalaman para arkeolog ketika mereka keluar dari koloni melalui arah Selatan menuju ke area padang gurun.

"Kira-kira dua puluh tahun yang lalu kami mengharapkan adanya sebuah koloni yang memberikan sinyal kepada kami dari padang gurun tersebut. Saat itu usiaku baru menginjak tiga puluh lima tahun dan pemuda seusiaku masih berada pada tahap pembelajaran sosial yang setara dengan perguruan tinggi di masa lalu." Adel memandang dengan matanya yang kosong ke depan. "Aku adalah salah satu arkeolog muda yang dapat dikatakan cukup jenius pada saat itu. Misi tersebut seperti misi kali ini, perbedaannya kami tidak membawa ilmuwan di bidang lain yang mengidentifikasi mahluk-mahluk dari dunia sebelumnya. Disamping itu, para pejuang yang diutus oleh institusi sebagian adalah para pejuang yang masih cukup baru dalam menangani ekspedisi."

Para arkeolog lain mendengarkan cerita Adel dengan penuh konsentrasi, sebagian dari mereka terlihat pilu ketika Adel memulai ceritanya. "Saat itu, kami berpikir bahwa ekspedisi ini tidak akan lama, karena kami hanya memeriksa arah datangnya sinyal tersebut dan area yang akan kami periksa tidak terlalu jauh bahkan ketika dibandingkan dengan area perburuan yang kita jalani ketika kita bertemu, Maria."

Adel terdiam sejenak "Kami tidak menyangka sama sekali bahwa mesin yang mengirim sinyal tersebut hanyalah sepotong mesin rusak pengirim sinyal yang tidak dapat lagi dibaca oleh data yang kami terima dari koloni ke enam belas." Adel mulai mengernyitkan dahinya seakan dia mengingat sebuah kenangan pahit. "Saat itu, ketika kami melakukan pemeriksaan akan mesin tersebut, tidak ada data yang masuk sama sekali pada alat pemindaian kami. Tiba-tiba saja ada sebuah dentuman besar dan para manusia kloning menginginkan mesin tersebut. Pertengkaran terjadi antara arkeolog dari koloni enam belas dan para manusia kloning yang datang kemudian."

Adel memandang para pejuang yang duduk di seberangnya, air muka para pejuang menjadi sedikit tegang karena cerita serupa tentunya pernah mereka dengar dari institusi. "Saat itu, aku baru saja menjadi arkeolog yang cukup muda dalam kelompok tersebut, sehingga aku berada di garis belakang bersama para pejuang muda yang belum berpengalaman. Pada waktu mereka mulai bertikai dan para pejuang mengeluarkan senjata mereka, tiba-tiba mesin rusak tersebut meledak tepat diantara kedua pihak yang bertikai."

Mata Adel menggambarkan kengerian yang dia lihat saat itu, bahkan para pejuang pun menundukkan kepala mereka ketika Adel menceritakan bagian tersebut. "Setelah ledakan tersebut, para pejuang muda dan para kloning yang tersisa mulai saling menyerang satu sama lain. Dua orang diantara pejuang muda tersebut membawa aku dan seorang arkeolog senior yang berada dalam kondisi luka parah, pergi dari lokasi tersebut…"

Adel menarik nafas panjang dan menghentikan ceritanya. "Kurasa peristiwa itu mungkin saja disebabkan oleh jebakan yang disiapkan para manusia kloning, atau mungkin mereka juga sama-sama terkena ledakan yang tidak disangka tersebut." Maria bertanya kepada Adel "Bagaimanakah nasib anggota yang tersisa selain dirimu, Adel?" Maria melihat raut muka Adel yang terlihat seperti mau menangis, Maria berpikir bahwa mungkin pertanyaan yang dia lontarkan adalah sebuah kesalahan besar.

"Para pejuang yang kami tinggalkan tidak memberikan kabar apapun kepada koloni, mereka kami anggap menghilang. Arkeolog senior yang selamat mengalami luka cacat permanen, bahkan regenerasi sel pada mesin pengobatan tidak dapat membantunya lagi. Salah satu pejuang muda yang membantu kami melarikan diri mengundurkan diri dari institusi pejuang, sedangkan lainnya tidak lagi ingin masuk ke medan perang dan menjadi salah satu anggota medis di institusi pejuang."

Sean menundukkan kepalanya sesaat dan angkat bicara atas cerita Adel yang berhenti pada kalimatnya tersebut. "Maria, kau mengenali pejuang muda yang membantu Adel keluar dari situasi tersebut. Dia adalah Xiao ling." Maria mendengar nama yang tidak asing itu di telinganya, seorang staff medis senior di institusi para pejuang yang juga merupakan kekasih Kim. Rupanya karena itulah Kim memilih menjadi seorang penjaga koloni walaupun dengan kemampuannya yang menyaingi Sean.

Maria memandang Sean sebelum kemudian menoleh kepada Adel "Maafkan aku atas pertanyaanku. Mungkin hal tersebut tidak seharusnya kutanyakan." Maria kemudian menggoyangkan kepalanya untuk menyatakan rasa bersalahnya. Adel tersenyum kecil kepada Maria, kali ini tanpa ada candaan yang biasanya dia lontarkan "Tak mengapa. Kurasa itu hanyalah sebuah ingatan pahit yang ingin kubagikan, terutama kepada semua anggota yang berada disini. Itulah alasan mengapa ekspedisi kita kali ini terlihat lebih besar dan sepertinya Tuan Brown lebih berhati-hati memilih pejuangnya kali ini."

Setelah cerita Adel mengenai peristiwa tersebut, tidak ada sepatah kata pun keluar dari mulut orang-orang yang menaiki truk kapsul tersebut. Para arkeolog nampak tidak nyaman, sementara para pejuang merasakan kesedihan mengingat peristiwa yang memakan korban tersebut, karena sebagian dari mereka adalah pejuang veteran yang tidak dipilih oleh institusi pada saat itu.

Tanpa terasa, area perburuan segera terlihat oleh para anggota ekspedisi dalam mobil kapsul tersebut. "Rasanya aneh ya, melintasi area perburuan dengan menggunakan truk. Rasanya area ini terlalu singkat untuk dilewati"Adel berbicara kepada Malika.

Malika menanggapi perkataan Adel dengan tawa kecil seperti biasanya "Itu hanya perasaanmu saja, karena kau orang yang paling cerewet ketika kita melintasi perjalanan yang jauh. Perjalanan sejauh apapun akan terasa singkat bersamamu." Adel nampak cemberut kepada Malika, "Kau tak perlu menyebutkan kecerewetanku." Para rekan arkeolog menutupi mulut mereka sambil menahan tawa.

Waktu telah menunjukkan tengah hari ketika mereka sampai di depan hutan area perburuan. "Kemungkinan besar truk yang kita bawa harus berjalan dengan lebih perlahan mulai dari area ini." Tuan Brown memberikan sebuah pengumuman untuk para anggota ekspedisi agar mereka bersikap lebih sabar apabila nanti perjalanan yang mereka lalui menjadi lebih banyak guncangan.

Maria mengingat kembali waktu dimana Sean dan Maria pulang dari area misterius dengan menggunakan mobil kapsul yang disimpan oleh Maria dari area misterius. Area yang mereka lalui penuh dengan ranting dan bebatuan, sehingga mobil kapsul yang mereka naiki waktu itu segera harus masuk ke bengkel setelah mereka tiba ke koloni enam belas. Maria sedikit melengkungkan bibirnya sambil melirik Sean yang juga tersenyum kecil kepada Maria.

"Kuharap truk kapsul yang kita naiki ini tidak akan mengalami guncangan sebesar mobil kapsul yang kita naiki waktu itu." Sean tertawa kecil diikuti oleh tawa Maria. Adel melirik mereka berdua dari depan "Sepasang kekasih yang tersesat di zona tak diketahui, itu akan menjadi sebuah novel yang sangat menarik untuk para penulis. Kurasa kita harus menceritakan tentang kalian kepada mereka." Malika tertawa atas omongan Adel kepada kedua sejoli itu.

Sophia yang berdiri di samping Sean pun menahan tawanya. Maria tersipu malu ketika mendengar tanggapan Adel. 'Sepertinya semua orang yakin bahwa kami adalah sepasang kekasih biarpun mereka tahu bahwa diantara kami berdua tidak ada yang menyinggung mengenai masalah percintaan.' Pikir Maria sambil melihat kepada para arkeolog dan para pejuang yang berdiri di samping Sean.