Chereads / Mr Julio's hot touch / Chapter 8 - pertentangan

Chapter 8 - pertentangan

Sesampainya di kota A, Julio langsung membawa Yola ke dalam rumahnya.

Awalnya Yola merasa sedikit minder di saat melihat kediaman Julio. Namun dengan paksaan dan juga desakan yang di lakukan oleh Julio kepada Yola. Akhirnya Yola pun menuruti keinginan Julio.

"Apakah benar ini rumah, mu?" Yola menatap Julio dengan tatapqn bertanya.

Julio pun langsung menganggukan kepalanya dan tersenyum tipis.

"Bukan!" Ujar julio dengan datar.

Soantak saja yola yang mendengar itu langsung membulatkan matanya.

"Yang bener, apa jangan-jangan rumah ini adalah rumah gadun ya, apa jangan-jangan kamu mau jual aku ya?" Yola menunjuk wajah Julio dengan wajah marah dan curiga.

Julio langsung menggenggam jari telunjuk Yola.

"Jangan seperti itu, aku ini adalah suamimu, jadi jangan pernah berbuat tidak sopan di hadapan ku!" Julio memeluk Yola. Padahal Julio berbicara dengan nada dingin, namun tubuh Julio malah merangkul Yola.

Di saat pintu utama itu di buka, Yola malah memundurkan tubuhnya. Karena julio tidak memberitahu rumah siapa itu, jadi Yola harus waspada.

"Hey, kenapa?'' Julio menaikan satu halisnya.

"Aku takut, aku takut kamu nantinya akan menjual ku?" Yola menggelengkan kepalanya dan memberikan ekspresi sangat imut.

Di saat Yola menunjukan wajah takutnya, wajah imut ya selalu muncul.

"Jangan takut, aku ini adalah perlindungan saat ini, jadi jangan takut!" Julio menarik tangan Yola dan akhirnya Yola hanya bisa pasrah saja.

Boby pun tentu langsung mengikuti langkah Tuan dan nyonya nya.

Ia sibuk membawa semua barang-barang milik majikannya.

Di dalam rumah, Yola semakin mengengam erat tangan suaminya.

"Tenang, oke!" Julio mengecup kening Yola.

Saat ini Julio sudah terlihat seperti lelaki yang sangat mencintai istrinya.

Kini di ruang keluarga, kedua orang tua Julio sedang duduk sambil memainkan ponsel nya masing-masing.

"Ma, Pah. Kenalkan ini adalah istriku, dia adalah Yola Permatasari. Dia Istriku yang baru saja aku nikahi, semoga kalian bisa menyetujui pernikahan ini dan semoga kalian tidak menjedah-jodohkan aku lagi dengan pilihan kalian!" Ujar Julio sambil meluk Yola dengan erat. Yola yang mendengar ucapan Julio tentu langsung terkejut.

Ternyata rumah besar itu adalah rumah kedua orang tua Julio. Mengapa Julio tidak memberitahukannya sejak awal dan tidak membuat Yola berpikiran yang tidak-tidak dan ketakutan seperti ini.

"Hai, Tante dan Om. Perkenalkan saya Yola, kalian bisa memanggil saya dengan sebutan Yola, saya adalah menantu baru kalian. Semoga om dan tante mau menerima saya sebagai keluarga di sini!" Yola dengan sangat berani mengatakan itu dan Julio mendengar ucapan istrinya tentu langsung tersenyum dan mengecup kening istrinya dihadapan kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya tentu langsung meletakan ponselnya dan langsung menatap ke arah anak serta menantunya dengan tatapan datar dan juga dingin.

"Kenapa kamu bawa wanita itu kerumah ini? Bukankah kami sudah bilang jika kami tidak akan menerima siapapun itu. Dan tadak akan menganggap siapapun yang menjadi istrimu sebagai keluarga kami. Karena bagi kami yang pantas menjadi menantu kami adalah pilihan kami, dan dia bukanlah menantu kami. Mungkin saat ini dia adalah istrimu, tapi dia bukanlah menantu kami. Paham kamu! Tolong bawa dia pergi dari sini, karena saya tidak mau melihat wajahnya. Sudah terlihat dari bentuknya saja bahwa wanita ini hanya ingin mendapatkan hartanya saja dan pasti kamu tidak bisa menyentuhnya kan. Jangan pernah berpura-pura bahwa kamu bisa menyentuh wanita ini di hadapan Kami. Nanti kamu akan kesakitan sendiri!" ujar Mona kepada anaknya. Julio yang mendengar hal itu tentu tertawa.

Memang sejak dulu Julio tidak menyukai kedua orang tuanya. Entah kenapa mereka selalu memaksa yang Julio tidak suka.

"Kalian tidak berhak bicara seperti itu, karena wanita yang ada di hadapan kalian ini adalah istriku dan sudah sah menjadi istriku! Jadi tidak ada hak kalian untuk berbicara seperti itu, saat ini Jika kalian menyakiti istriku, kalian akan berhadapan denganku! Ingat kalian bukanlah orang tua kandungku. Jadi janganlah berlebihan untuk mengaturku dan harus kalian tahu jika semua fasilitas yang kalian gunakan saat ini adalah milikku Kalian paham itu!" Setelah mengatakan itu Julio langsung membawa Yola pergi dari sana.

Ia memutuskan untuk tinggal di rumah itu untuk beberapa hari.

Karena Julio ingin orang Tua angkat ya itu paham dengan apa yang menjadi pilihannya.

Setelah kepergian Julio dan Yola kena lantai atas kedua manusia yang ada di bawah itu tentu langsung marah dan langsung berteriak mereka tidak terima jika Julia sampai berbicara seperti itu di hadapan orang lain.

Meskipun mereka memang bukanlah kedua orang tua Julio. Namun mereka sudah merawat Julio dari umur Julio 18 tahun dan itu yang membuat beliau merasa memiliki hutang Budi dan tanggung jawab kepada kedua orang tua angkatnya.

Entah dari mana asalnya mona dan juga Bram. Tapi saat itu, Bram dan Mona mengaku jika ia adalah keluarga dari mendiang ayah nya Julio. Namun Julio tidak tau siapa mereka.

Karena selama Julio hidup bersama kedua orangtua kandungnya. Ia tidak pernah bertemu dengan Bram dan Mona.

Namun karena Julio melihat kesungguhan dan kasih sayang yang di berikan oleh Bram dan juga Mona. Akhirnya Julio pun setuju Jika ia di asuh dah menjadikan kedua orang itu sebagai Orang tua angkanya.

"Kenapa anak itu bisa berani mengatakan hal itu di hadapan orang lain, siapa wanita itu. Kenapa bisa membuat Julio menjadi seperti ini?" Bram bertanya dengan nada kesal.

Mona tentu langsung menggelengkan kepalanya.

"Tidak tau, tapi. Yang penting nanti kita akan cari tau siapa wanita itu, sepertinya Yola itu adalah wanita yang bukan sembarangan. Terlihat dari gaya bicaranya saja sudah terlihat jika ia wanita pintar. Dan julio tidak akan pernah sembarangan memilih orang untuk menjadi istrinya kita harus hati-hati untuk melawan wanita itu!" Mona menyebalkan rambutnya ke belakang dan membuang nafasnya dengan kasar.

Saat ini Yola sudah duduk di atas tempat tidur yang sangat luas dan juga mewah. Ia sejak tadi terus menatap ke arah ruangan yang ada di sana, karena interior ruangan tersebut sangat baik dan juga cantik. Meskipun warna dinding di sana dominan warna gelap tapi Yola sangat suka dengan warna itu.

Dan saat ini Julio sedang berada di kamar mandi. Ia ingin sekali segera mandi, karena Julio sangat tidak suka jika habis bepergian jauh ia tidak langsung membersihkan dirinya. Karena bagi Julio adalah kebersihan yang utama.

Julio menatap dirinya di pantulan cermin. Ia menyisir rambutnya ke belakang dan membuang nafasnya dengan kasar. Ia teringat dengan kata-kata yang tadi ya ucapkan kepada orang tuanya. Sebenarnya Julio tidak ingin mengatakan hal itu di hadapan Yola, namun rasa kesal dan juga amarahnya sudah tidak bisa ia dibendung.