"Selamat atas tubuh barumu! Untuk kemampuanmu, kamu mendapat sebuah kekuatan khusus. Kau tidak dapat menyebut orang lain lebih cantik dari dirimu sendiri, akan terjadi sebuah malapetaka bagi orang tersebut. Jika dia mendapat pujian yang seperti itu, maka dirinya akan menghilang tak tersisa. Mengenai penuaan, kau akan mengalami perlambatan dua atau tiga kali jika dibandingkan dengan orang lain," sahut Maker
"Memuji seseorang yang lebih cantik dariku?" ketuk Jeanne.
"Ya, begitulah. Di kehidupan ini, namamu adalah Zophie Armand," papar Maker.
"Begitu kau berbicara dan memuji seseorang karena kecantikan yang luar biasa, maka sosok tersebut akan menghilang dari duniamu. Terlepas entah dirinya seorang pria atau wanita. Dan juga kemampuan ini tak memandang segala usia," tambahnya.
"Apakah kau menyukai kemampuan milikmu? Kalau begitu, aku harap kau bisa menjalani kehidupan kedua yang lebih bahagia. Aku akan dengan suka rela berdoa untuk dirimu. Semoga berhasil!" seru Maker yang merasa penuh suka cita.
Menerima sebuah anugerah tak membuatnya lantas senang, bahkan Jeanne merasa geram. Ia menghardik, "Kamu berbicara omong kosong. Kamu gila! Tidak mungkin! Jika aku mengatakan seseorang lebih cantik dariku, maka dia akan menghilang dari dunia? Kau mencoba mengubah orang baik sepertiku menjadi seorang pembunuh. Aku akan menjadi seorang pembunuh berantai karenamu!"
Jeanne melompat dari tempat tidur dan mulai berteriak. Dia kini berlarian di sekitar ruangan untuk menangkap layar yang melayang di udara.
"Dasar kau! Ketika aku merenungkan hidupmu ini, aku akan terus mengingat bahwa diriku adalah seorang bajingan. Ini tak membuatku terlihat seperti seorang bangsawan sama sekali. Namun, memuji kecantikan akan menjadi dosa bagi diriku. Ya Tuhan, aku seharusnya memeriksa dengan baik setiap kesepakatan yang aku buat denganmu. Tidak, ini salahku, ku pikir ini semua hanya mimpi yang diombang-ambingkan oleh seekor anjing. Siapa yang harus disalahkan nantinya? Ah, sungguh situasi yang konyol sekarang."
Jeanne, yang membuka matanya sebagai seorang yang bernama Zophie Armand merupakan sosok seorang anak berusia lima tahun. Omongannya terasa terbakar dalam sebuah perubahan yang dianggapnya suram.
Tapi, tak peduli seberapa kesalnya dia saat ini, waktu yang sudah terlalu larut membuat energinya habis dengan sendirinya. Bagaimanapun dia adalah sosok seorang anak sekarang. Hal yang terjadi mungkin saja efek samping dari melintasi dimensi atau karena dirinya baru saja terlahir kembali dengan tubuh baru.
Zophie perlahan terlelap walau dalam keadaan setengah sadar. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Seminggu berlalu sedangkan ingatannya masih tumpang tindih. Dia masih belum bisa memulihkan kesadaran dirinya secara penuh. Namun, sebelum dia bisa terbiasa dengan kehidupan barunya, Marquise Armand menyerbu rumahnya yang berada di Aalto Street, dan perjalanan sulitnya pun dimulai.
***
"Apakah kau punya tempat untuk bekerja? Dirimu tidak bilang bahwa kau akan pergi ke sana. Tak ada syarat atau paksaan, kan?" Ketika pertanyaan Lylia berlanjut, Zophie, yang selama ini terbuai akan pikiran pada amarah di masa lalu, kini kembali tersadar pada kenyataan.
"Miya telah memperkenalkanku ke Kediaman Lucius Artorius sebagai pelayan," ungkap Zophie.
"Miya? Ah, pantas saja. Kekasih Miya saat ini adalah Marquis Parveen. Pasti Marquis yang telah mempromosikan namamu di sana," jelasnya.
"Iya. Aku bisa bekerja sebagai pelayan kebersihan di kediaman tempat pangeran berkunjung dari waktu ke waktu, daripada harus mengurus rumah utama mereka," ungkap gadis itu.
"Ah, itu pasti tempat dimana sang pangeran menghabiskan waktu bersama wanita panggilannya," sebutnya.
"Wanita panggilan?" tegas Zophie
"Kehidupan liar Pangeran Lucius Artorius telah terkenal. Itu sudah menjadi rahasia umum. Aku mendengar hal ini melalui pelayan Maya," jelasnya pada Zophie.
"Maya?" Sophie yang mendengarkan keduanya sembari menjahit, bertanya dengan rasa ingin tahu.
Maya adalah salah satu artis baru di Teater Magnum. Dia telah memainkan peran yang cukup signifikan dibandingkan dengan kemampuannya. Dia biasa menjilat dan mengambil perhatian dari ketenaran Miya.
Aktris sepertinya selalu mengikutinya ke jamuan makan bangsawan berpangkat tinggi yang dia temui. Oleh karena itu nama Maya juga melambung dengan signifikan.
"Iya. Aku baru-baru ini mendengar bahwa Maya baru saja menggantikan pacar Pangeran Lucius Artorius seperti yang diinginkannya," tuturnya.
"Oh benarkah? Tapi sudah berapa lama hal itu berlangsung? Pangeran terkenal dengan kehidupan asmaranya yang panas," celotehnya.
"Nah, kata Maya dia yakin dengan pekerjaan barunya sebagai seorang selir. Hidungnya sangat tinggi sehingga aku tidak bisa melihatnya dengan mata terbuka," jelasnya.
"Apa kursi pelayan di rumah besar seperti itu? Ini bukan tempat yang baik bagi seorang perawan untuk bekerja," Layla yang ramah memandang Zophie seolah-olah dia mengkhawatirkannya.
"Yah, itu posisi pelayan, hanya seorang pembersih. Kalian tidak perlu khawatir tentang diriku. Selain itu, mereka tidak akan menempatkan pemula seperti aku pada kamar tidur pemilik atau pun kamar pribadinya sendiri," balas Zophie.
"Ya, aku juga merasa begitu. Bagaimanapun, dirimu harus sangat berhati-hati. Aku takut apa yang akan terjadi jika penyamaranmu sampai terbongkar," ujarnya.
"Iya baiklah," Zophie menyeringai dengan tangan terkepal seolah dia percaya diri.
***
Kekaisaran Castus adalah sebuah negara yang terletak di bagian barat dari Benua Sierra. Benua ini terbagi menjadi dua, salah satunya dikuasai Kekaisaran Castus dan pada bagian timur diperintah oleh Kekaisaran Windsor.
Kekaisaran Castus berhasil memimpin semua tren yang terjadi di benua ini. Area mereka memiliki suasana mewah dan hedonistik. Ibukotanya berada di Naples yang menjadi pusat budaya terbaik di benua tersebut. Kekaisaran Castus terkenal akan tempat seni, puisi, sastra, dan opera yang maju.
Di Naples, ada Teater Magnum yang merupakan tempat Zophie dibesarkan di Abercorn Street. Lokasi yang memang telah terkenal dengan tempat hiburan dan pusat perbelanjaan di seluruh benua. Sebuah bangunan opera lima lantai itu ramai di pagi hari, bersiap untuk menyambut semua orang, terkhususnya tamu terhebat dari kekaisaran sejak lama.
Aktor mengunjungi ruang ganti untuk penampilan secara langsung hari ini. Mereka memeriksa segala persiapan dengan cermat dan resah. Pemilik teater, Meera yang biasanya tidak keluar dari tempat tinggalnya, juga jarang berjalan-jalan di sekitar teater untuk memeriksa keadaan pada sore hari.
Zophie yang telah bernegosiasi dengan Meera beberapa hari lalu telah menandatangani surat perjanjian yang diikuti oleh dua orang saksi. Dan sesuai yang dijadwalkan maka dirinya akan meninggalkan teater seminggu dari sekarang. Dengan bantuan Miya yang mencintai kecerdasannya, dia bisa mendapatkan surat rekomendasi dari Marquis Parveen.
Zophie akan melangkah ke dunia luar untuk pertama kalinya setelah satu decade. Saat ini banyak kesibukan yang terjadi. Sampai sekarang Zophie masih membuat pakaian dalam khusus untuk dipakai pada pertunjukkan. Dia masih bekerja di kamar kecilnya di sebelah ruang penyangga.
**To Be Continued**