"A-Abigail?" tanya Bagas mengernyitkan keningnya.
"Ya, aku ga sengaja melihat nama Abigail ditulis di pesan yang dikirimkan sama papamu! Dia kan wanita yang mau dijodohin sama kamu!" kesal Shirley melepas kasar tangannya dari wajah Bagas.
Bagas tertawa kencang, air matanya sampai keluar karena melihat sikap Shirley yang seperti anak TK. "Kenapa kamu ketawa? M-memang ada yang lucu?" tanya Shirley menghapus air matanya
"Ya! Lucu … sangat lucu sampai aku tak bisa menahan tertawaku, Sher …." Bagas terus tertawa seolah mengejek Shirley.
"Apa yang lucu? Cepat katakan!" kesal Shirley mencemberutkan bibirnya.
"Ya, lucu karena kamu marah sama orang yang aku sendiri belum tahu wujud aslinya."
"Eh, m-maksudnya?" Shirley membulatkan kedua matanya.
"Iya, papa memang menuliskan nama Abigail di pesannya, tapi sepertinya bukan dia yang akan dijodohkan padaku." Lirik Bagas sambil tersenyum.