Jayden keluar rumah karena dia merasa Apple telah pergi cukup lama dan Pyro mulai menanyakan putrinya tersebut.
Dan karena Jayden tidak ingin menarik perhatian yang tidak perlu, hari ini ketika dirinya mengantarkan Pyro pulang ke rumah dia tidak membawa satu pun bodyguard untuk menjaganya karena dia merasa tempat ini sudah cukup aman.
Maka dari itu, dia tidak memiliki seorang pun yang bisa dia suruh untuk memeriksa keberadaan Apple, walaupun dia yakin kalau gadis segalak itu akan baik- baik saja.
Siapa yang akan mencari gara- gara dengan gadis yang memiliki lidah setajam silet seperti Apple dan dia juga lebih dari mampu untuk menjaga dirinya sendiri.
Hanya saja, apa yang Jayden lihat setelahnya, cukup mengejutkan dirinya…
Ketika Jayden akan keluar untuk memeriksa keberadaan Apple, dia mendapati gadis itu telah kembali dan tengah berbicara dengan seorang pria di jalan. Tangan kanannya memegang sebuah kantong besar yang berisi makan malam mereka.
"Kalau kau sudah kembali seharusnya kau masuk ke dalam rumah dulu dan meletakkan makanan tersebut sebelum kau mengobrol dengan temanmu…" gerutu Jayden. Dia berniat untuk menghampiri Apple dan mengambil makanan tersebut dan meninggalkan mereka berdua.
Tapi, yang tidak dia duga adalah suara teriakan dengan amarah dan nada yang tinggi dari pria tersebut, membentak Apple tanpa menahan diri dan hal berikutnya yang dia lakukan benar- benar membuat Jayden terperangah tidak percaya.
"BERANI SEKALI KAU BICARA SEPERTI ITU PADAKU!?" seru pria tersebut dengan marah.
Tapi, yang membuat Jayden memicingkan matanya adalah ketika pria tersebut mengangkat tangannya tinggi- tinggi dan mendaratkannya tepat di pipi Apple, begitu keras hingga membuat gadis itu tersungkur ke jalanan beraspal.
Jayden mengerti mengapa Apple tidak sempat menghindari serangan semacam itu, karena fokusnya tengah berada pada Jayden yang berjalan menghampiri mereka.
Tapi, yang membuat Jayden semakin tidak habis pikir adalah fakta bahwa Apple sama sekali tidak membalas serangan tersebut. Dia bisa membalasnya. Kalau dia bisa mengacungkan pistol pada dirinya, tidak mungkin dia tidak bisa melawan satu pria ini seorang diri.
Di sisi lain, Apple segera berdiri, tapi tiak membalas pria yang telah menyakitinya tadi.
Apakah gadis itu baru saja membiarkan seseorang menamparnya dan dia bahkan tidak mencoba untuk membalasnya kembali, tapi kenapa?
Jayden akan tertawa terbahak- bahak kalau alasan Apple tidak melakukan itu karena dirinya takut.
Tidak ada seorang gadis yang mampu melawan empat bodyguardnya sekaligus dan menodongkan pistol pada kepalanya, yang ketakutan menghadapi seorang pria.
Sementara itu, Apple tengah menggeram pada Kyle, mantan kekasihnya. "Pergi dari sini sebelum kau mendapatkan masalah yang lebih buruk dari ini." suaranya terdengar dipenuhi dengan amarah.
"Apa kau baru saja mengancamku?" geram Kyle dengan marah, matanya menatap tajam pada Apple. "Aku tidak ingin pergi dari sini dan aku tidak ingin hubungan kita berakhir."
"Oh, seharusnya kau berpikir begitu sebelum kau tidur dengan sahabatku. Kau pikir aku akan mengambilmu kembali setelah apa yang terjadi?" Apple berkata dengan sinis, sementara giginya mengertak. Dia sangat amat marah saat ini ketika dia mengetahui mengenai perselingkuhan tersebut seminggu lalu ketika ayahnya masih dalam kondisi yang tidak baik.
Tapi, sebenarnya Apple sudah tidak menginginkan berada di hubungan ini lagi, bukan hanya karena masalah tersebut. Ada banyak hal yang tidak mungkin membuat hubungan ini terus berjalan dan salah satunya adalah sikap kasar Kyle. Hubungan ini terlalu toxic untuk dijalani.
"Sekarang pergilah dari hadapanku," desis Apple. Dia terlihat semakin panik ketika Jayden telah berada tepat di belakang Kyle.
Dan sebelum Kyle dapat membentak Apple lagi atau memukulnya untuk ke dua kalinya, Jayden telah bersuara.
"Kau membiarkan pria jelek ini memukulmu dan kau tidak membalasnya?" tanya Jayden dengan nada suara tidak percaya.
Tapi, ketika dirinya telah berada dekat dengan Apple, dia dapat melihat luka memar di wajah gadis itu yang pria ini tinggalkan setelah pukulan kerasnya tadi, dan seketika itu juga, sorot mata Jayden menjadi dingin.
"Ini bukan urusanmu," Apple bergumam, mencoba untuk mengakhiri situasi ini, terutama karena Jayden jadi terlibat.
"Siapa dia? Kekasih barumu?" tanya Kyle dengan nada mencemooh, dia menatap Jayden dengan tatapan sinis dan tidak terima karena dia telah berani mencampuri urusannya dengan Apple.
Hanya saja, kalau dia dapat melihat dengan lebih jelas, dia pasti akan mendapati kalau dirinya mengenali Jayden Tordoff dari beberapa berita yang beredar mengenai kesuksesan keluarga Tordoff dalam peluncuran anak perusahaan barunya.
"Sudah, hentikan ini." Apple lalu menarik tangan Jayden untuk menjauh pergi meninggalkan Kyle.
Tapi, Kyle justru menarik tangan Apple dan mencengkeram pergelangan tangannya dan menariknya sehingga dia tidak dapat pergi kemana- mana.
Dan sesaat kemudian, segalanya berlangsung dengan begitu cepat.
Jayden mengambil sesuatu dari pinggangnya dan Apple segera menyadari benda apa itu, tentu saja sebagai anak dari Pyro, dia mengenali gerakan tersebut dengan sangat baik.
Dan secara naluriah segera menepis tangan Jayden sehingga tembakannya melesat dari kepala Kyle.
Suara letusan tembakan yang cukup kencang tersebut membuat Kyle melepaskan genggamannya di tangan Apple dan menatap ke arah Jayden dengan tidak percaya, lalu ke arah pistol yang berada di tangannya.
"Kau gila!?" seru Apple, menatap marah pada Jayden, tapi pria itu tidak menunjukkan ekspresi apapun, tidak juga dengan ekspresi yang menyesal karena telah melakukan hal ini.
Jayden justru menatap Apple dengan sorot mata yang mengatakan kalau; apa yang salah dengan ini? Dia sama sekali tidak merasa takut.
"Singkirkan senjata itu dan ayo kita kembali," geram Apple, dia lalu mendorong Kyle menjauh dan kembali menarik tangan Jayden untuk menjauh, tapi matanya masih tertuju pada pistol di tangannya, mengantisipasi kalau- kalau Jayden hendak menembak Kyle untuk ke dua kalinya.
Tanpa disangka Jayden tidak mengatakan apapun ketika Apple menariknya menjauh, hanya saja ekspresi wajahnya cukup membuat Apple tertegun. Dia tampak mengerikan… seolah dia siap membunuh Kyle kalau saja Apple tidak berada di sana.
Dan kali ini, Kyle hanya bisa berdiri terdiam, menatap Apple dan Jayden yang berjalan menjauh, wajahnya masih menunjukkan ekspresi yang sangat terkejut.
Kalau saja itu bukan karena Apple yang telah menepis tangan Jayden, maka sudah dapat dipastikan kalau dirinya tidak akan dapat melihat matahari besok pagi.
Apa sebenarnya masalah pria itu? bagaimana bisa dia memiliki senjata dan apa hubungan antara pria itu dengan Apple?
Kyle masih tidak bergerak dari tempatnya berdiri hingga Apple dan Jayden telah menghilang dari pandangannya dan baru merasakan kalau telinganya berdarah, akibat dari tembakan yang meleset tadi…