"Gara-gara Angel aku jadi dimarahin sama sutradara, dikiranya aku tidak bisa mengatur jadwal artisku dengan benar. Padahal aku sudah memasang alarm di ponselnya, setiap hari dia itu shooting striping tapi kemarin dia seenaknya bolos begitu saja, alasannya mengantuk lah, udah telat lah, padahal aku tahu banget kalau dia itu capek habis main semalaman. Padahal biasanya enggak pernah sampai melewatkan syuting seperti itu? Hufft habis sampai berapa ronde mereka bermain semalam?" gerutu Laras yang kini sedang dalam perjalanan menuju ke rumah Angel, untuk menjemput artisnya tersebut berangkat syuting.
Laras hanya takut kalau Angel akan mangkir lagi untuk syuting hari ini, ia tidak mau lagi kena semprot sama sutradara. Pengambilan gambar hari ini berarti double, Laras hanya bisa berharap semoga mereka tidak lembur lagi di lokasi syuting.
Tak lama kemudian akhirnya saya sampai juga di pekarangan rumahnya Angel, terlihat suasana masih sepi dan belum ada tanda-tanda orang beraktivitas. Seketika dahinya mengkerut, karena baru sadar tidak ada satpam yang berjaga di depan.
"Aku satpamnya hari ini tidak masuk ya, makanya tidak ada yang berjaga di gerbang?" heran Laras kemudian melangkahkan kakinya memasuki rumah Angel.
Biasanya ia tidak perlu mengetuk pintu terlebih dahulu, karena dirinya sudah terbiasa keluar masuk rumah artisnya tersebut. Ia juga sudah terbiasa tidur di rumahnya Angel, namun belakangan ini ia jarang tidur di sana karena tidak mau disuruh-suruh di saat jam kerjanya sudah habis.
TOK TOK TOK!!!
"Ish kenapa tidak ada yang bukain pintu, sih? Tapi kan ada pembantunya juga, masa iya pembantunya jam segini belum bangun? Kan udah jam tujuh pagi, apa aku langsung masuk aja kali, ya?" Laras mencoba untuk membuka pintunya sendiri, namun sayangnya dikunci dari dalam membuatnya bingung harus bagaimana sekarang.
"Angel, bener-bener nyebelin banget, sih? Udah enggak ada yang bukain pintu buat aku, sekarang pintunya malah dikunci dari dalam?" gerutunya kemudian mengambil ponselnya dari dalam tas untuk menghubungi artisnya tersebut.
Satu panggilan tidak terjawab, dua panggilan masih tidak terjawab, tiga panggilan bodo amat. Laras kembali memasukkan ponselnya, tidak mungkin ia pergi begitu saja tanpa membawa artisnya ikut serta. Ia dengan sengaja memencet bel rumah tersebut secara berulang-ulang, sampai pemiliknya keluar dari rumah.
Sedangkan si pemilik rumah masih nyaman bobo di ranjang, berpelukan dengan lelaki yang dari kemarin tidak ia diperbolehkan untuk pulang ataupun pergi ke mana-mana. Yaps semenjak kejadian malam di mana mereka menghabiskan waktu bersama di atas ranjang, Alden belum diperbolehkan pulang oleh Angel dan kini dirinya masih stay di rumah mewah tersebut.
"Uhggg, siapa sih yang mencet bel terus-menerus kayak, gitu?" heran Alden sembari menengok di jam dinding ternyata masih sangat pagi, sudah ada yang bertamu ke rumahnya Angel. Sedangkan si pemilik rumah tersebut masih pulas tidur dipelukannya, entahlah wanita itu sepertinya sangat suka sangat ia memeluknya.
Alden merasa terganggu dengan suara bunyi bel yang terus-menerus, akhirnya ia memutuskan untuk pelan-pelan melepaskan tangannya Angel yang memeluknya, kemudian ia beranjak dari ranjang dan mencuci mukanya terlebih dahulu, sebelum membukakan pintu untuk si tamu.
"Siapa ya yang bertamu pagi-pagi, begini?" ujar Alden sembari merapikan pakaiannya terlebih dahulu, kemudian keluar dari kamar dan menuruni tangga.
CEKLEKKK!!
"Angel? Dari mana aja, sih? Aku dari tadi pencet bel tapi kenapa tidak dibukain pintu sama kamu? Kenapa juga pintunya dikunci dari dalam dan kenapa..eh? Alden? Kenapa kamu yang bukain pintunya dan kenapa juga kamu masih ada di rumah ini? Bukankah seharusnya kamu sudah pergi dari sini?" heran Laras yang baru membalikkan badannya dan langsung nyerocos begitu saja tanpa tahu siapa yang membukakan pintu.
"Yeahh, aku masih di sini dan aku sendiri tidak tahu kenapa aku tidak diperbolehkan pulang oleh, Angel? Nanti kamu tanyakan sendiri padanya, orangnya lagi tidur kamu bisa langsung ke kamarnya," ujar Alden sembari mempersilahkan masuk.
"Seriusan dari kemarin kamu tidak pulang?" tanya Laras yang masih belum bisa percaya.
"Seriusan, aku kemarin udah bilang pengen pulang tapi dianya enggak ngebolehin dan nyuruh aku buat tetap di sini," jawab Alden membuat Laras benar-benar merasa aneh di sini.
Laras kemudian menaiki tangga menuju ke kamar artisnya tersebut untuk membangunkannya dan mengajaknya syuting, sedangkan Alden pergi ke dapur untuk mengambil makanan karena perutnya yang sudah merasa keroncongan.
TOK TOK TOK!!!
"Angel? Bangunnnnn, kita harus berangkat syuting sekarang juga sebelum terlambat lagi seperti kemarin," teriak Laras sembari menggedor-gedor pintu kamarnya Angel, namun belum mendapatkan sahutan sama sekali dari manusianya yang ada di dalam.
"ANGELLLLLLLLLL, AKU TIDAK MAU LAGI KENA OMELAN SAMA SUTRADARA GARA-GARA KAMU BOLEH SYUTING," teriak Laras rupanya berhasil mengganggu kenyamanan tidurnya Angel, hingga membuat wanita bak bidadari tersebut membuka matanya.
"Hoammm, kenapa sih Laras jam segini udah teriak-teriak aja?" kesal Angel sembari mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu.
"Lho? Alden di mana?" heran Angel karena tidak mendapati keberadaan laki-laki yang menemaninya selama dua hari tersebut di kamarnya.
Tak mau ambil pusing Angel beranjak dari ranjang, kemudian berjalan menuju ke pintu dan membukakannya agar asistennya tidak berisik lagi.
CEKLEKKK!!!
"Kenapa sih kamu berisik banget? Apa kamu tidak tahu kalau aku itu lagi tidur?" omel Angel membuat Laras mendengus.
"Aku teriak-teriak juga bukan tanpa alasan, sebentar lagi kamu akan terlambat syuting makanya aku buru-buru bangunin kamu dan ngajakin kamu buat ke lokasi sekarang," ujar Laras membuat Angel mengucek sebelah matanya sembari menguap.
"Apa tidak bisa pergi nanti siang saja? Aku masih ngantuk," tawar Angel.
"Tidak bisa Angel, nanti aku bisa dimarahin lagi sama sutradara kalau kamu terlambat. Jangan tidur lagi dan kamu cepat-cepat mandi lekas bersiap, please jangan buat aku dimarahin lagi sama sutradara dan para kru di sana," bujuk Laras membuat Angel memutar bola matanya dengan malas.
"Ah bawel sekali, ya sudah kamu tunggu di bawah aku mau siap-siap dulu," suruh Angel sembari menutup pintunya.
Laras akhirnya bisa bernafas dengan lega karena artisnya mau diajakin syuting, kebiasaan Angel kalau lagi tidak bekerja jadi suka malas-malasan kayak gini dan ia harus berusaha keras untuk membujuknya. Padahal artis-artis di luar sana banyak sekali yang menginginkan syuting stripping karena bayarannya yang gede, apalagi Angel sudah mempunyai nama besar di dunia entertainment, tapi seakan-akan Angel tidak terlalu bergantung dengan pekerjaannya di dunia entertainment, karena bisnis-bisnisnya juga bertebaran di luar sana dan semuanya sukses.
"Kamu lagi ngapain?" tanya Laras sembari menghampiri Alden yang sedang sibuk di dapur.
JANGAN LUPA TAMBAHKAN KE RAK DAN TINGGALKAN REVIEW JUGA GAESSS, TERIMAKASIH.