Chapter 37 - Chapter 37

Laki-laki bajingan errggghh.!!

Bagaimana seandainya bila Farel benar-benar menyebar luaskan video berdurasi singkatnya tersebut.

Mungkin Aluna bisa mati berdiri, atau bahkan bisa nekat sampai bunuh diri.

Tak sanggup lagi ia membayangkan jika hal itu benar terjadi.

Mencoba menenangkan pikiran dan perasaan emosi yang tiba-tiba menyeruak dari hatinya.

"Haruskah aku menuruti segala keinginan kak Farel, supaya ia tidak menyebar luaskan video tersebut.? Errrrgghh..Dasar manusia licik !!"

Kembali menulis pesan singkat.

"Aku mohon kak tolong jangan sebarkan foto dan video itu."

"Hehe, mudah saja. Asalkan kau menuruti keinginanku sayang "

Ya tuhan kenapa jadi begini,

Ia benar-benar telah menguasai diriku. Aku tak tahu harus gimana lagi.

Dengan terpaksa dan berat hati ia akan menuruti keinginan orang yang mencurangi dirinya.

Sambil memikirkan cara agar bisa terlepas dari belenggu yang menjerat jiwa dan raganya.

"Baiklah aku akan mengikuti keinginan kak Farel, asalkan kakak tidak menyebarkan foto dan video itu. Janji ya kak?"

"Ok, kita sepakat."

..

"Yes akhirnya cara itu ampuh juga untuk memilikimu seutuhnya. Aku memang orang yang pintar. Ha ha ha.." tawa jahat terdengar di ruangan tempat Farel di rawat.

Merasa kemenangan ada di depan mata. Telah berhasil membuat gadis kesayangannya bertekuk lutut. Meski dengan cara yang licik sangat memalukan.

Untuk membuktikan bahwa gadis itu benar-benar akan menuruti keinginannya. Farel meminta agar ia datang menjenguk ke rumah sakit.

..

Aluna tak mungkin menceritakan pada keluarganya bahwa ia berada di bawah tekanan Farel.

Rasa takut dan keresahan terlampau besar mengancam dirinya.

Padahal jika ia punya sedikit keberanian melawan rasa takutnya, bisa saja ia langsung menjebloskan Farel ke penjara. Dengan dalih dirinya tengah diancam oleh Farel menggunakan bukti foto dan video.

Jelas perbuatan Farel itu melanggar hukum, tepatnya ia melanggar UU ITE pasal 27 ayat 4. Yang berbunyi.

Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan pemerasan dan/atau pengancaman.

Ancaman pidana dari Pasal 27 ayat (4) UU ITE tersebut diatur dalam Pasal 45 ayat (4) UU 19/2016 yaitu pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1 miliar.

Sebagaimana disebutkan dalam penjelasan Pasal 27 ayat (4) UU 19/2016, ketentuan pemerasan dan/atau pengancaman yang diatur dalam Pasal 27 ayat (4) UU ITE dan perubahannya mengacu pada pemerasan dan/atau pengancaman pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana ("KUHP").

Pemerasan/pengancaman diatur dalam Pasal 369 KUHP yang berbunyi sebagai berikut:

1.Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan ancaman pencemaran baik dengan lisan maupun tulisan, atau dengan ancaman akan membuka rahasia, memaksa seorang supaya memberikan barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang itu atau orang lain atau supaya membuat hutang atau menghapuskan piutang, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

2.Kejahatan ini hanya dituntut atas pengaduan orang yang dikenakan kejahatan itu.

Namun karena kasus ini spesifik berkaitan dengan tindak pidana yang berkaitan dengan informasi elektronik, maka yang digunakan hanyalah UU ITE dan perubahannya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalamĀ Pasal 63 ayat (2) KUHP, yaitu:

Jika suatu perbuatan masuk dalam suatu aturan pidana yang umum, diatur pula dalam aturan pidana yang khusus, maka hanya yang khusus itulah yang diterapkan.

Dan sayangnya Aluna tak mengindahkan pasal-pasal tersebut.

Karena menurut pasal dari ayat ke 2.

Kejahatan ini hanya dituntut atas pengaduan orang yang dikenakan kejahatan itu.

Tapi ia diam saja tak mengadukan perbuatan Farel pada keluarga apalagi sampai pada pihak berwenang.

Justru ia akan semakin tertekan menuruti semua keinginannya.

..

Hari menjelang sore.

Aluna telah wangi dan berpakaian yang terlihat menawan di tubuh indahnya.

Celana jeans biru sobek di beberapa bagian, dengan kaos minim kuning di atas pusar di balut kardigan feminim berwarna pink cerah.

Rambut lurus di biarkan tergerai indah.

Menatap layar ponsel di genggaman tangan, memesan ojek online untuk mengantar ke rumah sakit.

Hendak memenuhi permintaan pertama dari si lelaki licik nan bajingan.

"Oke neng cantik, kang prabu segera meluncur ke istana neng cantik."

Keningnya mengerut sambil mesem melihat pesan yang di terima dari sang ojol.

"Ada-ada saja mas yang satu ini."

Pesan singkat itu sedikit menghibur hatinya yang tertekan.

"Gpl ya kang prabu"

Tak lama kemudian.

Tin tin.

Suara klakson terdengar dari depan rumah.

"Bentar ya benerin make up dulu"

Isi pesan yang di kirim ke tukang ojol yang sudah menunggu di depan.

"Baiklah, sampai kapanpun kang prabu akan menunggumu"

Tambah genit aja nih tukang ojek, pikirnya.

Aluna bergegas menemui ojol, melewati ruang tengah yang nampak sepi. Kedua keluarganya masih beristirahat di kamarnya masing-masing.

Mungkin mereka terlalu lelah dan kecapean.

Tukang ojol berjaket hijau nampak di depan rumah, Aluna segera menghampiri dirinya.

"Ini masnya ya?"

"Ee.. eehh. Mbaknya sudah dateng ya. Silahkan."

Menyodorkan helm hijau yang segera di raihnya, lalu mengenakan di kepalanya.

Aluna segera naik ke atas motor, melingkarkan tangannya di perut kang ojol. Mesin kendaraannya telah di hidupkan. Mereka pun segera berangkat ke tempat tujuan.

..

Di sepanjang jalan tukang ojek itu mengajaknya ngobrol panjang lebar.

Namun Aluna tidak mengerti apa yang di bicarakan nya.

Pendengarannya tertutup helm, di tambah suara-suara bising di jalanan membuatnya hanya bisa berkata iya iya saja menanggapi ucapan si tukang ojek.

"He he, iya mas.."

"Mbaknya cantik banget ya, aku jadi ingat sama istriku di kampung. Cantik juga kayak mbak."

"Oh, iya. Iya mas."

Sembari mengangguk-angguk padahal tak terdengar sama sekali.

"Tapi ini mbaknya kok naik ojek, apa masih jomblo ya, gak di anterin sama pacarnya barang kali?"

"Emmhh, iya betul."

"Tuh kan, betul mbaknya masih jomblo rupanya."

Ini orang ngomong apa ya, ah biarin aja deh. Supaya omongannya serasa di hargai dan tak menganggap aku sombong, tak menghiraukan pembicaraannya sama sekali.

"Tapi Mbaknya lebih cantik dari pada istri saya. Apa mbak ini seorang artis atau model gitu loh mbak.?"

"Aahh, iya deh mas. iiii.. iya aja."

"Pantesan cantik buanget ya, artis tohh.."

"Ha ha, betul itu. Iya betul sekali mas nya kok bisa tahu gitu ya.. eeuuhh.. haha"

..

Mereka akhirnya tiba di rumah sakit.

"Nah udah sampai kita mbak."

Aluna tersenyum meladeni perkataannya, seraya turun dari motor.

Mengeluarkan selembar uang kertas,

Nominalnya melebihi harga yang tertera di aplikasi ojek online.

"Kembaliannya ambil aja, buat beli kopi."

Membuka helmnya lalu menyerahkan pada si pemilik.

"Aduh, mbak ini bukan hanya cantik wajahnya saja. Hatinya juga cantik pula. Makasih ya mbak."

"Sama-sama "

Ojol itu pun berlalu dari hadapan, sembari tersenyum riang . hatinya berbunga-bunga setelah mengantar customer yang baik hati.

.

.

.

.

.

Cilincing 26-07-2022 04:07 am