Chereads / My Fierce and Lovely Bodyguard / Chapter 8 - APA YANG KAMU LAKUKAN DI SINI?

Chapter 8 - APA YANG KAMU LAKUKAN DI SINI?

Jayden sama sekali tidak menyangka kalau dirinya pernah bertemu dengan Apple sebelumnya dan gadis itu tampaknya pun tidak mengingat hal ini sama sekali.

Wajar saja, karena pada saat itu Apple masih terlalu kecil dan ingatan masa kecil Jayden sedikit kabur karena adanya kejadian penculikan yang terjadi pada dirinya ketika dia berusia lima belas tahun.

Setelah meeting hari itu dan menghadiri beberapa meeting lagi setelahnya, malam akhirnya datang dan Jayden bersiap untuk datang ke sebuah bar, dimana dia akan bertemu dengan pria yang menurut informannya merupakan anggota dari kelompok yang menyebut dirinya The Serpent.

Itu adalah organisasi yang telah menculik dirinya dua belas tahun lalu dan meninggalkan trauma mendalam bagi Jayden.

Ayahnya telah berusha untuk mencari kebereadaan organisasi ini, tapi terlalu sulit dan orang- orang yang menculiknya pun telah tertangkap dan dijatuhi hukuman yang sangat berat.

Mungkin karena itu Ramon juga tidak terlalu menaruh minat pada organisasi tersebut, tapi di sisi lain, Jayden tidak puas hingga dia dapat mendapatkan ketua dari organisasi itu dan menghancurkannya.

Maka dari itulah, dia lebih banyak terlibat dalam underhanded dealing dan kegiatan- kegiatan di black market ketimbang berada di balik meja seperti yang dilakukan oleh Misha dan kakaknya.

Walaupun Alina sangat mengkhawatirkan adiknya tersebut, tapi mereka berdua sama- sama tahu kalau tidak ada yang dapat menghentikan Jayden bila dia telah memfokuskan dirinya pada sesuatu.

"Kau harus menghentikan obsesimu ini Jayden," Misha berkata dengan ekspresi wajah yang dingin. Dia merasa ini obsesi Jayden pada orang- orang tersebut sudah memenuhi hidupnya.

Sementara, di sisi lain, terkadang, Jayden merasa kalau sepupunya ini jauh lebih mirip seperti ayahnya daripada dirinya, terutama ketika dia menunjukkan wajah dingin seperti ini dan mulai bicara secara serius.

"Aku akan kehilangan arah hidupku bila aku menghentikan kegiatan yang aku sukai," jawab Jayden dengan nada dramatis yang dilebih- lebihkan.

Mendengar itu, Misha hanya dapat terdiam tanpa memiliki kata- kata yang dapat dia katakan untuk Jayden.

Sepupunya ini memang sulit untuk diberitahu dan selalu terlalu keras kepala dan mengikuti keinginannya sendiri.

"Terserah kau saja." Pada akhirnya hanya itu yang dapat Misha katakan sebelum dia membalik badannya dan berjalan menjauh dari Jayden, meninggalkan pria itu di ruang kantornya, mempersiapkan diri untuk entah apa yang akan dia hadapi malam ini.

Setelah kepergian Misha dan Jayden berada sendirian di dalam ruangan, dia menelepon Richard, seseorang yang untuk sementara ini mengisi posisi Pyro, karena Apple tidak kunjung datang.

Jayden menemukan Richard sebagai salah seorang messenger bagi organisasi hitam dan mengambilnya ketika bosnya yang sebelumnya hendak memotong tangannya karena kesalahan yang dia perbuat.

Dan walaupun pria itu merasa bersyukur karena Jayden menolongnya, tapi Jayden tetap tidak dapat mempercayai mereka seratus persen. Biar bagaimanapun juga, dalam dunia hitam tersebut kau tidak bisa mempercayai siapapun.

Hidup di dunia seperti ini seperti sebuah permainan berbahaya yang Jayden mainkan.

Dia menjaga agar orang- orang berbahaya ini dekat dengannya untuk memudahkan pergerakannya di dalam black market karena mereka telah mengenal medannya dengan baik, tapi di sisi lain, Jayden tidak bisa membiarkan mereka terlalu dekat, karena bisa saja mereka menikamnya ketika dirinya lengah.

Ini adalah salah satu kekhawatiran Misha dan keluarganya yang lain…

"Ya, aku akan menemuimu di sana, bawalah beberapa orang…" ucap Jayden yang kemudian mengakhiri panggilan teleponnya dan bersiap untuk pergi.

===================

Tangan kanan Jayden berada di pundak seorang wanita yang terlihat sangat cantik dan menggoda dalam balutan dress pendek tanpa lengannya, dia memiliki rambut yang panjang dan berwarna kemerahan, bahkan dalam kondisi ruangan yang gelap seperti ini, siapapun yang melihat ke arah mereka, pasti langsung mendapati mata mereka tertuju pada gadis itu, tidak lagi sempat untuk melihat pria yang bersamanya karena itu hanya akan membuang- buang waktu.

Dan memang itulah yang Jayden inginkan, dia ingin agar seluruh mata yang mengarah padanya hanya terfokus pada wanita di sampingnya, sementara dia menyembunyikan wajahnya di antara bahu dan leher gadis itu.

Walaupun dirinya memeluk gadis bernama Hellen, yang selalu tertawa setiap kali dirinya berbicara dan sangat membosankan dengan seluruh rayuannya yang terdengar sangat klise, tapi pikiran Jayden berada di tempat lain dan meskipun bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman, tapi mata Jayden terarah ke meja di seberang mejanya, tempat dimana ada tiga orang pria yang tengah berbicara dengan serius, memanfaatkan situasi bar yang ramai agar tidak ada orang yang dapat mendengarnya.

"Hei, focus on me," Hellen merajuk ketika dia tidak mendapatkan perhatian Jayden, gadis itu mengerucutkan bibirnya ketika melihat Jayden tertawa kecil dan mencium bibirnya.

Well, ini jauh lebih mudah untuk membuat gadis di sampingnya senang dan berhenti merajuk. Cara ini selalu ampuh untuk membuat para Wanita ini untuk bungkam.

Tapi kemudian, ketika Jayden melihat salah satu dari tiga orang di sana berdiri, dia menghentikan ciumannya dan mengecup ke dua pipi Hellen.

"Bisa pesankan minuman dan makanan lagi?" tanya Jayden, dia lalu memberikan sebuah kartu pada Hellen dan membuat gadis itu berbinar- binar dan tanpa banyak bicara segera berdiri untuk memesan minuman dan makanan, walaupun di meja mereka sudah lebih dari cukup.

Jayden lalu menatap ke arah berbeda dimana ada anak buahnya yang tengah menunggu aba- aba darinya, barulah setelah itu pria tersebut berdiri dan mengikuti salah satu dari tiga pria yang pergi tadi.

Tapi, ketika dua pria lainnya mulai berdiri dari bangku mereka, Jayden mempersiapkan diri untuk pergi dari sana setelah mereka berdua.

Hanya saja, kedua orang tersebut sepertinya masih membicarakan sesuatu yang penting dan terdiam di dekat meja mereka.

Jayden akan bergerak kalau mereka sudah akan pergi, tapi sesaat kemudian seseorang duduk di bangku di hadapannya dan segera menarik botol minuman di depannya.

Secara sigap, tangan Jayden melayang ke pistol yang berada di pinggannya, tapi ketika dia mendapati siapa wanita yang telah dengan sangat berani mendatanginya, seketika itu juga dia tertegun.

"Sedang apa kau di sini?!" Suara Jayden terdengar jauh lebih tinggi dari yang dia harapkan, tapi kemudian dia melihat ke sekelilingnya, dimana orang- orang yang dia bawa telah bersiap untuk menghampirinya karena gadis tidak diundang ini.

Tapi, Jayden menggelengkan kepalanya dengan tidak kentara, meminta mereka untuk berdiam di tempat mereka masing- masing, karena dia sepertinya tidak memerlukan bantuan saat ini.

"Bantu aku," ucap Apple. Dia menatap Jayden dengan sorot mata yang serius dan membuat pria itu tertegun, penasaran kenapa dia meminta tolong padanya.