Lisa menghentak-hentakan kakinya, karena ia merasa kesal kepada Nunu.
Usia Nunu tidak lah jauh beda dengan Lisa.
"Nah, ini anak akhirnya keluar juga dari kamar, kamu tuh ya Lisa, kebiasaan banget sih. Kenapa kalo kerja itu selalu semau kamu? Kamu mau ya kalo saya laporkan kamu kepada Tuan?" Ujar bi minah. Pelayan yang paling tua di sana.
Di rumah Julio terdapat 10 pelayan dan juga 20 sekuriti.
"Kenapa sih, aku kan cuman berias diri saja, ini juga aku kan udah keluar. Mana bagian aku?" Lisa mengambil sapu, ia langsung menyapu halaman belakang. Karena hanya itu saja pekerjaan yang belum selesai.
Di restoran, saat ini Yola sudah menyiapkan makanan kedalam mulutnya.
Ia merasa sangat lapar, karena tadi malam ia hanya makan sedikit, akibat Julio keburu membawa dirinya kembali kedalam kamar.
Boby dan juga Julio yang melihat adegan itu tentu hanya bisa bengong. Wanita cantik di hadapan mereka saat ini sudah terlihat seperti seorang kuli panggul yang baru makan setelah beberapa hari.
Julio merasa jika Yola memang berbeda dengan wanita yang lain.
Biasanya wanita lain selalu menjaga image-nya di hadapan Julio, namun berbeda dengan Yola.
Tiba-tiba Julio mengulurkan tangannya di hadapan Yola.
Dan Hal itu membuat aktivitas Yola berhenti.
Yola menatap Julio dengan tatapan bingung, namun julio ia terus mendekatkan tanganya kewajah Yola.
Hingga akhirnya tangan kekar itu berhasil meraih saus yang ada di sudut bibir istrinya.
Yola yang sadar dengan itu tentunya langsung mengambil tisu dan mengusap bibirnya.
Julio tersenyum melihat tingkah malu Yola.
Sedangkan Boby, ia hanya menggelengkan kepalanya saja.
"Hati-hati, nanti keselek!" Julio menyendokan makanan kedalam mulutnya.
Yola hanya mengangkat halisnya satu dan melanjutkan acara makannya.
"Lagian siapa suruh semalam di tarik ke kamar, padahal baru makan sedikit." Yola berbicara sambil mengunyah makanan.
"Kunyah dulu, baru bicara!" Julio mengusap kepala Yola.
Boby yang melihat itu tentu langsung menghentikan makan nya.
Rasanya saat ini Boby ingin tertawa melihat sikap Julio yang begitu manis kepada Yola.
Di kota lain, kini Siska sedang duduk di hadapan semua orang yang ada di ruangan itu. Ia sudah terlihat seolah-olah ia menjadi pemilik perusahaan itu, padahal semua karyawan di sana tahu bahwa perusahaan itu dan juga pusat perbelanjaan dan restoran adalah milik dari kakaknya Siska. Sejak tadi Siska terus saja marah-marah kepada orang yang ada di hadapannya, ia marah karena omset bulan ini turun drastis. Padahal semua tempat usaha yang dimiliki oleh Yola yang saat ini sudah diambil oleh Siska tiap hari selalu banyak pengunjung dan juga ramai pembeli. Tapi entah kenapa malah keuangan saat ini anjlok begitu saja.
"Ada apa ini, kenapa bisa bulan ini pengeluaran kita sangat banyak dan pemasukan kita sangat sedikit? Bukankah biasanya bulan-bulan biasa yang sudah dilewati, pemasukan di semua perusahaan ini melebihi batas yang ditargetkan bukan? Lalu kenapa saat ini laporan yang diberikan kepadaku sangat berbeda?" Siska menatap laki-laki yang usianya mungkin sudah seusia ayahnya itu, ia tidak segan-segan membentak laki-laki itu, karena merasa kesal. Padahal bulan ini bulan pertama ia memegang Semua perusahaan yang dimiliki oleh kakaknya, tapi ia malah mendapatkan penurunan yang sangat drastis.
"Maaf Nona, memang biasanya setiap bulan sama juga selalu segini, tiap bulan pun Nona Yola selalu menerima nominal sebesar itu, dari hasil penjualan kita dan mohon maaf Nona Siska, sepertinya Anda belum paham dengan cara bekerja di perusahaan ini dan juga restoran ini. Dan ada satu hal lagi yang harus anda tahu Nona, bahwa kemarin pacarnya Nona Yola calon suaminya itu memaksa meminta uang 500 juta untuk keperluan pribadi. Padahal kami sudah menahannya untuk tidak mengambil itu, tapi ia memaksa dan mengancam kami jika kami tidak memberikan uang itu, ia akan melaporkan dan memberikan kesaksian palsu bahwa kami sudah memakai uang tersebut dan terpaksa kami memberikannya. Maaf saya belum dan baru memberitahukan hal ini kepada Nona."
Mata Siska melotot di saat ia mendengar nama Leo dan juga mendengar bahwa dirinya belum bisa dan mengerti tentang cara kerja di sini. Ia merasa terhina dan juga merasa tersindir oleh ucapan laki-laki yang ada di hadapannya.
"Siapa kamu? Kenapa kamu berani sekali berbicara seperti itu dihadapan saya? Harus kalian tahu mulai saat minggu kemarin. Semua perusahaan yang dimiliki oleh Yola sudah menjadi milikku dan kalian semuanya sudah bekerja di bawah naunganku. Jadi kalian hanya bisa patuh dan juga menurut kepadaku dan untuk pekerjaan bukankah kalian yang lebih paham dengan pekerjaan ini dan aku tugasnya hanya untuk menerima uang uang dan uang dan aku tidak mau menerima kebangkrutan atau kerugian. Kalian paham! Dan soal Leo, dia sekarang bukan lagi pacarnya Yola, dia adalah calon suamiku dan untuk uang itu, biarkan saja dan Lain kali kalau Leo meminta uang seberapa pun itu, kalian harus kasih. Paham kalian!"
Semua orang di sana tentu langsung terkejut dengan ucapan yang dikeluarkan oleh Siska. Mereka semua berbisik seolah-olah mereka membicarakan wanita yang ada di hadapannya saat ini.
Siska tidak suka jika dirinya dibicarakan di hadapannya, tapi baik nya dibicarakan di belakang, daripada di depan. Karena dia merasa amarah nya akan naik jika ia mendengar hal-hal buruk tentangnya. Padahal semua yang dibicarakan oleh pegawai di sana adalah benar, bagaimana bisa dari perusahaan, pekerjaan dan kekayaan dan saat ini malah kekasih dari Yola menjadi milik Siska.
"Diam semuanya! Sudah sana kalian kembali ke kerja! Seharusnya kalian itu bekerja keras dan mencari pelanggan Dan juga klien, agar usaha kita maju dan tidak stag di sini, berani sekali kalian membicarakan saya di depan saya!" ucap Siska sambil memukul meja, tentu saja semua orang langsung pergi dari sana dengan wajah masam.
Sambil berjalan keluar, para pegawai itu berbicara tentang keburukan yang diketahui oleh mereka. Padahal selama ini Siska selalu bersikap baik di depan mereka di saat ada Yola. Namun saat ini mereka sudah tahu bagaimana wajah asli dari adik tiri Nona mereka itu.
"Dasar ya tidak tahu diri. Padahal kan dia cuma adik tiri dan juga dia tidak memiliki keturunan darah apapun dari Nona Yola, tapi kenapa dia bisa merebut semuanya? Apa jangan-jangan saat ini Nona kita sedang dalam masalah, kalau seperti itu kita tidak bisa diam saja!" ucap pegawai wanita yang usianya mungkin menginjak 30 tahunan. Dia memang sangat baik dan juga sangat sayang kepada Atasannya itu, karena memang Yola selama ini selalu baik dan juga selalu ramah kepada semua pegawai dan juga klien yang ia temui dan juga ia miliki.