Semua kelelawar yang ada di sana menyaksikan Arth yang membunuh salah satu dari mereka.
"Serang dia!"Kata kelelawar yang tampak sangat marah.
Semua kelelawar yang ada di sana menyerang Arth secara bersamaan. Arth diserang oleh salah satu iblis kelelawar, tetapi Arth malah memukulnya sehingga kelelawar itu memantul cukup dekat. Kemudian Arth berencana untuk keluar dari gua, tetapi tiba-tiba seekor kelelawar mengambil Arth dan mencengkeramnya erat-erat.
Arth dibawa ke langit yang tinggi. kelelawar lainnya juga mengikutinya ke langit.
***************
Erina dan Ginny melihat dari kejauhan, tetapi mereka tidak tahu bahwa itu adalah perbuatan Arth.
************
Arth terus digenggam erat, dan di bawa oleh kelelawar lainnya. Tapi Arth melayangkan tombaknya dan dia menggunakan sihir aktuasi objek, jadi Arth bisa menyerang iblis kelelawar itu dengan tombaknya, meskipun Arth ditangkap.
Tombak itu terbang di bawah kendali Arth dan membunuh satu per satu dari kelelawar yang menyerangnya.
"Oke, jika itu mau mu"
Arth mengarahkan tombaknya ke kelelawar yang mencengkeram nya. "Seett" tombak itu bergerak cepat dan mematahkan kaki yang mencengkeram Arth sampai kakinya terputus.
Arth tiba-tiba terjatuh dari ketinggian dan tombaknya kembali ke cengkeramannya Arth.
"Oke aku akan melakukan serangan terakhir"
Arth jatuh dari ketinggian sambil mengumpulkan energi sihirnya, setelah itu dia melemparkan sihir ledakan dan menyalurkan sihir ke tombaknya, sampai tombak itu bersinar sangat terang. Dan semua kelelawar berada di atasnya Arth.
"Ini akan menjadi akhir dari bangsa mu!"
Arth melemparkan tombaknya dan menembak ke tengah-tengah kelelawar itu. Tiba-tiba terjadi ledakan besar "boom" di langit sehingga awan tertiup angin akibat ledakan tersebut. Semua kelelawar mati dan jatuh. Dan Arth memanggil tombaknya kembali menggunakan sihir aktuasi objek.
"Ternyata tombak ini sangat berguna jika digabungkan dengan sihirku"
*********
Aku jatuh ke hutan yang cukup gelap, tapi anehnya pohon-pohon di sana tidak memiliki daun. Aku bingung sampai akhirnya aku mencoba menghubungi Erina melalui sihir komunikasi, dan untungnya itu bisa terhubung.
"Arth, apakah kamu baik-baik saja? Aku melihat sesuatu di langit" Kata Erina. Dan sepertinya dia benar-benar khawatir.
"Aku baik-baik saja, aku akan segera kembali, ngomong-ngomong bagaimana dengan Adis apakah dia sudah sadar kembali?"
"Dia sudah sadar"
Tiba-tiba sihir komunikasiku terputus begitu saja. Aku bertanya-tanya mengapa itu terputus.
"Ini aneh, bagaimana bisa terputus" aku mulai memperhatikan hal aneh di hutan ini, rasanya seperti pepohonan yang ada di sana bergerak, karena sebelumnya aku menggunakan sihir komunikasi, ada pohon di belakangku tapi sekarang tidak ada sama sekali.
Tiba-tiba aku mendengar seorang wanita berteriak minta tolong.
"Siapa itu, kenapa ada seseorang di hutan seperti ini"
Aku langsung mendekati asal suara itu, aku terus berlari secepat yang ku bisa sampai akhirnya aku menemukan seorang wanita. Aku mencoba mengintip dari balik pohon dan melihat wanita itu. Ternyata wanita itu adalah seorang dewi yang terjebak di antara akar-akar.
"Apakah aku harus menyelamatkannya? Aku benci Dewi, tapi aku harus menyelamatkannya"
Sang dewi terus berteriak minta tolong, sampai akhirnya aku menunjukkan diriku dan mendekatinya.
"Apakah kamu baik-baik saja?"
"Hati-hati di belakangmu" kata Dewi itu padaku.
************
Arth menoleh ke belakang dengan cepat, tetapi tiba-tiba sebuah akar terjalin dan melemparkannya.
" Akhhh! Apa yang terjadi?"
Arth melihat sekelilingnya tetapi sesuatu yang aneh terjadi di sana, semua pohon bergerak dan bersatu membentuk raksasa besar yang terdiri dari pohon dan akar. makhluk itu juga makhluk legendaris seperti pulau kura-kura.
"Tidak apa-apa manusia, kamu lari saja dan tinggalkan aku" Kata Sang Dewi karena tidak ada yang bisa diharapkan dari Arth karena dia terlihat seperti seorang siswa.
"Nah, lalu mengapa kamu meminta bantuan, jika aku tahu seperti ini aku tidak akan datang" ujar Arth dengan kesal.
tetapi dia tidak meninggalkan Dewi yang terjebak dan membutuhkan bantuan. Arth segera mencengkeram tombaknya dan mengambil sikap versinya.
Tiba-tiba Arth diserang oleh roots yang dikendalikan oleh roots monsters. Tapi Arth memotong semua akar dengan tombaknya yang telah digabungkan oleh sihir apinya. Kemudian Arth melemparkan tombaknya ke monster itu, tetapi tombaknya ditelan oleh monster itu sehingga Arth tidak bisa mengambilnya kembali bahkan dengan sihir aktuasi objek.
"Oh sial, itu tombakku"
"Daripada tombak, lebih baik menyelamatkan hidupmu."Sang dewi memberikan nasihatnya.
"Berisik"
Kemudian Arth menyerangnya dengan sihir api, tetapi monster akar itu mampu menangkisnya dan Arth tiba-tiba naik ke atas kepalanya dan mulai meninju. Iblis itu juga tidak mau kalah, dia juga mengumpulkan sihirnya dan memukul Arth secara bersamaan. Seketika dua pukulan bertabrakan dan dari benturan pukulan itu ada ledakan besar dan angin karena pergeseran sihir dan akibat tabrakan antara dua sihir yang berbeda.
Sebuah ledakan "boom" terjadi dan masing-masing dari mereka terlempar terbang dengan jarak yang sangat jauh, dan Arth berbaring di tanah. Arth mulai marah dengan itu, dia segera berdiri dan hendak menunjukkan kekuatan sebelumnya ketika dia menjadi dewa iblis.
Monster akar juga bangkit kembali. Arth mulai melepaskan energi sihirnya, dengan segera matanya berubah menjadi warna kuning.
Monster akar (Root beast) menyerang Arth dengan akarnya, tapi tiba-tiba Arth ada di depannya. Root beast terkejut dan menyerang Arth dengan serangan pukulan yang sama seperti sebelumnya.
"Breeg" pukulan dari monster itu diblokir oleh Arth, Arth langsung membalas dan mendorongnya. Kemudian Arth melemparkan sihir apinya yang begitu besar sehingga kabut terbakar. Tanpa menunggu api padam, Arth langsung mendekati dewi yang terjebak tadi.
************
Aku mendekati dewi yang sebelumnya, dan dia hanya tercengang oleh pertarungan antara aku dan monster akar.
"Bagaimana kamu melakukan itu?"Dewi itu bingung.
Tapi aku tidak mempedulikannya dan mencari cara untuk melepaskan akar yang melilit Dewi itu.
"Bagaimana cara membuka akarnya?"
"Apakah kamu punya senjata?"Kata Dewi itu dengan sarannya.
Aku tiba-tiba teringat bahwa tombakku ditelan oleh root beast, tetapi root beast sudah terbakar, jadi aku mencoba menggunakan sihir pemindahan objek dan tiba-tiba tombakku kembali padaku.
Aku langsung memutuskan akar yang menjerat sang dewi.
Sang dewi langsung berterima kasih padaku dan mengatakan dia akan berutang Budi padaku, tapi menurut ku, itu sangat lah harus.
"Siapa namamu?"Kata Dewi mengajak untuk berkenalan.
Kemudian aku memberi tahu dia nama ku dan ke mana aku akan pergi.
"Perkenalkan namaku Siestina dari bangsa Dewi, sebenarnya aku datang ke sini karena aku tidak tahu harus berbuat apa? Tetapi pada akhirnya aku terjebak, sekarang karena Anda membantu ku, aku akan mengikuti Anda mulai sekarang" kata Siestina.
"Kenapa begitu? Oh well, kamu tahu tempat di mana Pulau Kura-kura, kan?"
"Ya" jawabnya.
Aku kembali ke tempat Erina, Ginny dan Adis berada. Tapi sekarang aku mempunyai teman baru, dia berkulit putih, rambut putih, mata biru, dan dia dikatakan sebagai dewi pencerahan. Yang bernama Siestina.