Chereads / Jodohku CEO / Chapter 1 - Arion

Jodohku CEO

diandra05
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 17k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Arion

Atlanta Arion Hadiputra merupakan anak dari pengusaha Narendra Ragasa Hadiputra dan Karin Maesa Almahyra kini telah tumbuh menjadi sosok pria yang tampan dengan rahang tegas, hidung mancung, tinggi menjulang, kulit putih yang kini telah berusia tiga puluh tahun. Arion tumbuh menjadi sosok yang tampan dengan visual bak pahatan Dewa Yunani. Arion diberikan kepercayaan oleh sang ayah untuk menggantikan posisinya sebagai pemimpin perusahan yang selama ini dipimpin dan dikelola sang ayah. Arion menerima permintaan sang ayah mengurus perusahannya karena sang ayah ingin menghabiskan masa tuanya dengan sang istri tanpa mengurus perusahaan. Namun Naren tetap mengontrol Arion dalam memimpin perusahaan dan memberikan masukan jika Arion ngalami kesulitan.

Brak..

"Siapa yang membuat laporan ini?" Arion melempar berkas yang baru saja diterimanya di atas meja kerjanya.

"Saya pak," jawab wanita mungil yang kini berada di hadapannya dengan raut wajah ketakutan.

Arion memicingkan mata lalu memindai wanita yang berada di hadapannya dari atas hingga ke bawah dan sebaliknya.

"Kamu pegawai baru di sini?" tanya Arion.

"I-iya pak," jawab wanita itu.

"Kamu yang akan menjadi sekretaris saya? Siapa nama kamu?" imbuh Arion dengan tatapan tajamnya.

"N-Nama saya Erina, pak," balas wanita yang bernama Erina itu

"Saya maafkan kamu kali ini. Tapi jika kamu mengulangi kesalahan yang sama satu kali saja makan tidak akan ada maaf bagi kamu. Sekarang kamu keluar dan minta Natan untuk mengajari kamu. Nanti saya akan bicara sama Nathn," terang Arion untuk pertama kalinya berbicara panjang dengan seorang wanita.

"Baik Pak. Permisi," tukas Erina membungkukkan tubuhnya sedikit sebelum keluar dari ruangan bosnya kembali ke meja kerjanya.

Ya. Arion kini menjelma menjadi pribadi yang dingin dan antipati kepada yang namanya kaum hawa. Semenjak ditinggal pergi sang kekasih hati untuk selamanya dikarenakan sakit, Arion lebih memilih menutup diri dan hatinya dari kaum hawa. Bagi Arion, wanita terindahnya Kirana walaupun kini kekasih hatinya telah berada di surga Nya. Arion masih setia mengunjungi makan Kirana hampir setiap hari jika tidak dusibukan dengan pekerjaannya sebagai CEO Hadiputra Grup.

Erina kini tengah mempelajari pekerjaan yang akan dijalaninya bersama Natan. Seperti apa yang dikatakan Arion pagi tadi, Natan mengajari dan memberitahu Erina seluk beluk pekerjaan dan perusahaan setelah mendapat perintah dari Arion. Erina yang merupakan wanita cerdas dan dapat dngan cepat menangkap apa yang diajarkan kepadanya seperti saat sekolah dan kuliah dulu dengan mudah mengerti dan memahami apa yang diajarkan oleh Natan. Natan merasa senang saat mengajarkan Erina yang dengan mudah menerima apa yang diajarkannya sehingga Natan tidak memerlukan dua kali kerja dan tenaga dalam mengajarkan materi ke pegawai baru.

***

Arion pergi ke cafe Cahaya bersama Natan setelah pulang kerja sekedar membahas pekerjaan hari ini.

"Nat.. Itu yang ambil pegawai baru siapa?" tanya Arion sembari menyesap mochacino latenya.

"Sekretaris baru lo? Erina?" Natan bertanya balik tanpa menjawab pertanyaan yang diajukan Farras.

"Ah.. Lo kebiasaan. Bikin malas. Gue tanya malah nanya balik," gerutu Arion

"Woy.. Pegawai baru yang masuk hari ini banyak bro. Wajar lha gue tanya siapa? Erina?" lanjut Natan.

"Iya Nat. Siapa lagi sih pegawai baru yang berhubungan dengan gue hari ini kalau bukan sekretaris kampungan itu," seru Arion yang tidak menyadari jika Erina saya ini tengah berada di belakang Arion dan mendengar ucapan Arion.

Deg..

Erina yang mendengar ucapan Arion mengenai dirinya merasakan sakit hatinya. Ya. Erina memang gadis kampung yang tidak ada modusnya sama sekali seperti gadis ibu kota. Erina berasal dari sebuah desa di Bandung dan hanya hidup berdua dengan adiknya yang kini masih duduk di bangku sekolah kelas dua SMA. Erina dapat menyelesaikan kuliahnya berkat beasiswa yang diperolehnya selama ini. Erina wanita yang cerdas, mandiri dan supel sehingga Erina dapat memperoleh beasiswa selama menempuh jalur pendidikan. Erina memutuskan untuk merantau ke ibu kota dan memindahkan sekolah adiknya setelah kepergian ibunya dikarenakan ingin merepotkan orang lain. Erina tinggal di sebuah kontrakan kecil yang sesuai dengan keuangannya saat ini. Erina merasa beruntung bisa diterima bekerja di Hadiputra Grup, perusahaan yang terkenal di ibukota dan menjamin kesejahteraan karyawannya selama ini. Namun Erina merasakan sakit hati saat mendengar ucapan gadis kampung dari pimpinan perusahaan yang menjadi bisnya saat ini.

Erina bekerja di cafe cahaya setelah pekerjaan di kantornya selesai untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan sang adik selama tinggal di ibu kota yang kata orang lebih kejam ari ibu tiri. Erina akan melakukan pekerjaan apapun demi pendidikan dan kehidupan adiknya selama pekerjaan itu halal.

Natan membolakan kedua matanya saat melihat Erina yang berdiri di belakang Arion dengan membawa nampan di tangannya. Natan memberi isyarat kepada Arion agar berhenti membicarakan Erina dikarenakan wanita yang saat ini tengah dibicarakannya ada di belakang Arion. Namun Arion tidak dapat memahami maksud isyarat Natan sehingga Arion terus berbicara membahas Erina. Natan memilih mengatupkan bibirnya dan mendengar semua ucapan Arion tanpa menanggapinya.

"Lo kenapa sih Nat?" tanya Arion saat melihat Natan bertingkah aneh.

"Belakang lo, Arion," jawab Natan sembari menunjuk kearah belakang Arion menggunakan dagunya.

Arion mengalihkan pandangannya kearah belakang sesuai dengan arahan Natan. Arion sontak tercengang saat melihat Erina tengah melayani pelanggan cafe di meja yang terletak di belakangnya. Arion tetap bersikap datar dan berusaha acuh saat mengetahui Erina berada di belakang Arion saat ini.

"Dia kerja di sini?" tanya Arion dengan suara pelan

Natan mengedikan bahu menanggapi pertanyaan Arion, "Mana gue tahu. Gue bukan orang tuanya Ri. Kalau lo penasaran, kenapa lo nggak lihat saja didata karyawan baru? Kan lo punya datanya. Simple kan?" jawab Natan benar adanya.

"Siapa yang penasaran sih. Gadis kampung kaya gitu juga," lanjut Arion.

"Iya iya Ri. Gue ngerti lo belum bisa move on dari Kirana. Tapi Ri coba lo pikir iya dengan akal sehat lo. Kirana sudah pergi lima tahun yang lalu dan sudah tenang di surga Allah. Apa iya lo tetap akan seperti ini selamanya Ri? Apa lo nggak mikirin om dan tante yang mungkin saja pengin menimang cucu dari lo," tukas Natan.

"Sok tahu lo. Kaya lo sudah menikah saja. Lo juga masih jomblo kan," pungkas Arion

"Terserah lo deh. Susah memang ngomong sama bucin akut," ledek Natan

Arion menahan tawa melihat sikap Natan yang kesal kepadanya. Ya. Arion bukan tipikal cowo yang suka tertawa keras di depan umum. Arion akan menampilkan wajah dingin dan datar di depan umum sehingga siapa saja yang melihat Arion pasti makan merasa ketakutan.