Chereads / Jadi Pengacau Dunia Gadis Penyihir / Chapter 36 - Bab 36. Tarian Cahaya dan Kegelapan

Chapter 36 - Bab 36. Tarian Cahaya dan Kegelapan

Puluhan makhluk yang menyerupai pasukan salib sedang melayang di udara. Mereka menggunakan lingkaran sihir yang diciptakan oleh Rena sebagai pijakan mereka.

Berdiri di sana, mereka mengarahkan shotgun mereka ke arah para Justiciar dan Valkyrie yang sedang berkumpul.

Di sisi lain, Randy menatapi dengan ketakutan apa yang dia lihat saat ini. Ini seperti sebuah mimpi buruk yang tak pernah dia pikir akan terjadi.

"Apa-apaan makhluk panggilan itu?" Randy menatapi langit yang dipenuhi prajurit itu sambil mengambil langkah mundur dengan pelan.

"Dia adalah pasukan kerajaan milik Dewi Dahlia. Sekali serang oleh senapannya, maka siapapun akan langsung tamat. Ingat, itu juga berlaku di semua bagian tubuh." Dalor membuat makhluk panggilan itu semakin mengerikan.

"Sial kau, Lor! Berkat ucapanmu, aku menjadi semakin takut untuk mendekat saat ini!"

"Tapi lu kudu! Bila lu gak mau, Valkyrie sama Justiciar yang ada di depan Rena bakal tinggal nama doang nanti!"

"Aku tahu itu! Tapi bagaimana?!"

Kebingungan melanda mereka. Tidak tahu apa yang harus mereka lakukan saat ini.

"Apakah kita berubah wujud saja?" Tanya Randy.

"Itu ide bagus..." Suara Dalor tidak meyakinkan. "Tapi gua gak yakin ini akan berjalan mulus."

Ini adalah saat yang sama seperti saat itu. Dalor merasa kurang yakin dengan tindakannya. Kepercayaan dirinya seakan tersedot habis.

"Ada apa denganmu?" Randy menyadari gelagat aneh iblis itu.

"Peluru dari senapan itu bukanlah peluru biasa. Bila iblis sepertiku terkena pelurunya, maka bukan hanya esensiku saja yang hilang. Esensimu juga akan mengalami kerusakan dan gak bisa disembuhkan dengan sihir sekalipun!"

Semua ini malah membuat keadaan semakin kacau. Segala jalan malah membuat buntu pikiran mereka berdua. Yang bisa dia lakukan hanyalah percaya pada kedua faksi itu.

"Eh tunggu!" Saat memikirkan kedua faksi itu. Randy menjadi mengingat sesuatu. Ada sesuatu yang aneh sedang terjadi saat ini.

"Ada apa, boss?"

"Kau bilang, 'kan? Sihir itu berasal dari Dewi Dahlia, bukan dari Dewi Apate."

"Ya, emang kenapa?"

"Ini mungkin cuman perkiraanku saja. Tapi para Valkyrie dan Justiciar yang bekerja sama saat ini. Apakah mereka begini karena hendak Dewi Apate untuk segera membersihkan Dewi Dahlia?"

Pertanyaan Randy sepertinya mengenai sasaran. Apa yang terjadi saat ini terlalu janggal untuk terjadi. Apalgi Farida tidak mungkin mau melakukan ini dengan gampang.

"Karena ucapanmu, ini semua malah jadi terdengar aneh." Dalor akhirnya sadar.

"Mungkin kita bisa memanggil mereka?"

"Mereka?"

"Ketiga orang yang sudah kubebaskan..."

"Ah, maksudmu mereka bertiga..."

"Harusnya sih sudah empat, tapi karena banyak kejadian. Pergerakanku jadi banyak yang terhambat."

"Sudahlah, langsung ke inti! Kita tidak punya banyak waktu!"

Dengan rencana itu, Randy mencoba memanggil mereka bertiga dengan telepati.

Tapi tepat sebelum semuanya terjadi...

DUAR!

DUAR!

DUAR!

Shotgun-shotgun itu ditembakkkan ke arah mereka yang ada di bawah. Kemungkinan mereka bisa menghindar sangatlah tinggi, namun karena mereka sedang berkelompok. Kemungkinan besar gerakan mereka terganggu oleh gadis yang lain.

"Sial pertarungan sudah di mulai! Kita terlambat, Dalor!" Randy berteriak ke arah Rena sambil memaki iblis itu.

Teriakan Randy membuat dirinya terdeteksi. Rena yang memiliki mata gelap dan kosong seperti orang mati sedang menatap pemuda itu dengan tanpa emosi.

"Kita ketahuan! Tidak ada pilihan lagi, gunakan saja tubuhku!"

Dengan sihir itu, tubuh Randy sepenuhnya berubah menjadi mirip seperti iblis itu. Kurang lebih hanya 70% saja yang bertransformasi. Bagian kaki, tangan, dan sayapnya tidak keluar dengan baik. Mungkin karena tubuh manusi Randy menolak perubahan itu.

"Cuman segini, ya?"

"Tidak apa, ini sudah cukup!"

2 pasukan salib mengisi kembali pelurunya. Kali ini bukan diarahkan ke para J ataupun V. Melainkan pada Randy yang sudah berubah menjadi iblis itu.

DOR!

Tembakan itu datang ke arahnya.

Randy yang melihat arah peluru langsung menghindar ke samping seperti hewan berkaki empat.

"Sial, padahal punya sayap. Tapi harus menghindar seperti ini!" Randy mengeluh.

DOR DOR DOR!

Meskipun cuman 2 pasukan yang menembak ke arahnya, namun jumlah tembakan yang dikeluarkan mereka berdua tidaklah sedikit.

Layaknya memiliki peluru tak terbatas, shotgun itu terus menembak tanpa henti ke arah iblis itu.

Menghindar bukanlah opsi yang benar saat ini. Mengetahui itu, Randy langsung berhenti dan mengeluarkan beberapa sihir secara acak.

"Bio Fireball!" Sebuah bola api bewarna hijau keluar di tangan kanannya.

"Gas Fireball!" Sebuah bola api bewarna biru keluar dari tangan kirinya.

Menembakkam sihir secara ganda membutuhkan energi yang tinggi. Tubuh Randy yang sudah berubah menjadi iblis membuat energi sihirnya bertambah. Jadi masalah itu menghilang.

Masalah utama saat ini, dia tidak bisa menggunakan tubuh ini secara permanen. Seperti Jormungandr yang ia panggil, tubuh ini hanya berlangsung selama 5 menit. Tapi bila dia menggunakannya dengan benar, maka 5 menit itu sudah cukup.

Kedua bola api tadi dilemparkan secara bersamaan ke arah Rena.

Namun karena dia punya sebuau pasukan. Itu artinya dia punya perisai. Kedua pasukan tadi berdiri ke depan Rena dan menjadi perisanya.

"GUH!"

"HUWA!"

Kedua pasukan salib itu tumbang dan hancur seperti kaca pecah.

"Sial, pasukan itu menghalangi!"

Tidak mau kesal terlebih dahulu. Randy dengan sigap membuat sihir yang sama dan akan dilesatkan lagi.

WUSH!

Kedua bola api itu dilesatkan lagi.

BUM! "GYAH!"

Tapi hasilnya diluar dugaan. Bahkan bisa dibilang, Randy lalai untuk memperkirakan itu.

Tepat saat kedua bola api itu melesat dan akan mengenai tubuh Rena. Salah satu Valkyrie seketika muncul dan mencoba menebas J yang membelot itu. Namun naas, karena tidak sadar ada serangan lain yang akan datang. Valkyrie itu kini tumbang dan jatuh ke tanah.

"Tadi itu?!" Randy terkejut sampai membuka lebar matanya.

"Salah satu bawahan Celicia, kan?" (Dalor)

"Tadi itu, Naura!" Randy sadar dari bagaimana rambut panjang itu mengibas ke atas saat jatuh.

Merasa bersalah, Randy langsung meluruskan tangan kanannya ke depan tepat ke arah Naura akan jatuh.

"Cotton Flower!" Randy menyebutkan nama sihir secara ngawur.

Dia tidak sadar, bahkan tidak tahu sihir seperti ini ada dalam list sihir iblis ini.

"Kenapa ada sihir ini di ingatanmu?" Randy bertanya dengan mata melas.

"Entahlah, gue juga gak tahu. Ada banyak bahkan gak kehitung kalau gue ingat-ingat nama sihir yang ada di list itu."

Di sisi lain, tempat di mana Naura mendarat.

Mata gadis itu menutup rapat karena ketakutan. Namun semua itu sirna saat dia tahu dia masih bernapas bahkan tidak merasakan sakit.

Mata gadis itu perlahan membuka dan melihati dengan menganga apa yang sedang terjadi.

"Ini, kapas berbentuk bunga?" Ucap gadis polos itu sambil mencoba turun dari sana.

Dia melihat dan mengamati bunga kapas itu. Rasa penasarannya membuat dia teralihkam dari pertarungan yang sebenarnya.

DOR!

Tepat saat matanya teralihkan, sebuah tembakan mengenai kapas itu dan membakar habis kapas yang keluar.

Dan karena objek yang ditembak adalah kapas, maka peluru shotgun itu bisa menembus dan melewati kapas itu.

"Eh?" Naura menatapi tak berdaya dirinya.

Saat ini sebuah lubang besar muncul di tubuhnya. Tembakan shotgun itu mengenai tubuh lemah gadis itu.

"Naura?!" Semua orang yang ada di sana menatapi takut apa yang terjadi.

Para penyembuh seperti Windy dan Hannah dengan segera menghampiri gadis malang itu.

"Naura bertahanlah!" Kepanikan Windy membuanya lupa kalau dia bisa menggunakan sihir penyembuh.

"Divine Heal!" Berbeda dengan Windy, Hannah dengan cepat mencoba menyembuhkan luka besar yang muncul di area sekitar perut.

Tubuh Naura kembali sembuh, tapi tetap saja. Dia tidak bisa mengembalikan kesadaran yang hilang. Sekuat apapun Hannah berusaha. Tidak ada yang bisa mengembalikan jiwa yang sudah pergi.

"Kelamaan! ULTIMATE DARK HEAL!" Dengan gegabah, Windy yang akhirnya ingat dia punya sihir itu langsung mengeluarkan sihir terkuatnya.

Beresiko dan bodoh, itulah yang dilihat saat ini. Dark heal berbeda dengan Divine heal milik para Justiciar, Dark Heal lebih bekerja menyembuhkan jiwa ketimbang luka.

Tapi bila penggunanya menggunakan sihir terkuat itu secara gegabah. Maka sang penyihir itu harus membayar sesuatu.

Tubuh Windy menua, dia tidak terlihat seperti idol kelas lagi. Kini dia seperti wanita berumur 40 tahunan yang memakai baju seksi.

"Windy, kau?"

"Diamlah, bodoh! Aku sedang konsentrasi!"

Hannah mencoba prihatin namun sepertinya wanita itu tidak membutuhkannya. Semua pandangan wanita itu kini terfokus pada temannya yang sudah di ujung tanduk itu.

DOR!

Tapi musuh tidak mengerti ampun. Tembakan demi tembakan dikeluarkan dan mengenai tempat Naura dan Windy berada.

Hannah yang berada di dekatnya hanya bisa mengeluarkan perisai sihirnya untuk melindungi mereka. Tapi kekuatan sihirnya hanya sesaat. Lawan terlalu kuat, dia tidak bisa menahannya terlalu lama.

----

Pindah tempat.

----

Di sebuah tempat yang tinggi dan tak terjangkau mata. Randy melayang di langit yang tidak mungkin dijangkau oleh mata.

"Segini cukup?" Tanya Randy sambil menahan busur yang sudah siap ditembakkan. Anak panahnya mengeluarkan sebuah api bewarna hijau.

Kedua sayap pemuda itu mengepak untuk membuatnya terus terbang di udara. Matanya yang berubah hijau membuat pandangannya menajam tapi bewarna terbalik.

"Ya, cukup!"

Dengan begini, dia tidak akan salah sasaran lagi. Dia habis melakukan hal yang mengecewakan. Tapi kali ini semuanya tidak akan terjadi. Semua sudah diperkirakan tanpa kelonggaran sedikitpun.

SLASH!

Anak panah yang terbakar itu melesat ke bawah. Menembus puluhan lapisan angkasa, anak panah itu terus maju tanpa ada yang bisa menahannya.

CKRAK!

Sampai akhirnya anak panah itu menembus tubuh gadis itu dan menyentuh kalungnya.

Proses pembebasan, berhasil.