"Yeahh aku baru pertama kali melakukannya," ucap Alden tanpa sadar melebarkan ke dua kakinya, hingga membuat Angel lebih leluasa memainkan miliknya Alden.
"Kamu akan merasakan sensasi sensasi yang tidak pernah kamu rasakan sebelumnya." Angel dengan berani memasukkan junior miliknya Alden ke dalam mulutnya.
"Ahhhh....shhh."
Kepalanya Alden sampai terangkat untuk melihat apa yang dilakukan wanita itu di bawah sana, ia begitu terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Angel karena tidak pernah terlintas di pikirannya sama sekali.
"Kenapa kamu masukkan ke dalam mulut? Bukankah itu jorok? Itu buat pipis," tegur Alden namun tak dihiraukan sama sekali oleh wanita yang sedang menikmati miliknya.
"Ini tidak jorok, ini enak sayang," ucap Angel disela-sela kulumannya.
"Ouhhhh, kenapa enak sekalihhh," racau Alden semakin membuat Angel bersemangat menggerakkan mulutnya naik turun.
Untuk pertama kalinya Angel merasa terangsang padahal cuma bermain di bagian mulut saja, sebelum-sebelumnya ia tidak pernah sama sekali sampai terangsang walaupun sudah memainkan punya banyak pria yang pernah disewanya.
"Shit, ada apa denganku?" gumam Angel.
"Akuhh..mau keluarhhh.."
Mendengar lelakinya hendak mengeluarkan cairannya, membuat Angel terus bersemangat menggerakkan tangannya di sana. Hingga cairan tersebut meluber ke mana-mana dan Angel tanpa sungkan menjilatinya bahkan sampai habis.
"Ah aku lelah," ucap Alden membuat Angel terkekeh.
"Masa iya baru satu kali semburan tapi sudah lelah? Padahal kita belum memulai inti dari permainannya, yang tadi itu baru pemanasannya." Angel melepaskan handuk kimononya tepat berada di hadapan Alden.
Sepertinya untuk kali ini ia berubah pikiran, dari yang sebelumnya ia tidak pernah mau mengizinkan laki-laki manapun untuk menyentuhnya, tapi sepertinya malam ini akan menjadi malam yang berbeda dan istimewa. Padahal Angel belum mengenal betul bagaimana karakter dari Alden, tapi sepertinya untuk malam ini ia siap bermain sampai kepada intinya.
"Woww," takjub Alden bahkan tanpa berkedip sedikit pun melihat pemandangan indah dihadapannya.
"Kenapa? Apa kamu menyukainya? Aku yakin pasti kamu belum pernah melihat sebelumnya?" tanya Angel kembali berangkak kemudian menduduki perutnya Alden.
"Aku memang belum pernah melihat wanita sampai telanjang bulat seperti kamu," ujar Alden sampai kesusahan menelan ludahnya.
Angel membungkukkan badannya, hingga buah dadanya bergelantungan tepat di depan mukanya Alden. Sedangkan laki-laki yang berada di bawahnya, begitu terpanah melihat sesuatu yang besar nan menggoda membuat ke dua tangannya begitu gemas ingin sekali menyentuhnya.
"Apa yang kamu lihat sayang?" tanya Angel membuat Alden dan buru-buru mengalihkan pandangannya.
"Aku tidak melihat apapun," elak Alden membuat Angel tersenyum.
"Hm yakin kamu tidak melihat apapun? Apa kamu tidak ingin memegangnya?" tanya Angel.
"Bukankah itu lancang?" ujar Alden yang dibalas gelengan oleh wanita yang saat ini menduduki tubuhnya.
"Kalau kita sedang berada di ranjang seperti ini, tidak ada kata lancang untuk saling menyentuh. Kalau kamu mau megang ya pegang aja, jangan sungkan-sungkan seperti itu." Angel menuntun ke dua tangannya Alden untuk dibawa tepat berada di buah dadanya.
"Gerakkan tanganmu dan rasakan sensasinya," suruh Angel membuat instingnya Alden berjalan.
Ke dua telapak tangan tersebut refleks yang bergerak sendiri, memutar-mutar bahkan meremas-remasnya juga, membuat Angel yang diperlakukan seperti itu untuk pertama kalinya oleh seorang pria merasa seperti di mabuk kepayang.
"Ouuhhh...sshhh... kamu adalah pria yang pertama kalinya aku izinkan untuk menyentuh tubuhku," ucap Angel membuat Alden melebarkan matanya.
"Bagaimana bisa?" tanya Alden.
"Karena selama ini aku tidak pernah mengijinkan laki-laki manapun menyentuh tubuhku, walaupun aku sering sekali menyewa banyak pria secara bergonta-ganti aku tidak pernah sampai membuka bajuku di hadapan mereka. Akulah yang memainkan mereka bukan sebaliknya," ungkap Angel malah membuat Alden yang diserang rasa bersalah.
"Kenapa tangan kamu berhenti bergerak? Cepat lanjutkan atau aku akan memanggilkan polisi!" ancam Angel yang sudah sangat terangsang namun lelaki yang berada di bawahnya seakan tidak mengimbanginya.
"Kalau seandainya nanti terjadi sesuatu, bagaimana?" tanya Alden yang khawatir.
"Tidak akan terjadi sesuatu kamu tenang saja, yang penting malam ini kita harus melakukannya sampai puas dan lemas," ucap Angel sembari menuntun tangannya Alden untuk kembali memanjakan aset bagian atasnya.
Angel bahkan sambil meliukkan punggungnya, begitu tangannya Alden dengan lancang mencubit-cubit bagian ujung dari buah dadanya. Rasanya begitu ngilu, namun rasa nikmat lebih mendominasi permainan mereka malam ini.
Menyingkirkan ke dua tangannya Alden, kemudian menyuruh agar lelakinya membuka mulutnya dan Alden menurut begitu dengan yang diperintahkan oleh wanitanya.
Angel memasukkan ujung dari buah dadanya tersebut ke dalam mulutnya Alden, secara otomatis mulutnya Alden bergerak mengulum serta menggigit-gigit kecil bagian yang berwarna pink dan berukuran bulat kecil tersebut.
Mereka berdua sama-sama baru pertama kali merasakan kenikmatan saling menyentuh lebih jauh, dua orang asing yang disatukan dalam satu ranjang dan berbagi kehangatan.
"Ini enak sekali," ucap Kim disela-sela kulumannya.
Tanpa sadar Angel menggerakkan pinggulnya merasakan becek yang teramat sangat di bawah sana, membuat burung di bawah sana kembali menegang dan sudah saatnya masuk ke dalam sangkarnya.
Angel merubah posisinya kini menjadi benda yang telentang, melebarkan ke dua kakinya kemudian menyuruh lelakinya untuk memasukkannya.
"Apa nanti tidak akan terjadi sesuatu kalau aku memasukkannya?" tanya Alden.
"Tidak akan terjadi sesuatu kamu percaya saja, tidak mungkin aku langsung hamil kalau hanya dengan sekali melakukannya. Cepatlah masukkan aku benar-benar sudah tidak tahan," suruh Angel sembari menuntun benda pusaka tersebut untuk memasukinya.
Alden tidak tahu di mana tempat masuknya dan itu jelas ketara sekali diraut wajahnya Alden yang kebingungan, itulah sebabnya ia bermain dengan seorang wanita yang sudah pro di bidangnya jadi ada membimbingnya ketika merasa kesulitan.
"Masukkan sini sayanghhh...shhhh... ahhh," rintih Angel padahal baru bagian kepalanya saja yang hendak memasukinya.
"Kamu kenapa? Apa terasa sakit? Kalau sakit tidak perlu kita lanjutkan," ujar Alden yang merasa tidak tega.
"Sembarangan saja tidak dilanjutkan, kita sudah sejauh ini dan aku tidak ingin melakukannya setengah-setengah." Angel membantu benda pusaka yang memiliki ukuran cukup besar tersebut untuk memasuki lubangnya dan..
BLESSSS!!
"Ssshhhhj....aahhhhh." Angel menyuruh agar lelakinya mendiamkannya sejenak agar penyatuan tersebut beradaptasi terlebih dahulu, rasanya begitu sakit karena untuk pertama kalinya ada benda asing yang memasukinya. Benar saja tak lama kemudian keluar darah yang mengalir dari bagian sensitifnya Angel, melihatnya membuat Alden kaget bukan main. Buru-buru ia mengeluarkan juniornya dari lubang tersebut, namun Angel menahannya dan melotot kalau sampai dikeluarkan.
"Tapi itu kenapa ada darah yang keluar dari punya kamu?" panik Alden.
"Ini namanya kamu telah mengambil keperawananku, makanya ada darah yang keluar saat pertama kali melakukannya," ujar Angel.
"Keperawanan? Jadi maksudnya aku yang pertama kali mengambil keperawanan kamu?" tanya Alden.
JANGAN LUPA TAMBAHKAN KE RAK DAN TINGGALKAN REVIEW JUGA GAESSS, TERIMAKASIH.