"Alden? Kamu tetap di sini dan jangan pergi ke mana-mana, aku mau berangkat syuting dulu. Kalau kamu butuh sesuatu kamu bisa telepon aku," pamit Angel yang sudah bersiap dengan pakaian kerjanya, kemudian berjalan menuju ke pintu utama diikuti oleh asisten di belakangnya .
Sedangkan Alden mengerutkan keningnya dengan heran karena tidak diperbolehkan untuk pergi ke mana-mana, padahal perjanjiannya mereka hanya satu malam saja namun entah kenapa Alden menurut begitu saja.
"Ada apa dengan kalian berdua? Kenapa Alden tidak boleh pergi ke mana-mana setelah kalian melakukannya? Bukankah biasanya kamu hanya menginginkan laki-laki untuk satu malam saja? Kenapa sekarang berbeda?" tanya Laras mengintrogasi artisnya tersebut.
"Kalau soal itu bukan urusan kamu, aku memang masih ada perlu dengannya, jadi aku tidak memperbolehkan dia untuk pergi ke mana-mana," elak Angel membuat Laras semakin penasaran dengan perubahan sikapnya Angel.
"Oh aku tahu jangan-jangan permainan dia benar-benar membuat kamu terpuaskan, makanya kamu tidak mau dia pergi ke mana-mana karena kamu menginginkan lagi dengannya, begitu? Tapi kalaupun benar kayak gitu, ya bagus sih jadi aku tidak perlu mencari pria asing lagi di luar sana untuk minggu depan, kalau kamu sudah betah dan cocok sama yang sekarang," ujat Laras.
"Lagian aku juga belum membayarnya, makanya aku tidak memperbolehkannya pergi. Kasihan kalau dia pergi tanpa aku memberikan uang sebesar pun." Angel benar-benar lupa belum memberikan uang bayaran hasil dari kerja keras dua hari ini.
"Lah, kenapa kamu belum membayarnya? Biasanya setelah menghabiskan waktu semalaman, kamu langsung membayarnya? Apa kamu sudah kehabisan uang atau kamu menerima gaji dari syuting striping bulan ini?" heran Laras.
"Mana mungkin aku kehabisan uang? Aku belum membayarnya karena memang aku belum sempat dan aku benar-benar lupa," ujar Angel membuat Laras mengangguk mengerti.
"Kalau aku boleh ngasih saran ya, kalau kamu udah cocok sama cowok yang sekarang enggak usah cari-cari lagi cowok di luar sana, takutnya nanti malah bikin penyakit kalau kamu suka bergonta-ganti. Belum lagi kalau nanti ketahuan sama wartawan, kamu tahu kan kalau zaman sekarang banyak sekali CCTV dan juga wartawan yang berkeliaran di mana-mana. Aku hanya berjaga-jaga saja supaya karir kamu tidak kenapa-kenapa," saran sang asisten.
"Memangnya karier aku kenapa? Kan kamu tahu kalau aku tidak peduli dengan bagaimana pendapat orang lain di luar sana tentang aku, yang terpenting aku tetap menghasilkan karya dan disukai oleh banyak penggemarku. Sedangkan untuk para membenciku, aku tidak memperdulikan mereka sama sekali, aku juga berhak menjalani kehidupan seperti yang aku inginkan bukan seperti yang mereka mau dan mereka atur," ujar Angel.
"Baiklah kalau begitu, aku hanya bisa mengingatkan supaya kamu lebih berhati-hati lagi, apalagi banyak cowok-cowok artis yang suk sama kamu. Mereka kan tahunya kamu masih jomblo dan kamu tidak punya hubungan dengan siapapun itu, aku hanya memberikan saran kepadamu untuk tidak memberikan harapan kepada laki-laki manapun kalau kamu tidak menyukainya," saran Laras yang diangguki oleh artisnya.
"Kamu kan tahu kalau aku tidak pernah percaya dengan yang namanya komitmen dalam berhubungan, jadi aku pikir aku tidak akan menerima cinta dari pria manapun itu. Karena aku sendiri juga tidak tahu apakah aku bisa jatuh cinta atau tidak? Yang aku butuhkan sekarang hanyalah pria yang bisa memuaskan nafsuku, bukan pria yang memberikan aku kata-kata manisnya," ujar Angel karena hatinya sampai saat ini belum pernah tersentuh sama sekali dengan yang namanya cinta.
Sesampainya di lokasi syuting sudah banyak sekali wartawan yang berkerumun di sana menunggu kedatangannya Angel, dan Angel sudah bisa menduga bahwa ada sesuatu yang tidak beres makanya para wartawan mencarinya.
"Kenapa mereka nungguin kamu di sini, ya? Padahal kan ini jadwal kamu syuting bukan jadwalnya kamu konferensi pers?" heran Laras yang memutuskan untuk turun dari mobil terlebih dahulu dan menghadapi wartawan.
"Maaf, ini aku ada apa ya? Kenapa pada berkerumun di sini?" tanya Laras sembari menyuruh para wartawan, untuk menjaga jarak dengan mobil agar artisnya bisa turun dengan leluasa.
"Kami ingin meminta klarifikasi dari angel, tentang gosip yang beredar bahwa dia sudah pernah tidur dengan seorang laki-laki. Kami ingin meminta kejelasan darinya apakah semua itu benar atau tidak?" ujar salah satu wartawan membuat Laras mengerutkan keningnya, bahkan ia tidak tahu sama sekali dengan gosip yang beredar tersebut.
"Dari mana kalian bisa mendapatkan gosip seperti itu?" tanya Laras.
"Ada bukti CCTV di mana Angel mengajak seorang laki-laki asing ke sebuah apartemen, setelah itu muncul gosip bahwa Angel tidur dengan pria tersebut di apartemennya," ujar wartawan tersebut membuat Laras mati kutu.
"Sialan! Dari mana mereka bisa mengetahuinya? CCTV di mana yang mereka maksud?" bingung Angel yang sedari tadi mendengar percakapan di luar walaupun dari dalam mobil.
Angel menyuruh agar sopirnya melajukan kembali mobilnya dan ia tidak jadi syuting hari ini, tidak ada gunanya kalau melanjutkan syuting toh wartawan akan tetap berada di sana untuk meminta keterangan darinya. Terlebih dahulu Angel mengirimkan pesan kepada asistennya tersebut, untuk mengurus semua wartawan yang berada di lokasi syuting. Sedangkan dirinya kembali pulang ke rumah dan tidak jadi bekerja hari ini, ia juga tidak peduli kalau nantinya sutradara akan kembali marah karena lagi-lagi syuting tertunda. Suasananya juga sedang tidak mendukung di lokasi syuting, karena ia yakin sebentar lagi gosip tersebut pasti akan beredar dan semakin berkembang menjadi sangat panas.
Sang sopir tidak kaget lagi melihat ada begitu banyak wartawan yang mencari bosnya tersebut, karena memang begitulah resiko menjadi seorang pabrik figur yang di mana-mana pasti akan dikejar oleh wartawan. Bahkan ia sangat salut dengan bosnya karena bisa menghadapi begitu banyak wartawan dengan sangat tenang, bosnya memang cenderung cuek dengan pemberitaan yang beredar di luar sana dan menganggap kalau terlalu menjadikannya beban malah rugi pada dirinya sendiri.
"Non, ini kita langsung pulang ke rumah atau ke mana dulu?" tanya sang supir.
"Emm kita mampir ke restoran sebentar, saya mau membeli makanan," ujar Angel yang langsung dilaksanakan oleh sopirnya.
Angel tiba-tiba teringat dengan Alden yang kini masih berada di rumahnya, ia mengambil ponselnya terlebih dahulu di dalam tas kemudian menghampiri laki-laki tersebut.
"Alden"
Is calling....
"Halo?"
"Kamu lagi ada di mana? Masih ada di rumah, kan?"
"Iya, aku masih di rumah tadi kamu bilang enggak boleh ke mana-mana."
"Baguslah, kalau kamu masih ada di rumah ini aku mau ke restoran beli makanan jadi kamu tidak perlu masak."
"Tapi tadi aku lihat bahan-bahan di kulkas banyak, yakin mau beli?"
"Yang punya rumah aku atau kamu ? Jadi ya terserah aku dong."
"Huh, yasudah."
JANGAN LUPA TAMBAHKAN KE RAK DAN TINGGALKAN REVIEW JUGA GAESSS, TERIMAKASIH.