Abigail tersentak mendengar George menyebut nama putri mereka. Tubuhnya sedikit gemetar dan wanita berusia empat puluh tahunan itu segera membalikkan badannya dan hendak kembali berjalan.
"Apa kau masih tak bisa melupakan peristiwa dua puluh tahun yang lalu, hah?" George mulai meninggikan suaranya dan beberapa orang yang lewat di depan hotel tersebut memperhatikan mereka.
"Apa kau tak bisa pelankan suaramu, hah!! Kau mau menghancurkan karirku!" Abigail cepat-cepat mendekati George dan menariknya ke dekat air mancur hotel. "Sekarang jelaskan padaku, apa maksud ucapanmu tadi, George? Kenapa kau mengungkit dua puluh tahun lalu?" Abigail sangat ketus dan dingin menatap sang suami.
"Ada satu yang sejak dulu ingin kutanyakan, Abi," ujar George dengan nada serius.
"Apa? Cepat katakan!" desak Abigail.