Wanita paruh baya itu terus saja berdiam diri di kursinya. Makanan di atas piringnya telah habis, namun rasanya ia masih enggan untuk beranjak dari tempatnya. Kemudian Nyonya Almira teringat akan pembicaraannya dengan Bara saat berada di ruang tamu tadi. "Dio, kenapa anak itu seolah tahu tentang hubungan Vella, Deon dan Bara?" Nyonya Almira mengerutkan keningnya. Dia cukup tau tentang pria itu. Salah satu teman Bara yang sering kali berkunjung ke rumah. Bahkan Nyonya Almira juga cukup akrab dengan keluarga pria itu. "Haruskah aku menanyakan hal ini kepadanya?" Nyonya Almira kembali menimbang, bagaimana pun juga ia tidak boleh bersikap gegabah. Ia cukup tau bagaimana latar belakang keluarga Atmadjaya. Dan ia tidak boleh sampai salah melangkah.