Chereads / Cinta Rosalind Cinta Dalam Belenggu / Chapter 13 - 13. Surat Perjanjian

Chapter 13 - 13. Surat Perjanjian

"Kamu tega menikah, disaat aku masih hidup mas? aku berjuang agar bisa kembali padamu, tapi apa yang kamu lakukan ini? kamu jahat!!" Suara menggema memenuhi seluruh ruangan pesta pernikahan yang di penuhi para tamu undangan, kini tatapan mereka mengarah wanita yang duduk di kursi roda, tatapan mereka yang sulit di artikan. acara pesta pernikahan yang kini berubah menjadi drama panjang membuat Tasya yang sejak tadi diam tidak bergeming di tempatnya. kehadiran Varsha yang tiba-tiba dengan terpaksa acara pernikahan diselesaikan lebih cepat dari seharusnya. kini mereka berada di ruang keluarga mereka memutuskan untuk pulang kerumah mewah milik Elvan.

tidak ada yang berinsiatif untuk bicara mereka memilih diam sibuk dengan pemikiran mereka masing-masing Varsha tersenyum puas melihat keadaan Tasya saat ini dengan air matanya ia mulai dengan kata-kata sendu, namun saat akan bicara tiba-tiba suara Gaffi lebih dulu terdengar dingin.

"Varsha bagaimana kamu bisa kembali? bukankah kamu sudah dinyatakan meninggal saat kecelakaan itu? lalu tiba-tiba kamu pulang seolah-olah tidak terjadi apapun, di mana kamu tinggal selama ini?" tanya Gaffi Pramudi dengan tatapan menyelidik.

"A ... aku, aku tinggal dengan seseorang yang menolongku dan dia juga yang sudah membiayai semua pengobatan ku, ayah apa yang menimpa denganku sangat menyakitkan dan aku tidak tahu harus minta tolong dengan siapa Karena aku bisa berjalan dan dia yang telah menyelamatkan aku dan karena dia pulalah aku sekarang berada di sini." kata Varsha air matanya mengalir.

"Kamu tahu bagaimana kamu bisa selamat, tapi kenapa kamu tidak bisa menghubungi kami setidaknya kami tahu jika kamu selamat dan kami bisa mengobati kamu lantas kenapa kamu tidak menghubungi kami? apa yang kamu sembunyikan dari kami? kenapa selama ini kamu diam? tidakkah kamu berpikir untuk menghubungi kami? tapi kamu memilih diam dan kamu kembali di saat yang bersamaan dengan acara pernikahan suamimu? jika benar kamu dalam keadaan terluka setidaknya saat kamu sadar kamu bisa menghubungi kami bukan? tapi kamu menghilang selama dua tahun dan saat kamu sadar kamu tidak berusaha untuk menghubungi anak dan suamimu dan sekarang kamu tiba-tiba datang menghancurkan impian anak dan cucuku, apa yang sebenarnya kamu inginkan Varsha?"

"Apakah kamu tahu kami sudah menganggap kamu sudah meninggal dalam kecelakaan itu dan meminta Elvan untuk memulai lembaran baru bersama dengan Nara dan istri." kata Gaffi dingin.

"Ayah, sebaiknya kita tidak perlu marah seperti ini, dan kita tidak perlu bertanya banyak hal padanya, ayah tahu bukan bagaimana kondisinya sekarang? sayang ... Varsha sebaiknya kamu istirahat di kamar." Elvan yang sejak tadi diam kini bersuara, namun kata-katanya membuat Tasya mengangkat wajahnya.

"Elvan, kamu?"

"Ayah, maaf ini tidak baik untuknya, Varsha harus istirahat, kita bicarakan hal ini besok pagi sekarang waktu istirahat ini sudah malam. lagi pula Varsha sedang sakit tidak sepatunya kita pertanyaan yang membuatnya terganggu."

"El, kamu lupa jika kamu baru saja menikah? bahkan kamu tidak melibatkan istrimu dan bahkan kamu tidak menyapanya sekalipun dia ada di samping kamu, dia ada sini bersama dengan kita, El." kali ini Sukma bicara setelah melihat apa yang dilakukan oleh Elvan pada Varsha.

"Mama, maafkan aku tapi pada saat itu aku benar-benar tidak bisa menghubungi kalian karena kondisiku yang kritis dan satu tahun ini aku benar-benar bisa mengingat kalian dan mengingat putriku tapi sayangnya aku kesulitan untuk menghubungi kalian karena posisi kami berada di desa terpencil dan sulit untuk menghubungi kalian, bahkan disana tidak ada ponsel hingga tiga bulan yang lalu orang yang sudah menyelamatkan aku membawa ku ke rumah sakit karena kondisi kakiku yang mengharuskan untuk mendapatkan perawatan medis dan lagi-lagi aku kesulitan untuk menghubungi kalian

aku takut kalian tidak bisa menerima kondisi ku yang lumpuh ini, aku malu untuk menghubungi kalian apa kalian masih ingat denganku apakah kalian masih mengenang aku sebagai istri dari Elvan menantu satu-satunya keluarga ini, tapi setelah aku melihat undangan pernikahan suamiku, aku memilih untuk mendatangi kalian aku terpaksa melakukan ini Mama, ayah."

Sukma tidak tahu harus mengomentari apa tentang kehadiran Varsha istri putranya, yang tiba-tiba hadir setelah dua tahun menghilang.

Sukma mengajak Tasya untuk kembali ke kamar namun langkahnya terhenti saat Varsha memilih kamar utama menjadi milik mereka, dan meminta Elvan untuk mengangkat tubuhnya ke kamar mereka Tasya hanya melihat laki-laki yang baru menikah dengannya kini tengah berdua di dalam kamar yang seharusnya menjadi kamar untuk mereka.

"Sayang maafkan Mama, Mama tidak tahu jika hal ini akan terjadi dan mama tidak tahu kalau Varsha kembali bersama dengan Elvan, sayang Mama kembalikan semuanya padamu, keputusan ini kamu yang berhak apa kamu akan terus bersama dengan Elvan atau kamu memilih untuk bercerai dari Elvan, Mama tidak ingin kamu menderita sayang, maafkan Mama, sayang."

Diam itu yang dilakukan oleh Tasya tidak tahu berbuat apa saat ini, mendatangi kamar utama dan meminta pada Elvan untuk meninggalkan istrinya. Tasya menatap sekeliling rumah yang berapa bulan menjadi rumahnya.

"Tasya aku ingin bicara denganmu," Tasya menoleh kearah suara yang berapa jam lalu menjadi suaminya.

"Mas, ada apa?"

"A ... aku,"

"Mas jangan pergi, tolong aku!!" suara Varsha menghentikan Elvan yang ingin bicara berdua dengan Tasya.

"Aku pergi dulu istriku sepertinya kesakitan dan trauma itu kembali yang membuatnya berteriak histeris." Elvan meninggalkan Tasya yang menatap punggungnya dengan tatapan nanar.

"Varsha, kamu kenapa? apa kamu ada yang sakit?" tanya Elvan.

"A.. aku, takut mas ... takut," Varsha memeluk tubuh Elvan dengan erat.

"Kamu saya tidak perlu takut ada aku disini aku akan selalu menjagamu," Elvan mengusap punggung Varsha, setelah tenang Varsha menarik pergelangan tangan Elvan.

"Mas, Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," tanya Varsha.

"Apa yang ingin kamu bicarakan padaku? sebaiknya kamu istirahat masih ada waktu untuk kita bicara."

"Itu tidak bisa, mas."

"Ya sudah apa yang ingin kamu bicarakan denganku?"

"Kamu harus jawab jujur, apakah kamu masih mencintaiku? atau kamu sudah berpaling dariku dan mencintai wanita yang baru saja kamu nikahi?" pertanyaan yang sulit untuk dijawab oleh Elvan, baru saja ia akan memulai kehidupan barunya bersama dengan Tasya dan Nara namun tiba-tiba kebahagiaan itu hilang seketika acara pesta pernikahan yang di buat semewah mungkin terusik dengan kembalinya Varsha istrinya.

"A ... aku, Varsha untuk kamu bertanya seperti ini? sebaiknya kamu fokuskan ke dalam kesehatan kamu agar kamu bisa kembali berjalan seperti semula."

"Mas, aku sangat merindukan kamu aku sangat mencintai kamu aku yakin perasaan rindu dan cinta itu masih ada untukku karena kamu akan selalu bersama denganku selamanya," Varsha memeluk tubuh Elvan dan menghujani ciuman yang sangat ia rindukan, Elvan hanyut dengan sentuhan istrinya yang telah lama tidak menyalurkan hasratnya, sejenak ia melupakan Tasya wanita yang baru menjadi istrinya.

"Mas, kamu belum menjawab pertanyaanku, apakah kamu masih mencintai aku atau tidak?" tanya Varsha setelah mereka melakukan kegiatan panas, Elvan mencium bibir Varsha dengan lembut.

"Aku masih sama, tidak ada yang berubah."

"Lalu bagaimana dengan gadis itu? apakah kamu akan menceraikannya?" Elvan mengusap wajahnya dengan kasar.

"Mas, Aku tahu kamu gelisah Aku tahu kamu tengah memikirkannya, bagaimana jika aku memberikan solusi dari masalah yang kamu hadapi sekarang, aku tidak ingin di madu tapi aku tidak tega jika kamu menceraikannya sekarang, aku berharap kamu menyetujui solusi yang aku berikan padamu."

"Apa itu? kamu yakin bisa memberikan solusi untuk masalah ini?"

"Ya, suruh dia untuk menandatangani surat ini dengan begitu kamu tidak perlu merasa bersalah padanya dan kamu tidak perlu menyentuhnya." Elvan membaca lembar berkas yang diberikan oleh Varsha.

"Varsha apa ini?"

"Mas, bukankah kamu tidak bisa menceraikannya sekarang maka dari itu aku berikan surat ini padanya untuk dia menandatangani kesepakatan ini, kamu harus menuruti apa yang aku katakan lakukan semuanya dengan cepat, sekarang sebaiknya mas temui dia dan suruh dia mendatangi surat perjanjian ini mas ini adalah cara yang terbaik untuk kalian berdua bukan, bukan hanya kamu dan gadis itu tapi juga untuk kita semua karena aku sangat mencintai kamu mas, aku tidak mau di madu."

Elvan membenarkan apa yang dikatakan oleh istrinya hatinya memang benar masih sangat mencintai istrinya, dan hanya ada Varsha yang mampu membuatnya di awan-awan, setelah memikirkan semuanya Elvan turun dari tempat tidurnya dan menuju kamar putrinya dimana Tasya tidur.

"Mas? kamu di sini?" Tasya yang terkejut dengan sentuhan lembut di pipinya, membuatnya terbangun dari tidurnya.

"Tasya maafkan aku, tapi hanya ini yang bisa aku lakukan, maaf aku sangat mencintai istriku dan dia sudah kembali maka aku minta padamu untuk mendatangi surat ini, surat perjanjian kita aku tidak bisa mencarikan kamu sekarang tapi aku akan mencarikan kamu setelah pernikahan kita dalam satu tahun dan ini adalah surat kontrak pernikahan kita dan akan berakhir setelah satu tahun, dan selama itu pula aku akan memberikan apa yang kamu inginkan dan, aku tidak akan pernah menyentuhmu."