"Minta tolong apa, Tan?" Dio mengerling.
"Tolong rahasiakan apa yang baru saja telah kita bahas tadi kepada semua orang, termasuk mungkin orang tuamu, atau juga teman-temanmu yang lain. Aku hanya tidak ingin masalah malah menjadi bertambah besar nantinya," ujar Almira.
"Tentu saja, Tante dapat menaruh rasa percaya Tante kepada saya," ucap Dio sembari mengembangkan senyum.
Sementara itu, di dalam kamar Bara hanya merebahkan dirinya pada ranjang berukuran king size yang tertutup dengan sprei berwarna hitam legam. Matanya semakin menerawang ke arah langit-langit kamarnya. Kemudian, ingatan tentang percakapan antara dirinya dan sang mama kembali memporak-porandakan pikiran pria itu.
"Sayang, bahkan jika kekayaan nenek dan kakekmu digabungkan, belum tentu bisa menandingi keluarga Branandjaya," lirih Nyonya Almira sembari menatap pilu ke arah Bara yang duduk di seberangnya.