Chereads / Hey Alden / Chapter 5 - Korban Selanjutnya

Chapter 5 - Korban Selanjutnya

Drrtt drrtt drrtt!!

"Alden"

is calling...

"Halo, Tante?"

"Halo, Alden? Kamu lagi ada di mana sekarang? Bisakah kamu datang ke alamat bos saya?"

"Sekarang? Tapi saya lagi lihat-lihat kosan."

"Iya sekarang, lihat-lihat kosannya besok saja, toh malam ini kamu tidak akan menginap di kosan tapi kamu nginep di rumah bosku."

"Oh begitu, ya sudah mana kirimkan alamatnya setelah ini aku ke sana."

"Baiklah, sebelum kamu ke sana pastikan kamu sudah mandi dan sudah wangi, karena bosku itu paling benci sama laki-laki yang tidak wangi."

"Iya, aku udah mandi kok. Rumahnya masih di sekitar Jakarta, kan? Maksudnya aku tidak perlu naik angkutan umum dengan jarak yang cukup jauh, kan?"

"Posisi kamu sekarang ada di mana?"

"Lagi ada di sekitar taman kota sih."

"Oh taman kota, berarti ke rumah bosku tidak begitu jauh paling cuman 20 menitan kalau naik ojek."

"Yasudah kalau begitu, aku otw sekarang."

Begitu Alden sudah menerima alamat yang akan dituju, seketika dahinya mengkerut karena merasa seperti pernah ke alamat tersebut. Namun dirinya tidak mau ambil pusing, mungkin hanya kebetulan saja ia pernah melewati alamat tersebut. Menaiki ojek yang ada di sekitarnya kemudian minta diantarkan ke alamat yang sudah diperlihatkannya kepada tukang ojek.

Angel dan juga sang asisten sekarang sudah dalam perjalanan menuju pulang ke rumah, setelah menyelesaikan syuting hari ini baru kelar malam hari. Rasanya begitu melelahkan karena setiap hari harus syuting striping, tapi mendengar dari sang asisten bahwa santapan malam ini sudah otw menuju ke rumah, Angel jadi semangat buat pulang untuk mengeksekusi korbannya kali ini.

"Kamu sudah memberikan alamatku dengan benar, kan? Pastikan dia tidak nyasar atau supaya lebih akurat kamu bisa share lokasi ke dia," ujar Angel.

"Dia tidak akan nyasar kok, lagian alamat rumah kamu itu di komplek tengah kota jadi mana mungkin dia nyasar." Laras dapat melihat bosnya begitu bersemangat dan antusias sekali menyambut korban kali ini.

"Aku masih heran deh, kenapa dia bisa mau menerima tawaran dari kamu? Memangnya apa saja yang kamu tawarkan kepadanya?" tanya Angel.

"Aku hanya menjanjikan bahwa, dia akan mendapatkan bayaran berkali-kali lipat hanya untuk satu malam, walaupun sedikit susah meyakinkannya karena dia mengatakan belum pernah begituan dengan cewek. Bahkan dia juga sempat bingung nantinya harus bagaimana kalau sama kamu, tapi aku yakinkan agar dia mau dan aku bilang kalau kamu pasti akan mengajarinya kalau dia tidak tahu," jelas sang asisten.

"Apa itu hanya sekedar kedok belaka? Maksudku adalah mana ada laki-laki zaman sekarang yang tidak tahu begituan? Di era modern seperti ini banyak sekali cara untuk kita bisa mengakses situs dewasa, aku tidak yakin kalau laki-laki yang kamu maksudkan itu masih polos," ujar Angel.

"Iya, tapi kita kan tidak pernah tahu bagaimana watak asli seseorang. Bisa saja apa yang diomongin emang bener dia belum tahu apapun soal begituan, untuk lebih meyakinkannya lagi nanti kamu bisa mencobanya sendiri dengannya. Setelah ini jangan lupakan bonus bulan ini." Laras tidak pernah melupakan kalau soal bonusnya, sebab berhasil membawa beberapa laki-laki dalam bulan ini.

"Kalau sudah bonus kamu jangan khawatir, aku akan memberikannya sesuai dengan kerja keras kamu. Awal bulan depan kamu boleh mengambil cuti untuk liburan entah ke manapun itu kamu sukai, aku memberikan kamu jadi selama tiga hari dan gratis," ujar Angel membuat Laras bersorak kegirangan.

"Ah seriusan? Aku boleh ngambil cuti tiga hari?" tanya Laras dengan raut wajahnya yang begitu bersemangat, menyambut liburannya yang akan datang.

"Iya serius, hitung-hitung sebagai tanda terima kasih karena dalam minggu ini kamu sudah berhasil mendapatkan empat laki-laki untukku," ujar Angel sang asisten langsung berhambur memeluknya.

"Tapi nanti kalau aku cuti selamat tiga hari, terus nanti siapa yang nyiapin keperluan kamu?" tanya Laras.

"Kalau soal itu kan tidak pernah khawatir aku bisa menyiapkannya sendiri, yang penting adalah kamu nikmati waktu bersantai selagi aku memberikan jatah libur," ujar Angel membuat Laras mengangguk dengan bersemangat.

"Oya aku masih bingung deh, biasanya laki-laki yang mau kamu eksekusi pasti kamu bawa ke apartemen, tapi kenapa sekarang dibawa ke rumah?" heran Laras.

"Aku sedang malas pergi ke apartemen, makanya di rumah saja juga bisa. Arah apartemen dengan arah rumahku itu kan berlawanan dan jaraknya dari lokasi syuting juga cukup jauh. Lagian kalaupun aku melakukannya di rumah, tidak ada orang di rumah yang akan mengetahuinya. Pasti aku akan menyuruh para pekerja untuk pulang ke rumahnya masing-masing," ujar Angel membuat Laras mengangguk paham.

Tak lama kemudian akhirnya mereka sampai juga di rumah, berbarengan dengan seorang laki-laki yang berdiri di depan rumah dengan polisi membelakangi.

"Itu siapa, sih? Ngalangin mobil lewat aja?" heran Angel.

"Biar saya lihat dulu non," ujar sang sopir membuka pintu mobil dan menghampiri seseorang tersebut.

Ke dua wanita yang ada di dalam mobil ikut penasaran, kemudian mereka memutuskan turun juga dari mobil.

"Lho? Kamu ngapain ke sini, lagi? Saya tidak mengundang kamu untuk datang ke sini?" tanya Angel yang terkejut melihat kehadiran laki-laki yang pernah menabrak mobilnya.

"Sepertinya saya salah alamat, tadi itu saya ada janji dengan seseorang terus saya dikasih alamat ini, saya tidak tahu kalau alamat ini alamat rumah kamu. Pantas aja sedari awal aku melihat alamatnya seperti tidak asing ternyata alamat rumah kamu," ujar Karel.

"Coba boleh saya lihat mana alamatnya?" tanya Angel.

Karel memperlihatkan alamat yang tertera di layar ponselnya dan benar saja alamat tersebut adalah alamat rumahnya Angel.

"Kamu mengenalnya?" tanya sang asisten.

"Iya, dia pernah nabrak mobilku waktu itu," jawab Angel.

Karel kemudian melihat ke arah wanita yang satunya lagi, seketika ia mengingat bahwa wanita tersebutlah yang menawarkannya pekerjaan.

"Apa kamu masih mengingatku?" ujar Karel sembari membuka masker yang sedari tadi dikenakannya.

"Lho? Rupanya kamu? Aku pikir, siapa? Berarti kalian berdua sudah saling mengenal dong?" tanya Laras membuat Angel mengerutkan keningnya.

"Maksudnya, bagaimana?" heran Angel.

"Angel, laki-laki ini yang aku maksud buat kamu malam ini," ujar Laras seketika membuat Angel melebarkan matanya.

"Yang benar saja kamu nyuruh dia? Astaga, apa kamu sudah kehabisan stok laki-laki di dunia ini sampai kamu mengirim dia padaku?" protes Angel.

"Ya sudah kalau kamu tidak mau tinggal batalkan saja, tapi kamu tetap kasih dia duit kasihan dia udah jauh-jauh datang ke sini. Yang penting untuk minggu ini aku sudah mengirimkan stok kepadamu, kamu mau menerimanya atau tidak itu terserah kamu," ujar Laras sembari mengangkat ke dua tangannya.

"Hufft, ayo masuk," suruh Angel.

"Masuk, ke mana?"

JANGAN LUPA TAMBAHKAN KE RAK DAN TINGGALKAN REVIEW JUGA GAESSS, TERIMAKASIH.