Chereads / reincarnation of a demon god (sub Indonesia) / Chapter 14 - mengambil buku rahasia

Chapter 14 - mengambil buku rahasia

Pada hari itu aku dikurung di penjara dan diborgol sangat ketat. Tapi aku ingin tahu rahasia mereka sebelum mereka kembali padaku. Aku membuka sihirku dan menggunakannya untuk membuat Arth penyamaran.

"Flup" aku telah membangunkan diriku yang kedua.

"sekarang kamu diam dan jika mereka kembali sebelum aku datang kamu harus menggantikanku" kataku pada diriku sendiri.

Lalu aku mengintip ke luar untuk melihat apakah masih ada dewa yang berjaga.

"sepertinya aman"

kemudian aku menggunakan sihir pemecah dinding dan keluar dari penjara, sementara aku yang satunya lagi tetap diam di penjara.

Aku terus menyusuri lorong-lorong itu sampai akhirnya aku menemukan pintu keluar. Lalu aku meletakkan telingaku ke pintu kalau-kalau ada seseorang di belakangnya. Dan ternyata memang benar akj mendengar seseorang berbicara di balik pintu, dan aku punya rencana untuk menculik mereka ke dimensi lain. karena aku membutuhkan pakaiannya. jika aku memakai pakaian yang saat ini sedang dipakai akan berbahaya nantinya.

"Bruug" aku membuka pintu secara tiba-tiba dan mereka sangat terkejut, lalu aku membuat lingkaran sihir dan membawa mereka ke dimensi lain.

"Dimana ini?"kata mereka.

"Cepat katakan padaku di mana tempat rahasia rahasiamu" kataku sambil menunjukkan mataku yang berubah menjadi warna kuning bercahaya.

Tapi sebaliknya mereka malah melawan, tetapi mereka tidak bisa mengeluarkan sihir karena ini adalah dimensi ku.

"Katakan saja padaku" kataku lagi.

Tapi mereka tetap menolak sampai akhirnya aku mengeluarkan pedang merahku "bruggh" lalu aku bertanya kepada mereka.

"apakah kamu tahu pedang ini?"Dan ketika mereka melihat pedangku, mereka langsung kehilangan akal mereka.

"Tidak mungkin, itu adalah pedang legendaris di zaman kuno" kata salah satu dari mereka.

"Cepat katakan padaku di mana tempat rahasia rahasiamu" kataku sambil menggoyang-goyangkan pedang ku.

Tapi mereka diam sampai akhirnya aku menebas pedangku ke salah satu dari mereka sampai dia mati. Seketika mereka langsung panik ketika melihat itu dan mereka langsung berkata.

"rahasia rahasia ada di lantai 3 gedung ini, kita juga tidak tahu apa rahasianya" kata salah satu dari mereka begitu ketakutan.

Kemudian qku bertanya lagi, yaitu meminta pakaian mereka, dan mereka langsung memberikannya kepada ku.

"Kalian tetap di sini, aku akan keluar dari dimensi ini, jangan berharap kamu keluar dari sini" kataku sambil perlahan menghilang dari dimensi ku.

Aku kembali ke ruangan sebelumnya, di mana prajurit divine berdiri berjaga di dekat pintu. Lalu aku bergegas ke lantai tiga.

Aku berjalan dengan normal karena pakaian ku sama dengan pakaian mereka, sampai akhirnya aku tiba di pintu putih besar. Dan aku kira di dalam adalah rahasia mereka. Tapi di depan pintu ada 2 tentara yang bertugas menjaga pintu.

"Sial" aku harus menggunakan sihir penusuk dinding lagi.

Aku langsung memasuki ruangan itu.

Suasananya sunyi dan sunyi, tidak ada satu suara pun yang terdengar di sana. Dan ternyata tempat itu adalah perpustakaan besar tempat rahasia para dewa dikumpulkan.

Aku mengambil sebuah buku tebal, dan ketika aku akan membacanya aku tidak mengerti tulisan dan surat mereka. Kemudian aku berencana untuk kembali dengan sebuah buku. Aku berputar-putar di sekitar Perpustakaan sampai akhirnya saya melihat satu buku yang terpisah dan rasanya seperti buku terbaik yang pernah ku temui.

Tanpa rasa bersalah aku mengambilnya dengan mudah dan membawanya bersama ku.

"Aku harus kembali ke penjara" kataku karena takut mereka akan menyadari bahwa aku yang satunya lagi adalah palsu. Aku segera keluar dari perpustakaan dengan menerobos dinding dan mengambil buku itu tanpa sepengetahuan mereka.

********

Singkat cerita aku masuk penjara dan tidak ada yang mencurigai ku sama sekali. Lalu aku menghancurkan penyamaran Arth itu atau penyamaranku dan menempelkan borgol ke tanganku sendiri.

Aku terus menunggu mereka kembali sampai akhirnya dua tentara mendekati ku dan membuka penjara.

"Cepat, kamu harus ikut dengan kami" kata mereka dengan kasar.

Kemudian aku dipimpin oleh mereka ke luar gedung dan menuju ke arena. Aku merencanakan bahwa aku akan bermain - main di sini dan membunuh beberapa dewa, dan setelah itu akj akan kembali ke dimensi ku dan memaksa para dewa yang ku kurung untuk membuka gerbang agar aku bisa kembali ke dunia manusia.

"Cepat kamu harus pergi ke arena. sekarang!!!!" kata Dewa itu sambil berteriak.

"Tenang," kataku perlahan.

Aku naik ke atas arena yang begitu besar, dan di depan ku sudah ada dewa yang mengenakan baju besi emas, dan aku pikir dia akan menjadi lawan ku di sini.

"Jaga baik-baik hidup mu bocah!!" katanya sambil mengambil pedangnya.

Dan aku tidak akan menghunus pedangku karena takut mereka melihat dan menyadari bahwa aku dilahirkan kembali.

"Ayo, hibur aku!"aku berkata dengan bangga.

Kemudian dewa itu langsung marah dan mengeluarkan aura magis yang sangat besar.

"Awasi mulutmu" katanya.

Dia langsung menyerang dengan pedang yang ditutupi sihir dengan cepat.

"Bruug" sebuah ledakan terjadi.

"apakah dia mati" kata dewa yang sedang menonton.

"Kenapa tidak kena!" Akumengatakan itu sambil pindah tempat ke belakangnya.

"Diam kau nak" dia terus menyerangku dengan tebasannya yang kuat, tetapi karena dia terbawa emosi, tidak ada serangannya yang mengenaiku.

"Biarkan aku mencoba memukulmu" kataku sambil memukul kepalanya.

"Brugg" helmnya jatuh dan kepalanya berlumuran darah.

"Aku pikir bahwa aku harus menjaga hidup ku, tetapi sebenarnya itu malah sebaliknya" kataku tertawa sambil membual.

"Kamu akan menyesal telah mengatakan itu, dan sekarang kamu akan mati seperti yang lainnya" dia menantangku.

"Jadi memang benar, mereka baru saja dibunuh, Oke sekarang perlakuanmu akan kembali padamu" kataku.

Mendengar itu. dia langsung marah dan mengeluarkan seluruh kekuatannya dan langsung menyerangku dengan emosinya.

"Di sini kamu harus melawan ku" katanya.

"Orang yang akan melawanmu bukanlah aku, tapi kucingku" jawabku.

Aku melemparkan sebuah sihir api dan membentuknya menjadi harimau besar yang terbuat dari api dan qku menamakannya "kucing api lucu"

Dewa itu menyerang, tetapi harimau ku menabraknya sampai dia terjatuh. Setelah itu harimau ku mencakar keras dan menggigitnya sampai dia mati.

"Wow, itu salahku" kataku.

Melihat itu, Dewa-Dewa lain tidak menerima apa yang mereka tonton, jadi mereka semua turun tangan untuk membunuhku.

"Toh, Anda Mafia" aku berbicara pada harimau ku "lawan mereka kucing ku" kataku sambil perlahan-lahan menghilang ke dimensiku.

Harimau api ku terus berkelahi dengan mereka sampai salah satu dari mereka terbakar banyak dan akhirnya harimau aku mati akibat kekurangan suhu panas.

Aku memasuki dimensi ku sendiri "apakah kalian menunggu ku?"Aku bilang sambil menyapa mereka.

Dan mereka segera memohon untuk membebaskan mereka dari dimensi kosong ini.

"Aku akan membebaskanmu jika kamu membuat gerbang untuk kembali ke dunia manusia" dan mereka setuju.

Mereka membuat gerbang dan" bomm " gerbang dibuat. Dan aku juga membuat gerbang bagi mereka untuk kembali ke dunianya. Mereka segera bergegas ke gerbang yang ku buat dan aku juga memasuki gerbang dan kembali ke dunia manusia dengan sebuah buku yang ku curi dari para dewa.