Kresna memutuskan untuk pulang ke rumah ibunya malam ini. Melewati hari yang penuh dengan kejutan sukses membuatnya kelelahan. Mungkin memang sudah tidak pantas jika di umur 28 tahun dirinya masih menginginkan buaian dari sang ibu seperti saat masih berusia lima tahun. Namun, siapa tahu Pristianti selaku ibunya tidak keberatan untuk melakukan hal itu padanya lagi. Selain karena ingin dibuai, Kresna juga membutuhkan sesuatu. Sebuah masukan dari seorang wanita demi memahami wanita lainnya.
Pristianti membuka pintu selebar mungkin saat ketukan kedua dari orang yang ia pikir adalah tamu, tetapi ternyata adalah putranya sendiri. Senyum indah lantas terulas di bibirnya yang sudah dikelilingi keriput penuaan. Ia begitu senang ketika Kresna pulang, tetapi ia tetap bersikap begitu lembut bahkan terkesan elegan, alih-alih histeris setelah merasa kegirangan.