Dengan raut wajah panik, Raymond kembali menatap wajah sekretarisnya dengan tajam. "Masuk ke … ke bawah kolong meja makan! Cepat! Sepertinya Zeline sudah masuk!" gerutu Raymond.
Divya pun langsung masuk ke dalam bawah kolong meja makan. Wajah Zeline langsung terpancar ketika seluruh tubuh Divya sudah masuk ke tempat tersebut. Dengan raut wajah cemas, Raymond severa berjalan mendekati kekasihnya. Dengan hangat, Zeline langsung memeluk tubuh pujaan hatinya.
Sempat beberapa kali Divya mendengar suara decakan bibir dari sana. Sungguh kesalnya ia ketika mendengarkan hal menjijikan itu. Kedua telapak tangannya pun langsung terkepal keras di bawah sana. Ia juga tidak menyangka Zeline begitu ganas dalam melayani Raymond.
"Gila! Mereka bercumbu di atas meja makan? Argh, Raymond memang tidak punya akhlak. Dia sudah tahu kalau ada diriku di bawah sini. Namun, kenapa dia tidak mencegah aktivitas menjijikan itu?" pikir Divya semakin merasa kesal.
