Dengan anggun, Zophie menjawab, "Iya. Aku pelayan baru dan siap bekerja mulai hari ini. Perkenalkan namaku Zophie."
Gadis itu membalas, "Namaku Anne. Diriku yang bertanggung jawab pada bagian sisi timur istana mulai hari ini. Mari saling berkenalan dengan baik."
Seminggu yang lalu, Anne adalah pelayan yang mendapat tugas kamar tidur atas instruksi pemilik kediaman ini. Pangeran Lucius Artorius terlihat sangat mempesona dirinya. Semua suasana yang seksi dengan penampilannya yang panas membuat gadis ini melewatkan perintah yang diberikan oleh sang pangeran padanya.
Hal itu tentu menimbulkan kemarahan di wajah pangeran yang benar-benar tidak menyukai perintahnya tidak dipatuhi secara langsung. Bahkan bangsawan itu sampai harus mengulangi kata-kata yang diucapkan lebih dari sekali. Anne mendapat teguran habis-habisan dari Baron Albert, dan bahkan pangkatnya juga ikut diturunkan menjadi pelayan kebersihan sekarang.
Anne yang pernah bersikap sombong karena merasa dirinya berbeda dari pelayan biasa, tentu merasa tak terima dirinya diturunkan menjadi pelayan kebersihan. Melihat sikapnya yang tidak puas, kepala pelayan menyuruhnya untuk meninggalkan kediaman ini jika dia tidak terima menjadi seorang pelayan kebersihan.
Setelah terpaksa menerima pekerjaan ini selama seminggu, dia sangat khawatir untuk mencari pekerjaan lain, sehingga hal itulah yang membuatnya tak dapat berhenti. Dan juga berkat pekerjaan ini, dia menjadi lebih mungkin untuk bertemu pangeran sesekali. Banyak wanita pangeran jauh lebih buruk daripada dirinya. Oleh sebab itu entah dari mana gadis ini yakin suatu hari dia akan memiliki kesempatan.
Menurut informasi yang diperoleh, cara satu-satunya adalah dengan membujuk Joseph, pelayan pangeran. Sang pangeran tidak pernah memilih seorang wanita terlebih dahulu, dia akan mengusir wanita yang dirasanya terlalu menjengkelkan. Terutama mereka yang mengira memiliki koneksi istimewa hanya karena sempat berhubungan beberapa bulan dengan pangeran. Dan karena sebab itu seorang yang beruntung di antara para wanita yang berhasil dekat di sekitar pria itu akan diberi penghargaan atau anugrah terbaik.
Anne sedang mencari kesempatan, berpikir dia akan mendapatkannya selama beberapa bulan. Dan mungkin dalam waktu berapa bulan itu bisa menjadi bertahun-tahun jika dirinya tidak mengganggu pangeran dan tidak melakukan apa pun yang pria itu benci. Tapi sayang sekali dirinya telah melewatkan kesempatan bagus itu setelah kesalahan singkat yang dilakukannya kemarin.
Anne hanya bisa terus menerus menyesali kesalahannya. Dia memutuskan untuk memenangkan hati kepala pelayan dengan mencoba menunjukan semangat dan kerja keras dirinya untuk saat ini, dan memohon untuk menjadi pelayan yang bisa masuk dan meninggalkan kamar pangeran lagi.
Namun, seorang pelayan baru dengan penampilan terburuk datang dan dia merasa kualifikasinya pasti konyol. Saat ini pikirannya terguncang lagi karena dia tidak mau melakukan tugasnya untuk bersih-bersih, sebab dia tidak biasa.
Dengan penampilan seperti itu, tidak ada seorang pun di kediaman ini yang mau berurusan dengannya, jadi sedikit pesona akan membuat pelayan baru itu menjadi miliknya. Berpikir begitu, Anne tersenyum manis pada pelayan baru yang ada di hadapannya.
Zophie merasa lega pada sikap ramah pertama yang dirinya terima setelah tiba di kediaman ini. Tergerak oleh sedikit kebaikan, dia menyapa Anne dengan senyum hangat dan membungkuk padanya, "Ya, aku mohon bantuanmu yah."
***
Zophie bangun keesokan paginya setelah hari yang sibuk, dan merenungkan apa yang terjadi kemarin sebelum turun ke lantai pertama untuk mulai bekerja. Dia senang berpikir bahwa penampilan bukanlah selalu hal yang utama. Terutama ketika pelayan cantik seperti Anne memperlakukannya dengan baik, tidak seperti pelayan lain. Tetapi ada motif berbeda dari perilakunya dan kebaikan yang dia tunjukkan.
Anne yang semula menunjukkan sikap lemah lembut kini mengatakan bahwa dia berasal dari keluarga bangsawan baroness lalu menjadi seorang pelayan yang bahkan mendapat kesempatan untuk melayani pangeran secara langsung sampai peristiwa seminggu lalu terjadi. Dia mengatakan telah terjadi kesalahpahaman dan sekarang dirinya bekerja sebagai pelayan kebersihan untuk sementara, tetapi dia masih berambisi untuk kembali menjadi pelayan pangeran, dan jika Zophie mau bekerja sama sesuai dengan rencananya maka masa depannya juga akan kembali cerah.
Alasan dia mengatakan hal baik seperti itu adalah untuk meneruskan apa yang telah dirinya rencanakan sejak awal. Kemarin, Zophie harus membersihkan kamar-kamar kosong dan area komunitas yang digunakan oleh para pelayan hingga larut malam.
Setelah makan malam, atas perintah Anne yang berada di sebelahnya, gadis itu nyaris tidak bisa beristirahat sedikit pun. Zophie mulai mengendus niat yang menjadi intensi pelayan tersebut. Meski sempat merasa kesal, Zophie tidak ingin bermusuhan di hari pertama dan tak ingin masa depannya rusak dengan mudah. Oleh karena itu gadis ini melakukan apa yang diperintahkan padanya.
Berpikir bahwa hal yang sama akan terjadi lagi hari ini, dia bergumam saat menambahkan gaun lembut di atas pakaian dalamnya yang tebal, "Apa yang harus diriku lakukan untuk bisa menjauh darinya? Haruskah aku memberinya sedikit pelajaran."
Tapi dia tidak bisa memikirkan cara tertentu, jadi dia hanya bisa menghela nafas dan menuju ke bawah. Anne jelas menggunakan koneksi ini untuk memanfaatkan dirinya dan Zophie tak senang dengan hal tersebut.
"Zophie, apa kau belum pernah bertemu sama pangeran?" tanya Anne yang duduk bersilah di samping gadis itu lalu menyapu dan mengusap punggungnya sembari menyenandungkan nada dan menunjukkan ekspresi yang dianggap oleh Zophie cukup bodoh.
"Tidak Aku belum pernah," balas gadis itu. Dia bertekad untuk mengubur kejadian masa lalu jauh di dalam benaknya. Memaksa pikirannya mengingat bahwa Pangeran Lucius Artorius adalah pria yang belum pernah dirinya temui.
"Kurasa gadis sepertimu tidak bisa bertemu Yang Mulia. Karena jika itu terjadi aku khawatir kalau aku tidak dapat melihat ketampanannya lagi nanti. Lagi pula aku mendengar kepala pelayan berkata kamu tidak boleh terlihat oleh orang lain, bukan?" ujar Anne.
Anne baru saja mulai memperlakukan Zophie dengan sesuka hatinya. Dia menghina rupa yang ditunjukkan oleh Zophie secara tidak langsung.
Anehnya hanya dalam beberapa saat, pelayan yang satu itu kembali menunjukkan kebaikan dan sikap ramah tamahnya. Dia benar-benar mirip seperti benalu. Keanggunannya akan menjadi racun untuk Zophie
"Benar," kata Zophie dengan singkat.
"Sayang sekali. Aku sangat menyesal mendengar hal itu. Padahal kau tahu, salah satu kesenangan terbesar dari para pelayan yang bekerja di sini adalah mereka bisa melihat pria itu dari jarak yang dekat," tutur Anne.
"Terima kasih atas perhatianmu. Tapi aku berada dalam situasi di mana pekerjaan adalah hal yang harus aku selesaikan dan itu lebih penting daripada hanya sekedar melihat seorang pangeran dan memuja-muji potret es krim lezatnya," ujar Zophie yang merasa kesal.
**To Be Continued**