Luke segera masuk ke dalam ruangan CEO setelah melihat Raymond dan Zeline saling kejar-kejaran. Ia pun segera membawa Divya keluar dari ruangan tersebut. Hari yang sangat buruk bagi Divya. Ia juga sudah tidak bisa merespon setiap ucapan yang sudah dikatakan oleh Luke.
"Divya, kamu mendengar ucapanku, tidak?" tanya Luke merasa sangat khawatir.
Divya segera memalingkan wajahnya kepada durja Luke. "Sungguh, kepalaku sudah tidak bisa berfikir, Luke. Telingaku juga sudah tidak bisa berfungsi dengan becus."
"Ah, Divya. Sudahlah, jangan terlalu memikirkan ucapan Zeline. Bagaimana caranya untuk menghilangkan kepenatan kamu? Hm, atau kamu mau makan es krim atau coklat, mungkin?" saran Luke, ia masih berusaha memberikan semangat kepada Divya.
Divya langsung menjawab, "Terima kasih atas tawaranmu, Luke. Aku tidak memerlukan apapun saat ini. Aku hanya ingin menyendiri dan merevisi diriku di dalam ruangan ini."
***
"Zeline! Sayang, dengarkan aku!" panggil Raymond.