Chereads / Terjerat Dua Pejantan / Chapter 8 - 23. Lirikan Mata

Chapter 8 - 23. Lirikan Mata

"Yakin tidak ingin diantarkan ke rumahku?" Argan mengulang.

"Yakin, kita harus sering-sering merencanakan moment bersama,  berduaan saja antara Papa dan Mamamu, mungkin semakin membuat cepat pulih? Siapa yang tahu, seorang wanita akan kuat bila mendapat kasih sayang dan dukungan dari pria yang dicintai, begitu juga seorang istri, pasti Mamamu sangat butuh kasih sayang Papa kamu. Jangan sampai kita mengganggunya." Argan nampak manggut-manggut mendengar alasan Melzy karena ada benarnya juga.

"Baiklah, raut muka kamu juga aku lihat sudah mulai cerah, sebaiknya istirahat saja dulu di sofa itu, jika ada yang ingin bertemu aku, aku bisa temui di luar ruanganku." Argan mempersilakan sofa panjang di ruangannya untuk Melzy beristirahat.

"Maz, jangan pernah tinggalkan aku, ya? Jika aku ketiduran, tolong bangunkan aku saat kau hendak pergi atau meninggalkan ruangan ini, aku tidak mau sendirian," pesan Melzy nampak sedikit ketakutan.

"Memangnya apa yang kamu takutkan? Siang hari memangnya ada hantu?" celetuk Argan.

"Bukan, aku ... aku, aku takut kecoa dan tikus, iya! Aku bisa histeris bila melihat mereka. Maaf tadi aku sempat melihat itu di sini, dan seketika aku pusing dan jijik melihat mereka itu. Tolong bangunkan aku nanti jika kamu meninggalkan ruangan." Melzy mengulang karena tak ingin sesuatu terjadi yang tidak dia inginkan, apalagi posisi tertidur adalah keadaan tidak sadar dan apa saja bisa terjadi lagi.

"Haha, alasannya itu? Bahkan ketakutanmu itu lebih besar dari luka hatimu, lihatlah kamu sudah tak nampak begitu sedih lagi gara-gara membicarakan tikus dan kecoa, lagian selama ini aku belum pernah melihat mereka di ruangan ini, apa iya, ada? Ruangan ini juga aku jaga tidak sampai kotor-kotor amat, kok, bisa ada hewan itu, ya?" Argan berpikir keheranan.

Ia menunggu balasan Melzy, tetapi ternyata dia tidak membalas percakapan Argan tadi, malah terlihat sudah tak bergerak, menarik rasa penasaran Argan, pemuda itu mengendap-endap dan mengintip wajah Melzy, ternyata cepat sekali dia sudah tidur, mungkin kelelahan dari kemarin masak, jalan-jalan, belum kerjaan lain, bahkan se malam tidur malam menemani dirinya lalu bangun terlalu pagi untuk menyiapkan sarapan.

Argan menatap lamat-lamat wajah ayu nan khas itu, Argan menggeleng dan tersenyum sendiri. Dia memerhatikan semua isi wajah perempuan itu, nampak sangat sempurna untuk ukuran seorang gadis desa, secara spontan dia menggerakkan tangannya, meletakkan di atas kening Melzy untuk mengecek suhu keningnya. Adem, tidak panas. Lalu kenapa saja tiba-tiba tangan Argan mengelus rambut panjang Melzy yang sedikit menutup pipi dan telinganya.

"Kamu cantik. Aku ingin mengatakan banyak hal kepadamu, namun aku tetap tidak pernah menemukan waktu yang tepat, padahal hari bersamamu hanya tinggal besok saja. Entah aku akan mencoba nanti. Tidur dan beristirahatlah, maaf keluarga ini telah banyak merepotkan, menyita waktumu, menguras tenagamu hingga kamu kelelahan seperti ini," gumam Argan dalam hati.

Memang dia sudah merencanakan mengajak Melzy makan siang ke luar sambil mengobrol santai dengan perempuan itu. Seperti yang sudah ia sampaikan kepada Melzy di awal kedatangannya tadi. Bahkan Melzy sudah menyetujui.

Argan tak henti-hentinya memandang dan makin mendekatkan wajahnya kepada wajah Melzy. Dia bergumam sendiri dalam hati memuji kecantikan gadis itu. Tangannya yang mengelus kepala, berganti mengelus pipi Melzy, menyeka sisa-sisa air mata di sana, lalu Clair berpikir harus secepatnya bekerja agar jam istirahat siang sudah bisa break dan mengajak Melzy ke luar kantor. Dia kembali duduk di meja kerjanya, meng-input pasword yang dari tadi memang sudah tampil di sana. Lalu dia mulai bekerja.

Sungguh Argan tidak tahu kejadian apa yang terjadi di atas meja kerjanya itu, tidak ada sisa-sisa aktivitas apa pun, semua sudah tertata rapi. Dia pun bekerja dengan serius, walau pun tetap ada rasa yang mengganjal hatinya. Beberapa saat kemudian dia melirik alroji, memang dua puluh menit telah berlalu, maka dia perlu memastikan apakah Papanya sudah datang menemui tamu yang dari tadi menunggu di ruang tertentu?

"Hallo, selamat siang, Vita, Apakah di ruang tunggu, Papaku sudah datang menemui tamunya? Tolong dilihatkan, jika sudah, kabari saya, berarti sudah beres," perintah Argan.

"Baik, Pak. Akan saya cek terlebih dahulu," balas yang di sana.

Tak lama, telepon masuk dan memberi kabar bahwa Sena_Papanya, sudah berada di ruang tunggu sedang bertemu dengan tamu. Maka Argan sudah lega dia pun melanjutkan kerjaan. Entah netranya itu tak bisa ia jaga, selang beberapa saat maka pasti sorot mata itu tertuju pada perempuan yang tengah tertidur di sofa itu, lalu ia kembali mengetik, dan begitu seterusnya. Melzy memang cantik asli dari lahir, tetapi sedikit tambahan semakin menyempurnakannya.

Melzy selain perawatan rutin dari luar dan dalam, sindikat Mawar Berduri tak segan mem-permak para anggota ratunya (para wanita di sana) agar memiliki kesempurnaan yang lebih paripurna, bahkan bisa sampai operasi wajah jika dirasa parah, untung saja Melzy hanya tinggal menambah sulam alis, bulu mata, hidung sudah mancung, bibir sudah tipis dan mungil, membentuk garis rahang dan pipi saja. Tidak ada operasi untuk wajah dia. Lalu selalu rutin merawat kulit wajah dan tubuhnya di salon khusus. Sehingga semua wanita penghuni terjaga kecantikan dan kebugaran tubuhnya.

Itulah dari kalangan rich man dan para pengusaha gelap sangat mengenal para wanita Mawar Berduri adalah sangat cantik dan memesona. Tarif yang cukup tinggi namun sangat memuaskan sevice-nya. Terkenal pula berbisnis dengan Mawar Berduri sangat menguntungkan, lancar serta aman terkendali. Begitu terorganisir setiap sepak terjang dan semua regulasi yang diciptakan oleh Roy yang memang terkenal cerdas dan pandai berstrategi.

Sebenarnya tadi saat Argan keluar ruangan untuk menjemput tamu Papanya, sudah banyak sahabat, rekan dan teman yang mewawancarainya, menanyakan tentang sosok Melzy dan asal muasalnya, tetapi Argan masih sangat sibuk untuk meladeni mereka, maka hanya se kenanya saja ia jawab. Lalu kedatangan dia juga sama, disambut ragam pertanyaan, bahkan ada yang meminta dikenalkan karena sosok Melzy memang Argan sendiri yang info bahwa dia dari kota lain, sehingga banyak mengundang rasa penasaran semua temannya. Apalagi yang tukang kepo.

Beberapa juga chat ingin masuk ke ruangan dan melihat sosok Melzy beraktivitas apa? Namun dilarang oleh Arga., ia segera membalas semua pesan dan mengatakan bahwa Melzy sedang kurang enak badan atau sedang beristirahat.

Kali ini Argan mengunci pintu dari dalam agar tak ada orang yang sembarangan masuk ke ruangannya, kebiasaan sang Papa yang suka nyelonong masuk tanpa salam dan kata cukup mengganggu, apalagi tahu ada Melzy sedang tidur, nanti bisa salah paham dan menuduh yang tidak-tidak, atau bahkan mengatai Melzy pemalas dan tukang tidur bisa jadi.