Malam yang indah, dengan cahaya bulan dan bintang.
Kami memperbaiki tenda kami yang rusak dan membakar ikan yang ditangkap oleh Goro dan aku dari sungai.
"Sip, tenda sudah siap"
Tiba-tiba aku dipanggil oleh Ginny ke dalam tenda, kemudian aku mendekatinya dan duduk di sampingnya.
"Aku melihat kamu memiliki luka dari dalam, di sini aku akan mengobatinya" kata Ginny tiba-tiba.
Ginny adalah mahasiswa sihir medis sehingga dia tahu tentang seseorang yang memiliki luka meskipun lukanya berada di dalam. Ginny melepas bajuku dan menyembuhkan dadaku.
"Ini mungkin sakit tapi tunggu!"Kata Ginny sambil menyembuhkan ku.
Begitu dia mulai merawatku dengan sihirnya seketika rasa sakit dari dalam kembali terasa sampai aku berteriak kesakitan.
"Diam, bocah lemah" katanya tertawa mengejek.
Tidak lama semua rasa sakit itu hilang bersamaan dengan hilangnya sihir Ginny di tubuh ku.
Aku duduk di sebelah Ginny dan Goro masuk secara tiba-tiba.
"Ikannya sudah matang, Ayo, perutku lapar" katanya sambil keluar lagi. Ginny dan aku pergi keluar dan memakan apa yang telah disajikan.
"Aku merasakan kebahagiaan saat itu. bisa bertempur bersama teman dan bisa makan bersama, dan ku pikir teman adalah bagian dari kehidupan yang tidak boleh kita lewatkan. terkadang teman membantu ketika kita terluka. Aku bersyukur bisa berteman dengan orang-orang baik seperti mereka" tak lama kemudian kami tertidur karena efek dari makan ikan.
Tiba-tiba aku terbangun dan merasa aneh karena aku sedang duduk di atas takhta, dan aku sudah berpikir ini adalah mimpi karena ini adalah yang ke-2 kalinya. lalu aku bertanya kepada seseorang yang terlihat seperti iblis dan akan menanyakan tentang Dark Flame.
"Bangun Arth, kamu benar-benar sulit untuk dibangunkan" kata Ginny yang membangunkanku.
Aku terbangun meskipun aku sedang bermimpi dan mimpi itu bisa menjawab pertanyaanku tapi malah dibangunkan oleh Ginny.
"Bangun, Goro dan Lyfa sedang menunggu di luar"
Aku keluar dan melihat Goro dan Lyfa yang siap bertarung lagi.
*********
Pagi itu kami berjalan menuju utara karena menurut Ginny di sanalah dimana kelompok-kelompok lain berkumpul dan berjuang. Kami melewati lembah dan memasuki hutan.
"berapa banyak kelompok yang masih bertahan ya?"Kata Goro.
Tiba-tiba kami diserang oleh api besar, tetapi serangan itu diblokir oleh Goro sehingga menimbulkan asap yang lebat.
"Hati-hati dengan serangan!"Ginny berkata.
Tiba-tiba ada serangan api ke-2 dan itu meledakkan kami sampai kami dibakar dan tergeletak di tanah, tetapi hanya aku yang tidak terbakar sama sekali.
Tidak butuh waktu lama bagi seseorang untuk mendekati kami, dan ada empat dari mereka. setelah mereka muncul di hadapan ku, ternyata mereka adalah kelompok dari Erina.
"Cuihh, aku lupa bahwa Arth tidak bisa dibakar oleh Apiku" kata Jigo yang telah melakukan serangan sebelumnya.
"Cepat Ambil bola ajaib yang mereka dapatkan" perintah Jigo kepada kelompok nya.
"Aku tidak akan membiarkannya" jawabku sambil menyerang Jigo.
Aku berlari secepat yang aku bisa untuk menyerang Jigo, tapi tiba-tiba panah menusuk ke tangan kananku dan itu menyebabkan aku terjatuh.
"Sial aku tidak bisa mendekati mereka"
************
Malam itu kami benar-benar terpojok oleh situasi, tiba-tiba Ginny melemparkan bola sihirnya ke arahku dan menyuruhku untuk lari.
Aku berlari sangat cepat meskipun sulit untuk meninggalkan seorang teman yang terluka.
"Ayo kita kejar dia" kata Jigo. Mereka mengabaikan Ginny, Lyfa, dan Goro. Karena mereka hanya ingin merebut bola ajaib yang ku bawa. Erina menembakkan panahnya dan itu mengenai kakiku sehingga menyebabkan aku terjatuh.
"cepat Ambil bola ajaib (sihir) itu" kata Jigo.
Aku dikelilingi oleh mereka dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Mereka bersikeras agar aku memberikan bola sihir yang ku dapatkan.
"Shh, ada seseorang yang datang" kata Erina kepada kelompoknya.
Tiba-tiba ada sihir yang mengelilingi ku serta kelompok Erina, dan sihir itu menutupi semua penglihatan kami. Mereka begitu panik sehingga mereka mewaspadai nya, sampai akhirnya sihir dibuka dan kami dipindahkan ke tempat lain (sihir pergeseran dimensi.)
"Di mana kita? Apakah ini sihir pergeseran dimensi?"Mereka mengatakan itu dengan penuh pertanyaan.
"Sepertinya begitu, sekarang kita berada di ranah sihir" kata Erina.
Tak lama kemudian, seseorang datang dari kegelapan dan terlihat bahwa itu adalah iblis yang jahat.
"Sial, serang dia" kata Jigo kepada teman-temannya.
Tapi iblis itu tertawa dan berkata "Kamu tidak bisa menggunakan sihir di dimensi ku, dan hanya aku yang bisa mengeluarkan sihir di sini, jadi mari kita bermain-main dengan ku, ahahaha"
"Apa yang harus aku lakukan dalam situasi seperti ini?"
Tiba-tiba Iblis itu menyerang dengan kecepatan kilat dan mereka tidak bisa melawannya karena sihir mereka tidak dapat digunakan dalam dimensi iblis itu.
Iblis menyerang dengan api, air, es, angin, dan sihir petir tanpa henti. Iblis itu sepertinya sedang bersenang-senang
.
"ahaha, hibur aku"
Kelompok Erina terus diserang tak henti-hentinya sampai mereka pingsan dan iblis menyerang ku dengan api tetapi api tidak berpengaruh pada ku.
"hah, jadi kamu kebal terhadap api ya!"
Iblis itu kemudian menyerangku dengan elemen air dan membekukanku sampai aku pingsan.
**************
Tiba-tiba aku duduk kembali di Singgasana yang sama seperti mimpi dan aku sudah berpikir itu adalah mimpi.
Aku segera bergegas untuk menanyakan tentang Dark Flame kingdom. Aku bertanya kepada salah satu iblis di depan ku dan dia menjawab "Dark Flame kingdom adalah kerajaan yang ditakuti semua bangsa, dan kami menunggu mu kembali kepada kami"
Aku kagum dengan apa yang dia katakan hingga pada akhirnya aku bertanya "Siapa tuanmu?"
Dan dia menjawab "Engkau adalah Tuan kami"
Aku tidak tahu apa yang aku rasakan, tetapi ingatan perlahan muncul dalam ingatan ku, pusing yang ku alami terasa nyata. Sampai akhirnya aku ingat bahwa Aku adalah nenek moyang raja iblis yang ditakuti saat itu, dan sekarang aku bisa merasakan keajaiban besar yang ada di tubuhku, jadi aku mencoba untuk bangun dari pingsan ku itu.
***************
"Hah, semua manusia memang lemah" kata iblis jahat.
"Bruug" aku menghancurkan bongkahan es yang membekukanku.
"heh, kamu bisa keluar" kata iblis jahat.
Iblis itu langsung menyerangku dengan sihir petir. namun "Brets" sihir itu tidak berhasil melawanku.
"Huh, apa yang terjadi? Mengapa sihirku tidak berhasil" kata Iblis itu dengan heran.
Kemudian dia terus menyerang ku dengan berbagai elemen tetapi itu sama saja.
"Siapa kamu?"
Lalu aku menjawab "Aku adalah leluhur dari dark Flame kings" kataku dengan menunjukkan aura sihir merah besar ku sambil menunjukkan mataku yang berubah menjadi warna kuning.