Chereads / Sebuah Perjalanan di Dunia Kai / Chapter 38 - Perjalanan di hutan Misterius – bagian ke-1

Chapter 38 - Perjalanan di hutan Misterius – bagian ke-1

Keesokan harinya, Maria bersiap-siap untuk pergi bergabung bersama para pejuang distrik lainnya untuk mengikuti ekspedisi menuju koloni misterius. Maria dan Sean adalah anggota distrik dodo yang wajib ikut untuk perjalanan ekspedisi yang akan mereka lakukan. Hal itu disebabkan oleh pengetahuan mereka mengenai medan di hutan tersebut dan keadaan di area koloni misterius tersebut.

Hal yang sangat dikhawatirkan Maria pada saat ini adalah serangan dari para manusia burung. Seperti yang telah dikatakan Sean kepada Maria ketika mereka pulang ke koloni enam belas, bahwa ada kemungkinan para manusia burung sebenarnya sudah mengetahui keberadaan mereka berdua. Namun demikian, Sean berpendapat bahwa ada informasi di dalam koloni misterius tersebut yang ingin diberitahukan oleh manusia burung kepada mereka sehingga mereka dibiarkan untuk masuk ke dalam koloni tersebut tanpa gangguan dari para manusia burung.

Maria keluar dari tenda para pejuang wanita. Dia melihat Adel, Malika, Adlyn, dan Sean sudah menunggunya untuk pergi ke lapangan perkemahan. Selama mereka berjalan, Adel tampak sedikit tegang, sementara Malika yang berjalan disampingnya nampak sedang menenangkannya.

'Kurasa pengalaman Adel ketika di gurun tersebut tentunya membuatnya shock.' Maria memperhatikan sikap Adel yang terlihat serius dan tidak banyak berbicara. Sesekalinya Adel berbicara, dia berusaha melemparkan candaan yang terkadang tidak lucu. Setelah itu dia hanya menyengir sambil mengatakan "Kurasa itu tidak lucu ya." Ketegangan terlihat jelas di wajahnya saat itu.

Di lapangan perkemahan, para pejuang dari masing-masing distrik sudah bersiap bersama dengan ilmuwan-ilmuwan dari bidang ilmu yang berbeda. Setiap distrik nampak berkelompok dan para pejuang dari distrik tersebut mengikuti seorang ilmuwan dari disiplin ilmu tertentu. Dalam hal ini, Pejuang distrik dodo dan ibex melindungi para arkeolog yaitu Adel dan Malika.

Tuan Brown berdiri di dekat dengan Isaac. Mereka terlihat bercakap-cakap mempertimbangkan kembali pembagian anggota yang akan pergi dan yang harus tinggal di area perkemahan. Isaac nampaknya akan menjadi wakil dari Tuan Brown di daerah perkemahan, karena ekspedisi ini tidak mungkin berjalan tanpa adanya seseorang yang memimpin semua pejuang yang ikut dalam perjalanan tersebut.

Tak lama kemudian, Tuan Brown menoleh kepada seluruh anggota yang hadir di lapangan perkemahan dan mulai memberikan instruksi. "… biologist Alice dari distrik Quangga silakan bergabung dengan ilmuwan dari distrik Ibis. Kemudian Ricardo dari distrik Ibis dari distrik Ibex dapat bergabung sesuai dengan tim ekspedisinya masing-masing. Maribelle akan menggantikan posisi Adlyn dari distrik Ibex. Demikian penambahan anggota perjalanan, sementara yang namanya tidak disebutkan akan mengikuti Tuan Weber untuk tetap menjaga area perkemahan. Kami berharap kalian dapat melakukan tugas kalian masing-masing. Terima kasih." Tutup Tuan Brown kepada para anggota yang hadir di lapangan tersebut.

'Kurasa pada akhirnya Maribelle pergi bersama kami.' Ujar Maria dalam hati. Sean berjalan di samping Maria dan berkumpul bersama dengan para pejuang lainnya. Maribelle mengobrol untuk beberapa saat dengan Isaac, sebelum akhirnya dia datang dan ikut bergabung bersama Maria dan Sean.

"Nampaknya kita akan bertarung bersama lagi." Ujar Maribelle kepada Sean. Sean tersenyum kepada Maribelle "Kuharap kita dapat bekerja sama seperti pada misi-misi sebelumnya." Maria memandang ke arah keduanya "Kalian pernah bekerja sama dalam satu misi?"

Sean menoleh kepada Maria "Kami sering mengikuti misi ekspedisi dan menjaga di daerah perburuan bersama-sama. Mungkin kau tidak mengingatnya, namun saat kau menyelamatkanku saat itu, Maribelle disini adalah salah satu yang ikut bertarung pada saat itu."

Sementara Sean memberitahu Maria mengenai hal itu, Maribelle terlihat sedikit terkejut, "Ah, kau pengguna busur silang itu bukan? Baru sekarang aku menyadari itu. Kenapa kau menjadi pengguna perisai?" Tanya Maribelle kepada Maria.

"Mungkin saat aku masuk kesini, institusi kekurangan orang yang bertarung jarak dekat?" Maria menjawab pertanyaan Maribelle sambil tidak yakin kepada dirinya sendiri mengapa dia masuk menjadi seorang pengguna perisai. "Ketika proses penempatan, hanya aku yang tidak diberikan posisi secara langsung dan harus menunggu beberapa waktu sampai akhirnya mereka menempatkanku di dua posisi sekaligus. Dan akhirnya aku berada disini sebagai pengguna perisai karena mereka membutuhkan orang untuk posisi ini."

Keterkejutan Maribelle terhadap Maria semakin bertambah ketika Maria mengatakan bahwa dirinya ditempatkan pada dua posisi. "Ha… Jadi kabar burung tersebut benar. Aku dengar dari kejadian kemarin, kau cukup cakap dalam menggunakan perisai. Aku tidak sabar menunggu untuk bertarung bahu membahu dengan dirimu." Maribelle seakan menaruh sebuah harapan kepada Maria dan hal itu membuat Maria tersipu. "Mari kita lakukan yang terbaik di ekspedisi ini, seperti biasanya." Maribelle menambahkan.

***

Perjalanan melewati hutan tersebut berjalan cukup lancar. Atau setidaknya demikian sampai setengah perjalanan mereka. Para arkeolog memeriksa lingkungan sekitar mereka dan melihat apakah ada yang dapat mereka gali di daerah tersebut. Dalam beberapa lokasi, mereka menemukan tempat-tempat yang mempunyai prospek untuk diinvestigasi lebih lanjut. Namun demikian, lokasi yang mereka lewati itu tidak akan digali untuk saat ini karena mereka memprioritaskan koloni misterius sebagai area yang harus mereka periksa.

Adel melihat area di sekitarnya sambil menunjukkan wajah penuh kekaguman. "Sejujurnya, baru kali ini aku dapat berjalan ke area hutan seperti ini. Walaupun rumput di area perburuan sangat tinggi, tetapi di tempat tersebut tidak ada pepohonan yang menjulang dan tumbuh-tumbuhan setinggi ini. Tempat ini terlihat lebih gelap bahkan bila dibandingkan dengan hutan perburuan, namun cahaya di sela-selanya membuat kita tetap dapat melihat."

Malika tidak terlihat seantusias teman sejawatnya "Kurasa tidak ada perbedaan antara keduanya, mengapa kau terlihat sangat senang?" Adel cemberut kepada Malika "Malika… Kau ini tidak bisa menikmati keindahan dunia. Tempat ini sangat berbeda bila kita menontonnya dari kotak data di bumi. Mereka bilang hutan hujan memang gelap, tetapi tempat ini jauh berbeda dari video tersebut. Hal itu memberikan sebuah keajaiban bagiku karena aku tak pernah melihat sesuatu seperti ini." Mata Adel terlihat berbinar-binar ketika melihat keadaan hutan tersebut.

Malika yang berada di sebelahnya hanya tersenyum kecil melihat koleganya itu kembali bersemangat setelah hari pertama. Malika sangat khawatir ketika mereka baru berpisah dari teman-teman arkeolog yang tidak mengikuti perjalanan ini karena Adel merasa nyaman apabila dia berada bersama teman dekatnya. Setelah Malika melihat perubahan hati sahabat dekatnya itu, dia merasa lega.

Para ilmuwan lain yang melihat tingkah Adel yang bertindak sebagai pemimpin di perjalanan ini tersenyum-senyum satu sama lain. Pasalnya, Adel adalah sebuah sosok yang cukup serius dalam menangani semua masalah yang ada dan menyatukan inspirasi dari para ilmuwan. Melihatnya seperti ini adalah sebuah hal yang unik.

Selama ini, Maria mengira bahwa Adel selalu bertingkah kekanakan. Namun setelah dia melihat reaksi para ilmuwan lain yang tersenyum dengan lembut melihat pemimpinnya memancarkan kegembiraan, Maria mengetahui bahwa Adel adalah sebuah sosok yang dikagumi oleh koleganya.

TRAK…. TRAK….

"Sttt…" Ujar Tuan Brown memberikan isyarat kepada seluruh kelompok untuk berhenti dan diam sejenak. Para pejuang yang berada di tempat tersebut tiba-tiba terlihat waspada. Tiba-tiba saja ada bayangan besar berwarna cokelat yang melesat dari kejauhan.

Air muka Sean tampak menegang, begitu pula Maria dan para pejuang lainnya. Tak lama setelah mereka melihat bayangan itu, Maria mendengar suara nafas berdekus. Ketika dia menoleh ke arah bayangan tersebut, dia melihat sebuah monster berbulu cokelat yang berdiri di kejauhan. Monster itu terlihat sedang menjauhi mereka dan bersikap waspada.

Maria kemudian melompat ke atas sebuah dahan tumbuhan. Maria tersenyum ketika dia melihat binatang besar itu dari kejauhan, lalu ia kembali ke tanah. Derrik yang melihat Maria mengambil langkah tersebut awalnya akan mengikuti Maria agar dia tidak melakukan hal yang ceroboh, namun setelah dia melihat Maria kembali kepada kelompoknya dan tersenyum, Derrik merasakan penasaran.

Maria yang baru saja kembali dari ketinggian tersebut kemudian berkata "Kurasa itu binatang kelinci dengan ukuran jumbo. Kurasa binatang itu seharusnya tidak akan menyerang kita, mereka adalah herbivora." Para biogeografer mendengar perkataan Maria dengan perasaan penasaran. 'Bagaimana caranya seorang pejuang dapat mengetahui nama dan karakteristik organisme yang hidup di planet bumi empat ratus tahun yang lalu?'

Maria kemudian melanjutkan perkataannya yang menyangkut tentang observasi yang baru saja dia lakukan "Kelinci itu sedang makan rerumputan di ujung sana." Maria menunjuk ke arah larinya binatang besar tersebut. Seluruh anggota ekspedisi melihat dengan seksama ke arah yang ditunjuk oleh Maria dan melihat binatang besar itu sedang berhenti dan melakukan sesuatu di tempat tersebut. 'Kelinci, tentunya Maria mengenal sebagian jenis hewan di bumi.' Ujar Sean dalam hati.

Dengan menyingkirkan rasa penasaran mereka, Para biogeografer meminta para pejuang untuk memeriksa kebenaran dari perkataan Maria. Sean mengangkat lengannya dengan penuh percaya diri "Biar aku yang melakukannya." Maribelle kemudian ikut mengangkat tangannya begitu melihat Sean siap untuk memeriksa keadaan binatang besar tersebut.

Derrik melihat tindakan Sean dan Maribelle terdiam untuk beberapa saat. "Baiklah, kalian berdua dapat pergi dan memeriksanya. Maria, apakah kau akan mengikuti mereka?" Tanyanya lagi. Maria mengangguk kepada Tuan Brown "Aku siap, tuan Brown."

"Baiklah. Cepatlah kembali." Tuan Brown memberikan izinnya untuk memeriksa binatang besar tersebut. Ketiga pejuang tersebut kemudian berlari dan melaju mendekati binatang besar tersebut. Kelinci itu nampak tenang ketika melihat ketiga mahluk kecil yang berukuran sepertiga dari dirinya mendekatinya.

Pandangan Maria sedikit membelalak kagum ketika dia melihat Kelinci besar yang rakus tersebut menoleh dan mengunyah rumput-rumputan liar yang tumbuh di sekitar hutan. Rerumputan itu terlihat masih pendek, karena tingginya yang hanya selutut Maria. Di sisi seberang, Sean dan Maribelle melihat mahluk tersebut dengan perasaan campur aduk antara perasaan waspada, ketakutan, ketertarikan, dan perasaan untuk menyayangi mahluk tersebut.

Maria berjalan dengan perlahan mendekati mahluk besar berbulu tersebut, untuk memeriksa apakah kelinci tersebut sangat liar atau bersahabat. Mahluk itu melihat Maria dari atas tetapi dia membiarkan Maria mendekatinya. Maria tersenyum damai ketika dia menyentuh binatang besar tersebut. Dia membelai-belai bulu-bulu yang berukuran besar tersebut.

'Nampaknya kelinci ini masih termasuk dalam kategori kelinci rex.' Maria pernah mengelus kelinci jenis itu ketika dia masih kecil dan bermain dengan salah satu temannya yang menyukai binatang. Kelinci Rex merupakan kelinci dengan bulu yang sangat lembut, dan sensasi itu menggelitik Maria ketika dia mengelus mahluk besar di depannya tersebut.

Sean dan Maribelle melihat dengan penuh rasa takjub. Selama mereka menjadi seorang pejuang, semua mahluk yang mereka temui hanyalah mahluk yang bersikap agresif dan menyerang mereka. Baru kali ini mereka melihat mahluk besar yang tetap tenang dan bersikap bersahabat dengan manusia.

Kedua pejuang tersebut kemudian memberanikan diri mereka untuk ikut mendekati mahluk itu dengan perlahan. Sean mengelus binatang tersebut dan merasakan kelembutan dari bulu binatang tersebut, dia tersenyum sambil melihat Maria yang menikmati kelembutan yang sama. Maribelle melihat Sean dan Maria yang mengelus-elus binatang itu, kemudian ikut melakukan hal yang sama.

Berbeda dengan Sean, setelah Maribelle merasakan kelembutan dari bulu kelinci besar tersebut, dia tersenyum lebar. Tanpa berpikir panjang, dia kemudian memeluknya dan membenamkan dirinya ke tumpukan bulu tebal yang halus tersebut. "Wahhh, ini sangat menyenangkan. Sangat lembut sekali" Ujar Maribelle sambil tetap tersenyum lebar.