"Seharusnya aku juga menjaga sikapku dengan para pemilik saham terbesar di kota ini. Mereka sudah pasti banyak dikelilingi wanita-wanita cantik. Hm, aku pikir Devan pria yang berbeda, ternyata sama saja," gerutunya.
Setelah bertemu dengan Luke, Divya segera memberikan sepasang anting berwarna biru tua untuk dibayar. Ia juga mengatakan kepada Luke sangat sudah mencari barang yang murah di sana. Sungguh gelinya Luke ketika mendengar penjelasan sekretaris sepupunya. Ia pun kembali memilih satu tas sandang kepada Divya.
"Kamu tidak perlu memikirkan harga. Pilih sesuai dengan seleramu, Divya." Luke langsung membawa Divya ke kasir.
"Terima kasih banyak, Luke. Aku akan sangat berhutang budi dengan dirimu," bisik Divya di sela-sela perjalanan mereka.
"Hahaha, kamu ini terlalu formal sekali, Divya. Sudahlah, jangan terlalu berlebihan. Aku berlaku seperti ini karena menganggapmu sebagai temanku," gumam Luke seraya kembali menatap wajah wanita yang ada di sebelahnya.